Admin
UTC
3 kali dilihat
0 kali dibagikan

When there’s a reconstruction at your office…..

Everbody meet: BSI Tower yang punya konsep green building
Guysss you know about Bank Syariah Indonesia (BSI), rite? Yep, bank syariah terbesar di Indonesia ini dalam waktu dekat bakal punya gedung baru nih literally di jantung kota Jakarta. Tepatnya di Jalan Medan Merdeka Selatan No. 17, Jakarta Pusat bakal dibangun gedung kantor barunya BSI bernama BSI Tower. Selain akan diproyeksikan as a financial center di area ring satu Jakarta Pusat, BSI Tower juga bakal berkonsep green building aka bangunan ramah lingkungan.

Whoa, tell me about it.
You got it. Jadi Kamis, 9 November kemarin, BSI tuh baru aja ngadain groundbreaking alias peletakan batu pertama pembangunan BSI Tower, guys. Seremoni groundbreaking ini dihadiri juga sama Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk Hery Gunardi, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Direktur Utama PT Pembangunan Perumahan Tbk Novel Arsyad. Di momen itu, semua pihak tampak antusias banget sama konsep green building yang BSI terapkan di gedung barunya ini.

Bakal se-green apa sih?
Ofc bukan soal temboknya yang bakal dicat hijau ya, guys. It’s more than just that, karena Pak Hery Gunardi bilang kalau BSI Tower akan dibangun dengan konsep yang ramah lingkungan gitu. Jadi proses pemakaiannya tuh akan mengacu pada ekonomi berkelanjutan serta bertanggung jawab terhadap lingkungan dan hemat sumber daya sepanjang siklus hidup bangunan tersebut. Hal ini udah termasuk soal pemilihan tempat, desain, konstruksi, operasi, perawatan, renovasi, sampai kelak proses peruntuhannya juga selalu mengedepankan aspek lingkungan.

Kok BSI bisa sampai kepikiran segitu jauh ya?
Yha bisa dong. Konsep green building ini tuh udah sejalan dengan semangat BSI yang terus mengedepankan implementasi Environment, Social, and Government aka ESG. Nggak cuma itu, Pak Hery Gunardi juga mention soal komitmen BSI pada 3P yaitu People, Planet, dan Profit. Pokoknya pembangunan kantor baru BSI udah sejalan dengan komitmen kuat Perseroan dalam pengembangan ekonomi syariah di Indonesia.

Now I want to hear from
 Pak Erick Thohir.
Yep di momen groundbreaking kemarin, Pak Erick Thohir ikut seneng tuh sama pembangunan BSI Tower yang berkonsep green building. Beliau juga mentioned setelah ibukota pindah ke IKN, kawasan Monas yang ditempati gedung baru BSI ini juga akan dihijaukan sekaligus jadi pusat perekonomian. Nah ternyata kedua poin ini udah termasuk di dalam BSI Tower. So, in his word, Pak Erick Thohir berharap, “BUMN terus menjalankan misinya sebagai agent of change dan berharap BSI terus tumbuh, tidak hanya tumbuh di Indonesia, saya berharap sekarang 12 besar dunia, akan masuk 10 besar dunia.”

I agree with Pak Erick Thohir.
Sure. Di kesempatan yang sama, Pak Novel Arsyad juga mention soal berdirinya BSI Tower yang bisa menjadi simbol kebangkitan bank syariah di dalam negeri yang mengacu pada semangat ekonomi syariah berkelanjutan. Dengan 22 lantai area kantor, satu lantai basement, dan sembilan lantai podium parkir, gedung baru BSI ini akan jadi simbol Bank Syariah terbesar di dunia.

Pengerjaan gedungnya bakal lama nggak nih?
Well, nggak juga, guys. BSI Tower udah ditargetkan selesai dalam waktu 18 bulan doang kok. Ini udah include sama berbagai fasilitas kayak masjid, ballroom, meeting room, food hall, dan connecting bridge yang menghubungkan BSI Tower dengan Menara Danareksa. So, pembangunan ini bakal pure jadi Financial Center yang terintegrasi secara seamless dengan Kementerian BUMN. Kata Pak Novel Arsyad, rangkaian ruang yang terintegrasi ini bakal memudahkan pengurusan financial and economy kedepannya.

Got it. Anything else I should know?
Well, sebenernya, BSI sendiri udah punya tiga program green activities lain yang udah berjalan seperti  efisiensi energi, pengelolaan limbah dan pengurangan penggunaan kertas. Nggak cuma itu, BSI juga berfokus dan berkomitmen dalam penyaluran pembiayaan berkelanjutan juga, guys. Sampai September 2023 ini aja, pembiayaan berkelanjutan di BSI udah mencapai Rp53,6 triliun. Ini didominasi dari sektor UMKM sebesar Rp43,4 triliun, pertanian Rp4,9 triliun, eco-effisien produk Rp3,3 triliun, energi terbarukan Rp1,4 triliun, dan proyek eco-green Rp600 miliar.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.