Kasus Perkosaan Dokter PPDS Anestesi Unpad, Rencana Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia, Gempa Bumi 7,7 Magnitudo di Myanmar, Dinosaurus Tidak Punah Karena Asteroid

Admin
UTC
17 kali dilihat
0 kali dibagikan

Good morning 
It's Monday again, everyone! Well, we hope you had a restful weekend because today we'll catch you up! with so many things from the updates on the case of PPDS anestesi in Bandung to dino. Now, scroll down...

More updates on kasus perkosaan dokter PPDS anestesi Unpad...

There are more victims!
Emang ga abis-abis biadabnya mantan dokter PPDS anestesi Unpad, Priguna Anugrah Pratama. Setelah minggu lalu menuai sumpah serapah karena terungkap melakukan pemerkosaan pada seorang perempuan yang tengah menunggu ayahnya yang dirawat, kini Polda Jawa Barat mengungkapkan bahwa ada dua korban Priguna lainnya. Adapun ketiga aksi jahatnya itu dilakukan pada pertengahan bulan Maret 2025 di gedung MCHC lantai 7 Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat.

EWUHEKJWBUWM...
Kesel banget, kan? Tapi ya emang guys, berdasarkan hasil pemeriksaan terbaru, selain pada korban FH, Priguna juga melakukan tindak pemerkosaan pada dua korban pasien RSHS berusia 21 dan 31 tahun lain dalam minggu yang sama di bulan Maret 2025. Tindakan bejat itu terjadi pada Kamis (10/3) dan Rabu (16/3). Menurut keterangan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat (Jabar) Kombes Pol. Surawan pada Jumat (11/4), modus aksi bejat yang dilancarkan Priguna juga sama-sama analisa anestesi dan uji alergi obat bius. Dengan bertambahnya korban, Priguna dijerat pasal berlapis termasuk Pasal 64 KUHP tentang perubatan berulang dengan pidana maksimal 17 tahun penjara.

Kurangggg...
Well, kamu harus tahu, guys, bahwa akibat kasus ini, Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, juga udah membekukan sementara PPDS Anestesi di FK Unpad dan di RSHS selama satu bulan. Lebih lanjut, pak Menkes mengungkap kalau tujuan dari pembekuan tersebut adalah supaya bisa dilakukan perbaikan di dalam departemen dan diliat nih, kurang-kurangnya juga kayak apa.

Yha masih kurang....

Nah selanjutnya, Pak BGS juga memastikan pencabutan Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktik (SIP) milik Priguna. Dengan pencabutan STR dan SIP ini, Priguna nggak bisa lagi praktik sebagai dokter seumur hidup. Beliau menyebut, hal ini dilakukan untuk memberikan efek jera kepada si Priguna.

Nice...

Nah fyi guys, berdasarkan pemeriksaan terbaru diketahui kalo Priguna punya fetish ke perempuan yang nggak sadarkan diri atau pingsan. Polisi bilang, akan dilakukan peneriksaan lebih lanjut atas fetishnya ini untuk mendukung pemeriksaan lanjutan. Selanjutnya, kamu harus tahu guys bahwa polisi juga lagi terus menyelidiki kedua korban lainnya yang emang baru melapor setelah Polda Jawa Barat membentuk posko pengaduan. Adapun posko ini emang sengaja dibentuk Polisi setelah munculnya kasus pertama pada pertengahan Maret lalu.

Terus, apa kata Kemenkes?
Well, menindaklanjuti berbagai polemik PPDS yang bermunculan di berbagai tempat, Menkes bakal mewajibkan tes kesehatan mental buat PPDS ke depannya. Dalam keterangan persnya pada Jumat (11/4), Menkes Budi bilang kalo tes kesehatan itu bakal dilakuin para dokter PPDS tiap tahunnya. Alasannya karena selama menjadi residen, tekanan yang diterima itu sangat berat sehingga perlu ada tes kesehatan mental yang rutin. Selain itu, saat ini Ikatan Dokter Indonesia juga sedang dalam proses pertimbangan untuk memecat Priguna.

Gimana tuh kelanjutannya?
Yep, menurut keterangan Ketua Umum PB IDI, Slamet Budiarto, pada sabtu (12/4), saat ini IDI masih memproses kelanjutan nasib Priguna. Selain itu, dipastikan juga bahwa tersangka bakal dapat sanksi tegas. Senada dengan itu, Ketua IDI Jabar, Moh. Luthfi, menyebut kalau Priguna sudah melakukan pelanggaran berat kode etik kedokteran. Efeknya bisa berbuntut panjang ke pemecatan dan pencabutan status keanggotaan IDI secara permanen.

