Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara aka KPPS, Israel Menuduh 12 Staf PBB UNRWA Terlibat Serangan Hamas, Salam 4 Jari Ramai di Media Sosial, Mona Lisa Diserang Sup Labu

Satu hal yang patut disyukuri menjadi Warga Negara Indonesia adalah… netizennya kreatif betul ga kuat. Segala KPPS aja dijadiin jokes, mana lucu banget lagi wkwkw. Yep, now everybody meet: Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara aka KPPS.

You got it. Jadi gini lo ceritanya. Kamu harus tahu nih kalau di Pemilu 2024 ini, Komisi Pemilihan Umum aka KPU tuh nggak bisa kerja sendirian ygy. KPU sebagai panitia pemilu kan bertugas untuk me-manage segala urusan pencoblosan termasuk di Hari H nanti. Nah itukan rempongita banget ya. Bayangin aja kamu harus ngurus pemilihan dari DPR RI, DPRD Kabupaten/Kota, DPRD Provinsi, sampai DPD. Belum lagi Presiden. Manual pula. Abis dicoblos, diitung satu-satu, direkap, dibawa manual dari TPS ke kecamatan, kabupaten kota, provinsi, terus nasional :)) No wonder, hasil resmi KPU tuh took one month buat bisa diresmikan. Nah, if you notice, dari semua proses ini, ujung tombaknya adalah tempat kamu nyoblos, aka TPS. Di TPS inilah, para pekerja kontrak idaman mertua bertugas. Yep, everybody meet: KPPS.

Ya banget. Dengan jumlah TPS di seluruh Indonesia dan luar negeri yang hampir mencapai 830 ribu, tentunya KPU perlu melakukan oprec buat para petugas KPPS tadi. Legit ada seleksi segala macem, guys, dan end up ada 5,4 juta orang yang terpilih jadi petugas KPPS di seluruh Indonesia. Adapun tugas para KPPS ini ya end-to-end business dalam pemungutan suara di hari H 14 Februari nanti ya. Mulai dari menerima logistik, persiapan di TPS, nyiapin lima jenis surat suara buat dipake, terus making sure alur pemungutan suaranya tuh seamless, smooth, tanpa hambatan, sampe penghitungan suara.

Ya kaaaan 🙂 Jadi kalau ntar kamu clueless pas di TPS, tenang aja. Ada anggota KPPS ini yang bakal bantu kamu. Mulai dari ngarahin kamu ke bilik suara, masukin surat suara ke ballot sesuai jenisnya, dan mastiin kamu celupin salah satu jari ke tinta sebelum keluar. Setelah nyoblos, para petugas KPPS ini wajib stay buat lanjut ngitung suara, mastiin para saksi setuju sama hasilnya, dan rekap semua hasil untuk kemudian dikirim ke kecamatan. Sungguh tugas yang sangat mulia, bukan? 🙂 Nah namanya kelompok, KPPS ini terdiri dari tujuh orang dan diketuai sama salah satunya.

Terus sekarang pertanyaannya, KPPS ini dibayar nggak sih?? OF COURSE. Ya kali enggak. Yang bener aja, rugi dong wkwkwk. Adapun besaran gaji buat ketua dan anggota KPPS ini legit diatur dalam Surat Kementerian Keuangan Nomor S-647/MK.02/2002. Nah di Pemilu 2024 ini, gaji anggota KPPS ini udah diatur dalam kisaran Rp1.100.000- Rp650.000 per orangnya. Mayan banget kan?? Tapi ya gitu, gaji mereka baru bakalan cair setelah masa kerja mereka kelar yang berlangsung sejak 25 Januari hingga 25 Februari nanti.

Iya kaaan? Jadi gimana? Udah nemu petugas KPPS idaman? Wkwkwkw ini sumpah lucu banget sih. Jadi kalau dari kemaren kamu scroll TikTok, X, dan media sosial lainnya, kamu pasti ngeh bahwa KPPS ini literally dijadiin bercandaan sama netizen, guys. Mau mimin spill nggak? Nih contoh, “Habis 10 hektar sawah demi masuk KPPS impian” (???). “Semenjak aku jadi anggota KPPS, kita udah beda kasta (???). Oh, ini yang paling epic: “Sedih banget diputusin pacar pas doi keterima jadi anggota KPPS. Padahal aku udah bayangin nikah sama dia pake tintapora.”

