Malaysia Akan Lakukan Pemilu Ulang, Harapan Gencatan Senjata di Gaza, Bintang Meninggal Dunia Akibat Dirundung di Pesantren, TikToker Asal US Reesa Teesa Ceritakan Kebohongan Mantannya

Admin
UTC
1 kali dilihat
0 kali dibagikan

Hello

Morning morning. Hope this week has been perfect for you so far. If not, just enjoy the weather a little bit because it’s been pleasurably warm here @catchmeup! HQ. Now, on the news we got pemilu ulang, Gaza (PLEASE, PLEEEEASE KEEP THE BOYCOTT GOING!) bullying to… a Tiktok series that will make you stop scrolling. Really.

When you think pemilu is finally over…

Not so fast. Because we still got… pemilu ulang
Affah? Kamu udah capek sama Pemilu, politik, dan segala drama 01, 02, dan 03???? Sama. Mimin juga. Tapi masalahnya, drama seputar Pemilu 2024 tuh sampai hari ini emang masih terus bergulir, guys. So, hang on there, people! Hari ini, kita ajak kamu terbang ke Negeri Jiran, Malaysia, di mana WNI di sana disebut bakal nyoblos ulang! Nah looo….
 
Busettt belom move on apa begimana nih konsepnya kak?
Nggak dong. Gini gini, to give you some background, kamu pasti tahu dong, selama kamu Warga Negara Indonesia berusia di atas 17 tahun, maka kamu berhak memberikan hak suaramu dalam Pemilu, no matter where you are. Mau di AS, di Eropa, Afrika, kamu punya hak suara. Termasuk kalau kamu tinggal di negara yang tetanggaan sama kita tapi for some reasons kemaren memilih untuk nyoblos di negaramu sekarang tinggal, itu juga bisa. Semuanya diurus sama Panitia Pemilihan Luar Negeri aka PPLN.
 
Okay….
Nah tapi di beberapa kota di sejumlah negara, PPLN ini problematic juga, guys. Contohnya kayak PPLN Kuala Lumpur, Malaysia. Yep, berdasarkan temuan dan penelusuran Panitia Pengawas Pemilu Luar Negeri Kuala Lumpur, PPLN di sana terbukti adanya sejumlah pelanggaran administrastif Pemilu, terutama yang berkaitan dengan administrasi pemungutan suara lewat pos dan kotak suara keliling.
 
Kok bisa mereka nyoblos lewat pos?
Soalnya emang dibolehkan guys. Jadi kalau kita di Indonesia kan pemungutan suaranya dengan datang langsung ke TPS. TPS pun banyak gitu tersebar di banyak RT/RW semua gang ada TPS-nya dah. Nah tapi kalau di luar negeri, metode yang digunakan berbeda. Ada yang langsung datang ke TPS, ada juga yang harus dikirimin dan mengirim surat suaranya lewat pos. Bahkan ada Kotak Suara Keliling (KSK) jadi orang bisa stop by dan mendapat hak pilihnya. Sebenernya lewat pos atau dikirimin ini niatnya baik ges, biar para WNI ngga perlu jauh-jauh berkendara menuju PPLN terdekat. Apalagi di luar negeri pastinya pas Hari H nyoblos ngga libur kayak di kita kan. Nah di Malaysia, khususnya di Kuala Lumpur, juga begitu. Mereka juga menerapkan pemungutan suara lewat TPS, pos, dan kotak suara keliling, Cuma ada masalah di pos dan kotak suara keliling ini.
 
Masalah gimana?
Ya itu tadi, masalah administrasi yang mengarah ke pelanggaran. Disampaikan oleh Ketua Pawaslu LN Kuala Lumpur, Rizky Al Farizie, ditemukan sebanyak 1.972 surat suara yang dikembalikan lewat pos tapi nggak jelas identitas pengirimnya siapa. Jadi cara pengembalian berkas surat suaranya tuh nggak sesuai SOP gitu lo. Terus yang kotak suara keliling juga gitu. PPLN sana main netapin seluruh KSK tuh nyediain 500 surat suara, padahal tiap KSK jumlah pemilihnya beda-beda. Dan nggak sampe di situ, Pawaslu LN Kuala Lumpur bahkan menemukan ada pemilih yang nyoblos dua kali!

