Kementerian Perdagangan Akan Membagikan Produk Gratis

Admin
UTC
16 kali dilihat
0 kali dibagikan

When you're a "Giveaway hunter".....

Get it from: Kementerian Perdagangan.

You read it right. Kemaren banget nih, Kementerian Perdagangan mengumumkan bahwa mereka mau bagi-bagi product gratis tuh, guys. Yang dibagiin apa coba? Barang-barang ilegal yang udah disita sejak beberapa waktu lalu. Kayak baju-baju thrifting, karpet, sampai produk elektronik. Menarik bukan?


Interesting. Tell me. 

Sure. Jadi kamu pastinya paham dong bahwa di negeri kita tercinta ini, banyak banget beredar produk-produk yang diimpor dari luar negeri kan. Dari yang legal sampe yang ilegal di mana nggak memenuhi prosedur yang semestinya, ada semua. Nah, barang impor ilegal ini yang jadi masalah, guys. Secara, barang impor ilegal ini dijualnya murah banget kan. Akibatnya, orang pada nyari yang murah dong. Produk lokal pun jadi kehilangan pasarnya. Nah dalam hal ini, sebenernya pemerintah udah bikin aturan bahwa barang-barang tersebut ngga boleh dikirim ke Indonesia. Tapi yaaa dengan kongkalingkong dan berbagai usaha tipu-tipu lainnya, barang-barang ini tetep bisa masuk dan tau siapa yang paling rugi? Yep, UMKM dan pengusaha lokal.


I see...

That being said, dengan adanya fenomena ini, sejak beberapa waktu lalu pemerintah melalui Kementerian Perdagangan akhirnya mulai ambil tindakan ni. Kayak "nggak bisa dibiarin lagi nih si ilegal-ilegal” gitu kan. Nggak tanggung-tanggung, Kementerian Perdagangan akhirnya membentuk Satgas Pengawasan Barang Tertentu. Adapun sama si Satgas ini, mereka menyita sejumlah barang impor ilegal yang ketimbun di sejumlah Kantor Bea Cukai dan kantor-kantor lainnya.


Okay….

Products-nya macem-macem tuh. You name it deh, mulai dari pakaian thrifting, produk elektronik, sampe karpet pun ada. Nah sekarang pertanyaannya, barang-barang itu diapain? Apakah dimusnahkan gitu aja? Tet tot.. Salah, guys. Plt Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tata Niaga Kemendag, Moga Simatupang menyebut pihaknya nggak punya budget buat memusnahkan brang-barang itu. Instead, yang dilakukan apa coba? Ya dibagi-bagiin aja.


For real??

Sabar dulu. Bukan buat kamu. Barang-barang itu bakal dikasih secara gratis ke pabrik-pabrik. Adapun dengan dikasih ke pabrik, diharapkan sih bisa jadi barter yang win-win solution ya. Karena, barang ini nantinya bakal bermanfaat juga buat pabrik, guys. Gini gini, namanya pabrik kan butuh bahan bakar ya. Nah, bahan bakar ini bisa didapat dari balpres atau tekstil rol hasil sitaan. Tapi ya tetep, kalau pabrik mau dapet giveaway-nya, mereka harus contact-an dulu sama pihak yang menyita kayak Bareskrim atau Bea Cukai. Jadi nggak langsung asal kasih, nggak asal dapet.


So, how does everyone react to this? 

Ya macem-macem. Ada yang nggak setuju dan menganggap tindakan Kemendag ini blunder abis, bahkan dibilang cuma gimmick. Hal itu yang disampaikan Koordinator Aliansi Masyarakat Tekstil Indonesia, Agus Riyanto, Menurut Agus, boong banget kalau ada pabrik atau industri yang pake bahan bakar tapi ngambil dari produk impor ilegal. Secara, kalaupun butuh bahan bakar nih, itu pabrik pasti ngambil dari sisa produksi mereka sendiri dong, katanya gitu.


He's got a point sih....

Lebih jauh, Pak Agus juga bilang kalaupun product itu diambil sama pabrik, ya pasti dijual lagi lah sama mereka. Jadi sama aja boong gitu lo. Ujung-ujungnya product ilegal ini end up masuk pasar juga. That being said, Pak Agus bilang, “Jadi penindakan ini kelihatannya cuma gimik," ceunah. Jadi ya gitu deh. Sampai berita ini ditulis, belum ada keterangan apapun dari Kementerian Perdagangan yang meng-counter statement Pak Agus di atas.


Anything else?

Anyways, masih dari barang impor ilegal yang ditindak Kementerian Perdagangan, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan kemaren menyebut masih effort memusnahkan barang-barang impor ilegal. Tapi kerjanya diem-diem gitu, sembunyi. Timnya bahkan dinamai Tim Senyap (kayak lagu Dewa, "Senyap-senyap Patah" ehehhee). Tim Senyap ini kerjanya research gitu sih. Karena dari temuan Kemendag, barang-barang impor ilegal ini juga ditemukan di mal-mal gede, guys. Jadi harus dicari tahu dulu berapa banyak yang masuk, gimana caranya kok bisa masuk, dari mana aksesnya, dll. Just wait and see perkembangannya kayak apa yah. 

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.