Admin
UTC
1 kali dilihat
0 kali dibagikan
Hello
It’s Thursday everyone. We are just a day away from the weekend, and you know what’s close? Our 1st ever kopdar. We got some interesting talkshow, fun totebag painting session, yummy lunch and networking with our fellow catchers. Yep, all for free! Register here because the spot is limited. Quick!
Who’s singing, “Di mana, di mana, di mana?“
Us, Indonesian.
To Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Yang punya bakat biduan sini ngumpul. Kita mau sing along lagunya Ayu Ting Ting yang judulnya “Alamat Palsu”. Gimana nggak alamat palsu, dikabarkan udah nyampe Jakarta dari hari Minggu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang sekarang dikabarkan udah berstatus tersangka KPK itu lagi heboh diomongin gara-gara dikabarkan hilang kontak di luar negeri, guys. Jadi publiik wondering sendiri dong, “Hah hilang banget nih?” Well, keep reading because we’re exactly tell you THAT.
Wait. I need some background here….
Gini gini. To give you some background, jadi dari Juni lalu Komisi Pemberantasan Korupsi aka KPK tuh udah membuka penyelidikan terkait kasus dugaan korupsi yang terjadi di lingkungan Kementerian Pertanian. Adapun di kasus ini, pimpinan kementeriannya which is Syahrul Yasin Limpo ikut terseret di dalamnya. In that sense, Pak SYL pun udah sempat diperiksa sama KPK sejak di bulan Juni itu.
Oke lanjut….
Nah belakangan, kasus ini diketahui udah naik level ke tahap penyidikan, guys. Makanya minggu lalu, tim penyidik KPK akhirnya melakukan penggeledahan di rumah dinas dan kantornya Menteri Pertanian di daerah Jakarta Selatan. Ketemu lah beberapa dokumen, uang tunai senilai puluhan miliar Rupiah, bahkan senjata api (???) Yang kemudian disita dan dijadikan barang bukti.
Terus Pak Menterinya?
Well, yang harus kamu tahu adalah, pada saat penggeledahan lagi berlangsung, Pak SYL tuh lagi nggak di Jakarta, guys. Iya, Pak Menteri ini kan masih sibuk menjalankan tugasnya sebagai pejabat negara yah. Termasuk melakukan sejumlah perjalanan kerja di dalam dan luar negeri. Nah dari tanggal 24 September kemaren, disampaikan oleh Humasnya Kementerian Pertanian, Pak SYL ini lagi ada rangkaian kunjungan kerja ke sejumlah negara Eropa, guys. Ada konferensi di Roma, Italia yang Pak SYL hadiri, terus lanjut ke Almeria, Spanyol dan mengunjungi screen house hortikultura di sana. Adapun kunjungan ini dilakukan atas undangan Food and Agriculture Organization dalam rangka penguatan sektor pertanian lintas negara.
Nggak balik JKT gitu?
Itu dia masalahnya. Pak Syahrul Yasin Limpo ini dijadwalkan harusnya mendarat di Bandar Udara Soekarno-Hatta hari Minggu kemarin, guys. Hal ini legit diketahui dari keterangan Angkasa Pura II terkait penggunaan ruang VIP Bandara Soetta. But the thing is sampai berita ini ditulis, Syahrul Yasin Limpo diketahui belum nyampe-nyampe juga di Jakarta. Makanya banyak pihak pada bertanya dong, “Lah ke mana ini si bapak?”
Iya gimana sik?
Drama banget emang wkwkw. Adapun disampaikan oleh Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi, Pak SYL tuh kan berangkat ke Eropa bareng rombongan yah. Ada eselon 1, eselon II, dan beberapa staf. Nah di situ Pak Harvick bilang kalau rombongan ini pulangnya masing-masing, guys. Alias misah-misah tuh rombongannya. Meanwhile, Dirjen Imigrasi Kemenkumham menyebut Pak SYL belum termonitor masuk ke wilayah Indonesia. Nggak ada kabar dia, guys. Maka dari sini, Pak Harvick juga bilang pihaknya sampai sekarang masih terus nyari keberadaan Pak Menteri.
Lah ngilang???
Well, here we go with the plot twist. Jadi setelah nggak diketahui keberadaannya berapa lama, semalem banget nih, Pak SYL akhirnya muncul di T3 Soetta, guys. Yep, pikiran kamu jangan ke mana-mana karena yang muncul semalam pakai setelan jas kotak-kotak dan pakai masker beneran Syahrul Yasin Limpo. Hal ini juga legit dikonfirmasi oleh pihak Dirjen Imigrasi yang mencatat kedatangan beliau.
Akhirnya datang juga…..