 
Gilaaaa….
Makanya, atas adanya pelanggaran-pelanggaran ini, Pawaslu akhirnya kasih ultimatum suara yang masuk lewat pos dan KSK nggak usah diitung. Nggak cuma itu, Panwaslu di Malaysia bahkan murka, guys. Kayak, “Udahlah. Nggak bener lo semua kerjanya. Coblos ulang aja sekalian.” Yep, you read it right. Pawaslu LN di Kuala Lumpur kemaren kasih rekomendasi ke PPLN di sana buat menggelar pencoblosan ulang, guys. “Ini meresahkan, karena bisa mendegradasi Pemilu,” kalau kata Mas Rizky.
 
Terus gmn….
Nah menyikapi hal ini, here at home, Komisi Pemilihan Umum langsung ambil tindakan dong. Yep, Ketua KPU Hasyim Asy’ari langsung menonaktifkan tujuh orang anggota PPLN Kuala Lumpur yang terbukti melakukan pelanggaran ini. Terus tugas mereka di sana langsung diambil alih deh sama orang-orangnya KPU Pusat, yaitu Komisioner KPU sendiri, ada Idham Holik dan Mochamad Afifudin. Mereka bakal stay di KL buat prepare coblosan ulang yang bakal digelar dengan metode KSK pada 9 Maret mendatang dan di TPS besokannya, 10 Maret 2024.
 
Nanti ada masalah lagi, nyoblos ulang lagi….
Gitu aja terus sampe 2029 ehehehehe. Eh tapi enggak, guys. Soalnya, semua masalah tuh udah diantisipasi sama KPU. Adapun dalam keterangannya kemaren, Pak Hasyim bilang WNI yang ikutan nyoblos di KSK tuh bakal difoto wajah sama ID-nya masing-masing. Jadi yang hadir, yang kasih suaranya, memang betul-betul orang yang sama. Jangan sampai orangnya enggak ada tapi suaranya ada,” kata Pak Hasyim.
 
Tapi emang banyak drama sih Pemilu kali ini….
WE KNOW RITEEEE. Nggak waktu nyoblos, nggak pas perhitungan suara, semuanya drama. Yep, speaking of perhitungan suara, ofc ni kita nggak bisa lepas ngomongin alat bantunya KPU yang belakangan ini di-highlight banget. It’s none other than: Sirekap, aka aplikasi digital yang membantu petugas di KPU buat merekap suara yang udah diitung. Yang harus kamu tahu adalah, Sirekap ini bermasalah banget, guys. KPU bahkan menemukan banyak data bermasalah di 154.541 TPS yang masuk dalam Sirekap. Iya, data di Sirekap sama di lapangan tuh beda gitu. Makanya total suara paslon juga naik turun. Karena datanya beda-beda.
 
Tapi kan Sirekap cuma alat bantu….
Betulll. Sirekap cuma alat bantu, guys. Dan nggak akan jadi dasar penetapan hasil Pemilu. Penetapan hasil Pemilu tetap bakal dari itungan manual yang dilakukan secara berjenjang. Tapi, keberadaan Sirekap di sini tetep penting karena formulir rekap perhitungan suara di masing-masing TPS tuh di-upload-nya kan di Sirekap. Not to mention, Sirekap ini dikembangkan pake duit negara, guys. Dari APBN, alias duit kita-kita juga. That being said, kalau ada masalah sama Sirekap, ya kita bisa ambil sikap.
 
