Menuju Akhir Pilkada 2024, Berakhirnya Rezim Diktaktor Suriah, Kasus Miftah Maulana, Mocha Mousse Jadi Color of The Year 2025

Admin
UTC
18 kali dilihat
0 kali dibagikan

Hello

Rise and shine, gorgeous! Another week, another day to catch up! with the newest political drama of this nation, despite the fact that we're already on the holiday szn. So, without further ado, we know what you've been waiting for...

 

When one phase has finally completed....

On Pilkada 2024

Yoi. Pencarian kepala daerah baru untuk 37 provinsi di Indonesia semakin mendekat ke ujungnya nih, guys. Hal ini karena over the weekend kemarin, Komisi Pemilihan Umum di sejumlah daerah mulai melakukan rekapitulasi suara di provinsi masing-masing. Ada yang masih on going, ada juga yang udah kelar. Di Jakarta sendiri, prosesnya udah kelar kemaren, guys, Minggu (8/12). As expected, paslon Pramono Anung-Rano Karno dinyatakan menang dalam Pilkada Jakarta dengan perolehan 50,07% suara. Cuma ya ada lah drama-drama. Sampe saksinya RK-Suswono walk out masa!


Tell. Me. Everything. 

You got it. Jadi guys, setelah kita semua nyoblos tanggal 27 November lalu, kita sebagai rakyat tuh kan masih harap-harap cemas ya “Yang gue coblos menang ga nih?” Well, ada sih hasil quick count dari berbagai lembaga survei. Di mana kalau di Jakarta sendiri, enam lembaga survei menyatakan paslon nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno unggul dengan perolehan suara lebih dari 50%. Sementara real count versi KPU, dari awal mereka udah bilang nggak ada quick count, guys, adanya real count berjenjang dari kecamatan, terus lanjut ke kabupaten/kota, sampai dilaporkan ke provinsi untuk disahkan hasilnya. Pengesahan itulah yang akhirnya digelar kemaren.


Gimme all the details….

Sure. For starters, kamu harus tahu bahwa sejak beberapa waktu lalu, seluruh kabupaten/kota di Jakarta tuh udah kelar menghitung perolehan suara di daerah mereka masing-masing ya. Mulai dari Kabupaten Kepulauan Seribu, sampai di kota-kota administrasi: Jaksel, Jakut, Jakbar, Jaktim, dan Jakpus. Semua perolehan suara ini dikumpul ke KPU DKI Jakarta, dan weekend kemaren nih, KPU Jakarta menggelar Rapat Pleno untuk mengesahkan perolehan suara itu, guys. KPU akhirnya mencatat Mas Pram-Bang Doel legit menang di seluruh kabupaten-kota di Jakarta.


WOW…. 

Literally 6-6-nya disapu bersih Mas Pram dan Bang Doel, gengs. Dari 44 kecamatan di Jakarta Raya ini, cuma ada dua kecamatan yang mereka kalah. Yaitu Cilincing di Jakarta Utara dan Pasar Rebo di Jakarta Timur, yang dimenangkan RK-Suswono. In that sense, secara spesifik begini nih perolehan suara tiga paslon:


1. Ridwan Kamil-Suswono: 1.718.160 suara (39,40%)

2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana: 459.230 suara (10,53%)

3. Pramono Anung-Rano Karno: 2.183.239 suara (50,07%).


Ketua KPUD Jakarta, Wahyu Dinata mengesahkannya gini: "Dengan mengucap Bismillahirrahmannirrahim sertifikasi hasil rekapitulasi perolehan suara dari setiap kabupaten/kota dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKJ 2024 saya nyatakan sah."


Okay so Pram-Rano it is…..

Wait until you read about: Keterangan saksi RK-Suswono dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana. Iya, jadi sebelum hasil perolehan suara kemaren disahkan, Pak Wahyu selaku pimpinan rapat kan make sure sekali lagi ya “Udah bener belom nih itungannya? Udah yah, kita sahkan ya?” gitu kan. Terus, kalau ada keberatan yang mau disampaikan juga bisa diomongin kemaren. Dan di situlah uneg-uneg saksi dari dua paslon ini keluar, guys.


