First stop, here's your A-Z updates on: Masa Depan Indonesia Lima Tahun ke depan....
Dari Pilkada Serentak sampai Menteri Prabowo.
Nggak di daerah, nggak di pusat. Semua lagi sibuk prepare buat pemerintahan lima tahun ke depan. Iya, sekarang emang masa-masa krusial buat menentukan masa depan bangsa nih, guys. Jadi PLZ be informed. Secara, kalau di daerah nih, kita bakal menyambut yang namanya Pemilihan Kepala Daerah aka Pilkada Serentak. Terus selain itu, our newly elected president to be Pak Prabowo Subianto juga sekarang lagi siap-siap buat menjalankan pemerintahannya yang bakal dimulai Oktober mendatang. Apa aja yang dilakukan doi? Well, salah satunya, milih-milih menteri. Yuk kita bahas.
Tell me.
Sure. Jadi guys, as we all know segala drama soal election tuh kan masih terus lanjut ya. Yep, habis Pilpres. terbitlah Pilkada. Adapun Pilkada ini bakal digelar serentak dari Sabang sampai Merauke ntar di tanggal 27 November 2024. Bentar lagi kan tuh. Makanya, sejumlah daerah udah rame banget melakukan berbagai persiapan. Adapun sejauh ini, mereka udah mulai menentukan siapa nih yang bakal bertarung di Pilkada tahun ini.
Gimme all the details…
You got it. In case you need a better context, sistem Pilkada ini kurang lebih sama kayak Pilpres kemaren, guys. Dari tahap nentuin, sampai akhirnya benar-benar mengusung paslon tuh yang berperan ya partai politik. Ini juga yang bikin partai politik kayak, “Oke nafas sebentar abis Pemilu, terus cus lanjut lagi buat Pilkada”. That being said, partai politik sekarang lagi sibuk pepet sana pepet sini buat menjalin koalisi dalam Pilkada Serentak 2024. Ini yang menarik, guys. Soalnya, partai yang berseberangan jaman Pilpres, eh di Pilkada justru jadi bestie.
Gimme the example….
Contohnya kayak NasDem dan Gerindra. Well, meskipun sekarang NasDem udah declare bakal join ke koalisi pemerintah Prabowo Subianto bareng Gerindra, tapi kan di Pilpres kemaren mereka sempat beda aliran ygy. Nah karena sekarang udah bestie nih, maka di Pilkada Karawang mendatang, mereka udah sepakat koalisi dan mengusung satu orang yang sama. Yep, it’s none other than: Si petahana, Aep Syaepuloh. Nggak tanggung-tanggung, Nasdem-Gerindra Karawang disebut bakal segera mendeklarasikan Haji Aep sebagai calon Bupati Karawang, Jawa Barat dalam waktu dekat, guys.
Terus yang lain?
Selain NasDem-Gerindra, ada juga Gokar-PKS. Yep, Rabu minggu lalu, perwakilan DPP Gokar Jakarta tuh diketahui sempat ketemuan sama orang-orang di PKS Jakarta, guys. Ya apalagi nggak sih kalau bukan ngomongin Pilkada Jakarta dan kemungkinan dua partai yang tadinya berseberangan ini bakal collab di Pilkada Jakarta.
Menarik…..
Pun disampaikan oleh Koordinator Jubir PKS, Ahmad Mabruri, pihaknya nggak menutup jalur untuk menjalin koalisi dengan partai manapun. “Kami butuh kolaborasi”, katanya gitu. DPD Golkar Jakarta, juga menyebut mereka emang lagi buka peluang untuk koalisi, guys. Sekalipun itu partai dari koalisi di luar Koalisi Indonesia Maju. Ketua mereka, Ahmed Zaki Iskandar bilangnya gini nih, Komunikasi kamu berjalan, baik, tidak hanya terfokus di satu saja”. Cuma ya gitu, sampai sekarang belom fix siapa yang bakal mereka usung, guys. Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera bilang penentuan siapa yang bakal mereka usung tuh bakal diumumkan sekitar Juni-Juli gitu.
I see. Yang stay sama temen lama ada?
