Keluarga SYL Bantah Terima Dana Kementan, India & Bangladesh Dilanda Topan Remal, Jaga Hutan Untuk Selamatkan Bumi, NASA Jadi Tempat Kerja Terbaik Selama 12 Tahun

Admin
UTC
7 kali dilihat
0 kali dibagikan

Good morning


Welcome to Tuesday, everyone! In this yet another ordinary day, we hope you always remember to prioritize yourself. Breathe in, breathe out, avoid office drama and scroll down...

 

Now, here come the juiciest part...

On SYL case.

Yoi. Di pagi yang cerah ini, kita mau kasih kamu updates soal kelakuan mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, dan keluarganya, yang bakal bikin kamu ice-moshi dah pokoknya. Yep, dalam lanjutan sidang dugaan korupsi yang digelar kemaren banget nih, mulai dari anak, istri, sampai cucunya SYL pada defensiveguysMore on those, scroll down deh!


Hold on. I need some background. 

You got it. Jadi in case you need some refresher, mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ini kan sekarang lagi dealing with masalah korupsi yang menjeratnya ya. Adapun doi diduga melakukan tindak pidana korupsi, di mana dia diduga menerima Rp44,5 M dari hasil malakin orang-orang di Kementerian Pertanian. Duitnya buat siapa, ya buat dia dan keluarganya lah...


Tell me everything 

Alrite. First of all, yang harus digarisbawahi di sini adalah, dari kesaksian para pejabat Kementan yang dihadirkan di persidangan beberapa waktu lalu, mulai dari anak, bahkan sampai cucunya SYL nih disebut seenak jidat minta duit buat kebutuhan pribadi mereka, guys. Bayangin mau renovasi kamar nih, boro-boro pake duit sendiri, atau at least minta ke bokapnya, anaknya SYL ini disebut minta bayarin pejabat di Kementan, which is anak buah bapaknya sendiri.


Wow the audacity.

YAKAN. Nah berangkat dari situ, jaksa penuntut umum, bersama majelis hakim di Pengadilan Tipikor Jakarta pun mikirnya, “Oke kita butuh denger ceritanya langsung dari yang bersangkutan nih." Biar bisa mendalami peruntukkan dan aliran uang yang diterima SYL, kalau kata KPK. That being said, kemaren banget nih, mulai dari istri, anak, sampai cucunya Syahrul Yasin Limpo hadir di persidangan memberikan kesaksiannya, guys.


UHH interesting. Tell me everything. 

Keep reading, beb. Kita akan mulai dari anaknya, Kemal RedindoFor context, Kemal ini berprofesi jadi ASN di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Ok, stay di Makassar dia. Nah kemaren, hakim ketua Rianto Adam Pontoh nanya tuh ke Dindo, “Sering ke Jakarta nggak? Kalau ke Jakarta tiketnya pake duit pribadi apa gimana?” dll. Nah akhirnya dijawab lah tuh sama Dindo gini..


Apa katanya? 

Dalam kesaksiannya kemaren, Dindo cerita, sejak bapaknya menjabat sebagai menteri, di awal-awal tuh Dindo dan keluarga kecilnya kalau mau berangkat ke Jakarta masih pake duit pribadi, guys. Sampe suatu ketika Biro Umum Kementerian Pertanian ngomong, “Kalo ada yang mau berangkat, let us know aja, kita fasilitasin,” gitu kira-kira. Nah dari situ, jadi kebiasaan dong mereka tiap kali mau berangkat laporan ke Biro Umum, Dindo, istri, dan anaknya cuma ngikut aja. Termasuk penempatan kelas bisnis juga ngikut aja mereka tuh, kata Dindo.


Jadi dari kementeriannya yang nawarin? 