Such as….
Dengan meminta pertanggungjawaban KPU. Yep, ini yang sekarang lagi dikerjain sama sejumlah masyarakat sipil, termasuk Indonesian Corruption Watch dan KontraS. Dalam hal ini, mereka tuh minta adanya transparansi mengenai Sirekap, guys. Ya soal pengelolaannya, soal perencanaan, implementasi, sampai anggaran, semua harus dibuka ke publik.
 
I heard dosen ITB nggak sih yang jadi developer-nya…
You heard it right. Kamu harus tahu nih, guys, sejak 2021 lalu, KPU sama Institut Teknologi Bandung tuh udah punya MoU soal pengembangannya Sirekap. Bahkan, di Pemilu 2019 lalu. KPU juga kerja sama dengan ITB yang mengembangkan Situng. Mirip-mirip kayak Sirekap gini juga sifatnya, dan digunakan buat merekap hasil perhitungan suara Pemilu. Nah sekarang, Situng digantiin sama Sirekap di mana pengembangnya bernama Gusti Ayu Putri Saptawati, yang saat ini juga menjabat sebagai Wakil Rektor ITB. FYI aje nih, Sirekap ini memakan dana sebesar Rp3,5 M lo, guys.
 
HMMMMM….
Lebih jauh, kalau nanti anggaran KPU diaudit sama BPK, Pak Hasyim Asy’ari sih nggak keberatan ya. In his words, gini nih dia bilangnya: “Tentu kami nanti akan dipertanggungjawabkan dalam bentuk laporan keuangan, dan juga akan diaudit BPK. Dan pembiayaannya tentu tidak hanya pada anggaran 2023, tapi juga anggaran 2024. Mulai dari pengembangan sampai untuk pelaksanaan penggunaan Sirekap itu sendiri.”
 
I see. Anything else I should know?
Btw, balik lagi ngomongin coblos-coblosan ulang. Ternyata Pemungutan Suara Ulang juga terjadi di Indonesia, guys. Salah satunya terjadi di Surabaya, Jawa Timur. Kata Bawaslu, rata-rata Pemungutan Suara Ulang di Surabaya dihadiri sekitar 50 persen pemilih. Jumlah ini menurut Bawaslu udah terhitung tinggi sebab pihaknya sempet ngeraguin nih para pemilih mau buat ngelakuin pencoblosan ulang.

What comes with Ramadan this year?

Ceasefire for people in Gaza, Presiden Biden says.
Yes, kamu nggak salah denger. Harapan adanya ceasefire di Gaza, Palestina kembali muncul setelah Senin kemarin, Presiden Amerika Serikat Joe Biden bilang kalo upaya ceasefire di Gaza bener-bener lagi dimatangkan dalam seminggu ke depan. Ofc hal ini membawa sedikit harapan buat masyarakat Gaza yang mayoritas Muslim karena mereka bakal menjalani ibadah puasa pada saat gencatan senjata.
 
Padahal emang HARUSNYA, but tell me.
OK. Jadi Senin kemarin, Presiden Joe Biden ada ngasih statement yang cukup menyegarkan bahwa progres ceasefire antara Israel dan Hamas akan segera terjadi dalam seminggu ke depan. Dalam statement-nya,  Biden ada bilang gini, “Ramadan’s coming up and there has been an agreement by the Israelis that they would not engage in activities during Ramadan as well, in order to give us time to get all the hostages out.” Hal ini lanjut doi konfirmasi pada hari Selasanya dengan bilang kalo Israel siap menghentikan genosidanya di Gaza selama bulan Ramadan asal ada kesepakatan pembebasan sandera.
 
Legit nggak nih?
Ya gatau ya, tau sendiri omongan Israhell atau Biden soal isu Gaza ini suka kayak, halu. Tapi yang pasti, kerangka kesepakatan ceasefire antara Israel-Hamas yang coba ditengahi sama AS, Mesir, dan Qatar juga mengindikasikan hal serupa, guys. Cuman yha gitu. Sampe sekarang ini, Israel masih belum ada komentar apa-apa nih soal janji Joe Biden atas ceasefire di Gaza selama Ramadan. Yang ada malah Israel masih terus ngelanjutin genosidanya di Gaza dengan total korban jiwa hingga 29.782 orang di mana 12.300 di antaranya adalah anak-anak.
 
