LPG Subsidi 3 Kg Tidak Dijual di Pengecer, Donald Trump Bekukan Bantuan Asing AS, Demo Dosen ASN, Musim Penyebaran Virus

Catch Me Up!
UTC
12 kali dilihat
0 kali dibagikan

Hello

Rise and shine! Today, we will get you all updated on the curious case of the disappearing 3KG elpiji. Where did they go? Where can we find them? And most importantly: What has the government do? All of it just a scroll away...

 

All you need to know about the Scarcity of Elpiji 3Kg...


Melon tapi bukan buah.

YepLiquefied petroleum gas (LPG) atau elpiji subsidi tabung 3 Kg nggak lagi dijual di pengecer mulai Sabtu (1/2). Jadi kalo kamu nyariin LPG di warung sebelah rumah, emang udah ga ada, guys. Bisanya, beli di pangkalan resmi Pertamina dengan harga eceran tertinggi (HET) yang udah ditetapin pemerintah.


Tell me more.

First of all, kamu harus tahu dulu bahwa penjualan elpiji 3 kg atau gas melon memang cuma diperuntukkan buat kalangan tertentu aja. Salah satu kelompok utama yang bisa menggunakan elpiji subsidi ini khususnya kelompok masyarakat kurang mampu. Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 28 Tahun 2021 pasal 1 ayat 9, elpiji 3 kg termasuk LPG tertentu yang jumlahnya terbatas dengan harga subsidi buat pengguna tertentu. FYI, ada beberapa kelompok masyarakat yang berhak menerima subsidi elpiji tertentu ini di antaranya: rumah tangga, usaha mikro, petani sasaran, dan nelayan sasaran.


Terus...

Makanya, per 1 Februari kemarin banget pemerintah memberlakukan aturan yang melarang penjualan gas LPG 3kg secara eceran. Hal ini tentunya memicu pro-kontra. Sebagian warga keberatan atas kebijakan Kementerian ESDM ini karena dianggap makin menyulitkan warga buat bisa mengakses gas melon yang lebih efisien.


Emang ada yang dukung?

Ya ada. Dukungan ini muncul karena melihat konsumen bakal dapet kepastian harga juga kualitas barang. Nggak jarang di moment tertentu seperti mendekati hari raya, pasokan elpiji bakal langka dan jika pun tersedia di pengecer harganya bisa melambung tinggi. Dalam keterangannya pada Jumat (31/1), Wamen ESDM, Yuliot Tanjung, menyampaikan kalau ke depannya nggak akan ada lagi pengecer yang bisa menjual gas melon.


Terus ke mana belinya?

Alright, menurut keterangan Yuliot, skema pembelian elpiji subsidi 3Kg bakal dirubah tersedia hanya di pangkalan resmi Pertamina. Moreover, pemerintah kasih waktu sebulan buat para pengecer yang masih berminat jadi penyedia elpiji 3 Kg buat daftarin usahanya sebagai pangkalan resmi Elpiji 3 Kg. Lebih lanjut, Yuliot menyampaikan kalau pendaftaran buat jadi pangkalan resmi bisa dilakukan secara online. Tujuannya buat memudahkan para pengecer yang masih ingin tetap jadi distributor gas elpiji ke warga sekitarnya.


Mau denger dari Pak Menterinya deh...

OK. menurut keterangan Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, langkah ini diambil untuk penataan penyaluran gas melon yang banyak diperlukan untuk kebutuhan rumah tangga dan UMKM kecil. Selain itu, Bahlil juga bilang kalo data pengguna elpiji 3 kg nunjukkin mayoritas distribusi elpiji melon sering nggak tepat sasaran, banyak kalangan menengah ke atas yang justru bisa mengaksesnya. Dalam statement-nya pada Senin (3/2), Bahlil juga menduga ada sekelompok orang yang membeli banyak elpiji buat dijual lagi dengan harga yang lebih tinggi. Selain itu, Dirjen Migas, Achmad Muchtasyar, juga menyebut kalau para pengecer yang menjual elpiji dengan harga lebih mahal telah melakukan tindakan ilegal. 