Apa lagi yang disoroti?
Okay, nggak hanya fokus ke tindak kriminal perkosaan Priguna, Menkes juga menduga ada kelalaian dalam pengawasan obat bius di RSHS. Menurut Menkes, penggunaan obat bius harusnya hanya bisa dilakukan sama dokter konsulen, bukan dokter residen atau mahasiswa PPDS. Untuk itu, pihak kemenkes bakal melakukan evaluasi menyeluruh ke tata kelola pendidikan juga pelayanan dokter PPDS, khususnya penggunaan obat-obatan yang sensitif seperti anestesi.

Terus gimana respons Unpad?
Pihak Unpad menghargai keputusan dari Kemenkes sih, gaes. Menurut Rektor Unpad, Prof. Arief S. Kartasasmita, mahasiswa PPDS Unpad lainnya yang praktik di RSHS bakal dipindahkan sementara ke rumah sakit jaringan pendidikan Unpad lainnya. Menurut Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad, Zahrotur Rusyda Hinduan, ada 50 peserta PPDS Anestesiologi dan Intensif yang terkena imbas stop praktik setelah pembekuan aktivitas residen Unpad di RSHS oleh Kemenkes. Meski begitu, FK Unpad tetap memberi layanan pendidikan berupa pembelajaran online yang sifatnya kognitif.

Are there any comments regarding this case?
Yep, komentar datang dari berbagai pihak termasuk dari Ketua DPR, Puan Maharani, yang mendesak kepolisian buat menelusuri korban dan pihak lain yang terlibat. Hal ini penting untuk mengembalikan kepercayaan publik ke institusi kesehatan dan dunia pendidikan. Senada dengan itu, Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, juga mendesak agar Priguna dihukum maksimal setelah aksi perkosaan yang dilakukannya ke pasien dan keluarga pasiennya. Kang Dedi menekankan kalau apa yang udah dilakuin tersangka ke para korbannya bukan tindakan kriminal biasa jadi wajib diberi sanksi tegas.

I see. Anything else?
Well, kamu harus tahu guys bahwa despite all the mess, Priguna melalui kuasa hukumnya meminta maaf kepada korban serta keluarganya dan masyarakat atas perbuatannya. Dalam keterangan persnya, kuasa hukum Priguna, Ferdy Rizky Adilya bilang bahwa emang kliennya dengan korban udah sempet berdamai pasca kejadian. However, Priguna tetep bakal menerima apapun konsekuensi hukumnya. Selain itu, Ferdy juga minta warga biar ngga menyebar identitas pribadi keluarganya pelaku, karena mereka ngga ada hubungannya dengan kasus ini.

Now, all you need to know about rencana pemerintah evakuasi warga Gaza ke Indonesia...

Ga, ga gitu mainnya.
Yes guys, di tengah kondisi Gaza yang udah luluh lantak dan korban jiwa yang terus bertambah, pemerintah Indonesia pada Rabu (9/4), mengusulkan rencana evakuasi sementara 1.000 warga Gaza ke Indonesia. Ide ini menimbulkan pro dan kontra dari berbagai pihak.

HAH? Tell me more!
OK. Jadi, ide untuk melakukan evakuasi warga Gaza ini disebut berlatarbelakang kemanusiaan. Kata Pak Prabowo, "Ya itu kan tawaran kita untuk ikut serta membantu masalah kemanusiaan yang penderitaan rakyat Palestina yang begitu dahsyat ya, kita ingin berbuat sesuatu." Pak Prabowo juga menegaskan bahwa rencana evakuasi ini hanya bantuan kemanusiaan aja, dan ngga akan merelokasi para korban.

Oh ok...

Selanjutnya, meski memiliki kapasitas buat melakukan evakuasi, Indonesia tetep nggak bisa sembarangan melakukan evakuasi ke warga Gaza, gaes. Menurut Menlu Sugiono, evakuasi harus dapet izin dari sejumlah negara yang punya kepentingan atas perdamaian di Palestina. Inilah yang membuat Presiden Prabowo melawat selama 6 hari (9-15 April 2025) ke sejumlah negara Timur Tengah seperti Uni Emirat Arab (UEA), Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania. Jika selama lawatannya Indonesia mendapatkan lampu hijau, maka rencana evakuasi warga Gaza bakal dijalankan.

Go on...