Terus beneran bisa ceasefire nggak nih?
Well, rencana ini emang udah ada kok dan pemerintah Qatar optimis kalo ceasefire di Gaza bisa tercapai bahkan sebelum Ramadan datang. Hal ini diungkapin langsung sama Jubir Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari yang bilang kalo udah banyak perkembangan positif yang terjadi dalam pembahasan gencatan di Gaza. Meskipun Qatar masih menilai hal ini masih terlalu dini untuk diumumkan, tapi pemerintah Qatar optimis banget gencatan senjata beneran bisa terjadi di Gaza sebelum bulan Ramadan.
 
Terus ada perkembangan apa lagi di Gaza?
Perdana Menteri-nya resigned, guys. Jadi Senin kemarin, Mohammad Shtayyeh baru aja ngumumin kalo dirinya bakal mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri Palestina yang udah beliau jabat dari 2019 lalu. Pengumuman ini tuh terjadi di tengah upaya AS untuk menggoyahkan peran Otoritas Nasional Palestina yang begitu gencar membangun dukungan internasional atas genosida Israel di Gaza. Soalnya ya kita tau sendiri, genosida Israel di Gaza udah menyedot perhatian DK PBB sampe sidang Mahkamah Internasional.
 
Kenapa doi resign deh?
Jadi Shtayyeh ini tergerak untuk mundur setelah lihat eskalasi genosida dan kelaparan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Gaza. Pas ngumumin keputusan resign-nya, Shtayyeh sempet nge-mention soal upaya Israel untuk membuat Palestina nggak berdaulat secara politik lagi. In his words, Shtayyeh ada bilang gini, “Efforts to make the (Palestinian Authority) an administrative and security authority without political influence, and the PA will continue to struggle to embody the state on the land of Palestine despite the occupation.”
 
Berarti ini ada hubungannya sama plan Israel ke Gaza yah?
Iyesss, bener banget. Kalo kamu baca newsletter Catch Me Up! Selasa (27/2) kemarin, kamu pasti tau dong soal plan besar Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu soal nasib Gaza setelah mereka genosida. Yep, salah satu plan-nya Israel tuh ya soal mengendalikan pemerintahan Gaza mulai dari memberlakukan demiliterisasi, merombak sistem administrasi sipil dan pendidikan Gaza, serta menutup perbatasan selatan Gaza dengan Mesir. Nah di situ Shtayyeh nggak setuju sama plan Israel dan lebih condong untuk persatuan Palestina dan solusi dua negara.
 
So, any response from Hamas?
Ada nih, guys. Jadi setelah mendengar keputusan mengundurkan dirinya Mohammad Shtayyeh, pejabat senior Hamas bernama Sami Abu Zuhri berharap langkah tersebut bisa diikuti dengan kesepakatan yang lebih luas soal masa depan pemerintahan Palestina. Lebih lanjut, pejabat senior Hamas ini ada bilang gini, “The resignation of Shtayyeh’s government only makes sense if it comes within the context of national consensus on arrangements for the next phase.”
 
Kalo Israel ada ngomong apa nih?
Sampe berita ini ditulis, belum ada statement apapun dari Netanyahu soal resign-nya Shtayyeh dari jabatan perdana menteri Palestina. Kayak yang udah di-mention sebelumnya, apapun maksud dari mengundurkan dirinya Mohammad Shtayyeh yha Israel udah punya plan barbarnya sendiri untuk masa depan Gaza. Sebelumnya Netanyahu juga pernah mention kalo dirinya sama sekali menolak adanya peran Otoritas Nasional Palestina di Gaza ke depan. Jadi ya segala upaya Otoritas Nasional Palestina buat membangun kembali Gaza atau bahkan melakukan penentuan nasib sendiri masyarakat Gaza bakal ditolak habis-habisan sama Israel.
 
