KPU Jalani Sidang Dugaan Kebocoran Data

Huft. Jujur cape bgt sih sama berita data informasi yang bocorrrrr mulu sama pemerintah. Masalahnya, nggak cuma sekali dua kali, guys, tapi berulang kali. Data pemilih pun bisa sampe bocor bahkan. Kayak, cepu banget uuuuu KPU. Iya, ini dia yang lagi dipusingin sama Komisi Pemilihan Umum, guys. Sampe seluruh komisioner KPU menjalani sidang atas dugaan kebocoran data ini.

Iya. If you think Pemilu 2024 ini has had enough drama, hold your thoughts karena ini drama udah ngalahin Cinta Fitri, guys. Serius. Nggak antar paslon, antar partai, antar koalisi, semuanya drama. Nggak sampe di situ, EO-nya Pemilu which is KPU juga drama bgt. Mulai dari perhitungan suara yang kusut berantakan, sampai dugaan kebocoran data pemilih, semuanya ada. You heard it right. Kita-kita ini pemilih btw. Dan data kita, termasuk nama, NIK, NKK, tanggal lahir, diduga bocor dan dijual sama hacker.

Sampe istighfar ga tuh? Tapi emang se-chaos itu sih keadaannya. To give you some background nih, isu kebocoran data ini pertama kali terkuak pada November 2023 lalu, guys. Pada saat itu, ada satu akun X yang nge-spill ada threat actor bahasanya, namanya Jimbo yang menjual data-data Daftar Pemilih Tetap punyanya KPU seharga 2 bitcoin. Atau kalau diduitin Rupiah tuh senilai Rp1,14 M lah kurang lebih. Adapun aktivitas si Jimbo-Jimbo ini ternyata juga ke-detect sama Badan Siber dan Sandi Negara aka BSSN, guys.

Dalam keterangan yang disampaikan Direktur Operasi Keamanan BSSN, Andi Yusuf, waktu pihaknya lagi patroli siber di 27 November 2023 lalu, mereka nge-detect adanya aktivitas publikasi data yang dilakukan si Jimbo, guys. Dari situ, mereka langsung ngomong dong ke KPU, sekaligus mitigasi juga kan. Dilakukanlah forensik digital dan dilakukan sejumlah perbaikan dengan melibatkan KPU dan BSSN itu sendiri, terus juga ada pihak Polri melalui Direktorat Tindak Pidana Siber, plus Kominfo.

Nah since hal ini berkaitan sama Pemilu, masyarakat ofc nggak tinggal diam dong. Dilaporin lah semua komisioner KPU ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu aka DKPP. Iya, komisioner KPU di sini tuh dinilai nggak akuntabel, nggak profesional, dan udah melanggar kode etik penyelenggara Pemilu. Dari sini, DKPP pun diminta mencopot semua komisioner KPU dari jabatannya, guys. That being said, kemaren banget nih, DKPP memanggil semua komisioner KPU untuk dimintai keterangannya. Literally semua, dari Ketua Hasyim Asy’ari, dan enam orang komisioner lainnya, semua hadir.

Ya KPU defensif. Dalam keterangannya kemaren, Komisioner KPU Betty Epsiloon Idroos menyebut dia dan temen-temennya nggak melanggar prinsip penyelenggaraan Pemilu sama sekali. Nggak terbukti pihaknya melakukan kebocoran data. Selain itu, Bu Betty juga bilang DKPP nggak punya alasan yang cukup buat mencopot komisioner KPU dari jabatannya.

In that sense, Bu Betty dan seluruh komisioner KPU menyatakan sikap begini: 1) Minta DKPP menolak seluruh dalil aduan secara menyeluruh, 2) Menyatakan seluruh Komisioner KPU tidak terbukti melakukan pelanggaran kode etik, dan 3) minta DKPP balikin nama baik mereka semua.

Belom, guys. Since kemaren tuh agenda sidangnya masih yang mintai keterangan aja kan. Sidang lanjutan akan diadain lagi dalam beberapa waktu ke depan. Tapi yang harus kamu tahu adalah, while semua komisioner lagi menjalani sidang, kerjaan KPU tuh jadi ke-hold, gengs. Termasuk rekapitulasi perolehan suara nasional pun kudu ditunda. Baru lanjut lagi setelah mereka semua kelar sidang, sekitar pukul 14.45 WIB kemaren.

Btw speaking of rekapitulasi perolehan suara, kamu tahu dong kalau KPU tuh ngitung suaranya secara manual, gengs. Jadi kayak diitung satu-satu secara berjenjang, dari kecamatan, kabupaten/kota, sampai ke tingkat nasional. Termasuk dari hasil coblosan di luar negeri juga udah dihitung pelan-pelan sekarang. Puncaknya, KPU bakal mengumumkan semua hasilnya di 20 Maret 2024 mendatang. Are you guys ready????