Good morning
Welcome back to Monday! Hope you had a restful weekend because, well, you gotta work hard today. You gotta pay your bills, refill your skincare, put aside extra budget for a new year trip, aaaaand pay your keep-increasing taxes. Government, please have mercy...
When we're so angry, really angry....
About Kenaikan PPN 12%
Kayak, diporotin aja terus kita sama para pemimpin di negara +62 ini ya. Udah harga apa-apa mahal, gaji segitu-gitu aja, cari kerja banyak banget batasannya, eeeeh kini pajak bakal naik. Yep, siap-siap, guys. Starting from 1 Januari 2025 mendatang, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan Pajak Pertambahan Nilai aka PPN bakal naik sampai 12%. Meaning, harga barang-barang yang dikenakan PPN ini most likely juga bakal naik! More on those, scroll down…
Background pls.
Emang enak sih morotin warga pake pajak tuh, makanya kamu-kamu yang udah di fase adulting, pasti udah ngga heran dengan begitu beragamnya pajak. Dari pajak penghasilan waktu terima gaji, sampai pajak pertambahan nilai waktu beli-beli barang, semua rakyat yang tanggung. Nilai pajaknya makin hari makin naik pula. Kayak, gede banget coy! Yep, we’re talking about Pajak Pertambahan Nilai aka PPN yang bakal naik 12% per 1 Januari 2025 mendatang.
Bentar, PPN tuh yang mana ya?
Sesuai namanya, Pajak Pertambahan Nilai adalah pajak yang dikenakan setiap ada pertambahan nilai dari barang atau jasa yang kamu beli itu. Asalnya sendiri dari mana? Ya dari biaya proses produksi sampai distribusi. You name it, mulai dari modal, sampai biaya operasional kayak bayar telepon, listrik, dan pengeluaran lainnya. Adapun di aturan sebelumnya, PPN ini aja udah di angka 11%, guys. Sekarang mau naik lagi jadi 12%. Gila nggak tuh?
HMMM. Harus banget naik?
Iya, harus banget. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bahkan bilang kenaikan PPN ini nggak bisa ditunda-tunda lagi, sehingga 1 Januari besok udah harus jalan. Kenaikan ini dinilai necessary considering pemerintah juga harus menjaga kesehatan APBN (biar kalau ada krisis kayak Covid kemaren contohnya, duit APBN ada dan bisa dipake). Dasar hukumnya? Dalam keterangannya Kamis lalu (14/11), Bu Ani menyebut kenaikan PPN sampai 12% ini juga merupakan amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan aka UU HPP.
Terus, semua harga-harga pada naik dong?
Terutama buat barang dan jasa yang kena PPN ini, guys. Yep, yang harus dipahami di sini adalah, nggak semua barang atau jasa itu kena PPN ygy. Berdasarkan UU HPP, dijelasin lengkap tuh barang dan jasa yang kena dan nggak kena PPN tuh apa aja. Adapun yang nggak kena tuh mulai dari: makanan dan minuman di restoran atau hotel, terus uang atau emas batangan, dan juga bahan sembako. Meanwhile, yang kena PPN tuh ya barang-barang impor, terus yang diekspor, terus juga tanah, bangunan, makanan kemasan, sampai barang-barang lainnya. Kayak perabot rumah tangga, elektronik, pakaian, terus barang-barang fashion lainnya, sampai kendaraan juga kena PPN.
OMG baju, celana, skincare, mesin cuci, semuanya naik???
Yep, soalnya tuh gini loh. Menurut analis senior dari Indonesia Strategic and Economic Action Institution Ronny Sasmita, companies tuh most likely nggak akan mau menanggung PPN yang terlalu besar, guys. Makanya fast track-nya ya naikin harganya kan. Once harganya udah naik, masyarakat mau beli? Enggak kan? Masyarakat nggak mau beli, demand-nya pun akan terus menurun. Nah, kalau demand-nya udah terus turun nih, company seret nggak ada pemasukan. Ujung-ujungnya apa? Karyawannya di-PHK :((((.
Gini nih kalau negara cuma mentingin cuan, hiks….
Masih dari keterangan Pak Ronny. Menurut Pak Ronny, meskipun PPN ini naik, imbasnya buat penerimaan negara justru bakal menurun (plot twist nggak tuh?) Ya gara-gara company seret tadi, guys. In that sense, pengamat ekonomi dari Institute for Development and Finance, Eko Listiyanto ngeliatnya ya pertumbuhan ekonomi most likely bakal seret juga. Bisa-bisa di bawah 5% tahun depan. Kayak, ekonomi udah susah mau dibikin lebih susah gitu loh jatohnya.
Separah itu keadaannya?