Selain itu, Menlu Sugiono juga menyatakan bahwa pemerintah Indonesia udah siap melakukan evakuasi ke warga Gaza khususnya warga yang mengalami luka-luka, anak-anak yatim, para pelajar, juga anak-anak yang mengalami trauma pascaperang. Kebijakan ini diambil Presiden melihat situasi konflik yang terus terjadi di Gaza dan banyak negara yang hanya diam saja. Selain itu, Kemenhan dan TNI menyatakan siap mendukung rencana evakuasi warga Gaza ke Indonesia. Menurut Kepala Biro Informasi Kemenhan, Brigjen TNI, Frega Wenas, pihak TNI punya prasarana yang mumpuni buat memindahkan dan merawat korban-korban perang di Gaza. Namun, sampai saat ini belum ada perintah resmi dari Presiden buat melakukannya.

Tapi kan banyak yang protes pasti...
Ya, betul. Karena relokasi ini ngga beda sama rencana Trump yang juga pengen mindahin warga Gaza (entah kemana), dengan dalih daerahnya udah ancur, untuk kemudian dibangun kembali jadi "real estate" halu buatannya. Padahal, warga Gaza selama ini mati-matian bertahan di tanah kelahirannya meski harus menghadapi risiko kematian setiap hari, karena emang resiko yang sama, guys. Tentara Israel bisa kapan aja menyerobot tanah mereka. Makanya, wacana ini mendapat banyak penolakan.

Dari siapa tuh?

Salah satu di antaranya adalah Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas yang bilang gagasan Presiden Prabowo ini patut dipertanyakan. In his words, “Pertanyaannya, untuk apa indonesia ikut-ikutan mendukung rencana Israel dan Amerika tersebut?” Selain MUI, ada juga Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana yang sus sama rencana Prabowo tadi. Menurutnya, timing atas rencana ini ngga pas, yakni ketika perang dagang di mana tarif masuk yang diberlakukan ke Indonesia tinggi banget, yakni hingga 32%. Menurutnya, rencana Prabowo tadi bikin banyak pihak mempertanyakan apakah ada deal tertentu aka udang di balik batu antara Trump dan Prabowo.

HMMM...

Terus, ada juga Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Ulil Abshar Abdalla a.k.a Gus Ulil yang bilang bahwa isu evakuasi warga Gaza ke Indonesia ini blunder dan nggak tepat. Menurutnya, harusnya semua pihak tuh mendukung upaya warga Gaza tetap berada di tanah airnya.

Terus, pemerintah ada komentar ga?

Ya pemerintah kekeuh bahwa ini bukan relokasi. Selain itu, Pak Prabowo juga menegaskan bahwa beliau bakal mengkonsultasikan rencana ini ke negara-negara Arab lainnya. However, satu negara udah menyatakan penolakannya guys, yakni Turki. Dalam keterangannya, Menlu Hakan Fidan menegaskan bahwa negaranya menolak rencana apa pun yang mengharuskan warga Gaza meninggalkan tanah airnya.

Hmmm emang rencananya kayak rencana AS ya...

True. Sebelumnya, pada Januari tahun ini, ketika Presiden Trump menyatakan ambisinya menyulap Gaza sebagai Riviera of the Middle East, nama Indonesia udah disebut-sebut, tuh. Yep, waktu itu Indonesia dijadiin negara tujuan buat relokasi dua juta warga Gaza. Namun, waktu itu Kemenlu dengan tegas membantah laporan atau informasi soal Indonesia jadi negara tujuan relokasi warga Gaza. Hingga penghujung Maret 2025, pemerintah menyatakan nggak pernah ada pembicaraan soal relokasi warga Gaza ke Indonesia dengan pihak mana pun. Tapi, situasi berubah ketika penerapan tarif impor diberlakukan sama AS. Indonesia, tiba-tiba menawarkan diri buat menerima evakuasi 1.000 warga Gaza dengan alasan kemanusiaan.

Hmmm... Anything else?
Yes, berdasarkan data UNRWA yang diakses dari laman Palestinian Central Bureau of Statisctics (PCBS), biaya yang harus dikeluarkan buat menampung satu orang warga Gaza adalah sekitar US$67-US$275/bulan atau sekitar Rp1,1-Rp4,6 juta per orang/bulan. Nah, kalo pemerintah serius mau evakuasi 1.000 orang warga, maka perlu anggaran sebesar Rp1,1-Rp4,6 miliar/tahun. Nominal sebesar itu belum termasuk kesiapan sarana dan prasarana buat menunjang kehidupan yang layak buat warga Gaza di Indonesia, ya. Di tengah APBN yang defisit sampai Rp104,2 T per Maret 2025, itung-itungan dana buat rencana evakuasi ini udah final belum, ya?