Ala ala abdi negara ya tsay wkwkwkw. Jujur nggak tahu siapa yang mulai jokes soal KPPS ini. Tapi yang harus kamu tahu adalah, di balik semua jokes tadi, realita KPPS ini di lapangan ternyata juga ‘Sebercanda’ itu, guys. Iya, kayak yang terjadi di Sleman dan Bantul, Yogyakarta, misalnya. Jadi Kamis kemaren kan anggota KPPS di dua wilayah ini baru aja dilantik di masing-masing KPU ya, dan dijanjiin makan yang layak senilai Rp15.000 per orangnya.

Yep. You guessed it right. Realitanya jauh di bawah itu. Mereka nggak dapat uang transport sama sekali dan konsumsinya dinilai nggak layak. Disampaikan oleh Ketua KPU Sleman Ahmad Baehaqi, anggaran buat konsumsi tuh sebenarnya emang dipatok Rp15.000 per orangnya. Terus diserahkan ke vendor kan, semacam third party gitu. Nah sama si pihak ketiga ini, Pak Ahmad bilang anggaran ini kemudian dipotong abis sampai sisa Rp2.500 aja per orangnya. Jadi yaa gitu deh.

Yang di Bantul juga ada masalah nih sama konsumsi, guys. Makanannya juga nggak layak gitu. Nggak cuma itu, makanannya tuh bahkan telat banget datangnya, guys. Ya bayangin aja. Acara udah kelar, anggota KPPS udah pada pulang, eh makanan baru sampe :))). Sekalinya sampe, makanannya nggak proper :))) Ya apa nggak emosi tuh orang-orang HMMMM. Sekarang sih vendor yang ngurusin konsumsi ini udah dikasih sanksi sama KPU Daerah Istimewa Yogyakarta, guys. Pihaknya juga udah minta maaf atas ribut-ribut masalah konsumsi ini.

Of course. Karena peran anggota KPPS ini penting banget yekan, dan mereka juga terikat sejumlah aturan sepanjang Pemilu berlangsung. Salah satunya, ya mereka harus bisa bersikap netral. Nah speaking of neutral, ada nih kejadian di Pangandaran, Jawa Barat di mana satu anggota KPPS di sana upload story di Facebook terus pose dua jari dan nyebut-nyebut nama Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto.

Viral lah video itu. Dari pengakuan yang bersangkutan, dia sih bilangnya bercanda doang, guys (??) Reflek aja pose dua jari, sampai nyebut nama Prabowo. Tapi ya rules are rules kan. Nggak lama kemudian, Ketua KPU Pangandaran, Muhtadin menyebut itu orang udah dipecat dan nggak lagi bertugas sebagai anggota KPPS  Jadi ya gitu deh. “Hati-hati kalau main medsos,” kata Pak Muhtadin.

Nah selain soal pemangkasan duit, tugas KPPS ini juga berat loh, guys. Realitanya, ngitung suara manual satu-satu tuh cape banget, belum kalo ada saksi yang ga setuju, ada yang protes, ada intimidasi di lapangan, atau misalnya ada pemilih pindah, data pemilih ga sesuai, dll. Mana kan ngitung suara di TPS itu gamau tau harus selesai jam 12 malemnya, jadi digas terus kerjanya. Makanya pada pemilu 2019 lalu, terhitung ada 11.239 orang sakit dan 527 orang KPPS meninggal dunia. Penyebabnya ga lain ga bukan adalah kecapean kerja tadi, guys. Terus juga pas itu tuh kebanyakan petugas KPPS adalah orang tua dengan comorbid, hingga mereka banyak yang kecapean. Makanya di pemilu tahun ini, KPU berusaha banget mengantisipasi hal-hal tersebut dengan melakukan skrining kesehatan pada petugas KPPS dengan bekerjasama sama dinkes setempat. Usia petugas KPPS di tahun ini juga di-caps sampe usia 55 tahun aja maksimal.