Masih gila aja. Anything else?
Di tengah janji Biden soal ceasefire Gaza serta resign-nya Perdana Menteri Palestina, Senin kemarin masyarakat internasional dibuat respect banget ke tentara Yordania yang ngirimin sejumlah bantuan kemanusiaan ke Gaza lewat jalur udara. Jadi lewat pesawat militer milik Yordania, bantuan kemanusiaan berupa makanan, obat-obatan, sampe pasokan lainnya dijatuhin dari pesawat ke wilayah-wilayah Gaza. Jadi semacam airdrop di game PUBG gitu, guys. Total Yordania udah 16 kali bikin operasi penurunan bantuan udara di Gaza sejak awal Oktober lalu. Ini sih literally inovatif banget yah daripada bantuannya tertahan Israel, mending jatuhin langsung aja kayak yang dilakuin tentara Yordania.

Now, on the recent bullying case…

Trigger warning!! This content might contain traumatic events and torture which could be unsettling for some readers. Please read with caution!
 
I am ready, so tell me.
Hari ini kita mau bahas another kasus bullying yang masih terusss aja terjadi di Bumi Pertiwi. Secara, bullying ini terjadi di banyak wilayah, dan melibatkan orang-orang di berbagai lapisan masyarakat. Mau dia berkecukupan atau ekonominya pas pasan, Mau dia sekolah di sekolah standar internasional atau yang biasa aja, mau di dalam atau di luar sekolah, bullying tetap aja kejadian. Bahkan sampai merenggut nyawa! Ini yang terjadi pada Bintang Balqis Maulana, siswa berusia 14 tahun di Pondok Pesantren Al Hanifiyyah, Kediri Jawa Timur. Bintang ditemukan meninggal dunia setelah di-bully oleh sekelompok kakak kelasnya di pesantren itu.
 
GOSHHH gimana ceritanya?
Nah ini dia yang bikin hati teriris, guys. Jadi beberapa hari sebelumnya, Bintang yang asal Banyuwangi ini sempat nge-chat mamanya minta jemput gitu. “Cepet sini, Aku takut ma. Ma tolongggg. Sini cepet jemput.” Tapi ya gitu, mamanya Bintang masih kayak kasih motivasi, diminta untuk bertahan at least sampe libur Lebaran nanti. Little did they know, itu jadi pesan terakhir Bintang sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada 23 Februari kemarin.
 
Oh noooo….
Jadi guys, desperate-nya Bintang minta jemput, minta tolong, sampe bilang takut tuh ternyata beralasan valid. Dia jadi korban bullying selama di pesantren. Bahkan sampai mendapat kekerasan fisik, dan berujung tewas. Bayangin aja, ketika jenazah Bintang dibawa pulang ke rumah, sekujur tubuhnya penuh sama luka lebam, Terus ada bekas jeratan tali di leher, ada bekas sundutan rokok di kulit kaki, dan tulang hidungnya bahkan patah. Makanya, pihak keluarga langsung melapor ke Polres Banyuwangi, Dilakukanlah pemeriksaan. Akhirnya, setelah memeriksa TKP, memeriksa saksi-saksi, Polres Banyuwangi dibantu Polresta Kediri akhirnya bilang Bintang mengalami pengeroyokan dan penganiayaan, dan ini udah terjadi berulang kali.
 
Terus polisi ada bilang apa lagi?
Nah Senin kemarin, Kapolres Kediri, AKBP Bramastyo Priaji bilang sejak pihak keluarga almarhum Bintang melaporkan kasus ini ke Polres Banyuwangi, pihak kepolisian langsung gercep dateng ke Pondok Pesantren Al Hanifiyyah. Nggak lama setelah itu, pihak kepolisian langsung menetapkan empat orang tersangka pengeroyokan dan penganiayaan yang merupakan senior korban. Lebih lanjut, Pak Bramastyo ada bilang, “Dari hasil koordinasi kami dengan Polresta Banyuwangi, kami melaksanakan tindak lanjut berupa olah TKP dan pemeriksaan saksi. Minggu malam, kami amankan empat orang dan kita tetapkan tersangka, dan kita lakukan penahanan.”
 