Another earthquake shook Myanmar on Sunday...

This time it was magnitude 5.6

Yep guys, setelah diguncang gempa bumi bermagnitudo 7,7 pada Jumat (28/3), Myanmar kembali mengalami bencana gempa bumi dengan magnitudo 5,6 pada Minggu (13/4). Gempa ini dipicu oleh patahan yang sama yang menjadi penyebab gempa besar magnitudo 7,7 sebelumnya, yaitu patahan Sanaing.

Tell me about it.
OK. Jadi gempa bumi yang mengguncang Myanmar kali ini pusat gempanya berada di 80 kilometer sebelah selatan Kota Mandalay. Berdasarkan kesaksian warga, orang-orang yang ada di gedung-gedung bertingkat di provinsi utara Chiang Mai dan Chiang Rai di Thailand ikut merasakan getaran gempa itu.

Go on...
Gempa besar yang terjadi pada Jumat (28/3) lalu, menyebabkan 3.649 orang tewas dan 5.018 korban lainnya luka-luka. Selain itu, ada lebih dari 145 orang yang sampai sekarang masih dinyatakan hilang. Menurut Departemen Meteorologi dan Hidrologi, sejak gempa magnitudo 7,7 sudah terjadi sekitar 89 gempa susulan dengan kekuatan berkisar antara magnitudo 2,8 - 7,5. Anyway, akibat gempa bermagnitudo 7,7 sebelumnya, banyak bangunan dan jembatan di Myanmar yang luluh lantak. Nggak sampai di situ, aliran listrik, akses terhadap makanan, air bersih, dan tempat tinggal juga hancur.

Duh... mereka ada yang bantu ga?

Ada kok. Myanmar sejauh ini udah menerima bantuan dari negara-negara dunia seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, Inggris, Selandia Baru, Korea Selatan, Jepang, sampai China. Pada Kamis (10/4), Kedutaan besar China menjanjikan bantuan kemanusiaan darurat sebesar 1 miliar yuan atau sekitar Rp2,24 miliar untuk korban gempa magnitudo 7,7 Myanmar. Dana dari China itu rencananya bakal dialokasikan buat menyediakan makanan, obat-obatan, juga rumah-rumah prefabrikasi yang sangat dibutuhkan warga. Selain itu, dana juga akan dipergunakan buat membiayai pengiriman tim medis, tim pencegahan wabah, juga tim ahli penilai dampak bencana. Sebelumnya, China juga udah kirim tim tanggap darurat, termasuk puluhan tenaga medis, ahli gempa, juga petugas rumah sakit lapangan, sekaligus anjing pelacak buat pencarian korban di reruntuhan.

Ada dari Indonesia?
Yep, sebagai negara tetangga, Indonesia juga turut bantu dong. Pada Kamis (3/4), pihak Kemenlu menyampaikan kalau Indonesia sudah menyerahkan bantuan kemanusiaan buat Myanmar. Bantuan kemanusiaan berupa bantuan logistik seberat 143 ton atau senilai Rp22,6 miliar itu diserahkan ke Wakil Menteri Bantuan Kesejahteraan dan Pemukiman Kembali Myanmar, Soe Kyi. Bantuan yang dikirim dari Indonesia berupa bahan pangan, obat-obatan, sampai perlengkapan medis dan perlengkapan penunjang pengungsian. Nggak hanya itu, Indonesia juga kirim tim gabungan dari Badan Nasional Pengendalian Bencana (BNPB), Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS), juga Emergency Medical Team dari Kemenkes dan Kemlu RI.

Penyaluran bantuan lancar aja kan?
Not really, meski sudah menyetujui gencatan senjata pada Rabu (2/4), kabarnya junta militer Myanmar malah menghambat bantuan dari sejumlah lembaga bantuan asing buat Myanmar. Dalam rilisannya, wakil pemimpin junta militer Myanmar, Jenderal Soe Win, menyatakan kalau tim bantuan dari organisasi apa pun nggak diperbolehkan beroperasi secara independen. Junta Myanmar menegaskan kalau mereka bakal memilih dengan ketat sejumlah lembaga kemanusiaan internasional karena ada dugaan kalau beberapa lembaga masuk ke Myanmar untuk mengeksploitasi bencana gempa yang dialami warga. Karena hal ini, angka kematian akibat gempa jadi makin besar karena penyaluran bantuan kemanusiaan yang nggak merata.

