Hello
Happy Monday, everyone! Pro tips to make your Monday less dreadful: Take three deep breaths, have a good breakfast, and listen to your favorite songs. Hang in there, because your gajian is just tomorrow. You got this.
When the weather is too hot in Saudi Arabia…
As more than 1.000 people died :(
Sedih banget sih ibadah haji tahun ini. Yep, ibadah wajib kelima bagi umat Islam itu di tahun ini diwarnai tragedi, di mana sampai berita ini ditulis, udah ada lebih dari seribu jemaah dari berbagai negara yang dinyatakan meninggal dunia. Sebanyak 200 jemaah di antaranya bahkan merupakan jemaah asal Indonesia!
WHAT???
We'll walk you through this. As we all know, sekarang kan lagi musim Haji ya kan. Jutaan muslim dari seluruh dunia pada ngumpul di Saudi Arabia untuk menjalankan ibadah yang laaaaama banget antrinya itu. Bagi umat muslim sendiri, nothing can beat the feeling of being there lah. Jadi apa pun akan dilakukan dengan sabar, penuh pengorbanan, sampai akhirnya beneran bisa terbang ke Mekkah dan Madinah untuk melaksanakan ibadah haji.
Okay…..
Nah tapi faktanya, ada aja celahnya bagi sejumlah oknum memanfaatkan excitement warga yang ngebet pengen berangkat haji as soon as possible, guys. Nggak tanggung-tanggung, aturan pun diterobos. Iya, to give you a better context, kalau mau berangkat haji tuh kan jemaah harus punya visa khusus gitu kan. Prosesnya panjang lah untuk dapat visa ini. Kuotanya juga terbatas tiap tahunnya.
Terus terus?
Nah tapi sama sejumlah agen travel nakal, mereka menjanjikan jemaahnya nggak usah nunggu lama, sat set langsung berangkat, tapi nggak pake visa khusus ini. Pakenya visa turis. Sampe sana, ofc jadi masalah dong. Adapun dikonfirmasi oleh Wakil Menteri Luar Negeri RI, Pahala Nugraha Mansury, tahun ini sebanyak 80 WNI ditangkap dan dipulangkan ke Indonesia karena ketahuan pake visa non haji.
HMMMM….
Masalah visa ini kemudian jadi makin melebar ke mana-mana, guys. Bahkan ada yang sampe meninggal dunia. Ini ada cerita dari jemaah asal Mesir: nggak kayak jemaah legal asal Mesir lainnya yang bisa beribadah dengan proper dan dapat layanan yang memadai, jemaah yang nggak pake visa haji ini justru ditelantarkan di sana, guys. Kudu jalan berkilo-kilo nggak ada bus, terus yang lain ditempatkan di tenda ber-AC, sedangkan mereka nggak. Lebih jauh, mereka juga nggak bisa mengakses perawatan medis. Akhirnya, bahkan sampai mereka meninggal, jenazahnya terlantar di pinggir jalan :(
:((((
That being said, menyikapi fenomena visa non haji ini, pemerintah di berbagai negara termasuk Mesir dan Indonesia, bakal terus berupaya supaya kejadian begini nggak keulang lagi deh. Disampaikan pula oleh Perdana Menteri Mesir, Mostafa Madbouly, pihaknya bakal terus menyelidiki aktivitas semua agen travel haji. Terutama yang melakukan pengiriman jemaah ‘ilegal’ ke Arab Saudi. Meanwhile, here at home, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas juga menegaskan bakal kasih sanksi berat terhadap agen travel nakal ini, gengs. Nahdlatul Ulama sendiri kemaren menyebut jemaah yang berhaji menyalahi aturan gini tuh ibadahnya tetap sah, tapi dosa.
Sampe meninggal loh itu….
We know, we know. Yang harus kamu tahu adalah, bukan cuma perkara visa, masih banyak masalah yang terjadi selama musim haji yang berujung pada kematian, guys. Adapun faktor utamanya di sini, ya faktor cuaca. Yep, saat ini, Arab Saudi tuh lagi mengalami heatwave alias gelombang panas. Panassss puoll. Suhunya bahkan mencapai 51,8 derajat Celsius!
Wow….
