Kejaksaan Agug vs Kepolisian RI, Tentara Israel Lanjutkan Pembantaian Massal ke Kamp Pengungsian, Tapera Potong Gaji, Tiket Masuk Menara Eiffel Akan Naik 20%

Admin
UTC
9 kali dilihat
0 kali dibagikan

Good morning


Rise and shine! Just a little announcement: we have an opening to join our team. It’s paid, it’s flexible, it can be worked from anywhere, aaaand it’s super chill. Two conditions though: You gotta be a Swiftie and love our product (the former is negotiable). Scroll down to find out more! 

 

When there's a beef between: Kejagung VS Polri....

Here’s your recap!

Yoi. Kamu pasti ngga asing ya guys sama dua instansi penegak hukum di Indonesia yang kerjanya sangat berdekatan ini. Nah belakangan, keduanya lagi rame diomongin publik setelah Anggota Densus 88 di bawah naungan Polri diketahui buntutin Jaksa Muda Pidana Khusus aka Jampidsus atas nama Febrie Ardiansyah. Nah, yang harus kamu tahu adalah, Jaksa Febri ini sekarang lagi sibuk ngurusin kasus dugaan korupsi timah yang Rp271T itu, gengs. Terus kemaren doi dibuntutin sama polisi. Jadi kayak, “Ape maksud nih? Adakah udang di balik bakwan?”


Gimana ceritanya sik??

Easy, gengs. We'll walk you through this, ok? As we all know, kasus-kasus megakorupsi di Indonesia tuh kan banyak yang ditangani oleh Kejaksaan Agung ya. Iya, mulai dari kasus BTS Kominfo, terus kasusnya Jiwasraya, Asabri, dll. Yang terbaru, saat ini rame kasus dugaan korupsi timah yang dinilai merugikan negara dengan total Rp271 T. Kamu juga harus tahu bahwa makin gede angka kerugian karena korupsinya, maka makin gede juga kepentingan orang-orang di dalamnya yang terlibat. Adapun di antara kasus-kasus megakorupsi ini, ada satu orang jaksa di Kejaksaan Agung yang in charge di sini, gengs. So now, everybody meet: Jaksa Muda Pidana Khusus Kejagung, Febrie Ardiansyah.


What’s up with him? 

Nah, di tengah-tengah Pak Febrie yang lagi puyeng karena penyidikan kasus Rp271 T ini, hari Minggu kemaren ketika dia lagi makan di salah satu restoran di Cipete, Jakarta Selatan, dia diketahui dibuntuti sama orang, guys. Nah orangnya ini setelah ditelusuri ternyata seorang personel Densus 88. Bingung kan, kok satuan yang harusnya memberantas serangan teror, kok ujug-ujug ngincer Pak Jaksa?


Waduh….

Dari sini, berbagai spekulasi liar pun lalu bermunculan, deh. Salah satunya adalah asumsi bahwa ada upaya dari petinggi kepolisian buat ‘melindungi’ petinggi di kepolisian atau kasus tertentu yang lagi diselidiki sama si jaksa. Hal ini ofc nggak bener dong. Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic, Bambang Rukminto menyebut, “Kalau gini ceritanya, ya makin kesenengan itu para koruptor," gitu kira-kira.


HMMMM….

Not to mention Pak Febrie juga dilaporkan ke KPK :))). Yep, jadi ke mana-mana banget ini kasusnya, gengs. Beberapa waktu lalu, Koalisi Sipil Selamatkan Tambang aka KSST melaporkan Febrie Ardiansyah ke Komisi Pemberantasan Korupsi atas dugaan kerugian negara dari proses lelang PT Gunung Bara Utama yang diurus Kejagung. Nggak tanggung-tanggung, dalam laporannya, KSST menyebut kerugian negara yang ditimbulkan mencapai Rp9 triliun.


Ya ampun, terus gimana dong tuh? 

Makanya, karena udah melebar ke mana-mana, Presiden Joko Widodo akhirnya turun tangan. Senin kemaren, Jaksa Agung ST Burhanuddin dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo udah menghadap Pak Presiden di Istana, guys. Adapun di momen itu, both ST Burhanuddin dan Jenderal Listyo udah ketawa-ketawa aje tuh. Udah gandengan bahkan. “Nggak ada masalah apa-apa kok," kata Pak Jaksa Agung. Pak Kapolri juga nggak ngomong gimana-gimana, “Tanya sama yang nanya,” katanya.


