Ledakan Di Gudang Bahan Kimia Lebanon, Nadiem Makarim Dilaporkan Ke Komnas HAM, Tingkat Stunting Di Indonesia Mencapai 30 Persen

Admin
UTC
0 kali dilihat
0 kali dibagikan

What’s being a worldwide headline?

Sumber foto: cnn.com

Lebanon. 
 
Why? 
Karena pada Selasa lalu, baru aja terjadi ledakan parah di Ibu Kota Beirut, Lebanon, jam 18.07 waktu setempat.
Oh itu video ledakan yang viral itu ya? 
Most likely yes. Jadi ledakannya itu keeeenceng banget sampe goncangannya kerasa ke negara tetangga Cyprus. Ledakan ini membentuk awan pekat yang juga menghancurkan banyak gedung dan mobil. FYI, menurut pemerintah setempat, goncangannya itu kayak gempa sebesar 3,3 skala Richter.
 
Do we have casualties?
Of course. So far kementerian kesehatannya Lebanon melaporkan bahwa ada 135 orang yang meninggal, ratusan orang hilang dan sekitar 4000 orang yang luka-luka. Saking parahnya ledakan ini, para saksi mata bilang bahwa hampir semua gedung dan bangunan yang ada di Lebanon terkena efek dari ledakan ini.
OMG…
Iya. Selain itu, empat rumah sakit yang ada di sekitar lokasi ledakan juga nggak bisa berfungsi karena mengalami kerusakan parah. Para tenaga kesehatan di sana juga kewalahan banget, secara supply alkes di banyak rumah sakit di kota itu udah langka gara-gara Covid-19 dan krisis ekonomi.
 
Terus gimana?
Well, terkait kejadian ini, beberapa negara tetangga kayak Turki, Qatar, Iran, sampe negara-negara Uni Eropa dan Russia langsung mengirimkan bantuan. Bantuannya ini ada yang berupa medical supplies, ada juga dalam bentuk tenaga SAR untuk membantu mengevakuasi korban di antara puing-puing.
Btw, kok bisa ada ledakannya?
Menurut Perdana Menteri Lebanon, Hassan Diab, ledakannya terjadi di gudang yang nyimpan 2.750 ton ammonium nitrat yang daya ledaknya tinggi.  Katanya, zat kimia yang biasa dipake sebagai bahan pupuk itu udah disimpan di gudang tersebut selama selama tahun terakhir gengs. Apparently, zat kimianya adalah barang sitaan dari sebuah kapal yang udah disita lama banget. Tapi ini baru dugaan awal sih. Further investigation masih dilakukan,
Further investigation like what?
Well, baru aja kabinet Lebanon mengumumkan beberapa petugas yang kerja di gudang penyimpanan itu untuk ditetapkan sebagai tahanan rumah. Penetapan ini dilakukan untuk keperluan investigasi lebih jauh atas asal usul ledakan.
I see, anything else I should now? 
Dalam beberapa waktu terakhir ini, Lebanon tengah mengalami krisis ekonomi yang parah banget, sampe diprediksi bahwa ekonominya sebentar lagi bakal collaps. Selain angka kemiskinan yang tinggi, krisis ekonomi ini juga menyebabkan harga barang-barang kebutuhan naik, contohnya harga roti yang jadi mahal banget gara-gara pemerintah Lebanon gabisa bayar biaya impornya. Yep, separah itu. Menurut para ahli ekonomi, kondisi ini disebabkan oleh mismanagement yang terjadi selama bertahun-tahun, praktek korupsi, dan overspending. Kini, kondisi di sana tentunya diperparah dengan terjadinya ledakan tadi.

Who’s been reported to Komnas HAM?

Sumber foto: detik.com
Mas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim.
 
Hah ada apa sih? 
Iya, jadi kemarin, sekelompok mahasiswa dari Universitas Negeri Semarang melaporkan Mas Nadiem ke Komnas HAM.  Menurut mereka, Mas Nadiem telah melakukan pelanggaran HAM terkait biaya kuliah yang harus dibayar penuh di tengah pandemi Covid-19.
Oh gitu…
Di laporan mereka, ada dua hal yang dilaporin, yaitu pertama, tentang biaya kuliah yang full harus dibayar mahasiswa, dan kedua, kebijakan pihak kampus UNS yang ngasih sanksi ke mahasiswa yang minta keringanan biaya.  FYI gengs, sebelum ngelaporin Mas Nadiem ke Komnas HAM, mahasiswa Unnes juga ngajuin gugatan ke Mahkamah Agung.
Really? Gugatan apa? 
Iya.  Gugatan uji materi atas Peraturan Mendikbud tentang biaya kuliah. Jadi Permendikbud itu ngatur bahwa mahasiswa wajib bayar uang kuliah secara penuh, dan Perguruan Tinggi Negeri aka PTN bisa memungut biaya kuliah dari para mahasiswa.
 