Pokoknya semangat buat kamu yang nanti bertugas dalam pemungutan suara. Here’s a  little advice: Makan yang cukup, stay hydrated. Karena jam kerjanya ntar bakal panjang banget kan, sampai 12 jam bahkan. JANGAN POSE 1-2-3 JARI, jangan kebanyakan ngopi, jangan di-push banget tubuhnya, jangan sampai kecapekan karena dari Pemilu yang udah-udah kan begitu. Sekalinya kecapekan, metabolisme kacau, nggak ada istirahat, DUARRR serangan jantung. Gajadi mantu idaman deh. Mehehehe.

Iya guys, dunia gila banget deh. Di hari yang sama dengan putusan Mahkamah Internasional yang mendesak Israel untuk segera menghentikan genosida, Israel ternyata juga bikin propaganda dengan menuduh ada 12 staf PBB yang bertugas di United Nations Relief and Works Agency aka UNRWA yang terlibat serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober kemarin. Nggak tanggung-tanggung nih, tuduhan Israel ini sampe bikin belasan negara pendonor UNRWA menghentikan sementara waktu pendanaan mereka yang berisiko berdampak ke jutaan orang termasuk masyarakat Gaza, Palestina.

You got it. Jadi tuduhan ini tuh mulai muncul ke permukaan sejak hari Jumat kemarin di mana Kepala Direktorat Intelijen Militer Israel, Mayjen Aharon Haliva ngadain meeting sama partner in genocide-nya mereka, Amerika Serikat. Nah di momen itu, Haliva ada kasih dokumen nih ke para pejabat AS soal nama-nama staf UNRWA yang dicurigai berafiliasi sama Hamas dan pejuang kemerdekaan Palestina lainnya. Di situ ada 12 staf UNRWA yang dituduh pihak Israel ikut terlibat dalam surprise attack Hamas ke Israel pada 7 Oktober kemarin yang jadi excuse mereka buat melakukan genosida di Gaza sampe sekarang. Selain itu, pihak Israel juga menuduh fasilitas UNRWA di Gaza udah dijadikan markas kelompok Hamas.

Well, kalo soal itu sih, pihak intelijen Israel ngakunya nama-nama ini mereka dapet dari komputer dan dokumen-dokumen Hamas yang udah mereka sita selama operasi militer Israel di Gaza. Nggak cuma itu, informasi ini juga mereka dapetin dari para pejuang Palestina yang juga udah mereka culik dan interogasi untuk tahu siapa aja orang-orang di balik surprise attack Hamas pada awal Oktober kemarin. Dari sumber-sumber inilah diketahui kalo ada 12 staf UNRWA yang diduga terlibat dan berafiliasi sama Hamas serta pejuang kemerdekaan Palestina lainnya dan ikut serta dalam melakukan serangan ke Israel tadi.

Masih di hari yang sama, Jubir Departemen AS, Matthew Miller dalam web resmi pemerintahan menuliskan bahwa AS lagi merasa resah banget atas informasi adanya peran 12 staf UNRWA dalam surprise attack Hamas. Merespons hal ini, Departemen Luar Negeri AS sampe memutuskan buat menghentikan sementara waktu pendanaan mereka ke UNRWA. Penghentian sementara ini rencananya bakal dilakukan sampe ada penyelidikan yang transparan dari PBB dan langkah-langkah konkret untuk menyikapi hal ini.

Nggak mungkin AS doang, rite?

Betul banget. Soalnya nggak lama setelah AS ngumumin keputusan penghentian sementara pendanaan mereka ke UNRWA, negara-negara sekutu mereka macem Kanada, Inggris, Jerman, Prancis, Australia, Italia, Belanda, Swiss, Finlandia, Austria, dan Jepang juga ikutan ngestop pendanaan mereka ke UNRWA, guys. Kalo ini beneran terjadi, UNRWA ditaksir bakal kehilangan lebih dari separuh pendanaan mereka yang bersumber dari negara-negara ini. Soalnya dari laporan pendanaan UNRWA tahun 2022, negara-negara ini tuh ada kasih pendanaan ke UNRWA sampe USD667,2 juta dari total USD1,1 milyar pendanaan mereka pada tahun itu.