Ya ampunnn….
Masih dari Pak Bramastyo nih yang bilang kalo motif keempat pelaku ini diduga karena ada kesalahpahaman gitu, guys. Dalam keterangannya Senin kemarin, Pak Bramastyo masih enggan tuh menjelaskan kesalahpahaman model apa yang bikin nyawa remaja 14 tahun dilakukan pengeroyokan dan penganiayaan berulang kali sampe akhirnya meninggal dunia. Pak Bramastyo cuma bilang pihaknya bakal terus berkoordinasi sama rumah sakit di Banyuwangi buat mengetahui gimana para tersangka menganiaya korban.
 
Spill tersangkanya aja sini!
Well, sampe sekarang pihak kepolisian baru nge-spill inisial, umur, sama asal kota para tersangka, guys. Rincinya, keempat tersangka ini masing-masing NN umur 18 tahun asal Sidoarjo, MA umur 18 tahun warga Kabupaten Nganjuk, AF umur 16 tahun asal Denpasar, dan AK umur 17 tahun warga Surabaya. Nah mereka berempat sekarang ini tengah mendekam di sel tahanan Polres Kediri Kota dan terancam pasal 80 ayat 2 tentang perubahan Undang-Undang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman selama 15 tahun penjara.

 
Pihak ponpes nggak ada merasa bersalah nih?
Nggak tau nih, guys. Soalnya pengasuh Pondok Pesantren Al Hanifiyyah, Fatihunnada pada Selasa kemarin justru bilang kalo awalnya pihak ponpes dapet laporan kalo korban jatuh dan terpeleset di kamar mandi. Kata Pak Fatih, laporan ini dateng langsung dari kakaknya, jadi ya pihak ponpes ngerasa percaya-percaya aja gitu. Lebih lanjut, Pak Fatih juga sama sekali nggak tau kalo ada kasus penganiayaan di ponpesnya. Pihak Ponpes bilang kalo mereka sibuk mengurus pemulangan jenazah ke Banyuwangi dan nggak tau kalo ada sejumlah luka di tubuh korban.
 
Huft, anything else?
Kasus perundungan emang akhir-akhir ini lagi marak terjadi banget yah, guys. Selain ada di Kediri, kasus perundungan antar santri juga terjadi ponpes yang ada di Malang, Jawa Timur. Jadi pada tanggal 12 Februari kemarin, seorang santri berumur 15 tahun mengalami luka bakar di dada bagian kiri usai disetrika sama kakak tingkatnya sendiri. Kasatreskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah mengungkapkan kalo kejadian ini bermula dari korban yang menanyakan laundry miliknya udah jadi atau belum. Eh, merasa tersinggung sama pertanyaan korban, pelaku langsung menempelkan setrika di dada korban hingga mengalami luka bakar.

When TikTok is going wild with ‘Who TF Did I Marry’ videos….

Say this after us: Saya akan riset sebanyak-banyaknya soal calon pasangan saya.
 
