Misa Pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan

Admin
UTC
7 kali dilihat
0 kali dibagikan

First stop, Misa Pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan...

Adieu, Pope.
Akhir minggu di penghujung bulan April, perhatian dunia terarah ke Vatikan. Pada Sabtu (26/4), para pelayat berkumpul di sepanjang jalanan Roma untuk memberi penghormatan terakhir ke Paus Franciskus yang meninggal dunia di umur 88 tahun pada Senin (21/4). Paus Franciskus akan dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma.

Tell me more
OK. Adapun untuk misa pemakamannya digelar di tangga Basilika Santo Petrus. Pihak Vatikan sudah mempersiapkan sekitar 250.000 orang di Lapangan Santo Petrus juga sekitar satu juta pelayat untuk berbaris di rute sepanjang 6 kilometer dari Kota Vatikan di Roma sampai ke Basilika Santa Maria Maggiore yang jadi tempat persemayaman terakhir Paus Fransiskus. Ada total 107 tamu negara, termasuk kepala negara, kepala pemerintahan, anggota keluarga kerajaan, juga para pejabat senior dunia,  termasuk kepala negara, kepala pemerintahan, anggota keluarga kerajaan, dan pejabat senior dunia, hadir dalam misa pemakaman ini. Meanwhile, diperkirakan sebanyak 1,4 miliar umat Katolik di dunia ikut menyaksikan pemakaman Paus Franciskus di televisi.

Okay, go on...
Alright, setelah pengumuman kematiannya, para pelayat datang dan memberikan penghormatan terakhir ke jenazah Paus Franciskus yang disemayamkan di Basilika Santo Petrus. Lalu, peti jenazahnya resmi disegel pada Jumat (25/4) malam dalam sebuah upacara liturgi yang dipimpin oleh pejabat kepala Gereja, Cemerlengo Kevin Farrell. Misa pemakaman dimulai di pagi hari, dibuka dengan nyanyian berbahasa Latin yang artinya dalam bahasa Indonesia: "Istirahatlah yang kekal baginya, ya Tuhan, dan biarlah cahaya abadi menyinari dia." 

:(

Selanjutnya, dilakukan pembacaan Alkitab yang disampaikan dalam bahasa Inggris juga 'Doa Umat Beriman' yang disampaikan dalam berbagai bahasa seperti Prancis, Arab, Portugis, Polandia, Jerman, dan pertama kalinya dalam Bahasa Mandarin. Dibanding pendahulunya, pemakaman Paus Franciskus urutannya disederhanakan.

Whyy?
Jadi berdasarkan urutan yang sudah disetujui sendiri sama Paus Franciskus pada Juni 2024, misa pemakaman mencakup homili, komuni, terus diakhiri dengan pujian terakhir juga perpisahan. Menurut para pejabat Vatikan, Paus Franciskus berusaha bikin pemakaman kepausan sebagai pemakaman pendeta dan murid Kristus, bukan pemakaman seorang penguasa. Sedikit ditarik ke belakang, ketika dipilih lewat konklaf Paus memilih nama Franciskus untuk menghormati Santo Fransiskus dari Asisi yang punya komitmen pada kemiskinan, perdamaian, dan juga alam. Inilah yang membuat para tunawisma dan kaum kurang beruntung ikut hadir di tangga menuju Basilika kepausan di Santa Maria Maggiore sebagai penghormatan terakhir pada Paus Franciskus sebelum peti jenazahnya dikubur.

So, everybody was there?

Yep, mostly para pemimpin negara dunia, baik yang masih menjabat atau udah engga tuh banyak yang dateng, guys. Misalnya ada current US president Donald Trump sama istrinya Melania, dan ada juga mantan presidennya, si Biden dan istri. Terus ada juga Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Argentina yang merupakan negara asal Paus, Javier Milei, Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta, Kanselir Jerman Olaf Scholz, dll.

