Who's having a new leader?
Partai Golkar.
AAAAALLL the new updates soal si kuning, tapi bukan lagunya Aldi Taher. Yep, kita ngomongin soal Partai Golkar, di mana setelah mundurnya Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum, akhirnya semalem banget nih, partai pohon beringin itu udah resmi menunjuk ketua umum baru untuk memimpin partai sementara waktu. So now, everybody meet: Agus Gumiwang Kartasasmita.
Hold on. Why do I need to know about this?
Well, we know you're probably not into politics, but look: Golkar ini merupakan salah satu partai yang berjaya di orde baru, survive di reformasi, dan surprisingly berhasil ngga cuma "look at the stars", tapi "reached the stars" by meraih lonjakan suara yang tinggi di pemilu 2024 kemarin. Dari 85 kursi DPR di 2019, jadi 102 kursi di 2024. Dengan pencapaian ini, it only make sense kalo ketua umumnya Golkar pas pemilu kemarin, Pak Airlangga jadi MVP dan makin nyaman di kursinya yekan. Tapi ini politik guys, instead of nyaman-nyamanan, secara mengezoetkan, weekend kemarin beliau mengumumkan mundur dari jabatan Ketum Partai Golkar.
HAH?
Beneran. Setelah doi mundur, DPP Partai Golkar pun hectic dong cari pengganti. Mana bentar lagi banyak agenda yekan. Kayak Pilkada misalnya, terus Pelantikan Presiden-Wakil Presiden RI, Pelantikan Anggota DPR/DPRD, banyak lah. Butuh pemimpin dong mereka. In that sense, dari Sabtu Pak Airlangga-nya mundur, semalam banget nih, DPP Partai Golkar langsung menggelar Rapat Pleno untuk menetapkan “Ok bapak ibu sekalian, siapa nih ketum baru kita?”
I am reading….
Yang harus kamu tahu adalah, dari kemaren tuh banyak banget berseliweran nama-nama tokoh Partai Golkar yang disebut akan gantiin Airlangga Hartarto, guys. Mulai dari Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, sampai Waketum Partai Golkar yang juga menjabat sebagai Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita.
Terus terus?
Adapun dari berbagai isu yang beredar, Calon Plt Ketua Umum Partai Golkar itu udah mengerecut ke satu nama doang, gengs: Agus Gumiwang Kartasasmita. Hal ini legit dikonfirmasi oleh Pak Bamsoet, katanya semalem gini, “Plt-nya Agus Gumiwang. Dia kawan saya,” katanya gitu. Tapi Pak AGK-nya sendiri pas ditanya yhaa jawabannya humble diplomatis gitu lo, “Semua wakil ketua umum punya hak dan bisa jadi Plt Ketum."
Pasti ujung-ujungnya dia yang kepilih….
Correct. Ih kok tahu sih? Wkwkwkwk. Anyways, dalam Rapat Pleno yang digelar semalam, DPP Partai Golkar akhirnya memutuskan Agus Gumiwang Kartasasmita sebagai Plt Ketua Umum Partai Golkar. Oh iya, FYI aje nih, Pak AGK sendiri emang orang lama di Golkar, guys. Asem garemnya dia udah ngerasa lah. Bahkan, di tahun 2014 lalu, AGK pernah dipecat dari Golkar gara-gara mendukung Jokowi-JK di Pilpres (meanwhile Golkar dukung Prabowo-Hatta Rajasa pada saat itu). Keanggotaan AGK di Golkar akhirnya dipulihkan di Tahun 2016 lewat Munas Golkar yang digelar di Riau.
Speaking of Munas…
Ini yang juga di-highlight di sini, guys. Jadi, status AGK sebagai Ketua Umum Golkar ini kan Plt ya, sifatnya cuma sementara. Adapun Ketua Umum definitifnya akan ditentukan di Musyawarah Nasional aka Munas. Kapan Munasnya? AGK sendiri semalam bilang Munas Partai Golkar bakal digelar di Jakarta minggu depan, tanggal 20 Agustus 2024. “Semua keputusan ditentukan di Munas,” kata AGK. Termasuk komposisi partai, terutama soal gimana nasib Airlangga Hartarto di Golkar juga bakal ditentukan di Munas.
Any clues siapa calon Ketum Definitifnya? AGK lagi?
Oh bukan. Confirmed doi bilang, “Saya tidak maju." So now, let’s talk about: Bahlil Lahadalia. Disampaikan oleh Ketua Dewan Pembina Bappilu Golkar, Idrus Marham, sejauh ini udah ada 34 jajaran DPD di tingkat provinsi yang mendukung Menteri Investasi tersebut maju sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Macem-macem sih alasannya. Pak Idrus sendiri menyebut Bahlil deserves the spot karena, “Kiprahnya jelas, kekaderannya jelas, prestasinya jelas,” gitu.
Jelas yha…..
Lebih jauh, pengamat politik dari Poltracking Indonesia, Hanta Yuda juga menilai Bahlil emang kandidat terkuat sebagai Ketum Golkar, guys. Secara, menurut Bang Yuda, faktor yang paling dominan untuk terpilih sebagai Ketum tuh ya faktor kekuasaan. Kayak, “U deket sama penguasa, u aman,” gitu lah kira-kira. Apalagi di case Golkar, pattern-nya tuh sama mulu. Aburizal Bakrie deket sama SBY, Setnov-Airlangga deket sama Jokowi. Nah Bahlil, juga deket sama Prabowo. Tapi ya balik lagi, dinamikanya masih jalan terus ini, guys. Mari kita nantikan minggu depan keputusannya yah!
Got it. Anything else I should know?
Well, masih ngomongin Partai Golkar dan pencarian ketua umumnya, semalam tuh di-highlight banget bahwa sesuai AD/ART, syarat menjadi Ketua Umum itu adalah pernah menjadi Pengurus DPP selama satu periode kepengurusan. Yep, we know what you think. Dengan peraturan ini, maka susah banget kalau Presiden Jokowi atau Cawapres Terpilih, Gibran Rakabuming Raka masuk mencalonkan diri sebagai Calon Ketua Umum Golkar. Ditanya apakah ada kemungkinan AD/ART itu diganti, AGK cuma jawab: “Kenapa sih pertanyaannya perubahan AD/ART?”