Kasus Predator Anak di Panti Asuhan

Admin
UTC
28 kali dilihat
1 kali dibagikan

Now, let's get you up to speed on: Kasus Predator Anak di Panti Asuhan...

Trigger warning! This content might be too gruesome too consume in this early morning. Come back later or proceed with cautions!


I am ready. Tell me. 

Biadab banget sumpah! Pertama, catat nama tempatnya. Panti Asuhan Darussalam Annur. Tepatnya di daerah Kunciran Indah, Tangerang Kota. Familiar sama panti ini? Well, yang harus kamu tahu adalah, ketua yayasan panti tersebut, bersama dengan dua pengasuhnya, selama bertahun-tahun melakukan pencabulan dan sodomi ke 12 anak laki-laki di sana, guys! Anak loh yah, yang paling kecil bahkan masih berusia 8 tahun!


ORANG GILA! Gimana ceritanya???

We know, we know. To give you some background, Panti Asuhan Darussalam Annur ini sendiri udah berdiri sejak 2006 lalu ya. Selama 18 tahun berdiri, panti ini diketahui udah punya total 18 anak yang diasuh. 18 anak ini yang diketahui loh ya. Soalnya, data mereka tuh nggak jelas, guys. Nggak ada bahkan, nggak terdaftar juga di Kementerian Sosial. Adapun dari keterangan kepolisian, panti ini tuh suka manipulasi data gitu lo. Bilangnya anak udah yatim piatu, padahal mah masih ada tuh orangtuanya. Tujuannya apa? Ya narik simpati donatur lah, biar cuan juga mereka.


Sheezzhhh terus terus?

Wait until you hear about: Tujuan didirikannya Panti Asuhan ini. Jadi, di tahun 2006 lalu, ketua yayasan panti asuhan ini, Sudirman namanya, sengaja bikin panti asuhan buat menjaring anak-anak cowok yang mau dia sodomi, guysYep, you read it right. We repeat: Sudirman bikin panti asuhan buat muasin nafsu bejatnya mencabuli dan menyodomi anak laki-laki di sana. Adapun dari 18 anak yang diketahui tadi, 12 di antaranya udah jadi korbannya Sudirman, guys. Ada yang usianya udah 30 tahun, dan udah jadi korban di situ sejak bertahun-tahun lamanya, dan yang paling kecil, usianya baru 8 tahun. 


Fix, dia gila!

Bukan cuma Sudirman, dua pengasuh di sana, atas nama Yusuf Bahtiar dan Yandi Supriyadi juga ikutan gila, gengs. Iya, setelah dilakukan pendalaman oleh polisi, ternyata Yusuf sama Yandi ini juga korbannya Sudirman sejak kecil dulu. Terus sekarang, mereka ngumpul jadi satu circle di mana Yusuf dan Yandi juga ikutan mencabuli anak-anak lainnya. Terus udah, begitu salah satu anaknya ngadu ke orang tua, akhirnya Sudirman, Yusuf, dan Yandi dilaporin ke polisi. Sekarang udah ditetapkan sebagai tersangka.


Ok….

Adapun Sudirman dan Yusuf sekarang udah ditahan ya di Polres Metro Tangerang Kota. Nah tinggal si Yandi nih yang sekarang masih belum ketangkap alias masih buron dan masuk Daftar Pencarian Orang. Udah dipanggil polisi juga untuk dilakukan proses pemeriksaan, cuma ya itu, mangkir. Makanya sekarang lagi diburu polisi. Meanwhile, sama Pemkot Tangerang Kota, 12 anak korban pencabulan da sodomi itu sekarang udah diselamatkan di Rumah Perlindungan Sosial punyanya Dinsos Tangerang Kota. Mereka bakal diperiksa dulu sih kondisi fisik dan mentalnya.


Got it. Did anyone say anything? 

Menyikapi peristiwa ini, Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyebut pihaknya bakal menambah regulasi Lembaga Kesejahteraan Sosial, termasuk panti asuhan. Yep, dalam keterangannya Selasa (8/10/2024), Gus Ipul menyebut, “Ke depan, saya akan memberikan persyaratan mendirikan panti asuhan salah satunya dengan persetujuan warga sekitar." Syarat approval warga ini dinilai penting, guys. Biar ada pengawasan juga dari masyarakat yang tinggal di sekitar situ. Monitoring dan evaluasi pun bakal diperketat, katanya. Biar nggak ada lagi kejadian begini.


As it should...Now wrap it up….

Jadi ya gitu, guys. Saat ini, selain mencari si Yandi-Yandi tadi itu, fokus sekarang adalah gimana memulihkan kondisi psikis dan mental dari para korban kan. Secara, kalau kata Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga, ada indikasi bagian tubuh korban yang rusakguys. Belum lagi kondisi mentalnya. Kasian kan. In that sense, disampaikan oleh Plh Sekda Provinsi Banten, Virgojanti menyebut pihak Pemprov commit bakal nge-provide trauma healing buat para korban. Nggak sampe di situ, Unit Pelayanan Teknis Perlindungan Anak dan Perempuan di Pemprov Banten juga dibentuk supaya bisa menangani masalah kekerasan anak kayak gini.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.