Admin
UTC
1 kali dilihat
0 kali dibagikan
Who’s saying a firm “NO!” to Israel?
Malaysia.
Still on Gaza ya, guys. So, it’s been more than two months since Israel membombardir wilayah Gaza, Palestina pada awal Oktober kemarin. Sampe sekarang ini, udah hampir 20 ribu orang dibunuh tentara Israel dan menyebabkan dua juta masyarakat Palestina nggak punya tempat tinggal. Bayangin, dari total 2,1 juta penduduk Gaza, 2 juta-nya ga punya tempat tinggal. Gila ga tu? Kebiadaban Israel ini ofc bikin banyak pihak marah dan ngelakuin berbagai tindakan macem memboikot produk pro Israel dan terang-terangan kasih sanksi mandiri ke Israel. Terbaru, negara tetangga Malaysia menjatuhkan sanksi Israel dengan melarang semua kapal berbendera Israel atau yang mau on the way ke Israel untuk berlabuh di pelabuhan-pelabuhan mereka.
Nice. Tell me everything.
You got it. Jadi as we all know, banyak negara Islam dan negara berpenduduk mayoritas muslim tuh nggak menjalin hubungan diplomasi sama Israel, guys. You can name it lah, negara-negara macem Malaysia, Iran, termasuk Indonesia tuh sengaja nggak punya hubungan diplomatik sama Israel demi menghormati perjuangan Palestina untuk merdeka dari negara zionis ini. Nah, sejak gempuran Israel kembali menyerang Palestina di awal Oktober kemarin, banyak negara yang hilang respect nih sama Israel.
Hilang respect gimana tuh?
Jadi, negara-negara yang sebelumnya punya hubungan diplomatik sama Israel macem Bolivia, Kolombia, sampe Chile tuh udah menarik duta besar mereka dari sana. Meanwhile, negara-negara lain juga udah pada kasih sanksi ke Israel atas berbagai serangannya ke wilayah Gaza, Palestina. Kayak Yordania yang ngebatalin perjanjian pertukaran energi sama Israel. Terus yang terbaru adalah Malaysia, yang juga udah melarang aka nge-ban semua kapal berbendera Israel atau yang mau on the way ke Israel untuk berlabuh di pelabuhan-pelabuhan milik mereka.
Go on…
Sure. Jadi ban ini tuh baru diumumin kemarin banget sama Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim. Kebijakan ini diambil sebagai respon Malaysia terhadap aksi genosida yang Israel lakukan kepada masyarakat Palestina. Sebelum ada aturan ini, kapal-kapal dari perusahaan Israel tuh masih diizinkan buat berlabuh di Malaysia. Izin ini udah mereka dapet dari tahun 2005 malah. Tapi karena ada aturan baru ini, ofc izin berlabuh buat kapal berbendera Israel atau yang mau on the way ke Israel pun dicabut dan bener-bener dilarang, guys.
That’s a good move.
Iyesss. Nggak cuma larangan berlabuh doang. Dari awal, Malaysia juga serius kasih sanksi mandiri ke Israel dengan memuat larangan bepergian ke Israel bagi warganya. Yep, di paspor Malaysia tuh tertulis aturan yang bilang, “Valid for all countries except Israel.” Jadi yah emang pemerintah Malaysia tuh serius banget buat melarang masyarakatnya ngelakuin perjalanan ke Israel. Pokoknya ke mana aja boleh asal nggak ke Israel.
Indonesia nggak pengen nge-ban Israel juga nih?
Well, kalo soal ini sih, Kemenlu Indonesia udah kasih statement di awal November kemarin. Pas itu, banyak tekanan dari beberapa pihak biar Indonesia minimal kasih sanksi mandiri lah ke Israel atas berbagai bombardirnya di wilayah Gaza. Nah, tekanan ini dijawab sama Jubir Kemenlu, Lalu Muhammad Iqbal yang bilang bahwa Indonesia udah kasih sanksi ke Israel dengan nggak pernah mengakui negara itu (???). Lebih lanjut, perwakilan dari Kemenlu juga bilang, “Pada saat sejumlah negara Islam membuka hubungan dengan Israel, dan mereka mendorong kita untuk ke Israel kita tetap pada prinsip sampai mereka mengakui kemerdekaan Palestina.”
Tapi urusan perdagangan Indonesia-Israel masih jalan lho.
Iya lagi. FYI aja nih, meskipun Indonesia nggak punya hubungan diplomatik sama Israel, tapi banyak juga lho kerja sama antara Indonesia sama Israel tuh. Salah satunya yha dari segi perdagangan di mana nilai ekspor Indonesia ke Israel tuh cenderung naik terus dari 2019 lalu. Malahan kalo diliat dari Badan Pusat Statistik aka BPS, per kuartal III tahun 2023, nilai impor Indonesia dari Israel tuh mencapai USD14,4 juta atau sekitar Rp226 miliar, guys.
WEH. GIMANA SI.
Makanya nih, guys. Lebih jauh, sebelumnya Wakil Ketua Kamar Dagang Israel dan Indonesia bernama Emanuel Shahaf pada 24 Oktober kemarin bilang kalo relasi perdagangan antara Indonesia dan Israel tuh dilakukan antar pihak swasta gitu. Jadi yha pelaku usaha Indonesia perlu pake pihak ketiga atau menghadiri agenda pameran dagang internasional untuk bisa menjalin bisnis relasi sama Israel. Kalo nggak, bisa juga dengan dateng ke Kamar Dagang Israel Indonesia yang ada di Kedutaan Israel di Singapura untuk dibantu dikoneksikan ke perusahaan Israel.
Kenapa pemerintah kita nggak nge-ban hubungan pedagangan juga?
Yak… gimana Pak Zulhas? Atau Bu Retno? Atau Pak Jokowi? Ehehehe anyway ya guys, sebelumnya juga Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar pada 22 Oktober kemarin bilang kalo meskipun nggak ada hubungan diplomatik, hubungan dagang antar negara tetep bisa-bisa aja, guys. In her words, Ibu Amalia bilang, “Hubungan dagang tetap bisa dilakukan karena ini adalah sifatnya bisnis to bisnis.” Jadi yah, masih belum ada tindakan yang jelas nih dari pemerintah Indonesia buat kasih sanksi mandiri ke Israel kayak yang udah Malaysia lakuin.
WEIRD but OK. Anything else?
WEIRD but OK. Anything else?
Nggak cuma soal perdagangan doang nih, hubungan antara Israel dan Indonesia juga sempet ada di berbagai sektor, guys. Mulai dari sektor pertanian, kesehatan, pariwisata, sampe pendidikan ada semua. Tapi yha gitu, bisa dibilang sih kerja sama ini terjalin antar pihak swasta. Belum tau juga deh gimana updates perkembangan kerja sama mereka setelah Israel membombardir Gaza dalam lebih dari dua bulan ini. But yang jelas sih, banyak pihak yang mendesak pemerintah Indonesia untuk mengkaji sanksi mandiri yang lebih konkret buat Israel atas segala kelakuannya selama ini.