Legit ga ada apa-apa?

We know, we know, it’s fishy. Pengamat Pak Bambang tadi pun ngeliat sikap diamnya dua pimpinan lembaga penegak hukum ini kayak lampu hijau buat para koruptor. Di mana artinya, para koruptor bisa ngadu ke dua institusi negara. Double protection nggak tuh. Tapi meskipun begitu, Menko Polhukam Hadi Tjahjanto make sure emang nggak ada apa-apaguysIn his words, Pak Hadi bilangnya “Enggak apa-apa, semuanya aman. Percaya sama saya."


Sorry banget tapi kita punya trust issue, Pak….

Who doesn't? yang harus kamu tahu adalah, sekarang Kejaksaan Agung tuh udah dijaga ketat sama pasukan TNI, guys. Bahkan Jaksa Febrie juga ditemenin sama pasukan polisi militer. Makanya, pas ketahuan anggota Densus 88 buntutin dia, itu orang langsung ditangkap sama pasukan polisi militer, guys.


I see….

Lebih jauh, disampaikan oleh Menko Hadi Tjahjanto, bentuk pengamanan kayak gini nih udah berdasarkan MoU yang sudah diteken kedua belah pihak sejak 2023 lalu. Dari zamannya Pak Hadi jadi Panglima TNI udah begitu. Secara, di Kejagung tuh kan ada Jaksa, Jampidmil, Jampidsus, di mana emang butuh pengamanan. In that sense, TNI mengkonfirmasi bahwa pengamanan polisi militer di Kejagung tuh nggak ada kaitannya sama kasus Rp271 T ini. 


Got it. Anything else I should know? 

Well, in case kamu masih punya banyak pertanyaan terkait hal ini, worry not worry, everybody. Komisi III DPR RI selaku mitra Kejaksaan Agung disebut bakal manggil Kejaksaan Agung dan Polri buat klarifikasi. Disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi III, Ahmad Sahroni, publik berhak tahu kejelasannya since kasus ini udah simpang siur dan beredar liar melebar ke mana-mana. Biar clear duduk permasalahannya gitu. Harapannya, ya biar isu ini nggak makin panjang dan sinergi antar dua lembaga nggak rusak. Gitchu deh…

 

When Israel’s genocide still continues…

Now, they killed 45 and injured more than 200 refugees in Rafah.

Guys, ulah Israel di Palestina udah biadab banget. Nggak cukup sama lebih dari 36 ribu masyarakat Palestina di Gaza yang udah mereka genosida sejak awal Oktober lalu, Minggu malam kemarin tentara Israel masih aja tancap gas buat lanjutin pembantaian massal mereka di kamp-kamp pengungsi yang ada di wilayah Rafah, Gaza. Dari serangan ini, Israel membakar habis tenda-tenda darurat di Rafah beserta para pengungsi di dalamnya yang kebanyakan berisi perempuan dan anak-anak. Total 45 orang tewas sedangkan lebih dari 200 lainnya terluka. 


All eyes on Rafah, tell me.

You got it. Jadi to give you some context, kamu pasti udah tau lah kalo selama lebih dari tujuh bulan ini Israel nggak pernah libur buat ngelakuin genosida di Gaza, Palestina. Dari data yang dirilis Kementerian Gaza disebutin bahwa udah lebih dari 36 ribu masyarakat Palestina yang dibunuh serta lebih dari 81 ribu lainnya luka-luka karena ulah Israel. Para penyintas Palestina yang masih hidup juga diusir dari rumah-rumah mereka serta dipaksa buat tinggal di kamp-kamp pengungsian yang sebelumnya udah ditetapin Israel sebagai safe zone.


Tapi Israel bohong kan?

Iyesss bener banget. Safe zone yang Israel janjiin ke para pengungsi Gaza tuh cuma omong kosong, guys. Soalnya setelah wilayah Rafah yang ada di Gaza selatan dijadikan safe zone dan dihuni sekitar 1,4 juta pengungsi, awal Maret kemarin Israel justru ngerahin pasukan darat, laut, dan udaranya buat menguasai Rafah dan balik mengusir para pengungsi di sana buat pindah ke tempat lain. Padahal as everyone knows, Gaza udah bener-bener nggak punya tempat aman untuk berlindung.