And the students say, “we object!”?
Of course. Menurut mereka, karena lagi ada pandemi corona, maka kemampuan ekonomi mahasiswa menurun.  Terus, kuliah juga dilakukan secara daring, jadi seharusnya Mendikbud membebaskan atau mengurangi biaya kuliah selama pandemi, instead of ngewajibin bayar UKT.
Terus-terus? 
Para penggugat meminta Mahkamah Agung supaya aturan-aturan soal bayar UKT penuh di Permendikbud tersebut direvisi atau dibatalkan.
Well, does Kemendikbud say anything about this?
Yha mereka menyayangkan aja sih pengaduan para mahasiswa tersebut (?????).  Menurut mereka, udah banyak program yang diberikan untuk membantu mahasiswa yang terdampak pandemi corona, kayak peraturan menteri soal keringanan biaya kuliah di perguruan tinggi negeri dan juga beasiswa.
What about Komnas HAM?
Kata Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara, laporannya udah diterima dan bakal segera ditindaklanjuti. Komnas HAM juga rencananya bakal minta keterangan dari Mas Nadiem soal kebijakan yang ada, dan juga perlindungan dan penghormatan HAM, khususnya kebebasan berekspresi dan berpendapat.

Who’s just said “you got my attention…”?

Sumber foto: UCLG ASPAC

Presiden Jokowi, to stunting.

Yep, kemarin, Pak Jokowi baru aja meminta para jajarannya untuk fokus menurunkan angka stunting, khususnya di 10 provinsi.
Wait, stunting tuh apa?
Jadi stunting tuh kondisi di mana pertumbuhan tubuh dan otak anak terjadi secara nggak maksimal karena mengalami kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Akibatnya, anak tersebut jadi mengalami keterlambatan dalam berpikir dan tubuhnya juga cenderung lebih pendek.
I see…
Nah, kata Pak Jokowi, masih ada 10 provinsi di Indonesia yang angka stunting-nya masih tinggi, yaitu Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Barat, Gorontalo, Aceh, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah.
 
Go on…
Karenanya, Pak Jokowi minta pemerintah di daerah-daerah itu, mulai dari gubernur, bupati, wali kota, sampai kepala desa, agar bisa sama-sama fokus dan konsentrasi dalam upaya menurunkan angka stunting. 
 
Emang angkanya tinggi banget?
Tinggi sih, karena dari target WHO, angka stunting di satu negara gaboleh lebih dari 20 persen, sedangkan dari data riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2019, angka stunting di Indonesia mencapai 30,8 persen.
 
Whoaaa…
Yha memang sih, udah terjadi penurunan dari tahun 2013 lalu di mana angka stunting di Indonesia adalah 37 persen, namun kata Pak Jokowi, penurunan ini masih belum cukup. Jadi harus diturunin lagi untuk mencapai target 14 persen di tahun 2024.
 
Terus gimana caranya biar nggak stunting?
Ya tentunya dari pas masih hamil, seorang ibu harus udah memenuhi semua nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bayinya kayak zat besi, asam folat, yodium, dll. Terus juga hindari paparan asap rokok, dan pas anak udah lahir, harus dipantau terus tumbuh kembangnya. Pastikan juga anak makan makanan bergizi dan tinggal di lingkungan yang bersih.

For when you thought “Cast Away” was only a movie…

Sumber foto: Free Press Journal
Scooch over, Tom Hanks.
Karena ini dia nih, kisah nyata dari film Cast Away yang beneran kejadian IRL. Jadi ceritanya, ada tiga orang pelaut yang terdampar di salah satu pulau yang ada di gugusan Micronesia yang jumlahnya ada ratusan. Jadi awalnya, pada Hari Jumat minggu lalu, ketiga orang tadi naik kapal bensin untuk pulang ke pulau tempat mereka tinggal yang jaraknya sekitar 25 miles lah, dari pulau tempat ketiganya berangkat. Eh pas lagi OTW, bensinnya abis, dan mereka pun akhirnya terdampar di suatu pulau tak berpenghuni yang masih berlokasi di Samudera Pasifik. Fast forward three days later, seorang petugas penjaga perbatasan laut Amerika Serikat aka US Coast Guard lagi terbang di atas langit samudera Pasifik pas mereka ngeliat ada tulisan S.O.S tertulis di pasir. Tanpa membuang waktu lama, mereka pun segara menolong para pelaut yang pas ditemukan berada dalam kondisi sehat walafiat.