Uhmmm well Partai NasDem, selaku parpol yang menaungi Syahrul Yasin Limpo sih udah nggak kaget, guys. Disampaikan oleh Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni, Pak SYL ini emang dijadwalkan pulang ke Jakarta tanggal 1 Oktober hari Minggu kemarin. Cuma emang extend karena ada masalah sama prostatnya, guys. Jadi harus menjalani perawatan di rumah sakit. Jadi ya gitu. setelah dari bandara, Syahrul Yasin Limpo bareng sejumlah elite Partai NasDem pun akhirnya ngumpul di NasDem Tower, di Menteng, Jakarta Pusat buat membahas kasus dugaan korupsi ini, guys. .
Ok now wrap it up…..
Well, ngomongin kedatangan Pak Menteri, kalau kata Presiden Jokowi kemarin sih, “Ya ditunggu,” aja, guys. Iya, Presiden Jokowi bilang sih emang mending ditunggu aja. Tapi kayak, kalaupun kemaren masih belum diketahui nih keberadaannya, kalau punya kontaknya, punya nomor WhatsApp-nya SYL, ya coba dihubungi aja. kata Pak Jokowi.
Kalau masih nggak direspon, kita biasanya juga spam chat, pak :)))).
When mass shooting happened but not in the US…
Tapi di Paragon Mall, Bangkok, Thailand.
Yep, we got a sad news from negara tetangga kita, Thailand yang Selasa kemarin mengalami insiden terorisme di salah satu pusat perbelanjaan populer di sana. Mungkin kamu juga udah lihat rekaman video viral tersebar di media sosial yang menampilkan kerumunan orang berlarian keluar dari sebuah mal di ibu kota Bangkok. Pada saat itu, terjadi penembakan massal oleh seorang remaja yang mengakibatkan setidaknya dua orang meninggal dunia.
OMG tell me everything.
Sure. Jadi semuanya bermula pada Selasa sore pukul 16.20 waktu setempat. Pada saat itu, pusat perbelanjaan di Mal Siam Paragon lagi dipadati ratusan orang. Tiba-tiba aja nih, muncul seorang remaja lelaki yang secara random melakukan penembakan secara ke orang-orang di sekitarnya. Suasana dalam mal yang lagi rame-ramenya langsung mencekam dengan para pengunjung panik, takut dan berlarian meninggalkan lokasi kejadian.
Terus terus…
Insiden ini kemudian langsung bikin banyak polisi datang ke lokasi. Kurang dari satu jam setelah penembakan, pihak kepolisian udah berhasil mengamankan pelaku. Momen kejadian penangkapan pelaku juga ikut terekam cctv di dalam mal tersebut. Pelaku yang diketahui baru berumur 14 tahun akhirnya menyerahkan diri setelah berhasil disudutkan polisi. Doi menyerahkan diri ketika masih punya amunisi peluru yang tersisa di dalam senjata api miliknya.
WHAT? He’s still 14 y.o?
Iya guys, semuda itu. Setelah berhasil diamankan, pelaku penembakan langsung diintrogasi sebelum akhirnya dibawa menuju rumah sakit terdekat. Based on keterangan pejabat polisi Thailand bernama Torsak Sukvimol, pelaku tuh punya gangguan mental. Terus kemarin banget, pihak kepolisian melakukan konferensi pers dan mengatakan bahwa pelaku tersebut udah memodifikasi senjata kosong untuk mendapatkan peluru.
Tapi motifnya apa?
Well, Pak Torsak sih bilang kalau pelaku tuh lagi punya masalah pribadi gitu. Beliau kemudian menolak membicarakan banyak hal soal masalah pribadi pelaku karena ada sangkut pautnya sama usia pelaku yang masih remaja serta kondisi gangguan mental yang doi alami. Lebih lanjut, Pak Torsak bilangnya udah menghubungi pihak keluarga pelaku serta meminta keterangan dari kedua orang tuanya.
How about the victims?
Well, awalnya Bangkok Emergency Center (BEC) tuh mengatakan ada tiga orang yang tewas dalam kejadian ini. Namun nggak berselang lama, Pak Torsak merevisi jumlah korban tewas menjadi dua orang serta lima orang lainnya luka-luka. Kedua korban yang meninggal dunia merupakan warga negara asing berkebangsaan China dan Myanmar. Sedangkan korban luka terdiri dari tiga warga negara Thailand, satu warga negara China, dan satu warga negara Laos.
I believe the government has a say.
Ofc ada. Terkait tragedi ini, Perdana Menteri Thailand, Srettha Thavisin mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban. Lewat sosial media X aka Twitter, Srettha menuliskan dukungannya kepada seluruh keluarga korban yang meninggal dunia dan luka-luka. Diketahui, mereka yang terluka ini tuh punya tingkat keparahan yang berbeda-beda.
