LPG Subsidi 3 Kg Tidak Dijual di Pengecer

Catch Me Up!
UTC
5 kali dilihat
0 kali dibagikan

All you need to know about the Scarcity of Elpiji 3Kg...


Melon tapi bukan buah.

YepLiquefied petroleum gas (LPG) atau elpiji subsidi tabung 3 Kg nggak lagi dijual di pengecer mulai Sabtu (1/2). Jadi kalo kamu nyariin LPG di warung sebelah rumah, emang udah ga ada, guys. Bisanya, beli di pangkalan resmi Pertamina dengan harga eceran tertinggi (HET) yang udah ditetapin pemerintah.


Tell me more.

First of all, kamu harus tahu dulu bahwa penjualan elpiji 3 kg atau gas melon memang cuma diperuntukkan buat kalangan tertentu aja. Salah satu kelompok utama yang bisa menggunakan elpiji subsidi ini khususnya kelompok masyarakat kurang mampu. Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 28 Tahun 2021 pasal 1 ayat 9, elpiji 3 kg termasuk LPG tertentu yang jumlahnya terbatas dengan harga subsidi buat pengguna tertentu. FYI, ada beberapa kelompok masyarakat yang berhak menerima subsidi elpiji tertentu ini di antaranya: rumah tangga, usaha mikro, petani sasaran, dan nelayan sasaran.


Terus...

Makanya, per 1 Februari kemarin banget pemerintah memberlakukan aturan yang melarang penjualan gas LPG 3kg secara eceran. Hal ini tentunya memicu pro-kontra. Sebagian warga keberatan atas kebijakan Kementerian ESDM ini karena dianggap makin menyulitkan warga buat bisa mengakses gas melon yang lebih efisien.


Emang ada yang dukung?

Ya ada. Dukungan ini muncul karena melihat konsumen bakal dapet kepastian harga juga kualitas barang. Nggak jarang di moment tertentu seperti mendekati hari raya, pasokan elpiji bakal langka dan jika pun tersedia di pengecer harganya bisa melambung tinggi. Dalam keterangannya pada Jumat (31/1), Wamen ESDM, Yuliot Tanjung, menyampaikan kalau ke depannya nggak akan ada lagi pengecer yang bisa menjual gas melon.


Terus ke mana belinya?

Alright, menurut keterangan Yuliot, skema pembelian elpiji subsidi 3Kg bakal dirubah tersedia hanya di pangkalan resmi Pertamina. Moreover, pemerintah kasih waktu sebulan buat para pengecer yang masih berminat jadi penyedia elpiji 3 Kg buat daftarin usahanya sebagai pangkalan resmi Elpiji 3 Kg. Lebih lanjut, Yuliot menyampaikan kalau pendaftaran buat jadi pangkalan resmi bisa dilakukan secara online. Tujuannya buat memudahkan para pengecer yang masih ingin tetap jadi distributor gas elpiji ke warga sekitarnya.


Mau denger dari Pak Menterinya deh...

OK. menurut keterangan Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, langkah ini diambil untuk penataan penyaluran gas melon yang banyak diperlukan untuk kebutuhan rumah tangga dan UMKM kecil. Selain itu, Bahlil juga bilang kalo data pengguna elpiji 3 kg nunjukkin mayoritas distribusi elpiji melon sering nggak tepat sasaran, banyak kalangan menengah ke atas yang justru bisa mengaksesnya. Dalam statement-nya pada Senin (3/2), Bahlil juga menduga ada sekelompok orang yang membeli banyak elpiji buat dijual lagi dengan harga yang lebih tinggi. Selain itu, Dirjen Migas, Achmad Muchtasyar, juga menyebut kalau para pengecer yang menjual elpiji dengan harga lebih mahal telah melakukan tindakan ilegal. 


OK. Did anyone say anything?

Yes, Dosen Ekonomi Energi UGM pada Minggu (2/2), Fahmy Radhi bilang bahwa para pengecer adalah pengusaha akar rumput dan warung kelontong kecil yang nyari pendapatan tambahan dari berjualan gas elpiji 3 Kg. Kebijakan larangan yang menyasar pengecer elpiji ini sama aja mematikan salah satu usaha mereka buat nambah penghasilan. Di sisi lain, nggak mudah buat para pengecer merubah warung kecilnya jadi pangkalan resmi Pertamina, jumlah gas yang dipasok tentunya harus ratusan dan itu butuh lebih banyak biaya. Lebih jauh, Fahmy menilai kalau kebijakan pemerintah kali ini blunder dan harus dibatalkan. Kalau sampai diteruskan, kebijakan ini sama aja melanggar komitmen Presiden Prabowo yang dengan lantang bilang berpihak ke wong cilik.


Istana bilang apa?

So, kebijakan pelarangan pengecer buat menjual elpiji 3 Kg juga direspons sama Istana, nih. Dalam keterangan resminya pada Senin (3/2), Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, saat ini Kementerian ESDM justru sedang berupaya mendorong supaya para pengecer mendaftar jadi agen resmi penjualan elpiji. Intinya para pengecer bakal jadi formal kalau udah terdaftar sebagai badan usaha. Tujuan utamanya sih biar distribusinya lebih tepat sasaran ke kelompok yang benar-benar membutuhkan. Di sisi lain, Mensesneg, Prasetyo Hadi, menyatakan pemerintah bakal mengevaluasi kebijakan ESDM ini kalo banyak masalah yang timbul setelah pemberlakuannya.


I see. Anything else?

Yes. Pertamina Patra Niaga juga nyiapin akses link buat cek titik pangkalan elpiji 3 Kg terdekat yang bisa diakses secara daring lewat link iniOther than that, masyarakat juga bisa cari informasi lewat Call Center 135. Dalam keterangannya, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, bilang kalau company bakal menjalankan kebijakan pemerintah lewat ESDM dan mengimbau masyarakat buat beli langsung di pangkalan resmi. Harga elpiji 3 Kg yang dijual di pangkalan lebih terjangkau karena sesuai HET. Semoga aja kebijakan ini bisa sejalan sama pasokan gas melon yang memadai di pangkalan resmi Pertamina, ya...

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.