Admin
UTC
0 kali dilihat
0 kali dibagikan
What keeps coming back but not your ex?
KAR-HUT-LA.
Huft, mantan balik mulu aja bikin kesel ygy, apalagi kebakaran hutan? Nah, ini nih yang saat ini lagi masih masif banget terjadi di berbagai wilayah Indonesia, especially karena emang sekarang cuacanya masih panas. Jadi guys, setelah ada beberapa gunung di Pulau Jawa yang awal bulan kemarin sempat terbakar, sekarang karhutla juga lagi happening nih di Kalimantan Timur dan Sumatra Selatan. Hal ini sampai bikin negara tetangga kita worried seperti kejadian 2019, di mana asap karhutla di Indonesia sampai ke Singapura dan Malaysia.
Please not anymore…
We’re honestly just as worried as you. Jadi as we all know, tiap tahunnya pasti ada aja kan berita soal karhutla di Indonesia. Yep, based on data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tuh, dari tahun 2018 lalu, at least ada 250 kejadian karhutla setiap tahunnya. Malahan nih, jumlah kejadian karhutla tahun ini udah melonjak lebih dari 100 persen dari tahun kemarin. Sepanjang tahun ini, udah ada 526 kejadian karhutla di Indonesia. Angka ini berpeluang bertambah lagi mengingat masih ada empat bulan tersisa sebelum berganti tahun 2024.
That’s a lot.
Iyesss. Makanya nggak lebay kalau dibilang karhutla ini tuh udah di taraf mengkhawatirkan. Hal ini disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari yang bilang jumlah kejadian karhutla ini tuh udah cukup tinggi. Padahal nih katanya, fase El Nino yang terjadi sekarang tuh ada di fase lemah sampai moderat. Makanya Pak Muhari khawatir jumlah karhutla makin memburuk di tahun 2024 ketika fase El Nino meningkat. Padahal sepanjang 2023 ini aja, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan aka KLHK udah mencatat ada 90.405 hektar lahan yang terbakar.
Waduh, sebanyak itu ada di mana aja?
Di banyak tempat, guys. Kalau sekarang sih, karhutla lagi happening di Kalimantan Timur. Based on data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim, hingga Rabu kemarin ada 800 titik api yang tersebar di wilayah Kaltim. Gubernur Kaltim, Isran Noor akhirnya menetapkan status siaga karhutla di wilayahnya sampai November mendatang. Nggak cuma itu, Pak Isran Noor juga udah menginstruksikan semua Organisasi Perangkat Daerah buat ikut membantu penanganan karhutla di sana.
There are more?
Yep, more. Hal ini disampaikan langsung Kepala BNPB Suharyanto, Selasa kemarin. Katanya karhutla sekarang ini lagi terjadi di mana-mana. Pak Suharyanto bilang bahwa kebakaran juga lagi berlangsung di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Dari data yang didapat juga kebakaran hutan lagi berlangsung di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Jambi, Riau, dan Sumatra Selatan. Khusus di Sumsel, Pak Suharyanto Selasa kemarin ground check antara data titik panas dan kenyataan di lapangan pakai helikopter. Katanya kehadirannya di lapangan ini untuk memastikan upaya penangan karhutla berjalan tepat sasaran.
Ini sih literally everywhere, pak.
Nah makanya ada banyak pihak yang worried sama banyaknya karhutla di Indonesia. Salah satunya adalah negara tetangga kita sendiri yaitu Singapura. Soalnya Minggu kemarin, Badan Lingkungan Hidup Nasionalnya Singapur tuh sampai ikut memonitor titik api yang ada di Sumatra. Nggak cuma itu, mereka juga remind warganya nih, takutnya asap karhutla di Indonesia bakal sampai Singapura lagi kayak yang terjadi pada tahun 2019 lalu. Tentu aja Singapura nggak ingin lagi kejadian serupa tuh terjadi lagi.
Ga asik bet kita jadi tetangga.
Yoi. Menanggapi hal ini, Selasa kemarin Pak Suharyanto menjamin asap karhutla di Indonesia nggak akan sampai ke negara tetangga. Pak Suharyanto pede nih bilang begini setelah melakukan pengecekan ke enam wilayah yang jadi prioritas penanganan karhutla. Ke enam wilayah ini tuh ada di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Jambi, Riau, serta Sumatra Selatan.
Tapi kan asapnya kena masyarakat kita sendiri, pak.
Now, I want to hear from KLHK.
Semoga aja deh ya, now wrap it up please.
Tapi kan asapnya kena masyarakat kita sendiri, pak.
Iyesss, betul. FYI nih, dari data Dinas Kesehatan Sumatra Selatan aja nih, ada peningkatan 4.000 kasus ISPA dari bulan Juli sampai Agustus kemarin. Makanya Dinas Kesehatan di sana udah mengeluarkan surat edaran agar masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah dan pakai masker saat bepergian. Hal serupa juga terjadi di Jambi di mana pada awal September ini aja, udah ada 1.097 kasus ISPA, guys. Wali Kota Jambi, Syarif Fasha juga udah berencana meliburkan kegiatan sekolah apabila kualitas udara semakin memburuk.
Now, I want to hear from KLHK.
Well, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya berbicara banyak nih soal karhutla pada saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR, pekan lalu. Di kesempatan itu, Ibu Siti curcol tuh kalau dirinya selalu deg-degan setiap tanggal enam sampai 16 September. Soalnya di tanggal-tanggal ini tuh biasanya jumlah titik panas di Indonesia berada pada puncaknya. Dan bener aja dong, jumlah titik panas di Indonesia September ini tuh mencapai 3.788. Jumlah ini jauh meningkat dibanding tahun lalu yang berjumlah 979. Ibu Siti mengaku pihaknya bakal terus memantau agar hutan dan lahan nggak terus bertambah, gitu.
Semoga aja deh ya, now wrap it up please.
Banyaknya karhutla yang terjadi di Indonesia sekarang dinilai organisasi lingkungan hidup, Walhi, sebagai bentuk dari nggak tegasnya pemerintah dalam mengawasi dan menindak korporasi yang menyebabkan karhutla. Lewat manajer kampanye hutan Walhi, Uli Arta menuding pemerintah nggak punya kemauan kuat untuk memeriksa lahan-lahan yang terbakar untuk memastikan apakah lahan tersebut sengaja dibakar atau sebuah insiden.