Krisis Iklim Musim Dingin Di Eropa Tidak Dingin Lagi

Admin
UTC
0 kali dilihat
0 kali dibagikan

What’s melting faster than your heart when seeing your crush playing guitar? 😍

Europe’s temperature.
Yep mengsedih sih. Eropa yang sejatinya punya empat musim (yang salah satunya musim dingin) diketahui bakal ngga dingin lagi, guys. Penyebabnya ya apa lagi kalo bukan climate crisis. Jadi minggu lalu, World Meteorological Organization dan The European Copernicus Network melaporkan bahwa Eropa adalah benua yang paling cepat panas dibanding benua lain sebagai efek global warming. Studi ini bahkan mengungkapkan Eropa udah menghangat dua kali lipat dari rata-rata global sejak 1980.

Hold on, I need some background.
You got it. As we all know, masalah pemanasan global aka global warming tuh udah terjadi di mana-mana yah. Hampir seluruh negara ngrasain pemanasan global, bahkan sampe di kutub pun sama. Nah masalah pemanasan global yang terjadi di Eropa ini lebih ngeri nih. Tahun kemaren aja, suhu rata-rata di Eropa jadi lebih hangat 2,3°C dibanding akhir abad ke-19.

Hiks… go on…
Terus bukannya melambat, pemanasan suhu di Eropa justru makin cepat setelah tahun 1990. Sejak saat itu, suhu rata-rata di Eropa sampe beberapa kali memecahkan rekor terpanas. Iya, kamu pasti familiar kan sama berita-berita heat wave di Perancis, Jerman, Belanda, bahkan sampe kebakaran hutan di Spanyol dan Portugal. Ini semua karena si global warming yang ekstrim banget. Specifically Eropa Barat, yang rata-rata suhunya mencapai 2°C lebih panas dari pada suhu rata-rata di Benua Eropa.
 
Goodbye, winter wonderland…
Hiks, sedih ya. Jadi kalo kamu pikir pemanasan global tuh cuma kayak, yaudah sih, AC-nya tinggal digedein, atau kipas-kipas cantik aja, itu salah besar, guys. Panas di Europe tuh beneran panas ekstrim yang sejauh ini udah merenggut sampe 16.000 nyawa lebih. Yep, heat wave ini jadi catastrophic banget karena emang traditionally Europe itu ga biasa panas banget kan, jadi infrastruktur mereka juga ngga dibangun untuk menahan panas sampe segitunya. Ya emang ada penyebab lain yang disebabkan cuaca ekstrim di Eropa, kayak banjir dan badai. Tapi emang yang paling mematikan adalah gelombang panas ini.

Ini parah sih…
Banget. Beberapa negara di Eropa seperti Belgia, Perancis, Jerman, sampe Inggris udah memecahin rekor suhu terpanas mereka tahun lalu. Direktur Layanan Perubahan Iklim Copernicus bernama DR. Carlo bilang rekor tekanan panas yang dialami beberapa negara di Eropa tahun lalu jadi pendorong utama kematian berlebih terkait cuaca di Eropa.

Ya kalo panas di darat tinggal cari dingin di laut gasi…
Ga gitu mainnya, beb. Karena pantai di Eropa juga jadi panas banget. Masih dari laporan yang sama, diketahui bahwa suhu permukaan laut di sekitar Eropa udah mencapai rekor tertinggi di tahun kemarin. Parahnya nih, tingginya suhu permukaan laut juga disertai dengan gelombang panas laut. Diperkirakan pemanasan permukaan laut melonjak hingga lebih dari tiga kali rata-rata suhu global di Laut Mediterania, Laut Baltik, sampe Artik selatan. Ini juga yang akhirnya bikin ekosistem laut di sana terganggu akibat migrasinya beberapa spesies laut sampe invasi ikan asing.

Berarti ini juga ngaruh ke mencairnya es yah?
Banget. Ada sekitar 880 km kubik es di Eropa mencair sejak tahun 1997 sampe 2022. Padahal sebelum itu, sama sekali belum pernah terjadi pencairan gletser di Eropa. Pegunungan Alpen kena dampak yang paling parah atas hal ini, di mana terjadi rata-rata pengurangan ketebalan es sebanyak 34 meter per tahunnya.

Terus solusyennya apa?
Well, good thing they’re financially abundant, jadi pengembangan renewable energy di Eropa tuh pesat banget guys, dan negara-negara sana juga pada sat-set beralih dari energi fosil ke energi terbarukan. Bahkan sejak tahun lalu, untuk pertama kalinya renewable energy jadi penghasil listrik yang lebih besar dari pada bahan bakar fosil. Ini diperoleh dari tenaga pembangkit listrik berbasis angin dan surya yang menyumbang hingga 22,3 persen listrik bagi Eropa.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.