Ngapain sih Israel sampe ke Rafah segala?

Well, kalo alibi klasik Israel sih bilangnya mereka pengen mencari para sandera mereka yang diculik Hamas sekaligus jaringan-jaringan Hamas yang ada di sana. Cuma yha again, alasan ini cuma kamuflase buat terus ngelanjutin genosida mereka ke orang-orang Palestina di sana. Soalnya Minggu malam kemarin ketika para pengungsi di Rafah udah pada tidur, roket dari Israel tiba-tiba aja jatuh di kamp pengungsi Rafah dan membakar banyak banget tenda-tenda darurat beserta orang-orang yang sedang tidur di dalamnya.


Dibakar hidup-hidup???

Iya lho guys :(( Kalo kamu lihat video amatir dari salah satu pengungsi di sana yang baru-baru ini viral banget di sosmed, bisa dilihat tuh kalo para pengungsi di Rafah tuh pada berlarian panik banget buat nyelametin diri. Sebagian ada yang berusaha madamin api yang super gede dengan selang air seadanya serta terlihat juga beberapa mayat yang terbakar sedang berusaha untuk diselamatkan dari api dan reruntuhan bangunan.


OMG :((

Huft, dari statement yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan Gaza, disebutkan bahwa ada 45 pengungsi yang tewas yang di antaranya merupakan 23 perempuan, anak-anak, serta para lansia. Nggak cuma itu, sekitar 249 pengungsi di Rafah juga dilaporkan ikut terluka dari serangan ini. Padahal nih di sana tuh udah literally nggak ada rumah sakit yang bisa menampung para korban yang terluka setelah sebelumnya Rumah Sakit Khusus Kuwait di Rafah terpaksa ditutup karena ikut diserang Israel. Selain itu, Rumah Sakit al-Aqsa di Gaza tengah sekarang ini juga akan segera ditutup imbas diblokirnya pasokan bahan bakar oleh Israel di sana.

  

It's just getting worse :(

Makanya boikotnya juga jangan kendor, sip? As for now, kamu perlu tau nih statement Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu yang belagak simpati sama apa yang udah doi lakukan di Rafah. Soalnya aki-aki ini justru bilang kalo pihaknya udah melakukan kesalahan tragis dengan membakar dan membunuh para pengungsi yang ada di Rafah. Dalam statement-nya, Netanyahu bilang kalo Israel cuma nargetin Hamas dan samsek nggak nyangka bakal ikut membunuh puluhan pengungsi di sana. In his words, Netanyahu bilang, “Despite our best effort not to harm those not involved, unfortunately a tragic mistake happened last night. We are investigating the case.”


Bokis banget…

Fix, sih. Nah salah satu petinggi penting AS yang nggak mau disebutin namanya juga sempet bilang kalo Israel langsung lapor nih ke AS setelah mereka malah membunuh masyarakat sipil di kamp pengungsian Rafah. Dari pengakuan Israel ke AS sih bilangnya mereka bener-bener mau nargetin roket tersebut ke salah satu markas Hamas di sana. Eh nggak taunya, serangan yang mereka lancarin justru menyulut tangki bahan bakar di dekatnya dan membakar habis kamp-kamp pengungsi di sana.


Terus respon AS gimana?

Nah sampe berita ini ditulis, Presiden AS, Joe Biden diem aja kayak AFK gitu soal masalah ini. Padahal nih, aki-aki ini tuh pernah ngasih peringatan keras ke Israel yang intinya mereka nggak akan bestie-an lagi kalo Israel sampe membunuh para pengungsi yang ada di Rafah. Pas itu Biden bilang, “If they go into Rafah, I’m not supplying the weapons that have been used historically to deal with Rafah, to deal with the cities, that deal with that problem.” But again, omongan para pelaku genosida ini samsek nggak bisa dipercaya.


Tapi pasti ada pihak AS yang ngomong something, rite?

Yoi. Nggak kayak Presiden Biden yang halu, Dewan Keamanan Nasional AS dalam release-nya bilang kalo pihaknya secara aktif terlibat pada serangan memilukan yang terjadi di Rafah pada hari Minggu kemarin. Cuma yha gitu, kayak nggak ada penyesalan banget, Dewan Keamanan Nasional AS malah lanjut bilang, “Israel has a right to go after Hamas, and we understand this strike killed two senior Hamas terrorists.”


