Keterangan Palsu Saksi Kasus Vina, Terdakwa Pelaku Pembunuhan Divonis Bebas, Wakil Presiden ke-9 RI Meninggal Dunia, Tinta Tato Mengandung Bakteri Berbahaya

Catch Me Up!
UTC
22 kali dilihat
0 kali dibagikan

Good morning,

Gajian day is here! Cling... cling... we can hear those $$ filling your bank account! If you've been enjoying us, know that we stand for nothing but democracy, justice, human rights, and environmentalism. If we share the same values, pleaaaase consider buying us coffee here, so we can stay awake for your tomorrow's email. Have a good one!

 

What keeps bringing you plot twists?

Kasus Vina.

Yoi. Bear with us karena di pagi yang cerah ini, kita masih bakal bahas kasus pembunuhan Vina dan Eky yang makin ke sini…. makin complicated dan penuh plot twist. Asli plot twist banget sih ini, gengs. Yang terbaru, muncul seorang saksi kemaren ngaku bahwa dia udah ngasih KETERANGAN PALSU atas kasus ini. Nah lo .. So, if you don’t wanna skip a bit, keep reading!


I am reading….

Well, jadi ceritanya tuh gini, gengs. Let’s go back to kejadian pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon, Jawa Barat, tahun 2016 lalu yah. Sebagaimana kasus pidana pada umumnya, polisi kan ngumpulin alat bukti, memeriksa sejumlah saksi, dan setelah melalui proses panjang, delapan orang akhirnya didakwa bersalah dan tengah menjalani hukuman penjara. Nah untuk sampai ke vonis hukuman ini, kan polisi sebelumnya memeriksa saksi-saksi kan, adapun salah satu saksi yang diperiksa di Kasus Vina ini adalah seorang tukang cuci kendaraan bernama Aep. Si Aep ini disebut ngeliat langsung para terpidana itu ngebunuh Vina dan Eky, guys. Saksi kunci lah yah jatohnya.


Okay….

Jadi beberapa hari setelah kejadian, Aep kan dipanggil ke Polsek Cirebon yah buat dimintai keterangan. Tapi, doi nggak dateng sendiri, guys. Si Aep ngajak temennya satu lagi. Everybody meet: Dede Riswanto. Si Aep sama Dede otw nih ke Polsek di mana di situ mereka ketemu sama satu polisi namanya Iptu Rudiana. FYI, Iptu Rudiana ini ayahnya Eky btw.


Lanjut dulu coba….

Nah di sini gongnya, gengs. Si Dede ini kan awam banget ya. Dia ini statusnya sekadar temennya si Aep doang guys, satu kerjaan, sekadar diajakin nemenin Aep ke Polsek. That's it. Dia bahkan nggak tahu menahu ada pembunuhan Vina dan Eky. The thing is, di tengah clueless-nya doi diajak ke kantor polisi, Aep malah bilangin Dede gini, “Pokoknya bilang aja lo ngeliat ada segerombolan orang di sana. Motornya apa, siapa orangnya ntar infonya dari Pak Rudiana,” gitu lah kira-kira. Yep, you heard it right. Dede disuruh ngasih keterangan palsu, guys. Terus udah, Dede kasih keterangannya sesuai request, masuk ke BAP, diteruskan ke Polda Jawa Barat. dan keterangan Dede ini jadi salah satu yang diyakini membuat para terpidana yang delapan orang itu divonis penjara seumur hidup.


OMG KOK GITU SIH????

Well, dari pov Aep sendiri sih doi emang sengaja minta Dede kasih keterangan palsu itu since dia ada dendam pribadi lah sama salah satu terpidana itu. Pernah dipukulin, katanya. Meanwhile, on Dede’s side, dia tuh nggak punya pilihan lain gitu lo. Takut banget kondisinya. Saking takutnya sampe nggak bisa nolak. In his words, doi juga bilang, “Nah, pada saat itu kan saya rakyat kecil, Pak. Saya enggak ngerti hukum. Sekolah pun saya hanya SMP, saya merasa takut ketika sudah di dalam, Pak. Saya bisa apa di situ, Pak?”


