Now, your 360º updates on pager explosions in Lebanon...
That shocks the world.
Yep, Timur Tengah makin memanas ni guys, setelah Rabu (18/09/2024) kemarin waktu setempat, telah terjadi ledakan pager (yep, literally pager kayak yang suka dipake dokter-dokter di Grey's Anatomy) di berbagai titik di Lebanon. Adapun ledakan ini menyebabkan 12 orang meninggal, dua di antaranya anak-anak, dan sekitar 3.000 orang mengalami luka-luka.
Geeeez what happened?
Well, jadi ya biasa guys, warga Lebanon lagi beraktivitas seperti pada umumnya sekitar pukul 15:00 kemarin. Lalu tiba-tiba aja serangkaian ledakan terjadi di berbagai titik di Lebanon. Adapun ledakan itu berasal dari pager yang lagi berada dalam jangkauan para pemiliknya. Ada yang meledak langsung di kantong celana, ada yang meledak pas lagi dipake, ada yang meledak pas dibawa belanja ke pasar, pokoknya tiba-tiba aja meledak. Bayangin kamu punya hape, meledak. Nah ini pager.
Buset... kok bisa?
Well, kamu harus tahu dulu nih guys bahwa pager itu lumrah digunakan kelompok bersenjata Hizbullah untuk berkomunikasi. Jadi kan Hizbullah ini emang ga akur juga sama Israel dan US (bestie-an sama Hamas, tapi di Lebanon). Jadi mereka juga kerap menjadi target operasi si dua negara pelaku genosida tadi. Nah dalam berkomunikasi, member Hizbullah banyak yang menggunakan pager karena alat jadul itu bisa menghindari deteksi lokasi aka geotagging oleh alat-alat militer canggih punya Israel. Jadi Hizbullah sih yakin banget ini kelakuannya Israel.
Emang gila Israel.
Yep, dan emang hasilnya, ada tiga orang anak dari petinggi Hizbullah yang meninggal gara-gara ledakan ini. Selain itu, ada beberapa juga anggota Hizbullah yang mengalami luka-luka, although pemimpin Hizbullah, namanya Hassan Nasrallah nggak kenapa-napa. Additionally, Dubes Iran buat Lebanon Mojtaba Amani juga mengalami luka-luka. Other than them, korban lainnya adalah warga sipil, di mana hal ini bener-bener bikin Lebanon gedeg. Karena tetep aja yang paling banyak jadi korban tuh warga sipil.
Iya bener...
Yep, dan ga ada yang paling suka membunuh warga sipil selain... Israel. So far, Israel ngga komentar apa-apa soal serangan ini, tapi negara-negara Timteng be lyke, "Ya siapa lagi ga si...." Anyway, pemerintah Lebanon sendiri menyebut serangan ini sebagai "agresi kriminal Israel", karena emang sejak genosida di Gaza terjadi, Hizbullah dan Israel kerap saling serang. Selain itu, investigasi dari CNN juga menemukan bahwa ledakan ini dilakukan oleh Israel, yang melakukan operasi Israel bersama antara biro intelijen, yakni Mossad, dengan militer.
And now comes the weird part...
Di mana perusahaan Taiwan, namanya Gold Apollo, jadi kebawa-bawa gara-gara mereka disebut sebagai perusahaan yang bikin pagernya. Yep, jadi pager yang meledak tuh baru aja dibeli sama Hizbullah beberapa bulan lalu. Ga jelas belinya dari mana, tapi pemimpin Gold Apollo, namanya Hsu Ching-kuang menegaskan bahwa perusahaannya ga tahu menahu soal ledakan ini. Doi juga bilang bahwa perusahaannya ngga pernah ngirim pager ke Timur Tengah, instead mereka mengirim sekitar 260ribu pager cuma ke US dan Australia. Adapun model yang banyak ditemukan di ledakan kemarin itu adalah jenis AR-924, yang di-design dan dibuat oleh perusahaan consulting di Budapest, Bulgaria. Jadi bisa aja, bahan ledakannya masuk di situ.
So, where are we going from here?
Well, pastinya kondisi di Timur Tengah lagi makin panas, guys. Cancel dulu deh kalo kamu punya rencana traveling ke sana. Hizbullah sendiri kemarin udah menegaskan bahwa operasi mereka melawan Israel akan dilanjutkan dan Israel bakal membayar konsekuensi dari aksi pembunuhan ini. Meanwhile, beberapa maskapai penerbangan Eropa kayak Lufthansa dan Air France udah mengumumkan bahwa mereka bakal membatalkan beberapa penerbangan ke Tel Aviv, Tehran, dan Beirut seiring dengan memanasnya suasana di kota-kota tadi.
Alrite. Anything else?
Jadi ya gitu, guys. Seiring dengan terjadinya serangan ini, banyak pengamat memprediksi bahwa bakal lebih banyak lagi aksi saling serang antara Hizbullah dan Israel. Dalam hal ini, Hizbullah beraliasi sama Iran yang juga merupakan negara yang paling keras menolak keberadaan Israel. Kini, negara-negara Arab tadi lagi terus memperkuat pertahanannya demi mengantisipasi low level war yang terjadi antara mereka dengan Israel.