Apa katanya? 

Pertama, kita ke Dharma-Kun Wardana dulu ygy. Dalam keterangannya kemaren, saksi Dharma-Kun menyebut Pilkada Jakarta tahun ini tuh nggak legitimatif, guys. Soalnya, banyak banget suara yang nggak sah. For context, enam kabupaten/kota di Jakarta mencatat total ada 363.764 suara yang tidak sah ygy, sekitar 10% lah. Selain suara yang tidak sah, tim paslon 02 ini juga meng-highlight banyaknya warga Jakarta yang golput kemaren. Cuma 53% kan yang milih. That being said, jumlah suara yang direkap kemaren pun disebut nggak bisa mewakili rakyat Jakarta seutuhnya. Makanya saksi Dharma-Kun sampe nggak mau tuh ikutan tanda tangan hasil rekapitulasi suara.


Terus terus?

Nggak cuma saksi dari Dharma-Kun, saksi RK-Suswono pun punya concern yang mirip nih, guys. Disampaikan oleh tim hukum RIDO, Ramdan Alamsyah namanya, Pilkada Jakarta tuh banyak banget curangnya, dan terjadi di semua wilayah. Terus, udah dilaporin curang, respons Bawaslu tuh juga nggak gercep gitu lo. Diminta pemungutan suara ulang juga nggak di-acc. Makanya, tim RIDO sampe walk out kemaren, guys. Dan dengan hasil ini, RIDO pun confirm bakal menggugat ke Mahkamah Konstitusi aka MK.


Haduuuuu….

Lebih jauh soal gugat-menggugat ke MK nih, yang mau gugat tuh punya waktu sampe hari Rabu nanti buat submit gugatannya, guys. Jadi sekarang timnya RIDO lagi prepare nih berbagai materi gugatannya. Output yang diharapkan whether itu pemungutan suara ulang apa gimana “Lihat episode selanjutnya” katanya gitu. Meanwhile, KPU Jakarta be like: “Kami siap. Data dan dokumen semua lengkap. Sok aja mau gugat."


I believe Mas Pram-Bang Doel has a say…

Now, let’s hear it from: Ketua Tim Pemenangan Pramono-Rano, Cak Lontong. Dalam keterangannya kemaren, Cak Lontong bilang hasil 50,07% yang diraih ini adalah kemenangan warga Jakarta, guys. Kemenangan kita semua, katanya. Dan fix beneran satu putaran banget. Secara, kalau di aturan aja menang satu putaran tuh 50% + 1 suara, Mas Pram-Bang Doel meraih 50% + 2.925 suara.


Rill satu putaran yahhh….

Yoi. Nggak peduli tim sebelah ada yang walk out, atau nggak mau tanda tangan hasil rekap, Cak Lontong bilang kemenangan mereka tetap sah. Cak Lontong bahkan masih sempat nge-joke, “Mereka walk out mungkin takut kalau keluar barengan terlalu berdesakan,” wkwkwkwk. Mau digugat ke MK, Cak Lontong juga bilang tim hukum mereka siap, guys. Jadi ya gitu. Secara hasil di KPU sekarang Mas Pram-Bang Doel yang menang ygy. Ntar begitu digugat ke MK, berproses di sana, sampai akhirnya keluar vonis putusan, disitulah KPU bisa memutuskan paslon mana yang jadi Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta terpilih.


Anything else? 

Anyways, kamu harus tahu bahwa dalam Pilkada Serentak 27 November lalu, ada petugas TPS atau KPPS yang meninggal dunia dalam menjalankan tugas. Ketua KPU Mohammad Afifuddin menjelaskan, per 29 November lalu, dari 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota, ada enam orang petugas KPPS yang meninggal dunia dan sebanyak 115 orang yang mengalami kecelakaan atau sakit. Untuk itu, Pak Afif menyebut ada santunan sebesar Rp36 juta untuk petugas yang meninggal dunia, plus Rp10 juta untuk biaya pemakaman. Meanwhile, santunan juga diberikan sebesar: Rp30,8 juta untuk yang cacat permanen, Rp16,5 juta untuk yang mengalami luka berat, dan Rp8,25 juta untuk luka ringan.