HAH? Terus gimana dong warganya?
Yep, nggak hanya membatasi penyaluran bantuan kemanusiaan, junta militer Myanmar juga membatasi akses alat berat di beberapa wilayah. Akibatnya, proses pencarian korban gempa jadi terhambat. Menurut penduduk, junta militer nggak mengizinkan alat berat pencarian beroperasi di daerah itu. Tanpa adanya alat berat itu, misi penyelamatan untuk warga yang terjebak di puing-puing nggak bisa dilakukan. Hasilnya, upaya pembersihan terhadap bangunan dan rumah-rumah yang runtuh akibat gempa hanya dilakukan di pusat kota dan sepanjang jalan utama.

I see. Anything else?
Yes, setelah sekitar dua minggu gempa hebat bermagnitudo 7,7 mengguncang Myanmar, warga Desa Kaylar di kawasan Danau Inle, Negara Bagian Shan, masih terlantar tanpa bantuan dari pemerintah.
Sekitar 4.000 orang warga Desa Kaylar kini makin putus asa menanti bantuan dari pemerintah yang nggak juga menjangkau desa mereka. Bencana gempa yang terjadi di penghujung Maret itu setidaknya menewaskan 31 orang dan menghancurkan 435 rumah yang ada di desa itu.

Were the dinosaurs already extinct when the asteroid hit the earth?

We got a new clue!
Guys, banyak orang yang percaya kalau dinosaurus sedang berkembang ketika sebuah asteroid raksasa menghantam bumi sekitar 66 juta tahun lalu. Namun ternyata, analisa terbaru dari tim peneliti yang mempelajari catatan fosil di Amerika Utara yang diterbitkan di jurnal Current Biologi pada Selasa (8/4) menemukan fakta baru. Dalam jurnal itu disebutkan banyak bukti kalau dinosaurus dalam kondisi yang baik-baik aja sebelum tumbukan asteroid yang memicu kepunahan massal itu terjadi. Dari temuan para tim peneliti, jumlah spesies dinosaurus mencapai puncaknya sekitar 75 juta tahun lalu dan mulai menurun pada 9 juta tahun sebelum hantaman asteroid terjadi. Tim menggunakan pemodelan hunian yang dipakai dalam ekologi dan konservasi yang bisa membantu menjelaskan fakta kalau sebuah spesies bisa terlewatkan atau nggak terdeteksi meski hidup di sebuah area tertentu. 

Berdasarkan studi baru ini, peneliti mengamati ada empat keluarga dinosaurus utama, di antaranya: Ankylosauridae (dinosaurus pemakan tumbuhan lapis baja), Ceratopsidae (herbivora besar bertanduk tiga termasuk Triceratops), Hadrosauridae (dinosaurus berparuh bebek), dan Tyrannosauridae (karnivora seperti Tyrannosaurus rex). Nah, model penelitian ini nunjukkin kalau selama periode waktu 18 juta tahun yang dipermasalahkan, proporsi lahan yang kemungkinan ditempati sama keempat kelompok dinosaurus ini tetap konstan dan nggak berubah. Hal ini menandai kalau mereka tinggal di habitat yang stabil dan punya risiko kepunahan yang rendah juga. Salah satu faktor yang memicu mengaburnya pola keberagaman dinosaurus adalah kurangnya batuan yang terpapar permukaan bumi selama periode waktu itu. Padahal kita semua tahu kalau batuan adalah media penelitian utama buat para pemburu fosil. Dari studi terbaru ini, diperkirakan kalau bukan karena tabrakan asteroid hebat itu, kemungkinan dinosaurus masih berbagi planet dengan mamalia, kadal, juga satu-satunya keturunan mereka yang masih hidup saat ini, yaitu burung.

"Harus ikut berbicara!"

Gitu guys kata mantan presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono pas memberikan closing remarks dalam diskusi panel terkait Perkembangan dan Dinamika Dunia Terkini Hari Minggu kemarin di Jakarta. Kata Pak SBY, Indonesia ini menganut politik bebas aktif, artinya kita juga harus berani berbicara dan mengemukakan pendapat di kancah internasional atas berbagai isu geopolitik, ekonomi, hingga keamanan.

When you've been so silent during the meeting...

Announcement

Thanks to Dea for buying us coffee today :)

Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here...just click here.  Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!

Catch Me Up! recommendations

We know all of us have experienced this: 'financial anxiety.'

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.