Kita coba dengar pendapat lain ya. Kalau menurut pengamat pajak dari Center for Indonesia Taxation Analysis Fajry Akbar, dengan kenaikan PPN ini, ya bisa aja kok pemerintah meningkatkan penerimaan negara. Penerimaan negara ini yang kemudian bakal balik lagi ke masyarakat, guys. Khususnya bagi masyarakat kelas bawah, either itu dari segi jaminan sosial atau fasilitas publik. Terus kalau soal harga barang-barang naik nih ya, Fajry ngeliatnya ya nggak juga. Waktu PPN 11% kemaren, kenaikan harga barang HANYA berpengaruh sebesar 0,4%, katanya. That being said, Fajry menilai pemerintah berhasil nih nge-manage harga barang-barang di tengah kenaikan pajak tadi.
Okay….
Tapi meskipun begitu, warga masih kayak… “Enggak! Apa-apaan sih?” gitu. Secara, kebijakan ini nggak cuma dinilai merugikan warga as konsumen kan, kalau diliat dari pov pengusaha pun, juga sama aja. Rugi. Makanya, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia aka Aprindo, Roy Nicholas Mandey menyebut kebijakan ini kudu ditunda dulu. Secara, beberapa bulan lalu juga baru deflasi kan. Daya beli masyarakat belum balik. Jadi ya tunggu dulu dua tahunan, tunggu warga udah pada mau beli-beli lagi lah, gituuu.
Pemerintah be lyke: “Lama banget nunggu 2 tahun”...
Ya kalau nggak mau nunggu, bisa banget pake cara lain kalau mau menambah penerimaan negara. Pengamat dari Economic and Law Studies, Nailul Huda ngeliat sebenarnya masih banyak banget pos-pos yang bisa dipake buat penerimaan negara, guys. Kayak dari sektor tambang misalnya, atau pajak karbon yang dari awal wacana mulu (nggak kelar-kelar since 2022). Kenapa harus banget naikin PPN? gitu lo. Mending batalin deh, batalin. Jadi beban buat masyarakat ntar, kata Nailul.
I believe the government has a say….
Well, balik lagi ke Menteri Sri Mulyani. Dalam keterangannya kemaren, kenaikan PPN ini bakal diterapkan dengan hati-hati ya. Soalnya juga udah lewat pembahasan dengan bapak ibu di DPR kan, makanya sampe ada UU HPP tadi (cieee nggak mau disalahin sendirian). Bu Ani bahkan menyebut ntar pihaknya bakal sosialisasi ke masyarakat. Jadi ada penjelasan yang baik, cenah.
Got it. Now wrap it up….
Fyi, dari tadi ngomongin PPN, kamu harus tahu bahwa hal ini juga terus disorot oleh sejumlah pihak. Nggak cuma pengamat, tapi juga pemerintah daerah. Iyalah, secara warganya langsung juga kena ini kan. Salah satunya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pj Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi menyebut, dia bakal bersurat ke Menteri Keuangan gimana caranya biar masyarakat Jakarta yang berpenghasilan rendah bisa bebas pajak. Termasuk PPN dan Pajak Penghasilan.
Kelas menengah apa kabar, pak???
Who's telling you something you already know?
The UN.
Yang bilang bahwa apa yang dilakukan Israel di Gaza tuh "konsisten dengan karakteristik genosida".
HALOOO kemana ajaaaa?
Iya, itulah guys keterangan yang baru dirilis oleh United Nations Special Committee report minggu lalu. Jadi dalam report itu disebutkan bahwa ada beberapa karakteristik genosida yang bisa diliat dilakukan oleh Israel dalam aksi... ya emang genosida, yang dilakukan Israel di Gaza. Yakni pembunuhan massal atas warga sipil dan penggunaan kelaparan sebagai senjata.
Itu aja?
Engga juga, report-nya juga nambahin beberapa karakteristik lain kayak pengrusakan dan pemblokiran atas bantuan kemanusiaan, pembunuhan berencana dan tertarget atas warga sipil dan relawan kemanusiaan juga ditemukan di Gaza. UN Special Committee report ini menyebutkan bahwa meskipun udah berkali-kali ditegur sama Mahkamah Internasional dan UN Security Council, Israel terus-terusan dengan sengaja menggunakan kematian, kelaparan, hingga cedera serius sebagai metode perang yang memberikan hukuman kolektif pada warga Palestina.
Yes, for over a year now....
Belum selesai, bun. Report-nya juga bilang bahwa militer Israel menggunakan teknologi Artificial Intellegence aka AI dengan diawasi seadanya oleh manusia untuk melakukan pemboman dan serangan udara atas Israel. Akibatnya, warga Gaza yang jadi korban ga cuma Hamas kayak yang mereka jadiin alasan buat menyerang Gaza, tapi juga warga sipil yang justru jumlahnya jauh lebih banyak.