Kata Dindo sih gitu, guys. Nggak cuma soal tiket pesawat, biaya beli-beli aksesoris mobil, senilai Rp111 juta, juga dibayar atas penawaran pegawai Kementerian Pertanian. Yep, di persidangan beberapa waktu lalu, kepala Bagian Umum Dirjen Perkebunan, Sukim Supandi, pernah cerita Dindo ini minta Rp111 juta buat bayar aksesoris mobil, rite? Nah in his defense, Dindo kemaren bilangnya itu emang Pak Sukim-nya yang nawarin, guys “Ada yang bisa dibantu nggak?” gitu. Dilanjutin lah sama Dindo. “Bisa bantu yang ini nggak?” Baru pas kasus bapaknya kecium KPK dia nggak pernah minta bantu lagi.


Kalo nggak ketahuan tetap lanjut ya…

We know, we know. Lebih jauh, Hakim Rianto juga heran ini kenapa menterinya satu tapi yang dilayani jadi sekeluarga. Secara, nggak cuma perkara bayar-bayaran, perjalanan umroh pun Dindo bareng istri, dua anaknya, plus satu baby sitter diikutkan, guys. Dindo sih bilang doi terpaksa ikutan umroh. “Dipaksa Pak Menteri dan Pak Sekjen," katanya. Doi bahkan nggak tahu dana umrah itu dari mana. Oh, last but not least, Dindo juga membantah menerima uang Rp200 juta buat renovasi kamar, guys. “Tapi saya tidak pernah menerima sefantastis itu,” katanya.


Pls u punya duit ya, Dindo…..

Plis dia punya banget duit, guys. Tapi ya tetep aja, buat sunatan anaknya, tetap ke Biro Umum juga larinya. Iya, kemaren dia cerita waktu sunatan anaknya, tamu undangannya tuh ruameeee banget. Banyak tamunya SYL juga itu. Nggak sanggup dong Dindo nge-cover semuanya. Makanya, buat makan, minum, tenda, dan kursi, lagi-lagi Biro Umum yang Dindo bilang nawarin, “Mau kita cover aja nggak?” Dindo-nya sendiri bilang nggak tahu sumber dana mereka dari mana. Either itu dari patungan pejabatnya Kementan kah, atau utang vendor, “Saya nggak sampai ke situ, Yang Mulia,” cenah.


HMMMM….

Ok enough with Kemal Redindo, sekarang kita mau bahas cucunya SYL yang disebut juga kecipratan memanfaatkan anggaran Kementerian Pertanian dan pejabat-pejabatnya untuk kepentingan pribadi. Salah satunya, ya buat belanja skincare dan treatment di klinik, guys. Yep, kita ajak kamu kenalan sama cucunya SYL, Andi Tenri Bilang Radisyah alias Bibi.  


Sampe ke cucu nggak tuh….

Indeed. Dalam kesaksiannya kemaren, Bibi bilang doi kalo treatment tuh selalu bayar sendiri, guys. Dan notanya juga nggak pernah di-reimburse ke kantor kakeknya di Kementerian Pertanian. Pun nggak pernah minta ganti juga. Lebih jauh, Bibi cerita pernah sih Biro Umum nawarin fasilitas kayak case-nya Dindo tadi, tapi dia bilang doi nggak pernah pake, guys. Buat skincare, tiket pesawat, gadget, nggak pernah, katanya.


Moso????

Mari kita tanya neneknya, alias istri Syahrul Yasin Limpo, Ayun Sri Harahap. Ayun juga ditanya tuh, “Tahu nggak biaya skincare-nya Bibi dari mana duitnya?” Bu Ayun bilang nggak tahu. Since tinggalnya juga nggak satu rumah. Bibi dan ibunya, Indira Chunda Thita, punya rumah sendiri kan. Jadi ya gitu.


Terus kalo Bu Ayun sendiri gimana? 

Ditanya soal treatment-nya Bu Ayun, Bu Ayun sendiri bilang doi cuma treatment dengan dokter dari Kementan aja, dia nggak tahu berapa anggarannya, nggak tahu dari mana duitnya. Pokoknya nggak tahu mulu jawabnya. Ditanya soal skincare dia, Bu Ayun bahkan bilangnya, “Maaf, dalam umur (Re: Saya yang) sekian, Yang Mulia. Maaf, apa masih cocok (Re: Saya pakai) skincare? Umur saya sudah tua”, 


Oh, let’s go back to Bibi….

