Admin
UTC
1 kali dilihat
0 kali dibagikan
What just exploded in the US?
A train in Ohio.
Iya guys, efek dari kebakaran besar yang terjadi pada 3 Februari lalu berbuntut panjang. Masyarakat setempat jadi h2c aka harap-harap cemas karena kebakarannya ternyata mengandung bahan kimia berbahaya.
Tell me how it started.
Well, it all started ketika kecelakaan kereta tergelincir terjadi di desa East Palestine, Ohio yang akhirnya memicu kebakaran besar. Akibatnya, sebagian gerbong terbakar, sebagian lagi segaja ditumpahin isinya dan sebagian lainnya dibakar muatannya. Saat kejadian, asap dan apinya kelihatan sampe 30 kilometer dari tempat kejadian. Jadi kebayang kan guys gede banget apinya. Nah untungnya, nggak ada korban tewas maupun cedera pasca kejadian ini, sih.
Good thing…
Ya tapi FYI, kereta api itu membawa vinil klorida dan sembilan bahan kimia berbahaya lainnya, which is, masih ngeri banget. Walaupun kecelakaannya terjadi di hari Jumat, tapi apinya masih berkobar sampe hari Minggu. Akhirnya, pemerintah setempat memerintahkan evakuasi paksa buat masyarakat sekitar gara-gara khawatir akan adanya potensi ledakan yang bikin pecahan peluru beterbangan sampe satu mil.
Terus, gimana?
Demi mencegah ledakan, petugas kereta melepaskan isi kereta yang penuh sama vinil klorida. Kalo menurut US National Cancer Institute, vinil klorida erat banget kaitannya sama risiko kanker hati dan kanker lainnya. Terus ketika zat kimia beracun ini dialirkan ke parit, petugas nyalain api buat menghilangkan zat tersebut. Akhirnya terjadi ledakan keras dan ada gumpalan besar gas fosgen dalam awan hitam besar di langit.
Seberapa bahaya sih?
Bahaya banget gengs. Jadi vinil klorida yang ada di dalem kereta itu terkait sama peningkatan risiko kanker hati, kanker otak dan paru-paru sampe leukimia. Nah, kalo gas fosgen yang dihasilkan usai pembakaran, itu juga bisa menyebabkan muntah dan gangguan pernapasan. Bahkan, saking beracunnya, gas ini tuh dipake sebagai senjata dalam Perang Dunia I. Gas fosgen sendiri bisa menyebabkan iritasi mata, tenggorokan kering dan muntah-muntah. Terus, hidrogen klorida yang dihasilkan juga bisa mengiritasi kulit, hidung, mata dan tenggorokan.
🙁 Kondisi warganya gimana?
Lima hari setelah kejadian kecelakaan, para pejabat sih udah mencabut perintah evakuasi dan bilang ke masyarakat bahwa mereka udah bisa kembali ke rumah. Pihak berwenang dan Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) juga bilang kalo sampel udara dan air udah dianalisis dan kembali normal. Tapi, ketika para penduduk kembali pulang, banyak warga yang melaporkan bau-bau yang aneh dan hewan yang pada mati. Mulai dari ratusan ikan di anak sungai, ayam, anjing sampe-sampe rubah yang mati. Otomatis, orang-orang kan jadi panik lagi, ya kan? Makanya, beberapa penduduk lainnya milih buat nggak pulang karena masih ragu sama penanganan pemerintah terhadap kejadian itu.
And now, China is joining the conversation…
Gara-gara kejadian ini, China tiba-tiba nimbrung. Jubir Kemenlu-nya China, Hua Chunying nge-tweet sambil ngejek gitu, deh. Intinya, doi bilang,”Kayanya orang-orang AS kebanyakan mikirin balon sipil sebagai ancaman besar, giliran ledakan kereta dan kebocoran bahan kimia nggak dipikirin.” Pokoknya, sinis gitu deh. Secara kan, baru-baru ini China sama AS lagi panas-panasnya soal balon raksasa yang dianggap sebagai mata-mata.
WKKWKW Anything else?
One thing that attracts everyone adalah gara-gara kasus kejadian serupa tuh udah diangkat jadi film di Netflix berjudul “White Noise” pada 2022. Film ini tuh seakan-akan udah memprediksi kejadian ini. TBL TBL..