T-tapi…..

Tapi hatinya nggak tenang sejak 2016 lalu, gengs. Puncaknya, setelah delapan tahun berselang, hari Minggu (21/7) lalu nih, di channel YouTube-nya eks Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, si Dede ini akhirnya ngaku bahwa keterangan yang dia berikan waktu itu adalah keterangan palsu. Again, dia bilang dia sama sekali nggak tahu soal pembunuhan Vina dan Eky. Dia juga nggak kenal sama sekali dengan para pelaku.


Terus gimana dong tuh? 

That being said, besokannya, Dede datang ke kantor Peradi Tower dan bilang dia siap menerima segala konsekuensinya, termasuk kalau dia harus dihukum penjara. Yep, dia bersedia dihukum penjara asalkan para terpidana yang divonis penjara seumur hidup gara-gara keterangan palsunya itu bisa dibebaskan. Nggak tanggung-tanggung, dia juga kasih pesan buat Aep begini: "Pesan buat Aep, buat Aep lebih baik jujur daripada hidup enggak tenang, buat keluarga malu dan anak anak sendiri pun jadi korbannya ke depan."


So, where are we going from here? 

Ya diselidiki lagi sama polisi, gengs. Yep, Dede dan Aep kan akhirnya dilaporkan oleh Kuasa Hukum para terpidana kasus pembunuhan Vina ke Bareskrim Polri. Nah di Bareskrim, disampaikan oleh Direktur Tindak Pidana Umum, Brigjen Djuhandani Raharjo Puro, penyidik udah mulai melakukan klarifikasi dan gelar perkara awal atas keterangan palsu ini, guysIn the same time, menyikapi pengakuan keterangan palsu ini, Iptu Rudiana juga jelas nggak terima dong. Senin kemaren, dia bahkan melayangkan somasi ke Dede dan Dedi Mulyadi. “Udah menyebar fitnah," katanya. Let’s see where this goes ya. Still a long way to go nih.


Huft. Wrap it up….

Jadi ya gitu intinya, gengs. Meskipun emang still long way to go, tapi pelan-pelan kasus pembunuhan Vina dan Eky bakal semakin ketemu kok titik terangnya. At least itu sih yang diungkap Bang Hotman Paris Hutapea. Kayak, ada keterangan palsu, udah ngaku, udah diproses polisi, bahkan udah kena somasi. Kalau kata Bang Hotman di IG, "Pancingan Hotman kena! Ibarat umpan dimakan ikan!! Rudiana mulai action buat somasi!”

 

Now, onto the Indonesian law that keeps getting you a headache....

Terdakwa Pelaku Pembunuhan Divonis Bebas!

Jujur makin ga ngerti sama hukum di negeri Wakanda ini ygy. Makin ke sini, Yang Mulia Majelis Hakim yang terhormat itu jatuhin vonisnya juga makin nggak make sense. Kayak, momen “HAH? yang bener aja?”-nya tuh ADA BANGET gitu lo. Yang terbaru, kemaren banget nih, rakyat Indonesia dibuat 'shik shack shock' sama keputusan hakim PN Surabaya yang membebaskan Gregorius Ronald Tannur. Ronald sendiri merupakan terdakwa kasus penganiayaan pacarnya, Dini. Dini bahkan sampai tewas.


Bikin tewas tapi bebas, gimana si?

Ya itulah hukum di negara Wakanda. Jadi gini ceritanya, gengs. Kasus tewasnya Dini ini terjadi pada 3 Oktober lalu di sebuah tempat karaoke di Surabaya, Jawa Timur. Awalnya karaoke-an doang tuh Ronald sama Dini, guys. Have fun, minum-minum, sampai keduanya mabok parah. Pas mau pulang, keduanya tiba-tiba berantem tuh. Ronald kemudian emosi sampe nampar Dini, mukulin pake botol alkohol, bahkan… tubuh Dini dilindas mobil! Sempat dibawa ke rumah sakit cuma nyawanya udah nggak tertolong lagi. FYI semua kejadian berantem ini ada cctv-nya dan viral, guys.


