Who's raising some alarm?
WHO aka World Health Organization.
Yoi guys, baru aja nih, Dirjen WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengumumkan penyakit mpox, atau dulunya disebut monkeypox, sebagai penyakit darurat kesehatan global.
Hah? What does this mean?
It means penularan penyakit ini udah mengkhawatirkan banget, dan dibutuhkan respons internasional yang gercep demi mencegah penularan penyakit ini. FYI guys, jadi mpox ini udah diumumkan sebagai penyakit endemi di negara-negara Afrika tengah dan Barat. Mpox pertama kali dideteksi pada tahun 1970 di Kongo, dan pada Juli 2022, penyakit ini udah mulai menyebar ke negara-negara tetangganya Kongo kayak Burundi, Kenya, Rwanda dan Uganda. Adapun penyakit ini menyebar dengan cepat lewat kontak seksual dan skin to skin contact.
Scary...
Yep, you should be. Karena masih menurut WHO, sejak pertama kali dideteksi tuh, jumlah penderita mpox terus bertambah secara cepat. WHO juga melaporkan bahwa penyakit ini udah membunuh 450 orang di Kongo. Terus pada tahun ini, jumlah kasus mpox bertambah secara sangat signifikan, di mana ada 15,600 kasus yang terdeteksi dan 537 kematian. Karena penularannya yang sangat mudah inilah, WHO mengumumkan penyakit mpox sebagai darurat global.
Go on...
Nah minggu lalu, seengganya udah ada dua negara di luar Afrika yang melaporkan penyakit mpox. Pertama adalah Pakistan, di mana penderitanya baru balik dari Arab Saudi, dan satunya adalah Swedia, pada seorang warga yang baru balik dari Afrika. Selain udah menyebar ke luar Benua Afrika, dijelaskan juga bahwa mpox udah berkembang menjadi varian baru, namanya Clade 1 yang penyakitnya bisa lebih parah dan lebih mudah menular. Makanya sejak minggu lalu juga, European Center for Disease Prevention and Control (CDC) langsung menerbitkan peringatan perjalanan buat warganya yag baru aja balik dari Afrika dan negara-negara yang terinfeksi.
Ouch... now tell me more about the disease.
Alrite. Jadi mpox ini sebenernya jenisnya sama dengan cacar air, dan penanganan yang telat juga bisa berujung kematian. Penyakit ini punya beberapa gejala kayak demam, badan sakit-sakit dan munculnya bentol-bentol yang panas dan perih. Adapun virus dari mpox ini gampang banget menular dan bisa berpindah lewat close contact, gesekan kulit, hingga penggunaan seprai atau pakaian yang sama dengan penderita. Kalo ngga segera ditangani, bentol-bentol tadi bisa menyebar ke seluruh badan dan bikin kondisi pasien makin parah. Penyakit ini bisa sembuh dalam dua minggu, atau in some severe cases, bisa menyebabkan kematian. Ada dua kelompok yang rentan terhadap penyakit ini: Anak-anak dan penderita HIV.
Terus, pengobatannya apa?
Unfortunately, belum ditemukan pengobatannya apa, guys. Paling bisa ya kamu divaksin, tapi kalo menurut Dr Ngashi Ngongo selaku chief of staff CDC di Afrika, vaksin ini baru digunakan di tahun 2022, dan distribusinya masih sangat terbatas di Afrika aja. Jadi saat ini, WHO masih memprioritaskan pendistribusian vaksin pada negara-negara di Afrika yang udah terdeteksi.
So, how can I protect myself?
Well, while Kemenkes udah menkonfirmasi bahwa belum ada kasus mpox baru ditemukan di Indonesia (Indonesia udah mendeteksi dua kasus mpox, di tahun 2022 dan 2023), it's always a good idea to be safe than sorry. Masih menurut Dr. Ngongo, pencegahan dari penyakit ini bisa dilakukan dengan memastikan kebersihan diri kamu sendiri, cuci tangan, dan kalo ada orang dengan gejala mpox, minta mereka untuk periksa ke dokter. Selain itu, vaksin juga terbukti ampuh mencegah penyebaran penyakit ini, so we might as well wait until the vaccine is available here.