:(
Terus guys, laporannya PBB juga menambahkan bahwa pemerintah Israel secara terbuka mendukung kebijakan yang menghancurkan sumber air, sanitasi dan ketersediaan makanan di Gaza. Hal ini langsung ditolak oleh COGAT, lembaga pemerintah Israel yang bertugas nge-approve bantuan yang masuk ke Gaza. Dalam keterangannya mereka bilang bahwa bantuan masuk ke Gaza udah banyak, dan mereka ngga menggunakan kelaparan sebagai senjata perang. Mereka juga bilang report dari UN tadi ga sesuai dengan kondisinya di lapangan.
Masih ngeles aja...
Ya itulah Israel, guys. Terus yang harus kamu tahu, report ini muncul setelah lembaga HAM dari US, Human Rights Watch (HRW) juga merilis laporan yang bilang bahwa perpindahan paksa warga Gaza oleh Israel merupakan tindakan yang sengaja dan sistematis. Karenanya, tindakan ini merupakan kejahatan perang dan kejahatan atas kemanusiaan.
Nice. Anything else?
Tapi ya gitu, 50.000 victims later, pemerintah Amerika Serikat tetap mengirimkan senjata ke Israel tanpa mengurangi jumlahnya sedikit pun. Hal ini karena setelah assessment mereka minggu lalu, pemerintah AS memutuskan bahwa Israel nih ngga nge-block masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza, makanya pengiriman senjatanya bakal terus dilakukan tanpa berkurang.
Rot in hell, u two.
When all eyes are on: Pilkada Jakarta....
Siapa dukung siapa really matters!
Cunggg siapa yang semalem nonton Debat Pilkada Jakarta. At this point, kamu yang KTP Jakarta, udah tahu belom mau nyoblos siapa? Belom? Mau ngeliat dulu orang-orang pada dukung siapa? Well, per hari ini sih, Presiden RI ke-7 Joko Widodo dan Mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan udah tahu nih mau dukung siapa. So, kalo kamu menentukan pilihanmu berdasarkan pilihan mereka, (instead of baca tarot WKWK) Scroll down to find out!
Tell me.
Alrite. Kamu harus tahu nih bahwa Pilgub Jakarta ini menarik banget, guys. Secara, Di sini mempertemukan paslon yang diusung KIM Plus di mana ada 15 partai di dalamnya, Ridwan Kamil-Suswono, dengan partai si single fighter, PDI Perjuangan, di mana mengusung Pramono Anung-Rano Karno. Di tengah-tengahnya, ada paslon independen Dharma Pongrekun-Kun Wardana. Nah, yang membuat Pilgub Jakarta ini semakin menarik adalah, dua mantan Gubernur Jakarta yang stance dukungannya dinanti banyak pihak, udah nge-spill mereka dukung siapa di sini. Yep, we’re talking about Joko Widodo yang disebut dukung RK-Suswono dan Anies Baswedan yang disebut dukung Pram-Bang Doel.
Seriusan????
Pertama kita bahas case-nya Jokowi dulu ygy. Jadi pada awal bulan kemaren, rame banget beredar kabar Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil, terbang ke Solo buat ketemu sama Pak Jokowi. Hal ini dikonfirmasi pula oleh relawannya Ridwan Kamil, Arief Rosyad namanya, di mana doi bilang RK ke Solo buat sharing-sharing sama Pak Jokowi, guys. Secara Pak Jokowi juga pernah menjabat Gubernur Jakarta kan.
Terus terus?
Nah dari situ, beberapa waktu lalu muncullah satu video intinya Presiden RI ke-7 itu bilang, “Saya Ridwan Kamil”, guys. Dari situ heboh lah segala jagad perpolitikan yekan. Ridwan Kamil sendiri, ditemui Jumat lalu (15/11), senengnya bukan main dong. “Terkonfirmasi ya. Kalimat itu diartikan memang Pak Jokowi mendukung saya,” katanya gitu. (Not to mention Kang Emil juga ngeklaim didukung Presiden Prabowo Subianto ya, guys. Pernah ketemuan juga sama kayak Pak Jokowi ini).
WOW Okay…..
Belum selesai, beb. Kalau Ridwan Kamil ketemu Jokowi dan Prabowo, paslon nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno ketemu siapa coba? Yak, mantan Gubernur Jakarta 2017-2022, Anies Baswedan pada Jumat (15/11) lalu. Sebenarnya ini bukan pertemuan pertama sih antara Abah sama Bang Doel-Mas Pram. Yang bikin beda adalah, dari pertemuan yang bikin Mas Pram ngakak banget itu, Anies Baswedan disebut legit dukung Pramono-Rano di Pilgub Jakarta mendatang, guys. “Mas Anies sudah jelas memberikan dukungan dan doa, serta harapan pada Mas Pram dan Bang Doel,” kata Jubirnya Abah, Sahrin Hamid, pada Sabtu (16/11).