Shezzzhhh….

Kasus ini kemudian berproses di kepolisian. Ronald kemudian ditetapkan sebagai tersangka, ditahan, sampai akhirnya kasusnya masuk ke persidangan sejak Maret kemaren. Oleh Jaksa Penuntut Umum, Ronald dinyatakan terbukti bersalah melanggar Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan, Pasal dan dituntut hukuman 12 tahun penjara dan kewajiban membayar restitusi ke keluarga korban sebesar Rp263,6 juta. Setelah jaksa membacakan tuntutannya, kemaren banget nih, sidang pembacaan vonis pun akhirnya digelar.


And that is….

Inhale, exhale…Majelis hakim menyatakan Ronald nggak bersalahYep, you heard it right. Dalam sidang yang dipimpin Ketua Majelis Hakim Erintuah Damanik itu, Ronald dinyatakan tidak terbukti melakukan pembunuhan atau penganiayaan kayak yang didakwakan. Adapun dalam pertimbangannya, hakim menilai si Ronald ini masih berusaha banget buat nolong Dini, gengs. Iya, di masa kritisnya itu, Ronald masih bawa Dini ke rumah sakit. Makanya, karena nggak bersalah, hakim memerintahkan supaya Ronald dibebaskan deh.


HAH???

We know, we know. Semua orang kaget dan kecewa sama putusan hakim, termasuk dari pihak korban. Dimas Yemahura, selaku kuasa hukum pihak korban juga kecewa dan nggak abis pikir di sini. In his words, Dimas bilangnya: “Tidak mungkin ada orang meninggal kemudian tidak ada orang yang membuat dia itu meninggal. Artinya pasti ada pihak yang membuat orang itu jadi meninggal." That being said, sejumlah langkah pun akan dilakukan di sini, gengs.


Such as….

Pertama, kita dengerin dulu keterangan Jaksa Penuntut Umum yang bertugas menuntut pelaku. Dalam keterangannya, JPU Ahmad Muzakki bilang pihaknya masih mikir-mikir dulu buat ngajuin banding, karena masih harus di-discuss dulu sama pimpinan di Kejaksaan Negeri Surabaya, ceunah. Meanwhile, dari kuasa hukum korban, Dimas dan tim juga menyebut bakal melaporkan majelis hakim ini ke Komisi Yudisial dan badan Pengawas Mahkamah Agung, guys. Sekarang sih berkas-berkasnya masih disusun. Pokoknya yang jelas, Dimas bilang semoga Ronald bisa dapat hukuman yang setimpal. “Semoga di Indonesia ini masih ada keadilan untuk orang-orang kecil,” katanya.


Siapa lagi yang kesel sama putusan hakim sini kumpul….

DPR joined the group chat. Yep, menyikapi putusan ini, DPR RI juga kesel banget, guys. Bukan ke kesel sih, lebih ke malu tepatnya. Yak, hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi III, Ahmad Sahroni. Dalam keterangannya kemaren, Bang Roni bilang gini nih: “Saya merasa sangat malu dengan putusan tersebut, rusak penegakkan hukum kita. Kasus ini kan bukti-buktinya sudah jelas, rekamannya ada, korban sampai meninggal, masa iya pelakunya bebas? Ngaco aja, jauh sekali dari tuntutan jaksa. Jadi teruntuk hakim yang menangani kasus ini, Anda sakit dan memalukan!" Lebih jauh, Bang Roni juga meminta supaya hakim diperiksa sama KY, dan jaksa plz banding ajha.


Berharap apa sama hukum negeri Wakanda :))). Now wrap it up…

Sakit emang asli. Tapi dari tadi ngomongin Ronal, kamu HARUS BANGET tahu bahwa Ronal yang dibebaskan ini merupakan ANAK MANTAN PEJABAT, guys. :))). Yoi, bapaknya Ronal ini, Edward Tannur namanya, adalah politisi Partai Kebangkitan Bangsa aka PKB. Edward diketahui merupakan anggota Komisi IV DPR RI yang beberapa waktu lalu dinonaktifkan gara-gara kasus anaknya ini. 


