Kasus Pondok Pesantren Al-Zaytun

Admin
UTC
3 kali dilihat
0 kali dibagikan

Now, here’s your A to Z recap on: Ponpes Al-Zaytun‘s case….

Yang disebut ngajarin ajaran sesat
Yoi. Ada ada aja deh. Pondok Pesantren Al-Zaytun, di Indramayu, Jawa Barat belakangan jadi headlines di mana-mana karena dinilai melanggar syariat Islam dan ajarannya sesatguys. Karena hal ini, Nahdlatul Ulama perwakilan Jawa Barat sampe mendesak pesantren ini tutup, bahkan mengharamkan para orang tua buat nyekolahin anaknya di Ponpes Al-Zaytun.

Tell. Me. Everything. 
Jadi ceritanya tuh gini. Di Indramayu, Jawa Barat, ada lah satu pondok pesantren namanya Al-Zaytun, yang udah berdiri dan diresmiin langsung oleh Presiden BJ Habibie di tahun 1999 lalu. Terus, kurikulum pesantren ini most likely juga sama aja kayak pesantren lainnya, ngikutin Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Dari sini everything seems fine, rite?

Rite. Go on…
Nah masalahnya adalah, setelah berbagai penelusuran, ada yang diduga nggak beres sama ajaran Ponpes Al-Zaytun pimpinan Panji Gumilang ini, guys. Iya, disampaikan oleh Majelis Ulama Indonesia dan Nahdlatul Ulama perwakilan Jawa Barat, ada berbagai hal kontroversial yang dilakukan di pesantren ini di mana dinilai nggak sesuai sama syariat Islam. Bahkan disebut sebagai ajaran sesat.

HAH gimana?
Yep. Mulai dari salat Idulfitri kemarin di mana di sana saf laki-laki dan perempuannya tuh nyampur nggak ada penghalang sama sekali. Terkait hal ini, Wakil MUI Marsudi Suhud menyebut bahwa adabnya salat tuh udah diatur. Laki-laki di depan, perempuan di belakang kan. In that sense, jadinya nggak afdol dong kalau nyampur. Terus, NU Jawa Barat juga nge-highlight soal santri ini yang nyanyiin “Havenu shalom alachem” di mana lagu ini kental banget sama ajaran Yahudi. Terkait hal ini, NU Jawa Barat pun menegaskan kalau nyanyiin lagu yang menyerupai dan mensyiarkan tradisi agama lain tuh haram, guys. Apalagi ini dilakukan di pesantren ini kan.

Terus terus?
Nggak cuma itu, NU Jawa Barat juga bilang pesantren ini udah salah dan serampangan menafsirkan Alquran. Alasannya, karena Al-Zaytun nggak menjalankan “Tafassahu” alias merapatkan barisan kalau mau salat. Hal ini karena di versinya Al-Zaytun, santrinya tuh salat berjarak gitu. Padahal, sesuai perintah Alquran dan hadis-hadis kuat lainnya, udah jelas banget di-mention yang namanya salat tuh yha harus rapat antara satu orang sama lainnya.

Is that it? 
Belum selesai beb. Yang harus kamu tahu adalah, di tahun 2020 lalu, MUI tuh pernah riset dan kajian gitu di pesantren ini. Nah hasilnya, ada temuan pesantren ini terafiliasi dengan gerakan pemberontak bersenjata namanya Negara Islam Indonesia aka NII. That’s why pesantren ini dinilai kayak tertutup banget dari warga sekitar. Kayak, untouchable gitu. Mereka bahkan disebut punya pasukan sejenis militer sendiri.

Waduh waduh haduh…
Nah menyikapi hal ini, maka MUI dan Nahdlatul Ulama perwakilan Jawa Barat pun akhirnya protes kan ke pemerintah. Mereka mendesak pesantren ini kudu ditutup. Nggak tanggung-tanggung, NU Jawa Barat bahkan mengharamkan para orang tua nyekolahin anaknya di situ karena dianggap biarin anaknya masuk ke lingkungan yang buruk, nggak pilihin guru yang bener buat anaknya, dan takutnya, makin banyak anak-anak yang tersesat kalau masuk ke pesantren ini.

OK…
Speaking of ketakutan NU dan MUI terkait makin banyaknya anak yang gabung ke pesantren ini in the future, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan ormas pun akhirnya sepakat buat membentuk tim investigasi buat menyelidiki pondok pesantren ini, guys. Biar crystal clear what’s happening di pesantren itu. Tujuh hari waktu penyelidikannya. Nah kalau udah kelar, Kang Emil bilang baru deh bisa disampaikan ke publik hasilnya. Terus kalau ntar ternyata ketauan ada pelanggaran, baru deh ada tindakan administrasi dan hukumnya.

I see…
Nggak cuma di level provinsi, pemerintah pusat ternyata juga ambil sikap terkait Ponpes Al-Zaytun. Iya, wakil presiden kita yang notabene emang seorang kyai, KH. Maruf Amin bilangnya beliau juga udah koordinasi sama Menko Polhukam Mahfud MD terkait langkah apa yang harus dilakukan. Sama kayak kata Kang Emil tadi, kalau ntar setelah di-cross check beneran ada penyimpangan, baru deh Kemenko Polhukam barengan sama Kementerian Agama bisa ambil alih kasus ini buat ditindaklanjuti lebih jauh. Jadi sekarang yha nunggu investigasinya aja gitu.

Got it. Anything else?
Btw dari tadi ngomongin ajaran sesat, as we all know kan emang  ajaran sesat tuh banyak berkembang di Indonesia yah, dan bermacam-macam gitu bentuknya. Plus, bikin kita geleng-geleng kepala semuanya, guys. Ada yang ngaku nabi lah, ngaku Tuhan, dll. Belum lagi ritual-ritualnya. Yang terbaru, Februari kemarin di Cisoka, Tangerang, ada satu aliran sesat pimpinan Aliyudin di mana orang-orang kudu ritual di makam buatan gitu, terus sebelum ritual harus dijilat anjing, dan nyebut istighfar tuh kebalik dari Astaghfirullahaladzim jadi Haladzimastaghfirullah. Sekarang sih udah bubar, guys sekte ini. Udah dikasih pembinaan juga orang-orangnya.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.