 

Now, here's your 360º updates on Assad's downfall...

Guys, repeat after us: Pemimpin yang jahat pada rakyatnya sendiri pasti bakal jatuh.

Yep, itu yang sekarang lagi kita saksikan di Suriah saat ini. Jadi for starter, meet: President Bashar Al-Assad. Doi adalah Presiden Suriah yang menjabat sejak tahun 2000 dengan tangan besi aka diktator.


Tell me more.

Well, Bashar ini jadi presiden setelah ayahnya, Hafez Al-Assad meninggal dunia di tahun 2000. Nah guys, bokapnya ini diketahui memerintah Suriah dengan tangan besi juga, di mana pada masa kepemimpinannya, kebebasan sipil bener-bener hilang dan semua yang anti pemerintahan bakal dimusnahkan. Makanya pas Bashar ini naik, warga berharap doi bakal better lah daripada bokapnya.


Terus, better?

Engga. Bahkan worseguys. Bashar yang sebelumnya adalah seorang dokter mata di London dan ga pernah menjabat jadi apa pun di Suriah (kayak siapa gitu ga, guys?) justru makin parah menyiksa rakyatnya hingga menyebabkan perang sipil. Yep, back in 2010, terjadi Arab Spring di Semenanjung Arab, di mana warga yang ga puas dengan pemerintahan pemimpinnya melakukan protes. Hal ini terjadi di Libya, Mesir, Yaman, including Syria...


Lanjut...

Nah tapi di Suriah, reaksi pemerintah parah banget guys, yakni Assad mengerahkan tentara militernya untuk melawan para pemrotes yang turun ke jalan-jalan kota secara damai. Ga cukup saat itu aja, upaya pemerintah untuk menghabisi para oposisi terus berlanjut hingga terjadi perang sipil yang menyebabkan 600.000 orang tewas dan enam juta warga Suriah jadi refugees (bayangin jadi refugees cuma karena satu orang doank).


Now, on the overthrown?

Nah itu, jadi setelah bertahun-tahun lamanya civil war terjadi, rakyat capek, tentara capek, ekonomi ancur-ancuran, Assad juga udah mulai kehilangan dukungan dari dua sekutu terkuatnya, Rusia dan Iran. Makanya pada hari Minggu (8/12) waktu setempat, pemerintahan Assad berakhir dengan didudukinya berbagai kota di Suriah oleh kelompok anti pemerintah. Kejatuhan Assad ini juga menandai berakhirnya rezim keluarga doi yang udah memimpin Suriah selama 53 tahun.


Whaaat?

Iya guys, jadi perlawanan oposisi ini dipimpin oleh kelompok namanya Hayat Tahrir al-Sham (HTS) yang juga diikuti oleh berbagai kelompok oposisi lain di Suriah. Dalam aksinya, mereka menduduki beberapa kota dulu kayak Idlib yang memang menjadi basis mereka, lanjut ke Aleppo. Terus lanjut lagi ke Kota Hama, Homs, dan cuma selang beberapa hari aja, ibukota Damaskus jatuh ke tangan kelompok oposisi. Dengan begini, resmi berakhir deh tuh pemerintahannya Assad.


Tentaranya pada ke mana dah?

Ya itu tadi. Beberapa saat menjelang kejatuhan ini, both tentara dan polisi juga udah cape banget dan udah ga mau berperang buat Assad. Diketahui juga bahwa dua kelompok ini udah banyak yang meninggalkan posnya karena udah ga mau berjuang buat Assad. Jadi emang presidennya udah sejelek itu, guys. Jadi bisa dibilang, kejatuhan ini terjadi tanpa perlawanan. 