No wonder banyak jemaah yang kena heat stroke atau sengatan panas. Bahkan disebut, selain ibadah, jemaah di sana hari-hari tuh kerjaannya basahin kepala pake Air Zamzam, guys. Ada yang survive, ada juga yang enggak. Bahkan sampe meninggal. Per kemarin, disebut udah ada lebih dari 1.000 jemaah dari berbagai negara yang dinyatakan meninggal dunia. Selain dari Mesir, ada juga dari India, Pakistan, Malaysia, Irak, dll. Kementerian Kesehatan RI sendiri dalam keterangannya Sabtu lalu menyebut, jemaah Indonesia yang meninggal dunia udah sebanyak 255 orang.
I believe the government of Saudi Arabia has a say….
Nah, menanggapi banyaknya jemaah yang meninggal, Pemerintah Arab Saudi justru menganggap rencana kesehatan untuk musim haji tahun ini berjalan sukses, guys. Iya, dikonfirmasi langsung oleh Menteri Kesehatan Saudi Arabia, Fahad Al-Jallayel, musim haji tahun ini bebas dari segala ancaman wabah atau ancaman terhadap kesehatan masyarakat. Challenge-nya ya dari suhu tinggi tadi itu aja, katanya.
Terus terus?
Lebih lanjut soal suhu tinggi, seorang pejabat senior di Arab Saudi bahkan bilang kalau pihaknya udah kasih notice dari awal bahwa cuacanya bakal panas. Jadi mereka mengimbau para jemaah untuk stay hydrated, pake pelindung kalo keluar, dsb. That being said, dengan banyaknya jemaah yang meninggal, pejabat tersebut bilang, “Negara nggak gagal. Tapi masyarakatnya aja yang nggak sadar risikonya kayak apa."
…..
Yang harus kamu tahu adalah, pengelolaan haji tahun ini juga dinilai amburadul, gengs. Obvious banget keliatan dari tenda di Mina yang penuh sesek dan overcapacity. Saking penuhnya, jemaah di sana bahkan tidur sambil duduk dempet-dempetan, atau bahkan tiduran aja di lorong. Yang penting bisa istirahat dah. Kejadian begini yang dialami langsung oleh jemaah asal Indonesia.
Terus kita diem aja nih?
Of course not. Kejadian ini langsung dapat sorotan dari Tim Pengawas Haji DPR RI. Timwas ini bahkan menyebut itu tenda di Mina udah kayak barak pengungsian. Kementerian Agama RI juga udah meminta space tambahan kan buat jemaah Indonesia. Udah diusulkan. Tapi ya balik lagi. Pihak Kemenag menyebut masalah tenda tuh sepenuhnya otoritas Pemerintah Arab Saudi, guys.
Terus kalau sampe sodara meninggal, kita harus apa?
Ya doain aja, gengs. Secara, kalau ada jemaah yang meninggal di sana, mereka dianjurkan untuk tetap dimakamkan di Saudi Arabia aja. Nggak dibawa pulang. Hal ini dilakukan karena takutnya jenazah yang dibawa dari Arab Saudi membusuk duluan sebelum sampai ke negara tujuan. Makanya pemerintah Arab Saudi menganjurkan mending dimakamkannya di sana aja. Administrasinya bisa diurus lewat Konsulat Indonesia di Jeddah.
Got it. Anything else I should know?
Well, balik lagi ngomongin masalah suhu tinggi di Saudi Arabia, we all know suhu tinggi ini tuh bukan hal yang baru lagi, rite? Apalagi di Tanah Arab sana. Para ilmuwan sendiri menyebut fenomena begini udah ada dari tahun 1400-an lalu, guys. Semakin parah di tahun-tahun ini, thanks to Climate Crisis. Gara-gara Climate Crisis ini, kamu juga tahu dong suhu dunia bakal meningkat 1,5 derajat Celsius by the end of 2030 mendatang. Kebayang nggak haji di tahun-tahun ke depan bakal sepanas apa?
Now, more on climate crisis…
Berupa banjir bandang di Bangladesh dan India.
Yep, belum ada sebulan yang lalu ketika Topan Remal melanda Bangladesh dan India sampai mengakibatkan lebih dari satu juta orang di sana mengungsi, pekan kemarin banjir bandang dan tanah longsor kembali terjadi di dua negara ini. Jutaan masyarakat Bangladesh dilaporkan terjebak dalam banjir yang disebabkan hujan lebat selama berminggu-minggu, meanwhile banjir dan tanah longsor juga sampe menimbulkan korban jiwa di India. Semua makin chaos dengan dampak climate crisis yang makin parah di sana.
