Admin
UTC
32 kali dilihat
1 kali dibagikan

When you find yourself singing "Oooh rona merah pipimu..."

And more songs from the 90s.

Ternyata ada alasannya loh guys, kenapa lagu-lagu jadul dari masa kecil itu bisa terdengar merdu banget dibanding lagu-lagu yang kamu dengerin sekarang. Jadi menurut Dr. Rita Aiello sebagai music psychologist dari New York University, disebutkan bahwa musik itu memiliki ikatan emosi yang kuat dengan pendengarnya. Dengan adanya ikatan ini, seseorang cenderung mengkaitkan musik yang mereka dengar dengan episode tertentu dalam hidupnya (it's called episodic memory). Dok Rita juga bilang bahwa musik bisa jadi penanda atas emosi tertentu yang intense dan kamu alami sendiri di hidup kamu, jadi of course memorinya akan ada untuk waktu yang lama (remember lagu "Welcome to My Life"-nya Simple Plan pas kamu lagi emo-emonya di SMA?) LOL.


Anyway, lebih jauh menurut penelitian di Journal of Consumer Research, diketahui bahwa seseorang mencapai puncak kegemaran musiknya pada usia 17 tahun, di mana pada masa itu, musik membentuk identitas mereka. Makanya ketika seseorang makin tua, maka attachment-nya terhadap musik-musik yang baru juga makin lama makin berkurang. Karena musik yang kita dengarkan di masa kecil dan remaja justru memiliki bond yang lebih kuat dengan memori-memori di masa lalu kita.


Now playing: Mimi KD

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.