I am so done with this so called “negara adidaya”

Ya kan? Jangan beli produk AS lagi fix. Menanggapi serangan ini, Kepala Bantuan PBB, Martin Griffiths justru mengkritik tajam statement Netanyahu soal “kesalahan” yang doi buat. Kata Griffiths, serangan Israel di Rafah kemarin kesalahan tragis melainkan yha another kejahatan perang. “What happened last night was the latest and possibly most cruel abomination," gitu kata Griffiths.


I heard negara-negara Eropa juga pada marah ya?

You heard it right. Kayak Presiden Prancis, Emmanuel Macron yang secara langsung bilang kalo dirinya marah liat ulah Israel membakar kamp-kamp pengungsian Rafah. Hal yang sama juga disampein salah satu petinggi Uni Eropa, Josep Borrell yang menegaskan bahwa Israel harus banget sesegera mungkin ngelaksanain putusan Mahkamah Internasional untuk menghentikan segala operasi militer Israel di Rafah.

  

Got it. Anything else I should know?

FYI, setelah kedok kesalahan tragis yang Israel buat dalam serangannya ke kamp pengungsian Rafah kemarin, tanpa rasa bersalah Israel masih aja ngelanjutin berbagai serangan mereka di Rafah, guys. Berbagai alutsista militer macem tank dan drone masih ada di sudut-sudut Rafah sampe sekarang. Hal ini juga di-confirm langsung sama militer Israel yang bilang kalo pihaknya bakal terus melanjutkan operasi militer mereka yang menargetkan Rafah dan wilayah-wilayah lain di Gaza.

 

Who’s singing “do you wanna build a snowmaaaan?”

 

Meet: Tapera,

Tapi potong gaji ya!


Yoi guys. Sungguh sebuah kejutan luar biasa di mana pada penghujung masa jabatannya, pemerintahan Pak Jokowi is coming to you and ask “Do you wanna build a snowmaaaan?” Kayak di film Frozen. Bedanya ini bukan snowman, tapi rumah. Dan kamu ga punya opsi untuk bilang engga kayak si Elsa, karena ini wajib.


HAH gimana si?

Jadi gini. Let’s start with the fact that almost all productive peeps are experiencing: udahlah gaji ini nggak seberapa, cuma mentok UMP, mau makan bayar listrik bayar internet juga ngepas, dipotong sana-sini, eh sama pemerintah gaji kita bakal dipotong lagi dong. Yep, lewat Peraturan Pemerintah yang terbaru, seluruh pekerja swasta yang punya gaji at least UMP tuh bakal diwajibkan jadi peserta Tapera, guys. Nah dengan jadi peserta Tapera, meaning gaji bakal dipotong sebesar 3%. Makanya, dari sini, gelombang penolakan pun muncul dari berbagai sudut. More on these, scroll down.


What is Tapera? I only know Tupperw**re….

Yang kalo ilang diomelin nyokap kan? Lol. Nah, setelah lepas dari childhood memories sama Tupper.. tiitt, beranjak dewasa, kita dihadapkan sama Tapera, guys. Iya, Tapera sendiri stands for Tabungan Perumahan Rakyat. Adapun lewat Tapera, pemerintah bisa nge-provide dana yang murah dan berkelanjutan buat kamu bisa bikin rumah. Dananya udah murah, rumahnya layak, dan sistem bayarnya juga kayak nabung jangka panjang gitu lo.


Beneran bisa beli rumah? 

Iya. Pokoknya segala cost terkait rumah, bisa di-cover sama Tapera. Beli rumah baru? Bisa. Bangun rumah? Juga bisa. Renovasi rumah? Juga bisa. (Jadi nggak perlu malakin orang di kementerian papa lagi, ehehehe). Tapi terms and conditions berlaku sih, gengs. Nggak bisa asal cair. Kamu bisa pake dana Tapera tuh kalau mau beli rumah pertama, terus cuma boleh sekali doang cairinnya, dan itu rumah harus ada nilai tertentu.


I see….

Aturan soal Tapera ini legit tercantum dalam UU Nomor 4 Tahun 2016 tentang Tabungan Perumahan Rakyat, plus Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2020 tentang Tabungan Perumahan Rakyat. Di dua aturan ini, jelas tertulis peserta Tapera itu cuma ASN, TNI/Polri dan karyawan BUMN aja, guys. But the thing is, baru-baru ini, Presiden Joko Widodo ngeluarin lagi Peraturan Pemerintah soal Tapera yang terbaru yang bikin ngamuk semua orang.