OK. Did anyone say anything?

Yes, Dosen Ekonomi Energi UGM pada Minggu (2/2), Fahmy Radhi bilang bahwa para pengecer adalah pengusaha akar rumput dan warung kelontong kecil yang nyari pendapatan tambahan dari berjualan gas elpiji 3 Kg. Kebijakan larangan yang menyasar pengecer elpiji ini sama aja mematikan salah satu usaha mereka buat nambah penghasilan. Di sisi lain, nggak mudah buat para pengecer merubah warung kecilnya jadi pangkalan resmi Pertamina, jumlah gas yang dipasok tentunya harus ratusan dan itu butuh lebih banyak biaya. Lebih jauh, Fahmy menilai kalau kebijakan pemerintah kali ini blunder dan harus dibatalkan. Kalau sampai diteruskan, kebijakan ini sama aja melanggar komitmen Presiden Prabowo yang dengan lantang bilang berpihak ke wong cilik.


Istana bilang apa?

So, kebijakan pelarangan pengecer buat menjual elpiji 3 Kg juga direspons sama Istana, nih. Dalam keterangan resminya pada Senin (3/2), Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, saat ini Kementerian ESDM justru sedang berupaya mendorong supaya para pengecer mendaftar jadi agen resmi penjualan elpiji. Intinya para pengecer bakal jadi formal kalau udah terdaftar sebagai badan usaha. Tujuan utamanya sih biar distribusinya lebih tepat sasaran ke kelompok yang benar-benar membutuhkan. Di sisi lain, Mensesneg, Prasetyo Hadi, menyatakan pemerintah bakal mengevaluasi kebijakan ESDM ini kalo banyak masalah yang timbul setelah pemberlakuannya.


I see. Anything else?

Yes. Pertamina Patra Niaga juga nyiapin akses link buat cek titik pangkalan elpiji 3 Kg terdekat yang bisa diakses secara daring lewat link iniOther than that, masyarakat juga bisa cari informasi lewat Call Center 135. Dalam keterangannya, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, bilang kalau company bakal menjalankan kebijakan pemerintah lewat ESDM dan mengimbau masyarakat buat beli langsung di pangkalan resmi. Harga elpiji 3 Kg yang dijual di pangkalan lebih terjangkau karena sesuai HET. Semoga aja kebijakan ini bisa sejalan sama pasokan gas melon yang memadai di pangkalan resmi Pertamina, ya...

 

Who's saying: Ga mau bantu-bantu lagi!!


Me? Kalo ada yang minjem duit?

Wrong. The US. Iya guys, ada pelit-pelitnya juga Presiden Amerika Serikat, Donald Trump nih. Soalnya,doi baru aja membekukan hampir semua bantuan asing yang diberikan Amerika Serikat selama 90 hari ke depan (3 bulan), kecuali untuk Israel, Mesir, Sudan, dan Suriah. Kebijakan dari Departemen Luar Negeri AS ini termuat dalam memo dari Menlu Marco Rubio tertanggal Jumat (24/1) waktu setempat.


Masalah banget emang?

Ya banget. Karena Amerika Serikat adalah salah satu sponsor terbesar atas berbagai proyek bantuan di seluruh dunia. Bantuan yang dihentikan meliputi kesehatan, penanganan HIV/AIDS, pendidikan, pembangunan, pertanian, pelatihan kerja, antikorupsi, bantuan keamanan, hingga dukungan untuk organisasi masyarakat sipil. Memo pembekuan bantuan luar negeri AS juga diterima oleh United States Agency for International Development (USAID). Memo yang dialamatkan ke USAID itu berisi perintah buat segera menyetop pasokan obat-obatan dan bantuan medis terkait HIV, malaria, TBC, alat kontrasepsi dan perlengkapan kesehatan ibu-anak.


Kenapa sih Trump??