Baru denger ada penembakan di Thailand. Biasanya kan di US
Well, ternyata ini bukan tragedi penembakan yang pertama, guys. Malahan, tragedi yang sekarang tuh terjadi hanya beberapa hari sebelum peringatan satu tahun penembakan masal yang terjadi di sebuah tempat penitipan anak di Distrik Nong Bua, Lamphu, Thailand pada tanggal 6 Oktober 2022 lalu. Pada kejadian itu, sekitar 36 orang jadi korban meninggal dunia. Insiden penembakan itu lantas dikenang menjadi insiden paling mematikan di negara tersebut.
Got it. Anything else I should know?
Well, banyak orang di Thailand tuh emang punya senjata api pribadi, guys. Dari data yang dihimpun Small Arms Survey aka SAS pada tahun 2017 aja, ada sekitar 10,3 juta masyarakat sipil yang punya senjata api. Jumlah ini tuh setara dengan 15 senjata api untuk setiap 100 orang di Thailand. Dari jumlah yang sebanyak itu, SAS bilangnya cuma ada sekitar 6,2 juta senjata yang terdaftar secara legal.
When Bill Gates is going for some unpopular opinion…
About the Climate Crisis.
Soalnya kalau kata Bill Gates dalam satu summit yang digelar di New York beberapa waktu lalu, nanam-nanam pohon buat menangani climate crisis tuh merupakan pendekatan yang nggak efektif, guys. Bahkan, Bill Gates bilangnya nanam pohon tuh ‘Complete Nonsense’.
WOW BOLD. Tell me everything.
Well, kamu tahu Bill Gates kan? Itu loo, co founder-nya Microsoft yang sekarang sibuk menikmati masa tuanya ngabisin duit yang most likely nggak ada serinya itu ehehehehe. Terus, Bill Gates tuh juga masih sibuk jadi pembicara di berbagai forum kan yah. Salah satunya adalah yang digelar oleh New York Times di New York beberapa waktu lalu. Yep, kemaren digelar tuh sebuah summit called “Climate Forward Summit” di mana Bill Gates, shared perspektif dia soal apa sih yang harus dilakukan dalam penanganan climate crisis.
Oh, climate crisis yaa…
Iya. As we all know dan yang kayak sering kita bahas, dampak climate crisis tuh udah semakin concerning ya, guys. Mulai dari heatwave aka cuaca panas yang terjadi di berbagai belahan dunia, terus melelehnya es di kutub lah, sampai bencana yang makin banyak. In that sense, penanganan climate crisis tuh beneran harus dilakukan biar dampaknya juga nggak makin parah. Solusi pun harus buruan ditemukan. Nah, salah satu solusi yang dari jaman kapan udah diomongin tuh salah satunya ya tanam pohon, gengs.
Emang iya kan?
Yaa dari berbagai studi sih gitu ya. Nih yah, as simple as ngasih kita oksigen, terus mengurangi gas efek rumah kaca, menjaga kualitas udara, sampai nge-stock pasokan air, semuanya bisa dilakukan sama pohon yang kita tanam. Makanya masyarakat dunia dari kecil juga udah didoktrin tuh kan soal pentingnya penanaman pohon. Biar efeknya juga bisa kerasa sampai bertahun-tahun kemudian.
Okay….
Nah tapi kalau kata Opa Bill Gates nggak gitu, guys. Yep, dalam forumnya kemarin, Bill Gates bilang kalau doi sendiri nggak nanam pohon. Karena, menurut dia, penanaman pohon sebagai solusi climate crisis tuh adalah solusi dengan pendekatan yang kurang terbukti ceunah. Nggak tanggung-tanggung, masih di forum itu, Opa Bill bahkan menyebut penanaman pohon tuh sebagai complete non-sense alias omong kosong doang.
Jadi menurut dia gimana?
Nah rather than menanam pohon, menurut Bill Gates, yang lebih possible buat dilakukan adalah dengan berfokus sama climate innovation alias inovasi Iklim. Yep, contohnya kayak invest ke berbagai teknologi iklim buat mengurangi emisi karbon misalnya, which is emang itu yang sekarang dia lakukan, guys. Iya, FYI Bill Gates uh merupakan salah satu investor buat salah satu inovasi energi bersih called Breakthrough Energy and Climework. Ini tuh semacam penangkap karbon gitu, di mana diklaim bisa nangkap karbon 1.000 kali lebih besar dari yang bisa dilakukan pohon. Nggak cuma itu, Bill Gates juga bilang mending fokus aja nge-produce lebih banyak energi yang environmentally-friendly. Nggak yang energi fosil lagi kayak batu bara, minyak bumi, dll.