Coba gimana gimana?

Iya, tertanggal 20 Mei lalu, Presiden Joko Widodo mengeluarkan Peraturan Pemerintah nomor 21 Tahun 2024. Intinya, nggak cuma ASN dan TNI/Polri aja yang wajib jadi peserta Tapera, gengs, tapi pekerja swasta juga. Iya, pokoknya kalau kamu udah 20 tahun, punya gaji minimal UMP, atau kerja apapun yang punya income deh (Halo sobat-sobat freelancer), kamu semua wajib jadi peserta Tapera. Nah yang bikin orang ngamuk adalah, iuran Tapera yang dikenakan ke pekerja ini bakal dipotong dari gaji, guys.


Anzay….

Gokil kan? Terus nih ya, di Pasal 15, ayat (1) menyebutkan besaran iuran Tapera ini ditetapkan 3% dari gaji kamu, guys. Bisa patungan sama bos kamu? Bisa, dijelasin di pasal (2). Di situ dijelasin kalau iuran ini ditanggung bersama tuh: pemberi kerja sebesar 0,5%, sisanya yang 2,5% ya pekerjanya sendiri yang nanggung.


Ditarik tunai bisa tapi?

Bisa, tapi ya again, terms and conditions tetap berlaku di sini, gengs. Disampaikan Senin kemaren oleh Komisioner Tapera, Heru Pudyo Nugroho, kamu bisa tarik tunai dana Tapera ini ketika kepesertaan kamu udah berakhir. Adapun kepesertaan di Tapera bisa berakhir kalau: Kamu udah meninggal dunia, atau kamu udah pensiun, udah berusia 58 tahun buat yang self-employed, atau kalau kamu udah nggak qualified lagi sebagai peserta Tapera selama lima tahun berturut-turut.


I bet everyone is angry.

You bet. Adapun salah satu yang menolak aturan ini adalah, none other than: Kaum buruh. Iya, disampaikan oleh Ketua Umum Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia, Sunarno, pihaknya nggak pernah diajak berdialog dan diskusi soal peraturan pemerintah yang baru ini, guys. Jadi literally diputuskan secara sepihak. Nggak cuma itu, Pak Sunarno juga bilang pemerintah tuh terlalu gegabah netapin aturan padahal nggak tahu realita di lapangan kayak apa.


…..

Sedih deh kalo diceritain. Pemerintah dinilai nggak tahu struggle para pekerja selama ini kayak apa. Mulai dari gaji rendah, status kerja rentan, mudah di-PHK, belum lagi sistem outsourcing dan K3 yang jelek banget itu. Terus sekarang gajinya mau dipotong lagi. Padahal, menurut Sunarno, gaji mereka udah dipotong banyak banget. Kayak, BPJS lah, Jaminan Hari Tua, belum lagi PPH.


Nasib banget sih jadi karyawan di Indo :(

Yakan. Dipotong terus, tapi gaji buruh segitu-segitu aja. Naik juga nggak signifikan. Makanya, Aliasi Buruh menilai pemotongan gaji gara-gara Tapera ini beban banget, guys. Apalagi realitanya mereka juga nggak bakal langsung kebeli tuh rumah dalam waktu dekat. That being said, menurut Sunarno, pemerintah tuh harusnya bisa fokus program pengadaan rumah buruh dari anggaran negara aja, instead of motong gaji yang udah kecil itu. 


Terus terus? 

Nggak cuma dari kalangan buruh, kalangan pengusaha ternyata juga nggak setuju sama aturan ini, guys. Yep, mari kita dengarkan pov dari Asosiasi Pengusaha Indonesia aka Apindo. Dalam keterangannya kemarin, Ketua Umum mereka, Shinta Kamdani menyebut Tapera tuh nggak necessary sebetulnya. Makanya di awal muncul UU Tapera 2016 lalu, Apindo juga menolak. Secara, menurut mereka, kalau masyarakat mau bikin rumah yah, pemerintah tuh bisa banget memanfaatkan BPJS Ketenagakerjaan yang selama ini udah dipotong dari gaji pekerja. Kenapa harus dipotong lagi dari sumber yang lain? Gitu.