Alasannya, mau efisiensi. Yep, Trump emang memerintahkan jeda 90 hari untuk penyaluran bantuan pembangunan asing di mana selama jeda, pemerintah AS juga akan meninjau efisiensi dan kelanjutan dari kebijakan luar negeri AS di masa pemerintahan presiden yang baru. Menurut Rubio, setiap dolar yang dibelanjakan harus membuat AS lebih aman, kuat, dan makmur. Jadi emang butuh nih evaluasi ini. 


Berat.... berat

Banget guys, secara Amerika Serikat ini emang merupakan donor terbesar bagi bantuan kemanusiaan maupun militer secara global. Menurut Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), AS menyumbang sekitar US$64 miliar bantuan pembangunan luar negeri di 2023. Terus tahun lalu, Amerika Serikat juga menyumbang bantuan kemanusiaan hingga US$2,1Triliun yang dialokasikan untuk membantu kelompok pengungsi, di berbagai negara, mulai dari Rohingya hingga di Palestina.


:(

Tapi yahh Trump kemudian me-reverse berbagai kebijakan itu, guys. Pihak pemerintah US langsung follow up kebijakannya di mana Kepala Office of Management and Budget (OMB) AS, Matthew Vaeth langsung meminta pada lembaga-lembaga pemerintah untuk patuh pada pengeluaran sesuai prioritas Presiden Trump. In that memo, tiap lembaga pemerintahan diimbau buat menghentikan pemberian hibah baru dan membekukan pencairan dana untuk program yang udah berjalan. 


Sad :(

Based on the reports by The Guardian, bantuan luar negeri AS di Asia Tenggara targetnya ke program bantuan kemanusiaan, khususnya ke masyarakat yang rentan terdampak bencana alam. Selain itu, USAID juga mendukung para aktivis prodemokrasi yang berjuang melawan rezim represif melalui program-program pro sipilnya. So far, belum jelas seberapa besar pembekuan aliran dana bantuan luar negeri AS ke Asia Tenggara ini. Tapi, berdasarkan reports yang sama, program penyelamatan nyawa di kawasan Asia Tenggara juga mulai dikurangi, termasuk Indonesia.


Dampaknya apa?

Yep, menurut Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, pada Kamis (30/1), kebijakan Trump buat nyetop pasokan medis dan obat-obatan ini kemungkinan besar bakal berdampak ke Indonesia. But, one thing you should know, Indonesia sekarang nggak lagi bergantung sepenuhnya ke AS, guys. Negara kita udah mulai ngandelin dana hibah dari Arab Saudi sama India. For now, pemerintah Indonesia udah aktif bekerja sama buat mastiin ketersediaan nakes sama obat-obat khususnya buat penanganan penyakit jantung. Dalam waktu dekat, Menkes Budi bakal bertolak ke Australia buat cari kemungkinan bantuan dari sana.


Any other impacts?

Of course, pembekuan bantuan luar negeri AS ini bakal ganggu penyediaan air bersih, pendidikan dasar, pemberantasan perdagangan manusia, sampai distribusi obat-obatan penting di seluruh dunia. Other than that, program seperti Rencana Darurat Presiden untuk Penanggulangan AIDS (PEPFAR) dan Inisiatif Malaria Presiden (PMI) terancam distop juga. Hal ini memicu respons dari Masyarakat AIDS Internasional, mengingatkan kalo penghentian PEPFAR bakal mengancam nyawa jutaan orang di dunia karena hilangnya pasokan obat antiretroviral untuk pasien HIV. Tanpa adanya pendanaan, maka proses pengobatan untuk pasien HIV otomatis berhenti juga.


Sad :( Anything else?