Ofc pihak UNRWA shock dong denger tuduhan sekaligus respon AS dan sekutunya yang tiba-tiba aja ngestop pendanaan mereka ke UNRWA. As we all know, pendanaan UNRWA ini yang sekarang ini juga dipake dalam penyaluran bantuan ke masyarakat di Gaza, guys. Kalo anggaran dari negara-negara pendonor nggak cair, yha bisa jadi jumlah bantuan yang masuk ke Gaza makin dikit dong. Makanya Komjen UNRWA, Philippe Lazzarini juga sampe mendesak negara-negara pendonor bantuan buat mempertimbangkan lagi keputusannya menghentikan sementara pendanaan mereka ke UNRWA. Kata Lazzarini bakal ada jutaan orang yang terdampak dari keputusan ini.

Nah, merespons tuduhan ini, Lazzarini langsung bertindak tegas nih melakukan penyelidikan internal kepada staf UNRWA yang diduga terlibat dengan Hamas dan pejuang kemerdekaan Palestina lainnya. Lazzarini juga menegaskan bahwa pihaknya nggak mau isu ini jadi penghambat kerja mereka buat men-supply segala logistik dan bantuan kemanusiaan ke wilayah Gaza. Bahkan nih, Lazzarini juga nggak segan bakal langsung memecat staf UNRWA yang terbukti terlibat dalam surprise attack Hamas pada awal Oktober kemarin.

Hal ini juga kembali ditegaskan sama Sekjen PBB, Antonio Guterres pada hari Minggu kemarin yang bilang kalo pihaknya udah memecat sembilan dari 12 staf UNRWA yang dicurigai berafiliasi dengan pejuang kemerdekaan Palestina. Guterres juga nambahin bahwa dari nama-nama itu, dua staf UNRWA lainnya masih dalam pemeriksaan, meanwhile satu orang lagi udah dilaporkan meninggal dunia. Lebih lanjut, Guterres juga ada ngomong gini, “Any UN employee involved in acts of terror will be held accountable, including through criminal prosecution.”

Jadi hari Minggu kemarin, Presiden Palestina, Mahmoud Abbas juga menyayangkan banget respon AS dan sekutunya yang ngestop pendanaan buat UNRWA. Sama kayak yang dibilang Lazzarini sebelumnya, Presiden Abbas juga tengah mendesak negara-negara yang menangguhkan pendanaan ke UNRWA untuk mempertimbangkan kembali keputusannya. Lebih lanjut, Presiden Abbas juga ada bilang gini, “Such positions, if maintained, would disproportionately punish millions of our people without just cause.”

You heard it right, guys. Dibanding 12 staf UNRWA yang dituduh menjalin hubungan dengan pasukan kemerdekaan Palestina, udah ada ratusan staf UNRWA lain yang tewas di Gaza sejak Israel memulai kembali aksi genosidanya pada awal Oktober kemarin. Dari data yang dihimpun UNRWA sendiri, udah ada 152 staf yang jadi korban meninggal dunia. Fasilitas-fasilitas UNRWA yang diklaim Israel dijadikan markas Hamas sampe sekarang ini juga masih dalam penyelidikan, guys. Cuma ya gitu, udah berulang kali nih fasilitas UNRWA yang jadi kamp pengungsi masyarakat Gaza tetep dibombardir tentara Israel tanpa sebab yang pasti.

Well, ternyata nggak semua negara menghentikan pendanaan ke UNRWA setelah isu ini muncul ke permukaan. At least masih ada dua negara yakni Irlandia dan Norwegia yang udah mengkonfirmasi bakal terus melanjutkan pendanaannya ke UNRWA. Pemerintah Norwegia dalam keterangannya ikut prihatin banget sama keadaan masyarakat di Gaza. “The situation in Gaza is catastrophic, and UNRWA is the most important humanitarian organization there. International support for Palestine is needed now more than ever,” gitu statement pemerintah Norwegia.

Panggilan kepada swing voters di manapun berada. Apakah kalian masih galau, guys? Kalau foto masih suka bingung mau jarinya di angka satu, dua, atau metal yaaa? Oh, atau mau empat jari aja sekalian? Serius. In case you’re not following, sekarang ini lagi rame soal munculnya gerakan empat jari di media sosial. Mari kita bahas.