Let’s talk about: Bibi cucunya SYL ini ternyata kerja di Kementerian Pertanian, guys. Yep, Bibi cerita kakeknya sendiri yang minta dia buat jadi Staf Khusus Tenaga Ahli di Biro Hukum Sekjen Kementan. Nggak perlu repot-repot kirim CV, interview, segala macem, ujug-ujug ada aja tuh SK. Yang harus kamu tahu adalah, Bibi ini awalnya digaji Rp4 juta per bulannya. Cuma atas request kakek tercinta, gaji Bibi naik drastis jadi Rp10 juta per bulannya. Rp4 juta gaji ‘benerannya’, Rp6 juta ditransfer dari Biro Umum langsung ke rekeningnya Bibi.


Busetttt. Says who, btw?

Rininta Octarini, Protokol dan Sekretariat Menteri Pertanian era SYL. Jadi guys, selain keluarganya, orang-orang yang kerja bareng SYL tuh kemaren juga dihadirkan di sidang. Adapun orang-orang dari Kementerian Pertanian, yang dihadirkan salah satunya Mbak Rini. Adapun selain orang Kementan, ada juga pihak Partai NasDem yang dipanggil sebagai saksi di persidangan kemaren.


Nasdem?

Yoi, dia kan dari Golkar pindah ke Nasdem. Nah adapun di sidang kemaren, Wakil Bendahara Umum Partai NasDem, Joice Triatman, bilang ada sejumlah aliran dana dari Kementerian Pertanian itu masuk ke Partai NasDem, gengs. Yep, Bu Joice bilang dia pernah diperintah SYL buat koordinasi sama pihak Kementan cairin dana senilai Rp850 juta. Tujuannya, buat acara rame-ramean Bacaleg Partai NasDem.


WOW...

Nggak cuma itu, masih dari keterangan Bu Joice, Bu Joice menyebut pernah juga ada program 200 paket tersalurkan di 34 provinsi oleh NasDem, gengs. Dan again, distribusi ini dilakukan setelah Bu Joice koordinasi dengan pihak Kementan. Bu Joice sendiri sih bilangnya doi nggak tahu itu duit sumbernya dari mana. Nggak mau tahu juga katanya, since bukan ranahnya doi. Jadi ya pure kerja aja dia menjalankan perintah.


I see. Now wrap it up….

Well well well, jadi gitu intinya, guys. Last but not least, Bu Joice Triatman menyebut Sekjen Partai NasDem, Hermawan Taslim, tahu cerita ini. Bendahara Umum mereka Ahmad Sahroni bahkan disebut nggak tahu perihal ini. Bang Roni sendiri dijadwalkan bakal memberikan kesaksiannya besok nih, guys. Adapun selain Bang Roni, biduan Nayunda yang belakangan namanya terseret dalam kasus ini juga bakal memberikan kesaksiannya besok.

 

Now we're gonna talk about another scary effect of climate crisis...

Cyclone Remal in India and Bangladesh.

Sejak hari Minggu sampe Senin kemarin, beberapa wilayah di India dan Bangladesh lagi dilanda Topan Remal yang membawa hujan lebat serta gelombang tinggi. Dari adanya topan ini, kerusakan berskala besar terjadi di dua negara tersebut. Mulai dari banjir bandang, tanah longsor, sampe memutus aliran listrik di berbagai wilayah. Topan Remal ini juga dikabarkan membikin lebih dari satu juta orang mengungsi serta menewaskan setidaknya sepuluh orang!


Scary. Tell me everything.

Sure. Jadi beberapa hari ini, India dan Bangladesh tuh lagi nggak baik-baik aja setelah dalam dua hari kemarin dilanda Topan Remal yang barbar banget. Bayangin aja deh, Topan Remal yang terjadi kemarin tuh membawa angin dengan kecepatan hingga 135 kilometer per jam dan melintasi wilayah di sekitar Pelabuhan Mongla di Bangladesh selatan dan Kepulauan Sagar yang berada di India timur. Selain itu, kamu juga harus tahu bahwa angin sekenceng itu juga ikut membawa gelombang laut setinggi 3,7 meter ke pantai di Teluk Benggala wilayah India dan Bangladesh.


