Admin
UTC
0 kali dilihat
0 kali dibagikan
What’s already one month old?
Israel’s genocide of the Palestinians in Gaza.
Yep, ga kerasa (atau kerasa?) udah sebulan kita dibuat geram, kesal, marah dan mikir, “Kok adaaaa negara begini???” Saat menyaksikan serangan militer Israel yang dilancarkan ke Jalur Gaza, Palestina. Update terbaru, selama sebulan serangan ini, udah ada lebih dari 10.000 orang yang terbunuh di Gaza atas serangan zionis Israel. Lebih dari 70 persen korban meninggal juga merupakan anak-anak, perempuan, dan mereka yang udah lanjut usia.
Sad 🙁 ga ngerti lagi 🙁
We know rite? Jadi kemarin tuh udah tepat sebulan lalu dari serangan Israel yang kembali menyasar gedung-gedung di kota Gaza, Palestina. Mereka men-declare perang kepada kelompok bersenjata Hamas setelah serangan roket yang mereka lancarkan ke Israel pada 7 Oktober lalu. Dari situ, militer Israel udah nggak pandang bulu tuh buat membombardir kota Gaza beserta seluruh masyarakat Palestina yang most likely nggak terlibat di konflik ini dengan tanpa ampun.
Tanpa ampun?
Iya, karena walaupun ngelesnya untuk menumpas Hamas, tapi serangan Israel tuh membabi buta banget sampe korbannya tuh justru banyakan anak-anak dan perempuan. Yep, dari lebih dari 10.000 orang yang terbunuh di Gaza sejauh ini, ada lebih dari 4.100 anak-anak dan 2.600 perempuan yang justru dibunuh oleh serangan ini. Kalau diitung-itung, jumlah ini udah lebih dari 50 persen total korban meninggal dunia. So, dari sini aja udah clear kan kalau serangan Israel ke Palestina ini tuh sama sekali nggak memandang bulu dan udah masuk kategori genosida.
OMG.
Yep, berbagai komunitas internasional pun dibikin geram sama apa yang udah Israel lakukan ke Palestina. Sekjen PBB, Antonio Guterres pun sampai bilang kalau Gaza udah jadi ‘graveyard for children’ gara-gara serangan Israel. Makanya pihak PBB pun again and again mencoba menekan Israel untuk melakukan gencatan senjata. But, ya lagi-lagi seruan gencatan senjata yang coba ditekan Dewan Keamanan PBB pada hari Senin kemarin nggak berhasil tuh, guys. Ini semua karena resolusi ini ditentang sama US dan Inggris yang punya hak veto di Dewan Keamanan PBB.
Emang kenapa sih?
Well as we all know, banyak negara barat macem US dan Inggris ini tuh emang ada di pihaknya Israel, guys. Lagian Senin kemarin nih, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu juga udah mempertegas kembali bahwa nggak akan ada tuh gencatan senjata dalam waktu dekat. Si aki-aki ini cuma terbuka buat ngelakuin jeda serangan singkat doang selama satu jam untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk ke wilayah Gaza.
Tapi itupun masih dibatasi, rite?
Iya lagi. Bayangin aja nih, biasanya tuh ada sekitar 500 truk per harinya yang masuk ke Gaza sebelum perang pecah kayak sekarang. Nah ini, udah mana Gaza masih terus digempur habis-habisan, eh cuma ada 400 truk bantuan yang diperbolehkan menyebrang ke Gaza dalam dua minggu ini. Ofc ini samsek nggak cukup dong buat memenuhi kebutuhan para penyintas perang yang ada di sana.
Udah nggak ada hati nurani emang.
Wait until you hear about: lebih dari 60% rumah sakit dan pusat kesehatan di Gaza udah nggak berfungsi. Hal ini legit disampaikan Menteri Kesehatan Palestina, Mai Al-Kaila Senin kemarin. Total ada 16 dari 35 rumah sakit dan 51 dari 72 pusat kesehatannya di Gaza tuh udah nggak lagi beroperasi. Semua gara-gara menipisnya pasokan medis yang ada di sana dan hal ini juga diperparah dengan listrik yang diputus. Lembaga kemanusiaan Bulan Sabit Palestina juga menyebut bahwa cadangan bahan bakar rumah sakit yang bakal habis dalam waktu 48 jam ke depan. So, berbagai peralatan penyelamat jiwa macem inkubator neonatal sampai unit perawatan intensif di sana juga nggak lama bakal berhenti berfungsi.
:(( Kondisi kamp pengungsinya terus gimana dong?
Sesuai bayangan kamu, guys. Semuanya serba penuh sesak dan nggak manusiawi. Soalnya ada sekitar 1,5 juta warga Gaza yang mau nggak mau hidup di pengungsian. Jumlah ini tuh setara dengan 70 persen populasi total di Gaza. Ada ribuan kasus infeksi kulit, diare, cacar air, dan beragam penyakit lainnya yang menyerang para pengungsi. Hal ini diperparah dengan krisis air bersih dan sanitasi yang terjadi di kamp pengungsian. Bayangin aja, para pengungsi ini tuh cuma dapet akses air selama empat jam dalam satu hari.
Gila emang Israel. Anything else I should know?
Statement kontroversial kembali dinyatakan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu pada hari Senin kemarin soal apa yang akan terjadi ketika perang Israel-Hamas berakhir. Aki-aki ini berharap bakal punya kendali keamanan penuh di Gaza setelah perang berakhir. In his words, Netanyahu bilangnya gini, “I think Israel will, for an indefinite period, have the overall security responsibility, because we have seen what happens when we don’t have it.”