Calling kamu yang ngecek bibit bebet bobot Mas Crush lewat sosmed, Getcontact, sampai PDDikti. Ternyata, riset soal pasangan tuh membantu banget lo, guys. Apalagi buat kamu yang kenalan sama cowok dengan niatan, “Oke gue mau serius kali ini. Gue mau nikah.” Sebelum kamu memutuskan menikah, pastiin kamu kenal betul sama pasanganmu, guys. Jangan kayak TikToker asal US Reesa Teesa yang rame belakangan ini.
Lewat video-videonya di TikTok, Reesa Teesa nge-spill semua kelakuan ajaib mantan suaminya (disebut namanya Legion) yang dia kenal dari Facebook di Maret 2020 dan nikah di Januari 2021 lalu itu. Tau yang gokil? Saking banyaknya kebohongan si  “Legion”, Reesa bikin video TikTok nyeritain semuanya dari awal ketemu sampai cerai dalam lebih dari 52 video TikTok! Jadi kayak… tiap “part” adaaaa aja kebohongan Legion yang muncul. Kita yang nonton jadi kayak: Buset busettt lanjut dulu deh. Terus ga kerasa udah jam tiga pagi. WKWKWK. Iya, ajaib. Soalnya dari A-Z si Legion ini bohong mulu kerjaannya, guys.
 
Mau tahu apa aja kebohongannya? Sini, ada list-nya:
Pekerjaan: Legion bilang dia tuh vice president di sebuah perusahaan. Legion bahkan mendalami perannya sampe pura-pura nelpon anak buah di depan Reesa biar meyakinkan. Eh ternyata, setelah dicari tahu, Legion ternyata cuma supir dong.
Keuangan: Legion bilang dia tuh old money banget lah. Sering main bola di luar negeri sampai ngasilin duit terus duitnya disimpan di rekening luar negeri bahkan. Again, Legion pake nunjukin screenshot-an bank account-nya, guys. Tapi ya gitu. Legion cuma orang nomaden, tinggalnya mostly di mobil, kalau nggak di taman. Dia bahkan nggak pernah main bola.
Pendidikan: Legion bilangnya dia udah PhD ngambil business administration. PhD nggak tuh. Padahal mah, lulus S1 aja enggak dia tuh.
Keluarga: Legion bilangnya dia tuh family man banget gitu. Dia punya dua sisters dan deket banget sama mereka. Eh tapi ternyata, setelah gali sana gali sini, ketahuan kalau Legion tuh punyanya brother, ga ada sister. Si brother ini nge-spill kalau Legion udah di-cut off alias nggak dianggap keluarga lagi di situ sejak puluhan tahun lalu karena tukang bokis.
Criminal record: Ada satu waktu Teesa harus melakukan background check sebagai syarat di pekerjaan barunya. Pake social security number gitu kan. Iseng-iseng doi check juga lah punyanya Legion. Awalnya number yang dikasih Legion nggak ke-detect tuh. Palsu. Terus setelah dicari-cari yang aslinya, jeng jeng! akhirnya ketahuan Legion punya criminal record pernah trespassing aka nyelonong masuk tanpa izin ke properti orang dan pernah pura-pura jadi polisi.

 
Di titik ini, Teesa langsung yang kayak  “Udah. I cant stand this anymore. Enough is enough. Let’s get divorced.” Reesa Teesa akhirnya berpisah deh sama Legion di Desember 2021.
 
Cerita Reesa Teesa ini bisa kamu liat di TikTok-nya Reesa @reesamteesa yang dia bikinin playlist: “Who TF Did I Marry.” Cuss meluncur ke TikTok.

“Saudara sakit saja dapat uang ya,”

Gitu guys kata Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pas nyindir mantan Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono yang diduga menerima duit korupsi pas doi sakit Covid-19 pada 2021 lalu. Jadi pas sidang pemeriksaan terdakwa di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat kemarin, Jaksa KPK membeberkan the fact that Andhi ini tetap mendapat kiriman uang dari pengusaha sebanyak dua kali, padahal dirinya lagi sakit. Andhi sendiri diduga menerima gratifikasi sebesar Rp58,9 miliar terkait kerjaannya di Bea Cukai dan uang ini diterimanya dalam bentuk dolar Amerika dan Singapura.
 
When your magabut friend got “sick”…

Announcement


Thanks to Rini, Rangga, Ben K, and Someone for buying us coffee today 🙂

Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!

Catch Me Up! recommendations

Some of us want to add more years to our lives, so this might be helpful.

Kategori
News Lainnya