All you need to know about isu Matahari Kembar di Pemerintahan Prabowo...
Nggak hanya jadi sumber kehidupan, matahari juga jadi pusat tata surya. That's why kadang term Matahari diasosiasikan sama pemimpin utama. Tapi, gimana ceritanya kalo yang ada adalah matahari kembar? Nah ini nih yang lagi rame dibahas belakangan ini, katanya sih ada dua matahari kembar, yakni Pak Prabowo and you-know-who Pak Joko Widodo.
I feel it coming...
Iya kan? Adapun isu ini berawal dari kunjungan beberapa menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih ke kediaman Jokowi di Solo, setelah usai libur lebaran 2025. Misalnya, kunjungan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dan Menkes Budi Gunadi Sadikin pada Jumat (11/4). Kunjungan keduanya ke Solo disebut dalam rangka silaturahmi Idulfitri. Poin yang jadi sorotan adalah ketika keduanya menyebut Jokowi sebagai bos mereka. Selain keduanya, ada jajaran menteri Prabowo yang juga sowan ke rumah Jokowi di momen Lebaran tahun ini.
Emang siapa aja yang sowan ke Solo?
Alright, ada beberapa nama menteri Kabinet Merah Putih yang berkunjung ke rumah Jokowi buat silaturahmi Lebaran. List namanya lumayan panjang nih, but here we go. Ada Zulkifli Hasan (Menko Bidang Pangan), Bahlil Lahadalia (Menteri ESDM), Wihaji (Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga), Budi Arie Setiadi (Menteri Koperasi), Sri Mulyani Indrawati (Menkeu), Pratikno (Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan), juga Wamendagri Bima Arya Sugiarto.
That's it?
Engga, guys, ada polisi juga. Jadi pada Minggu (20/4) lalu, sejumlah siswa Didik Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Serdik Sespimmen) Polri Pendidikan Reguler (Dikreg) ke-65 juga sowan ke rumahnya di Solo. Kata Pak Jokowi, kedatangan itu adalah untuk menyampaikan soal leadership atau kepemimpinan kepada Sespimen Polri. Para pulici ini juga dikasih masukan supaya Polri dan TNI bisa lebih baik dan dipercaya masyarakat ke depannya. Finally, the one and only Opung yang kini menjabat sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, juga tercatat pernah muncul di kediaman bapaknya Kaesang ini.
OK...
Nah, berbagai kunjungan ini tentunya bikin warga banyak bertanya-tanya, kayak: ngapain pejabat yang lagi menjabat justru sowan ke Pak Jokowi? Kan dia udah mantan? Apakah ada matahari kembar di sini? Nah menjawab isu ini, Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, berpendapat kalau isu ini udah berkembang berlebihan dan dibesar-besarkan oleh media. Selain itu, Sudaryono menegaskan bahwa untuk bertemu Jokowi para menteri dan wakil menteri nggak perlu izin sama Presiden Prabowo.
Masa gak izin...
Ya gitu ceunah. Nah sebenernya, soal matahari kembar ini pernah juga dibahas pada momen retreat Kepala Daerah di Akmil Magelang pada Februari 2025. Waktu itu, Presiden ke-6 RI yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ngingetin soal bahayanya matahari kembar dalam politik dan bernegara. Beliau menilai kalau adanya matahari kembar bakal menimbulkan kekacauan dan memperkeruh situasi politik negara.
Over to you, Istana...
Well, di tengah isu matahari kembar ini, Presiden Prabowo titip pesan ke Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia, Muhaimin Iskandar a.k.a Cak Imin supaya seluruh menteri Kabinet Merah Putih merapatkan barisan. Pesan itu disampaikan Presiden lewat telepon karena berhalangan hadir di acara halalbihalal di kediaman Cak Imin di Jalan Widya Chandra, Jaksel, pada Minggu (20/4) malam. Nah, menurut Jubir Istana Prasetyo Hadi pesan buat merapatkan barisan ini bukan berarti ada kerenggangan internal dalam Kabinet Prabowo. Menurutnya pesan Prabowo adalah pesan yang biasa disampaikan buat menjaga semangat kerja kabinet. Lebih lanjut, Prasetyo menganggap para menteri punya maksud baik untuk bersilaturahmi dan tetap solid sama semua pihak.
Well, I wanna know what the experts think...
Menurut Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, kunjungan para perwira polisi dan para menteri ini menimbulkan kegaduhan publik dan bikin warga bertanya-tanya soal motifnya. Selain itu, timing Pak Pulici juga ngga tepat karena belakangan kunjungan menteri ke rumah Jokowi juga lagi disorot publik. Senada dengan itu, Peneliti dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto, juga menilai kalau publik pasti bertanya soal urgensi dari kunjungan-kunjungan ke rumah Jokowi ini mengingat tradisi ini nggak pernah dilakukan ke mantan presiden Indonesia lainnya.
I agree...
Selanjutnya, Bambang berpendapat kalau pertemuan pimpinan menengah Polri ini bakal menimbulkan asumsi kalau Jokowi masih ingin tetap punya pengaruh ke Polri. Yang jadi masalah Polri seolah-olah nggak bisa menjaga jarak dari kekuasaan. Ketika perwira menengah Polri sowan ke Jokowi untuk minta saran malah makin menunjukkan kesan kalau calon-calon pimpinan Polri di masa depan bakal mudah terseret sama politik kekuasaan. So, Bambang menuntut Polri memberikan penjelasan utuh ke publik soal motif kedatangan siswa-siswa pendidikannya yang hanya ke rumah Jokowi, dan nggak berkunjung ke rumah mantan Presiden RI lainnya.
Make sense, sih...
Yep, makanya menurut Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni, kunjungan para polisi itu baiknya nggak perlu diunggah ke ruang publik karena bisa menimbulkan multitafsir. Bang Roni juga mempertanyakan apakah para polisi itu udah izin ke atasannya? Karena kan datengnya pake baju seragam, artinya masih dalam posisi dinas. Finally, Bang Roni juga ngingetin bahwa kunjungan ini bisa bikin publik bertanya-tanya, apakah Jokowi mengalami post power syndrome. In his words: "Wah ini jangan-jangan Pak Jokowi masih post power syndrome. Dia pengen juga terus tampil dalam kondisi. Secara niat baik, baik sekali enggak apa-apa. Tapi, enggak usah di-upload-lah."
Seru! Anything else?
Yes, Jokowi juga ikut menanggapi isu soal matahari kembar yang ramai pascakunjungan sejumlah menteri Kabinet merah putih di rumahnya. Dengan tegas Jokowi bilang kalau nggak ada matahari kembar. Satu matahari yang saat ini berkuasa sudah jelas yaitu Presiden Prabowo Subianto. Kehadiran jajaran menteri dan wakil menteri ke rumahnya diterima dengan maksud baik untuk bersilaturahmi. Selebihnya, Jokowi juga menyatakan selama pertemuan pure silaturahmi dan nggak ada menteri atau wakil menteri yang minta masukan atau saran ke beliau.