Hold on I need some background.
You got it. Jadi sekitar akhir Mei kemarin tuh, Topan Remal yang ngebawa hujan lebat sekaligus gelombang tinggi baru aja melanda Bangladesh dan India. Pas itu, Topan Remal ini berdampak pada berbagai bencana macem banjir dan tanah longsor serta mengakibatkan setidaknya sepuluh orang meninggal dunia. Nah nggak ada sebulan sejak Topan Remal ini berlangsung, wilayah Bangladesh dan India kembali terdampak banjir dan tanah longsor lagi nih pada pekan lalu.
Tell me what happened.
Sure. Jadi selama beberapa pekan ini tuh, wilayah Bangladesh yang mayoritas merupakan wilayah dataran rendah jadi sering banget nih dilanda hujan lebat, guys. Dampaknya langsung dirasain sama masyarakat di kota Sylhet dan Sunamganj, Bangladesh yang selama sepekan kemarin dilanda banjir bandang hebat. Pemerintah setempat menyebut, ada sekitar 1,8 juta masyarakat di sana yang terjebak dalam banjir ini.
Ih banyak banget.
Iya lho. Pemerintah setempat juga melaporkan banjir dengan rata-rata setinggi dada orang dewasa terjadi dalam beberapa hari di dua kota Bangladesh tadi. Dari segitu banyaknya korban, pihak UNICEF pada Jumat kemarin udah mengkonfirmasi kalo ada sekitar 772 ribu anak-anak yang ikut jadi korban banjir dan tanah longsor di sana. Kata pihak UNICEF, anak-anak ini jadi kelompok paling rentan dengan berbagai ancaman mulai dari risiko tenggelam, kekurangan gizi, penyebaran penyakit menular, munculnya trauma, sampe adanya potensi pelecehan kepada dirinya.
So scary :(
Indeed. Terlebih para anak-anak ini juga buat sementara waktu kehilangan akses pendidikannya karena sekolah-sekolah mereka yang terendam banjir atau dijadikan kamp pengungsian. Yep, dalam beberapa hari ini, pemerintah Bangladesh telah mengkonfirmasi kalo pihaknya udah membangun lebih dari enam ribu kamp pengungsian yang ditempati para korban bencana banjir dan tanah longsor.
Any victims from this disaster?
Well, so far sih dilaporkan ada enam orang yang tewas terkubur lumpur dan tanah longsor pada Selasa malam kemarin di negara bagian Assam, India yang berbatasan langsung dengan Bangladesh. Selain itu, di distrik Cox’s Bazar, Bangladesh juga dilaporkan terdapat setidaknya delapan pengungsi Rohingya yang meninggal dunia akibat tanah longsor yang terjadi pada Rabu kemarin. Jadi total ada 14 korban jiwa dari bencana ini.
Eh kok ada pengungsi Rohingya segala?
Yha iya dong. Secara distrik Cox’s Bazar di Bangladesh tuh jadi kamp pengungsi Rohingya terbesar di dunia, guys. Ada lebih dari 900 ribu pengungsi Rohingya yang berada di wilayah ini. Jadi ketika Bangladesh terdampak bencana banjir dan tanah longsor, para pengungsi Rohingya yang tinggal di sana pun ikut kena juga. Hal ini makin diperparah dengan kondisi kamp pengungsi Rohingya yang kebanyakan cuma terbuat dari bambu dan lembaran plastik serta berada lereng-lereng bukit yang berisiko banget kena longsor.
And it’s all because of climate crisis?
Yep. Jadi petinggi organisasi pembangunan Internasional BRAC bernama Khondoker Golam Tawhid belum lama ini ngeluarin statement soal dampak climate crisis yang makin sering terjadi di Bangladesh dan negara-negara Asia Selatan. Kata Tawhid, banjir di Bangladesh setiap tahunnya jadi makin berbahaya dan mengancam segala aspek kehidupan yang ada di sana. In his words Tawhid bilang, “Bangladesh is used to flooding, but climate change is making floods more intense and less predictable, making it impossible for families to stay safe, let alone plan ahead.”
It's getting worse.