Why does it have to be a spoiled baby boy sih????

 

When our nation is mourning.....

 

because Hamzah Haz passed away.

You have heard the news, rite? Kemarin, Wakil Presiden ke-9 RI, Hamzah Haz, meninggal dunia. Ia meninggal di rumahnya di Tegalan, Matraman Jakarta Timur dalam usia 84 tahun. So now, let’s take a moment untuk mengenang beliau ya. Yuk?


Tell me. 

Jadi, kamu pasti tahu ya jajaran Wakil Presiden yang pernah menjabat di republik ini emang lebih banyak dari Presidennya. Dari Mohammad Hatta sampai (soon) Gibran Rakabuming Raka. Sekarang, kita mau bahas Wakil Presiden RI ke-9, yang menjabat di era Presiden Megawati Soekarnoputri, Hamzah Haz namanya. Kemaren, tepatnya pukul 9.30 WIB, Pak Hamzah menghembuskan nafas terakhirnya di rumahnya di Tegalan, Matraman, Jakarta Timur. Jenazahnya lalu dimakamkan di pemakaman keluarga di Cisarua, Bogor, Jawa Barat. 


Innalillahi wa inna ilaihi rojiun :(((( 

To freshen you up, Pak Hamzah Haz ini adalah politisi yang udah melanglang buana sejak jaman Orde Baru dulu. Beliau adalah seorang tokoh muslim dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan pernah jadi ketua umum partai berlambang ka'bah itu pada periode 1998-2007. Di era reformasi, sejumlah jabatan pun pernah Ia emban. You name it, dari Wakil Ketua DPR, Menteri Investasi, sampai Menko Kesejahteraan Masyarakat dan Pengentasan Kemiskinan. Puncaknya, di tahun 2001, saat Sidang Istimewa MPR mengangkat Bui Mega sebagai Presiden ke-5, kursi Wakil Presiden diberikan ke Pak Hamzah, guys.


I see….

Yang harus di-highlight di sini adalah, Pak HH ini Wapres terakhir yang dipilih oleh MPR. Karena di tahun 2004, kan langsung Pemilihan Umum. Di 2004 sendiri, Pak Hamzah Haz tuh nyapres bareng Agum Gumelar waktu itu cawapresnya. We all know the results, rite? Yang terpilih was none other than Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla.


Okay…

Now, balik lagi ke kabar meninggalnya Pak Hamzah Haz. Dikonfirmasi langsung oleh anaknya, Nur Agus Haz, selama ini Wakil Presiden ke-9 itu nggak pernah mengeluhkan sakit apapun, gengs. Pun kesehatannya selalu dipantau oleh tim dokter kepresidenan. Bahkan, malam sebelumnya tuh masih aktivitas kayak biasa, masih ngobrol, gitu-gitu. Jadi kemaren itu, Pak Nur Agus bilang yang terjadi adalah ayahnya jatuh di kamarnya. Beliau jatuh setelah bangun tidur gitu, waktu mau salat duha.

 

:(((( 

 Setelah resmi dinyatakan meninggal dunia, ungkapan duka cita pun terus bergulir dari berbagai pihak, termasuk para tokoh bangsa. Tak terkecuali partner-nya dulu, Megawati Soekarnoputri. Disampaikan oleh Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, Bu Mega sama Pak Hamzah tuh bestie banget. Rakernas PDI Perjuangan pun Pak Hamzah selalu diundang dan beliaunya selalu datang. In that sense, dengar kabar Pak HH meninggal, Pak Hasto bilang Bu Mega kehilangan sahabat sejatinya. “Semoga dilancarkan jalannya. PDI Perjuangan ikut berduka cita dan memberikan penghormatan terbaik untuk beliau," kata Pak Hasto.