Yes, kebijakan pemerintahan Trump yang baru ini mengundang kritik dari anggota Kongres Demokrat, yaitu Gregory Meeks dan Lois Frankel. Menurut keduanya, alokasi dana yang sudah diatur dalam kongres harus dilakukan sesuai arahan yang telah disepakati. Jika AS menghentikan pasokan bantuan luar negeri ini bakal munculin kekosongan yang bisa dimanfaatkan negara-negara pesaing AS buat gantiin peran AS di mata global. Meanwhile, keputusan penghentian bantuan ini diambil Trump setelah klaimnya kalo bantuan asing ke luar negeri nggak lagi sejalan dengan kepentingan AS.

 

A-Z about Demo Tukin Dosen ASN Kemendiktisaintek...


The demand.

Yep, demo dosen ASN menuntut tunjangan kerja (tukin) oleh Aliansi Dosen Kemdiktisaintek Seluruh Indonesia (ADAKSI) baru aja digelar pada Senin (3/2) kemarin. Demo yang berlokasi di kawasan Istana Merdeka, Jakarta ini digelar sejak jam delapan pagi sampai jam tiga sore.


Go on...

Oke, aliansi dosen yang menggelar demo ini memiliki dua tuntutan terkait tukin dosen. Dalam keterangan persnya pada Minggu (2/2), Ketua Kornas ADAKSI Pusat, Anggun Gunawan menyebut bahwa aksi demo dilakukan untuk memastikan turunnya anggaran dan pencairan tukin tahun 2025 untuk semua dosen ASN Kemdiktisaintek. Selain itu, pemerintah juga dituntut untuk membayar tukin dosen ASN kemdiktisaintek sejak 2020. Menurut Dewan Pembina ADAKSI, Fatimah, ada sekitar hampir 400 perwakilan dosen ASN dari seluruh Indonesia yang ikut hadir dalam demo pada Senin (3/2) pagi. Demo ini merupakan tindak lanjut dari pengiriman karangan bunga berisi tuntutan pembayaran tukin dosen ke kantor Kemendiktisaintek pada Senin (6/1).


Tell me about the protests...

Well, para dosen yang berdemo mengenakan baju putih dan membawa spanduk yang berisikan beragam tulisan. Dimulai dengan long march, demo dosen ini diramaikan berbagai spanduk berisi tuntutan-tuntutan kepada pemerintah terkait pencairan tukin dosen yang tertunda sejak 2020. Demo yang menuntut pencairan tukin ini diwarnai dengan penyampaian orasi dan aspirasi lewat aksi simbolis dan teatrikal. Pada kesempatan itu, diserahkan juga surat resmi aspirasi yang berisi tuntutan ADAKSI untuk pencairan tukin yang tertunda selama 5 tahun.


Buset... lima tahun banget nih ga dicairin?

Iya. Sekjen Kemendiktisaintek, Togar M. Simatupang, bilang kalo alasan pembayaran tukin yang tertunda sejak 2020-2024 karena nggak ada pengajuan alokasi anggaran. Selain itu, nggak ada proses birokrasi yang ditempuh untuk mewujudkan pencairan tukin ini. Lebih lanjut, Togar menyinggung soal tuntutan yang nggak valid karena pembahasan tukin nggak ada dalam rancangan program kementerian baru yang dilantik pada 20 Oktober 2024. Pihak Kemendiktisaintek sudah mengajukan permohonan tambahan anggaran ke Kemenkeu untuk pembayaran Tukin di 2025 ini. 


Yampun...

Meanwhile, Guru Besar Ekonomi di FEB UGM, Prof. Dr. R. Agus Sartono, menyatakan penundaan pembayaran hak tukin dosen sebagai sebuah keteledoran atau ketidakseriusan pemerintah untuk memperjuangkan nasib para dosen. Tapi ya gitu. Menurut Wakil Komisi X DPR Lalu Hadrian Ifani, Kemendiktisaintek nggak punya landasan hukum untuk mencairkan tukin, sehingga DPR mendorong pemerintah merilis Perpres untuk pencairan tukin bagi para dosen. 


Kok bisa gitu?