Exactly, apalagi kalo nggak ada perubahan nyata signifikan apapun yang kita lakukan. Hal ini bahkan udah diprediksi sama World Bank yang bilang kalo pada 2050 nanti, 13 juta penduduk di Bangladesh dimungkinkan bakal terpaksa pindah ke tempat lain dan menjadi migran iklim. Nggak cuma itu, banjir tahunan yang makin membesar di Bangladesh juga diprediksi bakal sampe berpengaruh ke penurunan PDB mereka sampe sebesar sembilan persen.
Huft, anything else I should know?
Well, UNICEF pada Jumat kemarin melaporkan kalo pihaknya sampe sekarang ini terus melakukan koordinasi dengan pemerintah Bangladesh dalam pendistribusian air bersih ke para korban banjir dan tanah longsor. So far mereka udah mendistribusikan air bersih ke lebih dari 100 ribu orang dalam kurun satu pekan ini. Perwakilan PBB untuk Bangladesh, Sheldon Yett dalam statement-nya juga bilang, “We have also distributed more than 3,000 ten-liter water containers. We are urgently bringing in additional emergency supplies to the affected communities in case the situation worsens.”
When you’re not so special anymore…
Jakarta can relate.
Yep, meski udah ngga spesial lagi karena udah kehilangan status “Ibu kota” di namanya, Jakarta tetep donk meriah merayakan ulang tahunnya yang jatuh pada Hari Sabtu lalu. Yep, Selamat Hari Senin buat kamu warga JKT yang dari kemaren asik muterin PRJ sampe kaki pegel. Selamat Hari Senin juga buat kamu warga JKT yang kemaren puas keliling Jakarta pake transportasi umum. Oh, atau ada yang ke Monas kemaren? Well, Jakarta emang meriah banget weekend kemaren karena baru aja merayakan ulang tahunnya yang ke-497.
Tell. Me. Everything.
Sure. Kita mau ceritain kamu soal hubungan kamu yang penuh drama sama pacar toxic. Eh bukan. Ini soal hubungan kamu yang penuh drama dengan sebuah kota bernama Jakarta. Kayak, love hate relationship banget bukan? Nggak suka macetnya, eneg sama macetnya, tapi butuh duitnya. Hiks. Nah weekend lalu, tepatnya tanggal 22 Juni, JKT tercinta ini merayakan ulang tahunnya yang ke-497 tahun, guys.
Nyok kite nonton ondel-ondel….
Nyokkk!! Di tempat-tempat umum, musik Betawi teruss aja diputar dari ujung ke ujung. Ya spesial ulang tahun Jakarta ini, guys. Nggak sampe di situ, saking spesialnya ulang tahun Jakarta, Dinas Perhubungan DKI kasih diskon transportasi umum mulai dari TJ, MRT, sampai LRT cukup bayar Rp1 aja. Literally 1 rupiah nggak tuh.
Iya 1 rupiah. Tapi rame banget ga kuat….
Nah iya. Apalah arti Jakarta tanpa kepadatan penduduknya. Bukan begitu? :)) Hal ini juga yang disorot DPRD DKI Jakarta saat rapat paripurna beberapa waktu lalu, guys. Menurut para anggota DPRD DKI Jakarta, Jakarta punya banyak masalah yang sampai sekarang nggak kelar-kelar. You name it deh. Mulai dari macet, banjir, masalah air bersih, sampah, dll. Not to mention berbagai ketimpangan juga masih obvious keliatan. Mulai dari ketimpangan sosial, ekonomi, dan juga pendidikan. Kayak, di Jakarta, bisa banget gedung tinggi sebelahan sama pemukiman kumuh. Bisa banget dan banyak.
Terus gimana solusinya?
Nah kalau menurut Ketua Komisi A DPRD DKI, Mujiyono, masalah yang sifatnya struktural kayak gini harus diselesaikan dengan intervensi yang menyeluruh dari pemerintah. Supaya bisa ada pemerataan bagi warga Jakarta, khususnya untuk akses pendidikan. Iya, Pak Mujiyono bilang pendidikan harus diperhatikan since kunci mobilitas warga tuh adanya di pendidikan. Dengan pendidikan, maka kesempatan menaikkan status sosial pun jadi possible deh.
I see…..