I believe Presiden Jokowi has a say....

Ada dong. Pak Jokowi sih bilang emang bakal ada pro dan kontra ya kalau ada kebijakan baru. Tapi percayalah, begitu rakyat kena manfaatnya, pasti semua lancar-lancar aja, gitu kira-kira kata Pak Jokowi, guys. Soalnya, menurut Pak Presiden, nggak cuma sekali dua kali kebijakan pemerintah awalnya dikritik terus turned out fine. Pak Jokowi nyontohin kayak BPJS Kesehatan misalnya. Awalnya dikritik, eh sekali rakyat ke rumah sakit nggak bayar, semua lancar. All is well.


Engga pak, w trust issue sama negara :(

Same, guys... kamu pasti masih punya banyak pertanyaan kan soal Tapera-Tapera ini? Nih yah, dari tadi kamu baca, kamu nangkepnya dana yang ada tuh buat beli atau bangun rumah gitu kan. Tapi ternyata, yang udah settle punya rumah pun tetap diwajibkan jadi peserta Tapera, guys. Tapera sendiri sih ngeklaimnya itu buat dana simpanan gitu, kalau kamu mau renov ya bisa di-cover dari situ. Terus, dari tadi kamu baca, kamu pasti mikirnya, “Oke ini emang buat pekerja UMP, nih." Banyak benefit-nya tuh kan. Nah tapi ternyata, buat pekerja yang gajinya dua digit sekalipun, tetap diwajibkan jadi peserta Tapera, guys. Tapi nggak jelas benefit buat mereka kayak gimana. Puyeng deh. Aturan ini sendiri bakal berlaku mulai 2027 mendatang, guys. Tiga tahun dari sekarang. 


Kayak, kena-why pemerintah pengen banget ngurusin duit kita ya, tolong???

 

When you really looooveee Paris…

And Eiffel Tower is on your wishlist.

Calling out to all people yang punya wishlist traveling ke Paris, Prancis dan dateng ke Menara Eiffel yang katanya romantis itu. Well fyi aja nih, tiket masuk ke Menara Eiffel udah fix bakal naik sebanyak 20 persen, guys. Yep, mulai 17 Juni besok, tiket dewasa buat naik lift ke puncak landmark Paris itu bakal naik dari EUR29,40 jadi EUR35,30 atau sekitar Rp600 ribu. Terus dua kategori tiket umur lain juga pada naik yakni tiket anak-anak umur 12 sampe 14 tahun dikenakan biaya EUR17,70 meanwhile buat bocil-bocil antara empat sampe sebelas tahun tiketnya seharga EUR 8,90.


Kenaikan harga ini dilaporkan dari dampak merosotnya jumlah pengunjung Menara Eiffel sejak pandemi kemarin. Bayangin aja deh, ketika 2019 Menara Eiffel punya 6,2 juta pengunjung, jumlahnya langsung merosot cuma 1,6 juta pada 2020 lalu. Terus jumlah ini juga masih segitu-gitu juga setahun setelahnya ketika pada 2021 jumlah pengunjung di sana cuma ada sekitar 2,1 juta. Padahal nih, biaya operasional Menara Eiffel tahun-tahun itu tuh mencapai tiga kali lipat dari pendapatan mereka. So, buat menutup minus beberapa tahun terakhir, pihak pengelola akhirnya deal untuk naikin harga tiket. Kenaikan ini juga sekaligus buat nutup biaya operasional perawatan lift dan pengecatan menara yang kabarnya bakal berlangsung sampe 2027 besok.


Wdyt, Rp600 ribu buat naik Eiffel Tower yay or nay?

 

“Untuk sehari-hari saja udah sulit,”


Gitu guys kata Anggota DPR RI Fraksi PDIP Rahmad Handoyo pas ngomentarin soal kebijakan barunya pemerintah yang bakal memotong gaji kamu sebesar 3% untuk program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang diberlakukan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kata Pak Rahmad, piye tooo Pak Jokowi, kasian warga karena potongannya gede, sedangkan buat warga hidup sehari-hari aja susaaah….


Exactly what we thought upon hearing the program…

 

Announcement

Thanks to "she's going to Taiwan" for buying us coffee today :)


Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here...just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!

 

Catch Me Up! recommendations

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.