Karena perencanaan anggaran Kemendiktisaintek yang diteken pada Oktober 2024 belum memuat tentang pembayaran tukin. Pada rapat Komisi X DPR, sudah diusulkan ke Kemenkeu Rp10 triliun, tapi baru disetujui oleh Kemenkeu Rp2,5 triliun untuk tahun 2025. Namun, pencairan anggaran pembayaran tukin perlu formalitas legal yang baru dan nggak mengacu ke Kepmendikbudristek Nomor 447 Tahun 2024.


Any response from Kemendiktisaintek?

Well, Sekjen Kemendiktisaintek mengaku prihatin dengan aksi demonstrasi yang digelar oleh ADAKSI di Istana Negara ini. Lebih lanjut, Togar menganggap dosen seharusnya punya mekanisme penyampaian aspirasi sendiri karena tukin adalah persoalan bersama. Pihak Kemendiktisaintek menyarankan para dosen ASN bisa menyampaikan aspirasi lewat jalur yang hierarkhis dan tetap bersikap objektif. Menurutnya, tetap harus ada batasan yang jelas dan dipatuhi ketika mengusahakan perbaikan bersama.


????? Anything else?

Yes. Ketika ditanya tentang pencairan tukin dosen ASN, Mendiktisaintek, Satryo Soemantri Brodjonegoro memilih bungkam. Ditemui setelah menghadiri Dies Natalies ke-75 UI di Balai Sidang, Depok, tak ada statement apa pun pada wartawan. Malah yang ngomong salah satu ajudannya tuh, yang mau pulang terus bilang, "Oke mas, permisi, permisi kasih jalan dulu."


As if bosnya ga ada kewajiban buat ngasih penjelasan publik.

 

Pay attention to the do's and don'ts when you catch a cold...

Like the doctor said...

Well, musim dingin adalah musim penyebaran virus yang ganggu kesehatan pernapasan. Based on data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) AS, banyak orang menderita penyakit pernapasan akut dan sering mendatangi layanan kesehatan. Menurut pakar kesehatan CNN, Dr. Leana Wen dari Universitas George Washington, most of people dengan gejala penyakit pernapasan nggak perlu dites. Tapi, ada dua contoh kelompok orang yang perlu dipertimbangkan untuk diperiksa lebih lanjut, yaitu orang yang memenuhi syarat buat dapet pengobatan antivirus sama orang yang lagi sakit parah. Yep, meski gejala batuk sama demam termasuk gejala sakit yang umum, kalau ada gejala lain seperti sakit perut, muntah, batuk darah, atau nyeri dada, maka perlu pemeriksaan lebih lanjut. Lebih lanjut, jika seseorang mengalami demam dan nyeri tubuh, konsumsi asetaminofen dan ibuprofen disarankan. Jika batuk dan hidung tersumbat, bisa konsumsi obat-obatan yang dijual bebas dengan memperhatikan dosis yang tepat. Misalnya, dekstrometorfan untuk menekan batuk. Then, minum oxymetazoline atau pseudoefedrin untuk mengatasi kemampatan di hidung. Selain minum obat sesuai dosis dan istiraat, kebersihan tangan itu penting untuk mengurangi risiko penyebaran penyakit menular. Kebiasan menjaga kebersihan selama pandemi COVID-19 bisa diterapkan ketika musim dingin atau musim pancaroba yang rawan sakit seperti sekarang. And last but not least, don't leave without your mask on when you're sick, okay?

 

"Tahan sampai buka puasa,"

Gitu guys kata Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana pas ngejelasin soal program makan bergizi gratis (MBG) di Bulan Ramadan yang bakal berlangsung sebentar lagi. Beliau bilang, pas Ramadan anak-anak sekolah bakal tetep dapet MBG, tapi ya nanti makanannya boleh dibawa pulang buat dimakan pas buka puasa. 

Also goes to you when you want to gossip about your mean coworkers...

 

Announcement

Thanks to Helina ** for buying us coffee today :) 


Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here...just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!

 

Catch Me Up! recommendations

Seriously, just try this... trend.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.