“Sahabat-sahabatku tercinta, setelah puluhan tahun saya di dunia kuliner dan ribuan resep yang sudah saya ciptakan, ini mungkin saat yang tepat untuk gantung panci.”

Begitu isi pengumuman pakar kuliner Indonesia, Sisca Soewitomo dalam postingan Instagramnya kemarin saat bilang bahwa dia bakal pensiun dari dunia kuliner. Selain memandu acara masak-memasak dengan gaya khasnya yang kalem, Bu Sisca juga udah menghasilkan 150 buku resep masakan sepanjang kariernya.
 
Bagaimana pemirsa? mudah bukan membuatnya?

Angel’s Stories

1. Kejadian ini udah beberapa hari yang lalu sih sebenernya. Jadi waktu istirahat makan siang, aku pergi ke warteg depan kantor buat dibungkus dimakan di kos. Ternyata di sana ada satpam kantorku lagi makan juga. Abis saling sapa dan kelar pesen, tanpa pikir panjang aku bilang ke ibu wartegnya buat bayar sekalian punya pak satpam. Eh malemnya, ada dua temen kosku yang tiba-tiba aja kasih makanan ke aku hahaha. MasyaAllah, rasa seneng karena bisa traktir makan pak satpam aja udah cukup eh ternyata dikasih lebih sama Allah padahal nggak berharap apa-apa juga. Jadi makin percaya kalo kita berbagi rezeki tuh justru rezeki kita bakal dilipatgandakan sama Allah 🙂
-K-
 
2. Hi again there! Kali ini ingin cerita sedikit tentang kejadian sederhana but hit me hard in my miaw miaw huhu. So, kemarin pergi beli sesuatu di minimarket di deket rumah. Pas di parkiran lihat kakek yang biasa jualan kacang rebus pakai sepeda dong. Padahal as I knew it, jadwal kakek jualan di hari lain. Jadi karena aku punya hati yang lemah, akhirnya aku beli. Setelah bertanya ini itu, jawaban si kakek ga berhenti berputar di kepala selama perjalanan pulang, “Nggih tiap hari jualan, nduk. Kalau sepi di sini pindah ke yang di sana. Tapi seringnya di sini. Lha nggih kersane sudah biasa, nduk. Selama masih kuat, ya jualan aja. Bisanya jualan kacang rebus. Yang masih bisa dilakukan ya dilakukan, nduk. Yang penting halal, selama raga belum pisah sama sukma. Hati – hati, nduk. Mbah maturnuwun.” Yah, berusaha nahan airmata banget, sih. Antara kagum dan malu. No matter how hard his life might behe keeps on doing his ordinary job with no complaintMeanwhile me, kenyataannya sering lupa untuk bersyukur, bersabar, dan lebih menerima keadaan. Always be kind, it will surprise you one day. Fighting!
-Crybaby – East Java-
3. Waktu itu abis pulang kerja menuju pulang ke stasiun Sawah Besar dengan jalan kaki. Pikiran kacau banget bawaannya sedih. Pas lagi di tengah jalan, dari jauh keliatan bapak-bapak seragam hijau bagiin nasi kotak dan minum. Aku lagi jalan berlawanan sama seorang ibu-ibu yang nerima nasi kotak itu. Tiba-tiba si ibu nyapa aku sambil senyum sumringah, “Berangkat kerja bu!” sontak aku kaget yang tadinya sedih, jadi mereda:”) dan langsung nyapa balik, “Eh..eh iya bu” (sambil ngangguk). Dari situ sampe rumah, sedih aku bener-bener ilang. pesannya adalah: berbuat baik dengan senyum pun berpengaruh banget buat seseorang:”)
-twitter: @fionafina 🌟
(We believe that angels, just like superheroes and cats, come in different costumes, but they’re here for the same reasons: to make our days brighter, our smiles wider, and our feelings happier. So during these uncertain times, we’ve decided to replace the love letter with stories about kindness, because now more than ever, our community needs that. Shoot us your kindness stories here (can be something you see or experience firsthand (or no), basically, anything!) and we will feature it here. Come, share us your versions of angels!)

Catch Me Up! Recommendations
When all you need is a little inspiration, here’s your to-watch list…

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.