PPP gimana responsnya?

Ya sedih juga, guys. Kehilangan. Dalam keterangannya kemaren, Sekjen PPP, Arwani Thomafi bahkan menginstruksikan seluruh kadernya untuk melaksanakan salat gaib dan tahlil buat Pak Hamzah Haz. Bentuk penghormatan, katanya. Secara, Pak Arwani bilang Hamzah Haz ini udah jadi role model gitu lo buat para kader PPP. Iya, role model dalam berpolitik dan juga bekerja di jabatan publik. “Beliau legenda bagi PPP," ceunah.


Thoughts and prayers. Anything else? 

Btw, ngomongin Pak Hamzah Haz, kamu harus tahu bahwa sepanjang hayatnya, beliau ini selalu fokus berjuang untuk ekonomi rakyat, pengembangan pendidikan, kesehatan, dan dakwah Islam. Bahkan waktu jadi Wakil Presiden, Pak Hamzah Haz ini yang banyak bantu soal anggaran sehingga APBN di masa itu juga bisa meningkat. Udah banyak lah testimoninya, termasuk juga dari Presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono. Pak SBY bilang gini, “Semoga ini menjadi pengantar beliau dan kita doakan amal almarhum diterima oleh Allah dan diampuni segala khilaf dan dosanya."


Aamiin…

 

When you think about getting a tattoo...

Think again.

Karena guys, riset terbaru dari US Food and Drug Administration menemukan bahwa tinta tato, bahkan yang udah dikemas di botol tertutup dan ditandai steril sangat mungkin mengandung bakteri yag berbahaya yang bisa beresiko buat kesehatan kamu. Serius deh. Jadi dalam keterangan dari penelitinya, seorang microbiologist bernama Seong-Jae (Peter) Kim, disebutkan bahwa FDA akan terus mengkampanyekan pentingnya monitoring atas tinta tattoo, mengingat kemungkinan kandungan bakteri tadi. Hal ini karena kalo pake tato, biasanya kan jarumnya tuh ditusuk lumayan dalam ke kulit, dan kalo terkontaminasi bakteri, mungkin banget bakteri itu langsung menyebar ke tubuh lewat aliran darah. Kalo udah menyebar, maka berbagai resiko kesehatan muncul, di antaranya infeksi yang bisa mempengaruhi jantung, hati, hingga kulit. Selain itu, infeksi yang fatal juga bisa menyebabkan multi-organ failure hingga menyebabkan kematian. 


FYI guys, dalam melakukan penelitian ini, FDA menguji 75 sample tinta tato yang dijual di seantaro Amerika Serikat dan diproduksi oleh 14 produsen yang ngga dibocorkan namanya. Hasilnya, 35% dari sample ini mengandung kontaminasi bakteri. Terkait temuan ini, FDA juga terus kerjasama dengan produsen tinta tattoo untuk bisa memastikan bahwa ngga ada lagi tinta yang terkontaminasi bakteri. 

 

"Ini komplotan beneran,"

Gitu guys komentar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan pas ngasih keterangan soal modus rumah sakit (RS) yang mengajukan klaim fiktif (phantom billing) ke Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) buat bisa cairin dana. Menurut Pak Pahala, klaim fiktif ini ngga bisa cuma diajukan sama dokter, karena prosesnya rumit. Pertama, pasien tuh harus dinyatakan dulu layak sebagai peserta BPJS. Terus harus di-acc dokter, terus juga harus dibikinin rekam medisnya, resume medisnya, catatan program pasien, hingga data soal pemeriksaan penunjang. Karena sangat rumit inilah, Pak Pahala bilang pasti komplotan nih yang ngerjain.

Geez... a long way to go for "Indonesia bebas korupsi"...

 

Announcement

Thanks to Aga, Avisena, Cynthia, Azhar, and Aina for buying us cofee today :)


Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here...just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!

 

Catch Me Up! recommendations

Have you ever been in a one-sided friendship? Not sure? Then read this.

© 2024 Catch Me Up!. All Rights Reserved.