Jakarta Menyala banget ni Bah?
Wait until you read about: Pendukung Anies dan pendukung Ahok tuh akhirnya bersatu. Yep, kapan lagi coba politik bisa se-plot twist ituuu? Ketua DPP PDI Perjuangan, Basuki Tjahaja Purnama aka Ahok tuh kan udah pasti ikut suara partai kan, nah considering Pak Anies juga ada di gerbong yang sama, akhirnya kemaren banget nih, Minggu (17/11), kedua tim relawan, ‘Anak Abah’ dan ‘Ahokers’ akhirnya satu suara mendukung Pramono-Bang Doel di Pilgub Jakarta, guys.
Now tell me what Dharma Pongrekun-Kun Wardana are doing….
Well, dalam keterangannya kemarin, Cagub Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun sih bilangnya, “Saya serahkan pada Tuhan. Saya serahkan pada rakyat,” katanya gitu. Yep, menyikapi dua rivalnya yang banjir dukungan dari tokoh-tokoh politik, Pak Dharma bilang itu bukan tolak ukurnya, gengs. Karena at the end of the day tetap rakyat Jakarta yang menentukan, kedaulatannya ada pada rakyat, cenah.
Ok. Anything else I should know?
Sekarang, masing-masing paslon ini fokus gimana caranya biar tanggal 27 November besok mereka bisa menang satu putaran. Pada optimis sih. Pendukungnya juga optimis. Kayak pendukungnya RIDO aka RK-Suswono, di venue debat kemaren rameee banget pada yel-yel begini: “Jakarta Baru, Jakarta Maju. RIDO menang satu putaran." Terus, pendukungnya Pram-Bang Doel juga sama. Apalagi Anak Abah sama Ahokers udah bersatu tuh kan, Ahok sendiri bilang, “Semoga bisa menang satu putaran." Meanwhile, di sisi Dharma-Kun Wardana sendiri, Ketua Tim Pemenangan mereka, Siti Fadilah Supari bilang, “Yang penting terus berjuang."
Kenapa ga sekalian menang satu putaran juga Dharmakun biar semua ngeklaim? Xixixixi
Who's getting more XL-XXL sizes?
Americans.
Iya guys, kamu harus tahu yah bahwa jumlah orang yang overweight atau bahkan obesitas itu lagi naik banget jumlahnya di Amerika Serikat. Suatu riset yang dirilis jurnal Lancet minggu lalu bahkan memprediksi bahwa pada tahun 2050, kalo gini-gini aja, maka jumlah orang overweight di AS bakal menyentuh lebih dari 80%, atau hampir 260 juta jiwa. Yep, kamu ga salah baca. Jadi bakal ada 43,1 juta anak-anak dan remaja yang overweight, dan 172 orang dewasa yang mengalami overweight maupun obesitas di Amerika Serikat. Lebih jauh, datanya juga menemukan bahwa perempuan berusia 15-24 tahun lebih banyak mengalami overweight dan obesitas dibanding laki-laki. Hal lain yang juga mengkhawatirkan adalah, jumlah anak-anak dan remaja yang mengalami obesitas juga meningkat tajam, padahal hal ini bahaya banget mengingat mereka bakal memiliki resiko kesehatan yang lebih tinggi ketika udah dewasa.
Now on the location, jadi memang negara bagian yang diprediksi paling banyak penduduk overweight-nya adalah negara-negara bagian di wilayah Selatan, kayak Oklahoma, Alabama, Arkansas, Mississippi, Texas, West Virginia dan Kentucky. Yep, hal ini make sense karena emang di sana tuh culture makanannya so full of sugar, fried food and lard, terus juga daerahnya yang luas bikin warga di sana banyak naik mobil ke mana-mana. Jadi makin jarang jalan dan gerak kan tuh.
Finally, kamu juga harus tahu biaya kesehatan dari kondisi obesitas ini bisa mencapai US$261 M sampai US$481 M. Hal ini karena emang obesity is soooo prone to diseases, kayak diabetes, jantung, kanker, dll.
"Bukan sesuatu yang luar biasa,"
Gitu guys komentar dari Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia pas ditanya soal pertemuan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta Pramono Anung-Rano Karno (Doel) sama mantan gubernur Jakarta sebelumnya, Pak Anies Baswedan. Bang Bahlil bilang, yaudah pertemuannya biasa aja, dan ngga ngaruh ke pasangan yang diusungnya, Ridwan Kamil-Suswono.
When your annoying coworker showed up in time for a Monday morning meeting...
Announcement
Thanks to Yfns, Someone, and Jacob24 for buying us coffee today :)
Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here...just click here. Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!
Catch Me Up! recommendations
We know, we know. You love working out with style.