Terus Assadnya gimana?

Kabur ke Rusiaguys. Yep, ga lama setelah satu persatu kota di Suriah jatuh ke tangan kelompok oposisi, Assad udah ga ketauan ada di mana. Baru deh beberapa jam kemudian, media Rusia mengumumkan bahwa Assad ada di Rusia dan pemerintahannya udah memberikan asylum buat doi dan keluarganya.


Huft. So, what now?

That's to be seen. Pastinya, warga Suriah sekarang ini lagi happy happy, turun ke jalan untuk merayakan berakhirnya rezim diktator yang mereka jalani selama lima dekade. Perayaan ini dilakukan dengan solat berjamaah di Masjid Agung Damaskus yang udah lama jadi simbol pemerintahan Assad, sampe membebaskan para tahanan politik di penjara. Excited!


Alrite. Anything else?

Yang harus kamu tahu juga guys, perayaan ini ga hanya dilakukan oleh warga di Suriah, tapi juga mereka yang jadi refugees di negara-negara lain. Yep, refugees di Inggris, Swedia, Jerman dll pada turun ke jalan untuk merayakan kejatuhan Assad. Terus, remember that 6 mio refugees worldwide because of Assad? Diketahui tiga jutanya jadi refugees di Turki, dan political analysts thought that the fall of Assad ga akan terjadi kalo Turki, yang diyakini mendukung kelompok oposisi, meng-acc perlawanan mereka. Penyebabnya apa? Yep, Erdogan udah cape bgt katanya ngurusin refugees dan udah berkali-kali ngajak Assad, "Yuk plz ngobrol ini gimana solusinya?" tapi katanya Assad nolak terus. OK. 

 

Now, let's get you updated on: Miftah Maulana's case....

Mundur jadi pejabat.

Yoi. Usai bikin marah seluruh warga Indonesia dengan statement gobl*knya, Jumat pekan lalu nih, (6/12), Miftah Maulana Habiburrahman akhirnya mundur dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Nangis-nangis tuh dia pas menyatakan mundur. Tapi nangisnya karena…. terharu Presiden Prabowo mau ngasih kesempatan untuknya menjabat. More on those, scroll down..


Hold on. I need some background. 

You got it. Jadi, kayak yang kita bahas kemaren, video Miftah Maulana nge-gobl*k-gobl*kin penjual es teh bernama Sunhaji tuh rame banget di sosial media ya (Read the full story here). Saking ramenya, Miftah yang Oktober lalu diangkat sebagai salah satu Utusan Khusus Presiden itu pun sampe ditegur bosnya, Presiden Prabowo, guys. Yep, doi ditegur Pak Prabowo lewat Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya. Katanya harus lebih hati-hati kalau menyampaikan pendapat atau pidato di depan umum cenah.


Okay….

But, wait until you read about: Mulutnya si Miftah ini emang udah ga sekolah dari dulu, guys. Iya, we’re talking about videonya Miftah yang ngehina pesinden senior, Suyati aka Yati Pesek. Rill si what so called ‘tokoh agama’ ini bener-bener MENGHINA Bu Yati dengan kalimat yang nggak pantas sama sekali. Dan kejadiannya tuh kan udah dua tahun yang lalu ya, tapi sakit hati yang dirasain Bu Yati masih ada banget sampai hari ini, guys. Dia pendam aja semua sendiri (poor Bu Yati). In her words, Bu Yati bahkan bilang: "Salahku apa? Padahal aku muhajadah di situ, aku tidak pernah dibayar, tidak minta bayaran. "Aku cuma cari ilmu, ternyata kayak begitu. Aku cuma bisa menahan, cuma diam saja."


Kasian :( Jelek banget u, Miftah…..