Geeez....

Parah banget emang, guys. Meskipun dari laporan cuaca setempat disebutkan bahwa kecepatan angin menurun jadi 115 kilometer per jam begitu menghantam pantai, tapi tetep aja angin sekenceng ini mampu menumbangkan ratusan pepohonan, tiang listrik, sampe rumah-rumah yang beratapkan seng dan jerami. Nggak cuma bawa angin kencang dan gelombang tinggi aja, Topan Remal juga ikut bawa hujan dengan intensitas yang deres banget hingga berdampak pada banjir dan tanah longsor yang terjadi di India dan Bangladesh. 


Any victims?

So far, pemerintah Bangladesh udah mengkonfirmasi kalo Topan Remal yang terjadi kemarin tuh menewaskan seenggaknya sepuluh orang di Bangladesh. Terus lebih dari 30 ribu rumah di sana tuh juga ambruk dan nggak bisa dipake lagi. Meanwhile di India, jumlah korban jiwa akibat topan ini dilaporkan ada dua orang. Satu korban tewas tertimpa beton di negara bagian Kolkata, sedangkan satu orang lainnya ditemukan tewas di dalam rumah yang udah tertimbun lumpur di Pulau Mousuni. 


Sedih banget :((

Iya lho. Terus, meskipun Departemen Meteorologi India udah mengkonfirmasi bahwa Topan Remal udah melemah sejak Senin pagi kemarin, tapi masih ada potensi hujan lebat yang terjadi di beberapa wilayah di India. Kata BMKG-nya India sih, potensi hujan lebat ini ada di sekitar wilayah India timur laut dengan diprediksi akan terjadi selama dua hari ke depan. Jadi yah dalam beberapa hari ini, masyarakat India di sana masih harap-harap cemas atas potensi hujan lebat yang dilaporkan Departemen Meteorologi India.


Topan Remal harusnya juga bisa diprediksi dong?

Yha memang, guys. Dari pemerintah India dan Bangladesh sebelumnya udah ngasih warning sekaligus mengevakuasi masyarakatnya yang berada di sekitar Topan Remal tersebut berlangsung. Kalo ditotal nih, ada lebih dari satu juta orang yang telah dievakuasi. Pemerintah Bangladesh sampe ngasih sinyal emergency tertinggi di sepanjang Pelabuhan Mongla dan Payra. Kata Kepala Manajemen Bencana Bangladesh Mijanur Rahman, orang-orang Bangladesh sempet nggak mau buat dievakuasi dan milih tetep bareng ternak dan rumahnya. Dalam statement-nya, beliau bilang, “They wait until the last minute when it is often too late."


So, pemerintah setempat udah ngapain aja?

Banyak, guys. Contohnya kayak Pemerintah Bangladesh yang udah mendirikan sembilan ribu tempat perlindungan darurat selama Topan Remal berlangsung. Terus di Bangladesh sendiri juga udah ada sekitar 78 ribu relawan yang ikut membantu mendistribusikan bantuan ke orang-orang sekaligus membersihkan lingkungan sekitar setelah topan berlangsung. India juga gitu, berbagai relawan juga dikerahkan ke wilayah yang terdampak. Perdana Menteri India, Narendra Modi hari Minggu kemarin juga ngasih statement mendoakan keselamatan buat seluruh rakyatnya. In his words, Modi bilang gini, “I pray for everyone’s safety and well-being.”


Ok, anything else I should know?

FYI, Topan Remal ini terjadi ketika selama beberapa hari kemarin, wilayah India barat dan Tengah dilaporkan lagi ngalamin suhu panas ekstrem. Nggak tanggung-tanggung, panas ekstrem di sana tuh sampe lebih dari 45 derajat Celsius, guys. Dari sini aja udah nunjukin kalo climate crisis emang udah beneran terjadi. Malahan, beberapa ilmuwan iklim sebelumnya juga udah ngasih peringatan kalo jutaan orang di India rentan banget sama risiko cuaca ekstrem yang diperparah dengan adanya climate crisis.

