Now, to a plane crash in Gorontalo...
All you need to know.
Yep guys, while we were celebrating the presidential inauguration, kamu juga perlu tahu bahwa kemarin banget (20/10/2024) terjadi kecelakaan pesawat di Gorontalo. Akibat kecelakaan ini, seluruh penumpangnya yang berjumlah empat orang tewas.
Hah what happened?
Well jadi kemarin itu, sebuah pesawat perintis SAM Air bernomor penerbangan PK-SMH (DHC6) jatuh sekitar 300 meter dari area landasan Bandara Bumi Panua, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo. Adapun pesawat ini terbang dari Bandara Djalaluddin Gorontalo menuju menuju Bandara Panua. Namun, pesawat mengalami kecelakaan ga lama abis lepas landas.
Kok bisa?
Nah itu juga guys yang lagi diinvestigasi oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara tengah berkoordinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), karena emang kecelakaannya terjadi hanya 300 meter dari lokasi take off. Dalam keterangan dari Plt Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman FLaisa pihaknya emang tengah melakukan investigasi secara keseluruhan untuk tau penyebab kecelakaan dan hal-hal apa yang perlu ditingkatkan untuk keselamatan penumpang ke depannya.
300 meter?
Yep, Pak Lukman menjelaskan, Pesawat PK-SMH itu lepas landas dari Bandara Gorontalo pada pukul 07:03 WITA, dengan perkiraan waktu tiba (ETA) pada pukul 07:33 WITA dalam kondisi cuaca berawan. Terus, pesawat kemudian melakukan go around dengan belok ke kiri pada menit ke 07.35. Saat itulah itulah pesawatnya jatuh guys, di daerah tambak atau empang gitu, yang jaraknya kurang lebih 300 meter sisi selatan runway.
Terus, semua korban meninggal?
Meninggal. Adapun pesawat ini berisi empat orang, yang terdiri Capt. M. Saefurubi A dengan First Officer M. Arthur V. G dan seorang teknisi bernama Budijanto. Terus selain awak pesawat, ada satu penumpang bernama Sri Meyke Male. Adapun Alm Sri ini adalah satu-satunya penumpang, yang berencana melakukan perjalanan ini untuk lanjut lagi ke Palu, Sulawesi Tengah.
Sedih banget :( Anything else?
FYI guys, saat ini jenazah para korban sudah dievakuasi ke RS Bhayangkara untuk kemudian jenazah dibawa ke rumah duka yang berada di Kelurahan Tamalate, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo. Kapolda Gorontalo, Irjen Pol Pudji Prasetijanto Hadi mengatakan bahwa prioritas utama saat ini adalah evakuasi korban dan pengamanan area kecelakaan, supaya keluarga korban juga bisa segera mendapatkan informasi yang jelas dan akurat.