Kekeringan Masih Terjadi di Beberapa Wilayah Indonesia

Admin
UTC
3 kali dilihat
0 kali dibagikan

What’s drier than your chicken?

Indonesia.
Karena baru aja, Badan Nasional Penanggulangan Bencana aka BNPB mengumumkan bahwa bencana kekeringan diperkirakan masih bakal terjadi di sebagian besar wilayah di Indonesia sampai seminggu ke depan. Gara-garanya, yha karena nggak ada ujan. Makanya berbagai masalah pun muncul. Salah satunya, krisis air bersih.

What?? Tell me. 
Sure. Buat kamu yang sekarang lagi ngeluh cuaca panas, polusi udara, dll, hang in there. We’re on the same boat. Cuaca panas dan polusi udara tuh sebenarnya nggak terlepas dari fenomena El Nino, guys. Yep, to give you some context, El Nino tuh merupakan fenomena atmosfer yang dampaknya bikin curah hujan jadi berkurang. Dan si El Nino ini sekarang lagi happening nih di sejumlah negara termasuk Indonesia.

Sampai kapan?? 
Inhale, exhale. Dalam laporannya beberapa waktu lalu, para ahli menyebut El Nino diperkirakan bakal berlangsung sampai… Februari tahun depan! Yep, di laporan itu legit disebutkan bahwa 95% El Nino tetap bakal terjadi sampai winter nanti. Nah kalau di Indonesia sendiri, since kita nggak punya winter ya wak, ya bukan berarti kita nggak terdampak El Nino. Yang ada, Indonesia jadi kena musim kemarau berkepanjangan di mana hujan jarang banget turun, atau bahkan nggak ada sama sekali turun sejak beberapa waktu lalu. Coba kapan terakhir kali hujan di tempatmu, guys?

Been a while
 sih. Emang kenapa? 
We know, rite. That being said, Indonesia lagi dilanda musim kemarau sekarang. Lagi puncak-puncaknya bahkan dari Agustus-September ini. Nah karena lagi puncak kemarau dan hujan juga nggak turun, maka efeknya adalah kekeringan. BNPB juga udah memperkirakan bahwa kekeringan bakal terjadi di sebagian besar wilayah di Indonesia dari hari Minggu kemaren sampai Rabu depan nanti, guys.

I am reading…
Disampaikan oleh Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Pak Abdul Muhari, dua mingguan ini masih ada potensi kekeringan di tanah air. Lebih jauh, Pak Abdul juga bilangnya kekeringan ini terjadi di sebagian besar wilayah Sumatera, Jawa, Bali, dan wilayah lain di Indonesia yang kudu diwaspadai. Hal yang sama juga diamini Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika aka BMKG. BMKG juga aware sama musim kemarau, fenomena El Nino, sampai kekeringan yang sekarang happening, guys.

Terus harus gimana dong, Pak? Bu? 
Menyikapi fenomena ini, Kepala BMKG Dwikornita Karnawati menyebut peran pemerintah daerah tuh signifikan banget di sini, terutama dalam antisipasi kekeringan biar nggak berlanjut. Selanjutnya juga perlu dilakukan adalah monitoring, pengawasan, sampai prediksi peluang turunnya hujan di musim kemarau.

Tapi emang efeknya udah kerasa?
Kerasa banget. Contohnya di Ciamis, Jawa Barat. Karena kemarau ini, Ciamis tuh jadi dilanda kekeringan dan end up salah satu desa di sana mengalami krisis air bersih :(((. Ada sih sumur galian, ya tapi di situasi sekarang, dengan banyak warga yang membutuhkan, yha nggak cukup juga yekan. Makanya sekarang warga lagi koordinasi sama berbagai pihak terkait, mulai dari pemerintah desa, BPBD Ciamis, sampai PDAM Tirta Galuh Ciamis deh untuk mengantisipasi krisis ini.

Parah sih. Terus di mana lagi yang terdampak? 
Well, selain krisis air bersih, sektor lain yang terefek gara-gara El Nino adalah pertanianguys. Ada yang kekeringan, ada juga yang kebanjiran. Iya, data dari Kementerian Pertanian mencatat, udah ada 27.000 hektar lahan yang mengalami kekeringan, dan 14.000 hektar yang mengalami kebanjiran. In that sense, menyikapi hal ini, Kementerian Pertanian pun came up dengan berbagai program deh. Mulai dari Gerakan Tanam di sejumlah wilayah terdampak, kayak Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, dll. Terus perluasan areal tanam aka PAT, sampai peningkatan produktivitas based on mapping wilayah.


Okay…
Tapi balik lagi it is what it is kan. Fenomena ini tuh kayak efek domino gitu lo, guys. Dari El Nino terus ke musim kemarau. Dari kemarau terus nggak ada hujan. Dari nggak ada hujan sampai kekeringan. Dari kekeringan sampai bikin krisis air bersih dan sektor pertanian terdampak. Nah, gara-gara sektor pertanian terdampak nih, ending-nya apa coba? Yep, masalah kesehatan. Kayak yang terjadi di Kabupaten Puncak, Papua Tengah.

Kenapa di sana??
Kasian banget, guys. Petani di sana tuh mengalami gagal panen yang bikin mereka jadi susah untuk mengakses air bersih dan bahan makanan. Nah akibatnya, sebanyak 7.500 orang di sana jadi terdampak. Bahkan, lima orang dewasa dan satu bayi di sana diketahui meninggal dunia gara-gara diare dan dehidrasi. Makanya sekarang di Kabupaten Puncak, Papua Tengah lagi digalakkan tuh bantuan makanan dan obat-obatan, sampai penyuluhan kesehatan.

Okay, now wrap it up…
Nah dari tadi ngomongin masalah lingkungan, of course kita nggak boleh skip sama satu masalah besarnya, guys. Yep, it’s none other than Climate Crisis. Dampak climate crisis sekarang makin gila aje yekan. Bahkan sampai bikin polusi dan kemarau berkepanjangan kayak gini. Makanya kita sekarang butuh banget nih respons dari pemerintah pusat, alias Presiden Joko Widodo. Masalahnya, di tengah crisis kayak gini, di Pidato Kenegaraannya 16 Agustus lalu, Pak Jokowi justru nggak menyinggung masalah ini sama sekali, guys. Jadi kayak, everyone be like, “Pak, pls speak up,” gitu dehhh.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.