Ya nggak salah juga siii….
Tapi ya gitu, statement doi yang soal tanam pohon tadi auto nge-trigger berbagai pihak buat speak up dong. Salah satunya adalah media pemerhati lingkungan bernama Forest Digest. Nah menurut mereka, masalah penanaman pohon dan climate crisis tuh nggak se-simple itu, guys. Banyak layers-nya lagi dia tuh. Iya, dalam keterangannya Forest Digest menyebut masalah climate crisis tuh nggak cuma soal emisi karbon. Tapi banyak lagi X factor yang memengaruhinya.
Such as….
Such as, ya itu tadi, pohon, tanah, habitat, dan keanekaragaman hayati yang jadi unsur penting dalam penyerapan emisi. Kalau mau diitung-itung dan ditotal-total, pohon tuh juga nggak kalah sama berbagai teknologi sekarang, guys. Apalagi kalau pohonnya banyak sampai membentuk ekosistem, ya bayangin sendiri dah efeknya bakal segimana.
Makes sense….
Nah sekarang bayangin kalau nggak ada pohon nih. Mulai dari tempat tinggalnya para satwa, terus penghasil oksigen, penghasil bahan makan, yang nyimpen air, sampai yang menyuburkan tanah, semuanya bakal ilang. That being said, Forest Digest menganggap pohon tuh ya masih sangat amat diperlukan buat meminimalisir dampak Climate Crisis.
Got it. Anything else?
Btw realizing pentingnya menanam pohon dalam penanganan climate crisis dan kelangsungan bumi, kamu tau kan kalau penanaman pohon ini adalah hal rutin yang selalu Presiden Joko Widodo lakukan kalau lagi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin negara lain. Iya, di Istana Kepresidenan Bogor tuh udah banyak pohon yang ditanam, guys. Macem-macem jenisnya, dan dilakukan sama sejumlah pemimpin dunia kayak PM Malaysia Anwar Ibrahim, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr., sampai Kaisar Naruhito asal Jepang. Yang terbaru, awal September kemarin, Presiden Jokowi juga menghadiri acara kick-off penanaman 2.561 pohon yang dilakukan serentak se-Jabodetabek. Jadi makin asri dah tuh Jakarta dan sekitarnya, guys.
Guess what has a purchase limit?
Beras Bulog.
Yep kalau kamu belakangan ini mampir ke swalayan atau toko ritel lain, ofc kamu bakal lihat kan ada papan pengumuman yang bilang kalau pembelian beras tuh maksimal cuma dua pack aja nih atau setara dengan 10 kg. Yep hal ini udah terjadi di beberapa toko ritel di berbagai wilayah Indonesia. Adapun pembatasan ini terjadi di tengah melambungnya harga beras dan isu pasokan beras yang mulai menipis imbas El Nino. Kalau kata ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia, Roy Mandey sih, kebijakan ini sengaja diambil untuk mengatasi panic buying yang terjadi di masyarakat.
Nah menanggapi hal ini, kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, Selasa kemarin klarifikasi nih kalau pembatasan pembelian beras tuh khususon buat jenis stabilisasi pasokan dan harga pangan aka SPHP aja. Buat yang nggak tau, beras SPHP ini tuh beras berkualitas premium yang sengaja digelontorkan Bulog untuk menstabilkan pasokan dan harga beras di pasar. Nah harga beras ini tuh juga lebih murah dibanding harga beras di pasaran. Harga beras SPHP ini dibanderol cuma Rp.10.900 per kg oleh pemerintah. Makanya pemerintah perlu membatasi pembelian beras ini masyarakat juga beli sesuai kebutuhan aja. Kalau beras jenis lain sih, Pak Arief bilangnya sesuai dengan kebijakan toko ritel masing-masing.
“Tak mudah menghilang,”
Gitu guys kata Menko Polhukam Mahfud MD kemarin, pas ngomentarin soal keberadaan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang belum kembali ke Indonesia setelah perjalanan dinas ke Eropa. Prof Mahfud yakin, ga gampang buat menteri untuk menghilang, soalnya kan KPK tau harus ngapain. Eh bener guys, semalem, Pak SYL nyampe ke tanah air.
Jadi… apakah aku harus jadi KPK dulu biar kamu ngga menghilang?
Announcement
Thanks to Ibu Uu, Hana, and Refalim Vormelcher for buying us coffee today!
(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here. Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)
Catch Me Up! recommendations
Join our first ever offline kopdar this weekend. All fun things guaranteed. Register here.