Menanggapi videonya bareng Bu Yati viral, tau nggak si Miftah bilang apa? "Kalau toh kemudian itu diambil, diviralkan kembali, ya saya bisa berbuat apa? Artinya memang saya selalu mengatakan orang baik pasti punya masa lalu, dan orang jelek, saya meyakini pasti akan ada masa depan,” katanya dalam konferensi pers di Sleman, Jogja, pada Jumat (6/12). Lebih jauh, sejak video itu viral lagi, Miftah belom komunikasi sama Bu Yati, guys. Tapi udah coba buat nge-reach out. “Insya Allah akan bersilaturahmi dengan beliau,” katanya gitu.


Hmmm yang kaya gini jadi pejabat….

Nah yang harus kamu tahu adalah: Di Jumat kemaren itu juga, Miftah Maulana ini akhirnya menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, guys. Lebih jauh, bersama keputusan ini, Miftah bilang keputusan ini dibuat bukan dengan paksaan dari pihak mana pun dan bukan juga permintaan siapapun. Emang udah atas muhasabah, berdoa, dan istikharah katanya.


Okay…

Lebih jauh, keputusan Miftah Maulana mundur sebagai Utusan Khusus Presiden ini juga karena istrinya, guys. Iya, istrinya tuh dari bulan lalu diketahui sempat bilang dia nggak nyaman jadi istri pejabat. “Saya lebih nyaman jadi istri Gus Miftah yang saya kenal,” cenah. In that sense, Miftah nangkepnya ya “That’s the sign” gitu kan. Makanya akhirnya diputuskan mundur. Miftah sendiri diketahui juga udah kontakan sama Mayor Teddy. Dan Mayor Teddy-nya juga kayak “The decision is yours,” gitu lah.


Jadi fix resign?

 Most likely, yes. Soalnya Miftah baru ngomong ke Mayor Teddy kan, belom ngomong langsung sama Presiden Prabowo, guys. That being said, Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid justru berharapnya Pak Prabowo nggak nge-acc resign-nya Miftah Maulana ini. Yep, dalam keterangannya Sabtu (7/12) lalu, Gus Jazil ngeliatnya ya, “Semua orang nggak luput dari salah,” gitu lo. Gus Jazil bahkan ngeliatnya Miftah cuma ‘keseleo lidah’ kemaren, guys, dan itu manusiawi banget. Toh udah minta maaf dan udah dimaafin juga katanya.


Cancel juga ajalah si jajil jajil ini...

Iya kan? Lebih jauh, Wakil Ketua Umum PKB itu juga menyebut pasti lebih banyak nasihat yang bagus yang keluar dari mulutnya Miftah daripada yang jelek-jeleknya. Iya. Gus Jazil juga yakin banget Miftah Maulana ini bisa kasih kontribusi yang besar untuk ummat. Secara orangnya juga pro wong cilik. That being said, Gus Jazil sih berharap Presiden Prabowo nggak age-acc resign-nya Miftah ini, gengs.


I believe Presiden Prabowo has a say….

Of course. Menyikapi segala blunder-nya Miftah sampe yang bersangkutan menyatakan mundur, Presiden Prabowo Subianto bilang itu tindakan ksatriaguys. Iya, dalam keterangannya Jumat lalu, Pak Prabowo bisa ngerti kenapa sampe keluar kata-kata begitu dari mulutnya Miftah. “Ya mungkin karena beliau memang bergaul dan sering berceramah di kalangan bawah, mungkin bahasa beliau niatnya bukan niat jahat, bukan niat hina,” tapi salah ucap, kata Pak Prabowo.


Hah sorry gimana?

Iya salah ucap. Masih dari keterangan Presiden Prabowo Subianto, di sini Miftah-nya juga tahu kalau dia salah, guys. Dia tanggung jawab, dia mengundurkan diri, katanya gitu. Jadi kayak, it tells everything lah, apalagi di Indonesia ini ygy ehehehehe. Pak Prabowo sendiri juga bilang jarang tuh orang begitu. Makanya harus dihargai.


Terus Miftah gimana? 