Jadi as we all know Pilpres yang tinggal dua mingguan lagi ini kan menghadirkan tiga paslon ya, guys. At this point kamu juga pasti udah khatam lah 01 siapa, 02 siapa, sama 03-nya siapa, lol. Nah pertanyaannya sekarang, kamu udah tahu belum mau nyoblos nomor berapa 14 Februari ntar? Atau masih bimbang nan ragu? Atau nih, kamu belum tahu siapa yang mau dicoblos tapi udah tahu siapa yang NGGAK BAKAL KAMU COBLOS?

Ya kan NANYA aha eheheheehe. Intinya sebagai law-abiding citizen yang cerdas dan cermat, tentu kamu banyak melakukan riset soal para paslon dong ya. Nah dari hasil research kamu itu, most likely kamu bakal tahu nih “Oke kayanya gue skip paslon yang ini, deh.” Alasannya ya macem-macem. Bisa karena track record mereka, atau orang-orang di belakang mereka, atau visi misi dan program kerjanya yang nggak masuk sama kamu. Nah balik lagi paslon kita kan tiga nih. Skip satu, sisa dua dong. Duanya siapa sama siapa coba? Hah? Apa? 01 sama 03? Nah orang-orang yang lagi ada di posisi ini sekarang lagi memperkenalkan yang namanya ‘Salam 4 Jari’, guys.

Justru itu poinnya. Satu tambah tiga berapa coba? Yak, empat eheheh. To give you some background nih, gerakan salam empat jari ini emang sengaja dipopulerkan buat memprovokasi orang-orang supaya nge-skip paslon 02 alias Prabowo-Gibran, guys. Jadi diarahinnya ya kalau enggak 01, ke 03, gitu. Adapun disampaikan oleh pelopornya, John Muhammad namanya, paslon 02 ini nggak layak dipilih dan harus dihindari. Makanya, butuh kekuatan yang lebih besar supaya 02 nggak menang Pilpres. Akhirnya dibentuklah gerakan yang lebih solid antara 01 sama 03 gituu.

Iya, tujuannya itu. Tujuannya biar 02 nggak menang satu putaran sesuai keinginan mereka. Terus kalau udah di putaran kedua, 02 juga bisa kalah suara since 01 sama 03 juga udah bersatu. Intinya, core dari gerakan empat jari ini adalah #AsalBukanPrabowo dah gitu. Kayak yang rame tuh di media sosial.

Kalau kata John sih nggak ya, guys. Soalnya kalau black campaign tuh kan meaning kita ngomonginnya udah sampe hoax atau hate speech gitu buat jatuhin lawan. Nah, John di sini ngeliatnya gerakan empat jari ini nggak ke situ, guys. Tapi kampanye negatif sih iya, katanya gitu. Lebih jauh, John juga menilai nggak ada aturan yang dia langgar di sini. “Karena gerakan tidak mendukung dan mendukung, itu sama nilainya,” katanya gitu. Bawaslu sendiri sampai sekarang masih mempelajari lebih lanjut sih terkait gerakan empat jari ini. Jadi ya, gimana gimananya, diomongin nanti eheheheh.

Oh jelas ada. So far sih 02 santuy ya guys menanggapi fenomena ini. Direktur Jubir TKN Prabowo-Gibran, Viva Yoga Mauladi bahkan menyebut salam empat jari ini nggak ada pengaruhnya buat mereka. Nggak ada pengaruhnya juga buat elektabilitas Prabowo-Gibran kalau kata Bang Viva. The same thoughts were also spoken by Ketua TKD Prabowo-Gibran Jawa Barat, Ridwan Kamil. Menurut Kang Emil, ya bebas aja sekreatif mungkin mau kampanye gimana. Yang joget, yang gerakan tangan, dll. Tapi kalau dari 02 sendiri, Kang Emil bilang pihaknya tetap optimis bisa menang dalam satu putaran.

