Koin Jagat!
The treasure hunt trend.
In case you're not into games, kamu harus tahu guys bahwa koin jagat adalah aplikasi game yang belakangan lagi ngetren dan bikin warganet keranjingan berburu. Dari anak-anak sampai orang dewasa keranjingan mencoba nemuin koin-koin di tempat umum. Menurut keterangan PR Eksternal Jagat, aplikasi ini sebenarnya sama dengan platform Jagat Nusantara yang sempat diresmikan Mantan Presiden Jokowi pada 28 Oktober 2022.
Tell me more.
Alright. Koin jagat sebenernya adalah aplikasi game yang ngeharusin pemainnya buat berburu koin di lokasi publik yang ada di kota-kota besar yang ada di Indonesia, seperti di Jakarta, Bandung, juga Surabaya. Koin-koinnya terbagi jadi emas, perak, sama perunggu yang kalo berhasil ditemuin nantinya bisa ditukar uang tunai. Nominalnya berkisar antara Rp300.000 sampai Rp 1 juta, bahkan koin Emas kabarnya dihargai sampai Rp 100 juta. Furthermore, based on deskripsi di Google Play Store atau App Store, aplikasi Jagat dibuat oleh Jagat Tech. Developer aplikasi game ini berbasis di Singapura, dengan salah satu Co-Founder-nya seorang WNI bernama Barry Beagen.
Terus... praharanya di mana?
Well, meski naik daun dan jadi pembicaraan warganet belakangan, tren koin jagat ini punya dampak negatif buat ketertiban sosial. Iyaa, guys, jadi warganet yang begitu aktifnya berburu koin ke berbagai sudut ruang publik sampai mengabaikan kondisi atau kerapihan fasilitas umum (fasum), nih. Contohnya seperti di area Gelora Bung Karno (GBK), di mana banyak paving block yang diangkat juga area taman yang diinjak-injak. Begitu pun dengan kerusakan berat pada tanaman dan lantai keramik yang terjadi di 10 taman tematik yang ada di Bandung. Karenanya, Wali kota Surabaya, Eri Cahyadi, udah ngelaporin para pencari koin Jagat ke Polisi dan mengadu ke Komdigi karena perusakan fasum dan gangguan di ruang publik.
Terus tanggapan pemerintah gimana?
Of course, pemerintah dan pihak berwajib udah kasih respons soal fenomena koin jagat ini, guys. Misalnya, Satpol PP di DKI Jakarta yang makin memperketat pengawasan di ruang publik untuk menjaga fasum tetap aman dari para pemburu koin jagat. Not only that, ada langkah hukum yang diambil sebagai preventif supaya nggak ada lagi pengrusakan fasum. Berdasarkan Perda DKI Jakarta Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum, pelanggar dan perusak fasum bisa dipenjara paling lama tiga bulan dengan denda paling banyak Rp 50 juta.
Makes sense...
Lebih jauh, dalam keterangan resminya pada Senin (13/1), Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, nggak mempermasalahkan kalo ada yang memainkan game treasure hunt koin jagat ini di ruang publik, asalkan nggak merusak dan tetap tertib. Terus, Kemkomdigi juga udah memanggil developer atau pembuat aplikasi Koin Jagat pada Rabu (15/1). Menurut keterangan Dirjen Pengawasan Ruang Digital Kemkomdigi, Alexander Sabar, pertemuan dengan developer Koin Jagat berlangsung secara online. Hal ini dilakukan karena posisi developer aplikasi yang sedang berada di luar negeri.
Okay. Anything else I should know?
Yes. Tren koin jagat yang sedang booming ternyata bisa dilihat efeknya dari kacamata psikologi, guys. Menurut psikolog klinis forensik, Kasandra Putranto, tren berburu koin jagat bawa dampak positif juga negatif, nih. On the positive side, permainan seperti treasure hunt koin jagat ini bisa mendorong seseorang termotivasi dan punya achievement dalam hidup. Orang-orang terdorong untuk berkompetisi secara sehat dan ini baik buat mendorong hormon bahagia, yaitu dopamin. Meski begitu, the bad side, jenis permainan berburu koin macam ini juga bisa menumbuhkan perilaku agresif yang sulit dikendalikan, misalnya perusakan berbagai fasum di ruang publik yang merugikan berbagai pihak.