 

What's getting more concerning?

 

The Mother Earth.

Guys, kamu aware dong kalau keadaan Bumi yang kita tempati sekarang udah nggak baik-baik aja? Kayak, terlalu banyak disrupsi, terlalu banyak kerusakan, dan akhirnya bikin Bumi lambat laun jadi tempat yang nggak nyaman lagi buat ditinggali. Adapun yang jadi highlight di sini adalah, makin banyak hutan yang dibabat habis, guys. Hal in ofc bikin efek domino ke berbagai aspek ya. Parah banget kan? Yuk kita bahas! Scroll down.


Tell me.

Ok, let’s zoom in to: Hutan Klaso, di Kampung Malagufuk, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya. In case you need more context nih, Hutan Klaso ini terkenal banget sama masyarakatnya yang selalu put in effort buat ngerawat ngejaga, melindungi, dan sambil memanfaatkan berbagai sumber daya di hutan tersebut. Pokoknya prinsipnya, “Kau jaga hutan, kau jaga alam, maka alam akan jaga kamu nanti,” gitu guys kira-kira.


Terus terus?

However, perjalanan mereka menjaga hutan ternyata nggak berjalan mulus, guys. Yep, mereka dihadapkan sama berbagai tantangan. Mulai dari pembalakan hutan baik legal ataupun ilegal, terus perluasan perkebunan kelapa sawit, sampai bisnis ekstraktif di wilayah Papua Barat. Nggak tanggung-tanggung, dari datanya Yayasan Pustaka Bentala Rakyat, di 2023 lalu, ada sebanyak 25.457 hektar lahan yang digundulkan.


Ngeri…..

Nggak sampai di situ, di Maret kemaren, pemerintah provinsi Papua Barat Daya bahkan udah nge-acc pembangunan smelter nikel dan pabrik pembuatan baja di Kawasan Ekonomi Khusus aka KEK Sorong. Bayangin kalau hal ini ntar beneran kerealisasi, apa yang bakal terjadi coba? Iya, Hutan Klaso, beserta seluruh keragaman hayatinya di sana, bakal ilang :(((


Shizzz….

Yang harus kamu tahu adalah, Hutan Klaso ini terkenal banget sama satwa endemiknya yang hidup di situ. Kayak burung Cendrawasih, misal. Ini juga yang kemudian bikin Kampung Malagufuk tetap berdaya secara ekonomi, guys. Karena banyak wisatawan, fotografer, dll kan. Coba deh kalau kamu ada rencana mau healing ke Raja Ampat, mampir dulu ke Kampung Malagufuk, ngeliat Cendrawasih yang cantik banget itu. Trip kamu dijamin bakal lebih fulfilling asli.


NOTED!!!

Tapi ya gitu, guysThanks to deforestation, Hutan Klaso dan hutan-hutan lainnya sekarang terancam. Bahkan, gara-gara deforestasi, burung Cendrawasih jadi terancam kehilangan habitatnya. Dan nggak cuma satwanya, masyarakatnya pun jadi ikut terdampak. Secara, kalau hutan udah nggak ada lagi, masyarakat adat di sana jadi susah cari sumber makanan, kualitas air jadi menurun, berpotensi kekeringan, sampai resiko gagal panen. Banyak deh.


:(((( 

Hal ini ofc jadi berakibat ke aspek-aspek lainnya ya. Mulai dari masalah kesehatan kayak gizi buruk misalnya sampai berbagai masalah sosial dan ekonomi lainnya. In that sense, hal ini kemudian jadi perhatian banyak pihak, guys. Contohnya Yayasan Pustaka Bentala Rakyat. Direktur Eksekutif mereka, Franky Samperante bilang begini nih: "Dalam konteks hak asasi manusia, negara memiliki kewajiban memajukan hak dasar rakyat, termasuk menghormati dan melindungi hak masyarakat adat. Sudah seharusnya negara menghormati pilihan dan corak ekonomi masyarakat adat. Termasuk melindungi sumber daya ekonomi dan wilayah kehidupan yang masyarakat adat miliki, dari berbagai ancaman dan tekanan ekonomi ekstraktif.”