Masih soal masalah Jakarta, DPRD DKI Jakarta kemaren juga meng-highlight masalah sinkronisasi tata ruang antara Jakarta dengan daerah penyangganya yang selama ini dikenal dengan istilah Jabodetabek. Menurut Pak Mujiyono, sinkronisasi ini masih kureng banget, guys. Padahal, Jakarta sebagai pusat ekonomi nasional harusnya bisa sinkron kan sama wilayah di sekitarnya.
Again, solusinya gimana kira-kira?
Thanks to UU Daerah Khusus Jakarta yang baru disahkan beberapa waktu lalu, Pak Mujiyono sih berharap UU itu bisa dijalankan secara maksimal. Karena persoalan di Jakarta juga ada kaitannya tuh sama wilayah penyangga disekitarnya. That being said, masalah Jakarta kudu diselesaikan di level kawasan. Ya Jakarta dengan Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Cianjur. Sesuai yang tertuang dalam UU Nomor 2 Tahun 2024 tentang DKJ.
Diliat-liat banyak juga masalah JEKATE ini….
Despite segala masalahnya, Jakarta masih punya banyak hal yang patut dibanggakan. Yep, menurut Ketua DPRD DKI, Prasetyo Edi Marsudi, Jakarta tuh punya potensi besar untuk jadi kota global yang dinamis dan punya daya saing tinggi. Secara, perkembangan inovasi dan transformasinya selama ini juga cukup masif kan. Untuk menuju ke situ, maka kita semua kudu kerja sama nih supaya Jakarta bisa terus maju dan mampu bersaing di kancah global. Supaya Jakarta tetap bisa kasih dampak positif untuk semua orang.
Got it. Now wrap it up….
Bukan ulang tahun dong namanya kalo nggak ada perayaan. Adapun puncak Hari Ulang Tahun Jakarta digelar di Monas Sabtu lalu. Malam Jaya Raya namanya. Yang menarik adalah, Malam Jaya Raya kemaren kan dihadiri juga oleh Pj Gubernur DKI, Heru Budi Hartono ya. Bagi bagi kaos bahkan Pak Heru kemaren tuh. Masyarakat yang hadir juga nyapa dong. Tapi tahu nggak mereka nyapa gimana? “Malam, Pak Anies." Sampai berita ini ditulis, nggak ada yang tahu Pak Heru ngeh apa enggak dipanggil Pak Anies. Pak Heru kemaren sibuk ngelayanin warga pada selfie aja kemaren, guys :))))).
When you think, “Riding ke LN seru kali ye…”
Now you don't need to worry about getting the driver's license,
Kalo riding-nya cuma sekitar ASEAN.
Yep, yang namanya mau riding, entah itu motor atau mobil tuh perlu yang namanya Surat Izin Mengemudi aka SIM ygy. Terus biasanya tiap negara tuh punya SIM masing-masing juga. Khusus buat orang asing yang mau nyetir di negara lain, biasanya ada tuh aturan soal SIM Internasional yang perlu didapetin dulu sebelum kamu diizinin riding atau driving di negera lain. Nah Kamis kemarin, TMC Polda Metro Jaya baru aja mengumumkan kalo SIM Indonesia bakal segera sah dan berlaku buat kamu riding di negara-negara ASEAN, guys. Iyesss, jadi mulai Juni 2025 besok, kamu cukup pake SIM Indonesia aja buat riding di negara-negara Asia Tenggara macem Brunei, Malaysia, Singapura, sampe Thailand. Nggak perlu lagi ngurus-ngurus syarat buat dapet SIM Internasional deh. Hal ini ofc jadi peningkatan kualitas SIM Indonesia yang juga nomor di dalamnya mulai terintegrasi sama nomor di dalam dokumen kependudukan lain macem KTP, NPWP, dan BPJS.
So, gimana nih.. Ready buat touring keliling Asia Tenggara, guys?
“Ya enggak masalah,”
Gitu guys komentar dari Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep pas doi bilang bahwa dirinya siap menjadi calon gubernur Jakarta kalo emang mendapat dukungan dari sejumlah partai pada Pilkada 2024. Hal ini disampaikan Mas Kaesang pas ditanya soal statement politisi Gerindra Habiburokhman yang bilang bahwa Kaesang masuk opsi calon gubernur Jakarta dari Gerindra.
Your response to everything when your dad is the president…
Announcement
Thanks to Someone for buying us coffee today :)
Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here...just click here. Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!
Catch Me Up! recommendations
Read this if you’ve been struggling to sleep…