Well, namanya politik, semua bisa terjadi, right? Ada yang udah main-main ke koalisi sebelah, ada juga yang mau stay sama temen lama. Yep, everybody meet: PDI Perjuangan. Masih ngomongin Jakarta, Ketua DPP PDI Perjuangan Eriko Sotarduga bilang pihaknya juga tetap open kok kalo ada partai lain di luar koalisi mereka yang mau join di Pilkada Serentak, khususnya buat Jakarta. Cuma PDI Perjuangan bakal tetap memprioritaskan partai yang bareng mereka di Pilpres, guys. Kayak PPP, Hanura, dan juga Perindo. Cuma ya calonnya yang masih rahasia. Sejauh ini sih udah ada delapan nama calon Gubernur Jakarta yang lagi dibahas di PDI Perjuangan. Belom tahu mana yang mau di-pick ehehehe.
Masih ngomongin temen lama….
Ada juga Partai Gerindra, PAN, Partai Demokrat, dan Partai Golkar yang udah fix mendukung satu paslon untuk Pilkada Jawa Timur. Iya, it’s none other than pasangan petahana Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak. Cuma ya gitu, kalau ngomongin politik Jawa Timur nih, rasanya nggak afdol gitu kalau nggak ngomongin Partai Kebangkitan Bangsa aka PKB. Apalagi sebagai pemenang Pemilu di Jawa Timur, PKB punya privilege menentukan paslonnya sendiri nggak pake koalisi.
Terus gimana dong tuh?
That being said, PKB sekarang lagi prepare menyiapkan kadernya untuk maju di Pilgub Jawa Timur melawan Khofifah-Emil. Waketum PKB. Jazilul Fawaid bilangnya ada beberapa nama yang so far udah masuk bursa Pilgub Jawa Timur. Salah satunya, seorang ulama pemimpin Ponpes Sabilurrosyad, Kyai Marzuki Mustamar. Dalam keterangannya kemaren, Kyai Marzuki sih bilang belom ada niatan ya mau maju di Pilgub. Terus Khofifah sendiri pun dari kapan tau udah bilang bakal lanjut di Jawa Timur aja. Doi bahkan menyebut udah nolak jabatan menteri. Let’s see deh kelanjutannya kayak apa.
Speaking of menteri…
Mari kita bahas siapa aja yang bakal jadi menteri di pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang. Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko kemaren sempat cerita tuh terkait kriteria menteri-menteri yang bakal bantu Pak Prabowo dan Mas Gibran di pemerintahan lima tahun ke depan. In his words, Mas Budiman bilang begini, Dan yang saya tangkap Pak Prabowo komitmennya adalah yang antikorupsi, yang berani, yang berpikirnya terobosan, gitu”. In that sense, ada beberapa nama lah yang sekarang udah digadang-gadang bakal didorong partai untuk jadi menteri. Kayak PAN tuh, udah mendorong Eko Patrio, Yandri Susanto, sampai Sjafrie Samsoeddin.
Opung Luhut gimana Opung?
Nggak lanjut dia, guys. Disampaikan langsung oleh yang bersangkutan, Pak Prabowo tuh udah ngajakin Opung Luhut buat join jadi menterinya, “Cuma saya tidak”, katanya gitu. Yep, Opung LBP bilang dia bakal pensiun, guys. “Saya udah berumur 77 tahun” cenah. Makanya, untuk jabatan menteri, Opung yakin bakal banyak anak muda yang potensial yang bisa kerja jadi menteri.
Pensiun apa pensiun…..
Nah, nggak jadi menteri, Opung Luhut bilang Pak Prabowo justru minta belio buat jadi penasehat. “Kalau itu masih diminta”, katanya. Terus ya udah, kalau jadi penasehat Opung siap. Lebih jauh, Opung LBP yakin Prabowo Subianto tuh bakal berbuat baik terhadap Indonesia. Secara, Pak Prabowo punya jiwa patriotisme yang tinggi dan Pak Prabowo juga bakal meneruskan pemerintahan Presiden saat ini, Presiden Joko Widodo. Jadi ya cocok.
Oke gas oke gas. Anything else?
Jadi ya gitu sih guys. Balik lagi ngomongin Pilkada, PDI Perjuangan tuh punya concern Presiden Joko Widodo bakal melakukan cawe-cawe lagi di Pilkada Serentak ini. Pattern-nya ya sama, bagi-bagi Bansos lagi, Hal ini legit disampaikan oleh Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat. Bahkan menurut Pak Djarot, Bansos tuh bakal dibagi sampai Desember mendatang, gengs. Makanya Pak Djarot minta KPU dan Bawaslu buat bikin aturan yang jelas biar segala bentuk cawe-cawe dan penyalahgunaan kekuasaan tuh ‘Nggak terulang’ lagi di Pilkada Serentak.