Balik lagi ke Miftah. Miftah sendiri sih terharu banget ygy. Sampe nangis tuh dia kemaren. Nangisnya bukan karena ngerasa bersalah sama Pak Sunhaji atau Bu Yati, tapi ya itu. Dia terharu karena Presiden Prabowo udah sepercaya itu ke dia. Terus terharu juga udah dikasih kesempatan untuk menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden. Jadi ya sedih aja, "Nggak bisa memenuhi ekspektasi Pak Prabowo,” katanya.


……

Jadi ya udah. Miftah Maulana yang notabene pemuka agama ini sih kemaren bilangnya nggak bakal mengubah gaya dakwahnya. Semua orang punya karakter masing-masing dan karakter itu tetap bakal dipertahankan, katanya gitu. Cuma pemilihan katanya aja yang kedepannya mungkin bakal lebih hati-hati. Iya, Miftah kemaren bilangnya dia belum aware gitu lo sekarang banyak banget yang kenal dia. Semua kamera nyorot dia, all eyes on him ga tuh. Jadi kedepannya pemilihan diksi dan kata-kata yang dipake dalam dakwah ya bakal lebih santun.


Got it. Anything else I should know?

Btw, soal betapa blunder-nya Miftah Maulana ngegoblok-goblokin penjual es teh sampe track record-nya menghina pesinden senior, pakar politik dari BRIN, Lili Romli ngeliatnya ini tuh pelajaran buat Presiden Prabowo Subianto, guys. Iya, pelajaran buat Presiden dalam memilih pejabat setingkat menteri. “Harus selektif, jangan asal angkat. Selain harus punya kapasitas, harus juga disertai integritas dan moral atau akhlakul karimah,” kata Bu Lili. Apalagi mereka digaji pake duit rakyat kan eheheheh. Miftah Maulana sendiri sih selama menjabat ngaku belum pernah terima gaji ygy. Belum pernah terima fasilitas negara, termasuk rumah dinas.


Untung belom :)))))

 

When you've been wondering, "Baju lebaran tahun depan enaknya warna apa ya?" 

Meet: Mocha Mousse

Sama kayak ijo sage yang nge-trend banget sampe jadi warna gamisnya semua orang pas lebaran, tahun depan nih, kita punya warna baru lagi, guys. Yep, Pantone Institute of Color yang tiap tahun jadi kiblat orang-orang dalam menentukan warna, kemaren baru aja mengumumkan Color of the year untuk tahun 2025. And it’s none other than…. Mocha Mousse. Kayak coklat soft, hangat gitu lo. 


Well, disampaikan oleh Executive Director-nya Pantone, Leatrice Eiseman, warna ini dipilih dengan “sensorial warmth” dan “thoughtful indulgence” katanya, di mana sedikit banyak juga terinspirasi dari tren-tren viral di TikTok. 


Iya, tren-tren yang ngomonginnya “little treat” gitu lo. Semacam self reward dikasih ke diri sendiri setelah ngelakuin sesuatu yang sulit. Jadi moodbooster lah, biar bisa self love, dan ketemu hal-hal kecil yang bisa bikin bahagia. Nah, Mocha Mousse ini filosofinya kayak gitu. "Mocha Mousse is about embracing that whole idea of caring and sharing and community and collaboration a step further," cenah. 

 

"Tapi jaraknya sangat jauh,"

Gitu guys tanggapan dari Ketua Harian Tim Kemenangan Pramono Anung-Rano Karno, Prasetyo Edi pas ditanya soal rencana kubu Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) yang bakal menggugat hasil rekapitulasi KPU terkait Pilgub Jakarta 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK). Kata Mas Pras, ya silakan aja kalo mau ngegugat hasilnya, tapi emang jarak suara antara jagoannya dengan Tim Rido itu sangat jauh, hingga mencapai 10 persen.

When the amount of your year-end bonus is not as much as that of last year...

 

Announcement

Thanks to Habiburrahman dan Someone for buying us coffee today :) 


Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here...just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!

 

Catch Me Up! recommendations

If you're new to cooking, you'll want to avoid these canned foods...

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.