Terus perwakilan Indonesia siapa aja?
In that case, Presiden Prabowo mengutus Mantan Presiden Joko Widodo, Menteri HAM Natalius Pigai, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, dan eks Menteri ESDM yang juga ketua panitia kunjungan Paus ke Indonesia 2024, dan Ignasius Jonan ke Vatikan. Berdasarkan keterangan dari Natalius Pigai, lawatan ke Vatikan difasilitasi penuh oleh staf dari Kementerian Sekretariat Negara. Doi lebih dulu tiba di Vatikan pada Kamis (24/4), baru disusul oleh Jokowi, Thomas, dan Jonan pada Jumat (25/4). Selain itu, pada Sabtu (26/4) utusan Indonesia bertemu dengan Duta Besar RI untuk Vatikan, Trias Kuncahyono.

Spill kenapa Presiden mengutus Jokowi?

Emang rada banyak yang heran, sih. Tapi gini guys, kalo kata Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, keputusan Prabowo mengutus Jokowi melayat ke Vatikan itu karena ada sejarah kunjungan Paus Franciskus ke Indonesia pada September 2024 lalu. Waktu itu, Pak Jokowi masih kepala negara dan menyambut Paus sebagai tamu kenegaraan. Lebih lanjut, Muzani mengungkap kalau Prabowo merasa dari segi tingkatan kepala negara waktu itu, paling pas untuk mengutus Jokowi sebagai salah satu perwakilan Indonesia.

Tapi, ada yang ngga setuju?
Yep, dianggapnya blunder, malah. Menurut Direktur Eksekutif Para Syndicate, Virdika Rizki Utama, keputusan Prabowo mengutus Jokowi ini nggak tepat soalnya ada rekam jejak nominasi doi sebagai tokoh terkorup 2024 dari OCCRP. Lebih lanjut, dengan mengutus Jokowi, Presiden Prabowo malah kehilangan momentum buat nunjukkin empati tulus ke komunitas Katolik di Indonesia. Selain itu, upacara pemakaman Paus Fransiskus bukan sekedar seremoni, tapi panggung etika global yang penting buat kredibilitas diplomasi moral Indonesia.

Terus, komentar yang pro gimana?
Well, ada juga beberapa pihak yang pro dan netral sama kebijakan Prabowo ini. Misalnya, Ketua Umum Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP), Utje Gustaaf Patty, yang melihat keputusan Prabowo sebagai langkah cerdas karena Jokowi adalah sosok yang paling layak buat diutus menggantikan Presiden melayat ke Vatikan. Meanwhile, menurut Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi, sikap Jokowi yang bersedia diutus Prabowo untuk menghadiri misa pemakaman Paus Franciskus di Vatikan sebagai langkah tepat yang menepis isu matahari kembar yang liar berkembang belakangan.

Hmmm ok...
Selanjutnya menurut pengamat hubungan internasional Hikmahanto Juwana, penunjukkan Jokowi oleh Presiden Prabowo dianggap cukup pantas. Sedangkan, menurut Sekretaris Eksekutif Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Paulus Christian Siswantoko, penunjukkan Jokowi ini merupakan hak prerogatif Presiden. Selain itu, Paulus menyoroti penunjukkan Jokowi yang menganut agama Islam menegaskan ajaran toleransi yang selama ini ditunjukkan dan diajarkan sama Paus.

I see. Anything else?
Yes, nggak hanya prosesi pemakamannya yang sederhana, makam Paus Fransiskus juga sederhana, gaes. Terbuat dari batu tulis Liguria yang berasal dari kampung halaman nenek moyang Paus dari pihak Ibunya. Batu untuk makam Paus diperoleh dari Kota Cogorno, tempat kelahiran kakek buyutnya, Vincenzo Sivori yang bermigrasi ke Argentina pada abad ke-19. Di sela-sela pemakaman itu, Donald Trump dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky sempat meet up sebentar. Pertemuan ini jadi interaksi langsung pertama sejak bersitegang di Gedung Putih pada Februari lalu.

ยฉ 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.