Well, soal itu juga. Yang harus kamu tahu adalah, sampai saat ini, 01 sama 03 tuh masi terus komunikasi lo, guys. Iya, disampaikan oleh Dewan Penasihat TPN Ganjar-Mahfud, Yenny Wahid, dua kubu ini sekarang masih intens komunikasi since mereka aware banget Pilpres dua putaran bisa aja kejadian. In that sense, Mbak Yenny sih bilang pendukung tiga paslon ini punya berbagai titik kesamaan. Sama-sama berjuang bagi demokrasi, sama-sama gelisah, katanya gitu.

Nah kalau dari 01, ya kurang lebih sama. Cawapres mereka, Muhaimin Iskandar juga merespons positif kan gerakan empat jari ini. Cak Imin bahkan bilangnya kemaren semoga gerakan ini bisa berdampak positif terhadap elektabilitasnya AMIN, plus bisa memenangkan perubahan. Jadi, ya gitu deh. Terus soal potensi gabung sama 03, dari beberapa waktu lalu Timnas AMIN tuh udah kasih statement bahwa mereka nggak mau berspekulasi terlalu dini, guys. Kayak, “Sabar dulu broooow,” gitu. Ya iya, secara masing-masing paslon juga lagi fight buat menang satu putaran kan. Jadi ya gitu deh.

FYI soal salam empat jari, did you know selain makna 1+3=4, ada makna lain yang tersirat di angka empat ini, guys? Nih mimin spill. Diantaranya: Simbol membela Sila ke-4 Pancasila: “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan” yang berarti dari, oleh, dan untuk rakyat (demokrasi) melalui musyawarah-mufakat. Terus, isyarat internasional untuk tanda bahaya dan/atau meminta pertolongan. Sama simbol asa kekuatan politik baru (ke-4) yang lebih progresif melawan oligarki dan politik dinasti.

Yep, Calling out to all art lover yang punya bucket list jalan-jalan ke Perancis dan nikmatin beragam lukisan klasik yang ada di sana. Soalnya baru-baru ini salah satu lukisan paling ikonik yang ada di Museum Louvre, Paris which is Mona Lisa baru aja ‘diserang’ sup labu sama seorang aktivis lingkungan dari Riposte Alimentaire. Penyemprotan yang terjadi pada hari Minggu kemarin ini dilakukan sama dua cewek dan ditujukan sebagai campaign para aktivis lingkungan soal hak atas pangan sehat yang berkelanjutan. Terus pas kedua cewek ini habis nyiram sup ke lukisan, mereka ada bilang, “Your agricultural system is sick. Our farmers are dying at work.”

Untungnya sih nggak ada masalah sama sekali sama lukisan Mona Lisa yang terkenal dengan senyum misteriusnya itu. Soalnya ya lukisan ini ada di balik kaca pelindung gitu. Jadi ya so far, pengamanannya sih masih oke-oke aja. Meskipun gitu, pihak museum Louvre tetep berencana buat melaporkan aktivis lingkungan Riposte Alimentaire yang ada di balik penyiraman ini. Di lain waktu, Menteri Kebudayaan Perancis, Rachida Dati juga ikut komentar atas kejadian ini dengan nge-tweet, “Like our heritage (the painting) belongs to future generations.”

Well, aksi penyemprotan lukisan kuno oleh aktivis lingkungan di Eropa bukan cuma kali ini terjadi, guys. Kalo kamu inget, dio 2022 lalu, juga ada tuh dua orang aktivis lingkungan yang melempar sup tomat ke lukisan Sunflowers karya Vincent van Gogh. Aksi yang terjadi di Galeri Nasional London, Inggris ini organisasi lingkungan bernama Just Stop Oil yang aware banget sama climate crisis yang sekarang ini lagi happening.

Gitu guys kata Co-Captain Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) Tom Lembong yang bilang bahwa doi sebenernya ngga nyaman karena viral belakangan ini. Kayak yang kamu tahu, nama mantan Menteri Perdagangan ini jadi makin viral setelah muncul di debat cawapres beberapa waktu lalu. Netijen kemudian found out about him dan banyak yang meng-highlight pencapaiannya, rawr-nya, sampe the fact that he’s a swifties. Tapi ternyata, doi ni introvert guys, jadi ga nyaman ah viral-viral gitu…

---

Announcement

---

Thanks to Astu38 for buying us coffee today! 

---

Catch Me Up! recommendations