Kebakaran Kamp Pengungsi Rohingya di Bangladesh

Admin
UTC
1 kali dilihat
0 kali dibagikan

Now, another sad news from Rohingya…

Their camp got burned down 🙁
Cobaan hidup masyarakat Rohingnya emang banyak bener deh, guys. Setelah mereka dibantai di negaranya sendiri, terus dibantai abis-abisan sampe terpaksa keluar dari Myanmar, terus kabur pake kapal juga ditolak di mana-mana, kini, kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh baru aja mengalami kebakaran pada hari Minggu kemarin. Meskipun nggak ada korban jiwa dari kebakaran ini, tapi sekitar tujuh ribu masyarakat Rohingya di sana sekarang ini lagi nggak punya tempat tinggal. Sebelumnya mereka punya tempat tinggal, tapi kayak, udah cuma tinggal di pengungsian nih, eh tempat pengungsiannya malah kebakaran 🙁

Hold on, I need some background. 
You got it. To give you some background, etnis Rohingya ini adalah kelompok muslim minoritas yang udah hidup lintas generasi di Myanmar. Tapi meskipun udah lama tinggal di Myanmar, masyarakat Rohingya justru nggak pernah diakui sama pemerintah Myanmar itu sendiri, guys. Pas Myanmar ganti nama dari Burma pun kelompok etnis ini terus didiskriminasi karena dibilangnya penduduk ilegal. Jadi, jangankan bisa hidup normal, basic needs mereka kayak akses kesehatan, pendidikan, hukum dll tuh mereka ngga dapetin.

Huft, go on.
Di samping itu, beragam eksploitasi, diskriminasi, sampe kekerasan juga terus dialami sama masyarakat Rohingya di Myanmar, guys. Sampe puncaknya di 2017 kemarin, tentara Myanmar menyerang perkampungan Rohingya di Rakhine state dan melakukan berbagai tindakan kriminal kayak mengusir, membakar, dan membunuh masyarakat Rohingya yang bisa mereka tangkep. Akhirnya karena udah serba terdesak sama militer Myanmar, jutaan masyarakat Rohingya akhirnya kabur dari Myanmar dan cari perlindungan di negara lain.

MYANMAR u bisa ga ga bikin rusuh kawasan sekali aja. 
Emang. Terus sekarang mereka masih perang, lagi. Anyway guys, karena kondisi inilah, banyak masyarakat Rohingya yang terus mengungsi ke negara-negara sekitar Myanmar macem Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Bangladesh. Anyway, jumlah pengungsi Rohingya di Bangladesh tuh banyak banget, guys. Jumlahnya sampe satu juta orang dan jadi negara dengan jumlah pengungsi Rohingya terbanyak. Sejuta pengungsi Rohingya di Bangladesh pasti juga butuh tempat tinggal, makanan, dan basic needs lain gitu kan. Makanya pemerintah Bangladesh dan pihak-pihak terkait macem UNHCR pun coba memfasilitasi dengan bangun kamp-kamp pengungsian di wilayah Cox’s Bazaar, Bangladesh.

So, are they okay?
Nggak juga, guys. Namanya tinggal di pengungsian, berbagai penyakit menular, tindakan diskriminatif, sampe aksi kriminal tuh dilaporkan terus terjadi di sana. Terbaru, di hari Minggu kemarin tuh ada kebakaran gede banget yang terjadi di kamp lima pengungsian Rohingya yang ada di Cox’s Bazaar, Bangladesh. Pas itu, api tiba-tiba aja muncul pada pukul satu dini hari waktu setempat dan langsung membakar lebih dari seribu shelter yang ada di sana. Ribuan pengungsi termasuk perempuan dan anak-anak pada lari ke tanah lapang sambil bawa barang-barang yang masih bisa diselamatkan.

Banyak banget cobaannya :((
Iya, bener banget. Begitu gedenya kebakaran juga bikin api baru bisa dipadamkan tiga jam setelahnya. Meskipun nggak ada korban jiwa dari kebakaran ini, tapi fasilitas kesehatan, sekolah, dan masjid di kamp pengungsian Rohingya ikut terbakar. Belum lagi ada sekitar 7.000 masyarakat Rohingya yang sekarang ini kehilangan tempat tinggal gara-gara kebakaran kemarin. Menanggapi hal ini, perwakilan pemerintah Bangladesh, Mohammad Shamsud Douza bilangnya bakal mencarikan tempat penampungan sementara berikut dengan segala akses makanan dan air bersih.

BTW,
 penyebab kebakarannya apa deh?
Well, sampe sekarang ini masih dilakukan penyelidikan yah soal penyebab terjadinya kebakaran. Tapi kalo kata Kepala Pemadam Kebakaran distrik Ukhiya, Shafiqul Islam, ada indikasi kebakaran disebabkan tungku lumpur. Kata Pak Shafiqul juga kebakaran ini bisa gede dan menyebar secara luas karena terpaan angin yang lagi kenceng-kencengnya. Sepuluh unit pemadam yang dikerahkan baru bisa memadamkan api dalam kurun waktu tiga jam.


I heard this isn’t the first time, is it?
You heard it right. Tepatnya pas Maret tahun kemarin, kebakaran menghanguskan 2.800 selter dan 90 fasilitas pendukung lainnya di kamp pengungsian Rohingya yang ada di Bangladesh. Kejadian ini berdampak ke sekitar 12 ribu pengungsi Rohingya pada saat itu, Sebelumnya lagi di tahun 2021, kebakaran juga terjadi di kamp pengungsian Cox’s Bazaar dan menewaskan 15 orang. Beberapa kejadian kebakaran ini juga sempat disebut sebagai tindakan sabotase yang udah direncanakan.

Berat, hidup…
Yes. In the meantime, at home, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi udah bawa isu Rohingya langsung ke Komisioner Tinggi UNHCR di Jenewa, Swiss. Pas itu Bu Retno kasih statement dengan bilang, “Saya tekankan diperlukan kerja sama kuat antara negara kawasan dan badan-badan PBB untuk menyelesaikan isu pengungsi Rohingya.” Jadi ya kata Bu Retno sih, semuanya harus bersinergi nih biar masyarakat Rohingya bisa kembali ke rumah mereka secara bermartabat.

Got it. Now wrap it up, please.
Selain Bu Retno yang udah nyamperin langsung UNHCR sampe ke Swiss buat ngomongin soal nasib pengungsi Rohingya, Bu Retno juga baru-baru ini nge-mention negara-negara yang nerapin Konvensi Pengungsi 1951 buat ikut aware sama para pengungsi Rohingya. Buat yang nggak tau, negara-negara yang meratifikasi Konvensi Pengungsi 1951 tuh wajib buat menampung para pengungsi. Meanwhile, Indonesia sendiri sebenernya nggak ikut meratifikasi konvensi ini, tapi ya tetep menerima pengungsi Rohingya dengan dasar kemanusiaan.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.