He's got a point….

We know rite. Terus masyarakat adat di sana juga untungnya nggak duduk diem doang, guys. Mereka terus mengembangkan Hutan Klaso jadi kawasan ekowisata di mana mereka bisa bertahan hidup, mengelola potensi alam yang ada, tapi tetap menghormati tanah dan hutan adatnya. Nggak tergiur sama iming-iming para investor. Toh dengan begitu, mereka juga terus memenuhi kebutuhan hidupnya. Kayak masih bisa makan, anak-anaknya bisa sekolah, bisa tetap badah, dan terus melestarikan budaya. Isn’t nice?


Nais banget. Menyala Kampung Malagufuk!!!

Makanya, yang bisa dilakukan sekarang adalah MENJAGA HUTAN. Tetua adat di sana bahkan ngomongnya: “Tanpa hutan, kita manusia tidak akan bisa hidup. Kita merdeka manfaatkan segala sumber makanan, obat-obatan yang ada di hutan. Jika kami jual tanah, misalnya saya pegang satu miliar, uang bisa habis dalam satu bulan. Tapi kalau punya tanah, kami bisa terus hidup dengan memanfaatkan seperlunya. Kalau kami menggunakannya berlebihan, kami merasa rugi sendiri. Itu yang bedakan kami dengan perusahaan."


What a lesson, no?

 

Who's never seen any farewell with J.Co or Pizza ever?

It’s NASA.

Yep, kamu pasti udah tahu kan kalo mau resign tuh, warga negara +62 biasanya bagi-bagi J.Co atau pizza buat temen kantor yang bakal ditinggalkan. Nah kayaknya nih, warga yang kerja di NASA ga ada yang pernah ngerasain dua makanan ituuuuu karena NASA baru aja dinobatkan sebagai tempat kerja terbaik lembaga pemerintahan selama 12 tahun berturut-turut. Kalo gini, siapa yang mau resign coba?


Jadi guys, sejak 2011 lalu, NASA nggak pernah absen buat dapet achievement ini. Terbaru, Kamis kemarin mereka baru aja dinobatkan jadi tempat kerja terbaik lembaga pemerintahan US sepanjang tahun 2023. 

Ofc achievement ini bukan acara seremonial ngabisin anggaran yang dateng dari titipan ordal yah. Soalnya ya emang dalam beberapa tahun terakhir ini, NASA selalu aja kerja keras buat ngasih impact besar ke sektor sains, khususnya astronomi. You can name it lah mulai dari eksplorasi luar angkasa yang segitu gedenya, upgrade roket luar angkasa yang makin over power, sampe pengambilan sampel-sampel luar angkasa buat dicari tau kandungan serta efeknya ke makhluk hidup. Nah penghargaan NASA yang barengan sama peringatan 65 tahun lembaga ini didirikan juga sambil nge-launching penemuan baru mereka soal data iklim global lewat pemantauan polusi lewat satelit.


Jadi makin nyesel deh, kenapa dulu nggak merealisasikan cita-cita zaman bocil buat jadi astronot dan kerja di NASA:’)

 

"Pertimbangan ngawur,"


Gitu guys komentar dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pas ngerespons soal putusan Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta yang mengabulkan eksepsi aka nota keberatan yang diajukan Hakim Agung nonaktif Gazalba Saleh dalam putusan sela pada hari ini, Senin (27/5) dengan keputusan itu, maka Gazalba dibebaskan. Tapi sih menurut Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, pertimbangan hakim dalam putusan itu tuh ngga berdasar. 


When your friend decided to get back with their ex for all the weird reasons...

 

Announcement

Thanks to "she's going to Taiwan" for buying us coffee today :)


Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here...just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!

 

Catch Me Up! recommendations

If you want to be healthier, prettier, and shinier, please read this.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.