Kasus Pencabulan Anak Dibawah Umur Kapolres Ngada, Mahasiswa Dukung Kemerdekaan Palestina Ditangkap Pemerintah AS, Penggeledahan Rumah Ridwan Kamil Oleh KPK, Fall-Winter 2025 Paris Fashion Week

Admin
UTC
15 kali dilihat
0 kali dibagikan

Good morning 
Thursday is here, everyone! Cheer up a little bit because the weekend is near, and you're finally gonna have time to catch up! with your favorite series. On a serious note, we'll give you some updates on Kapolres Ngada (that's gonna get you reallly reallly angry), to Valentino's runway. Scroll down...

First stop, Kasus Pencabulan Anak di bawah umur Kapolres Ngada...

(This news contains information about torture and sexual violence that may be too gruesome. Come back later or proceed with cautions!)
Ngamuk banget sama isilop, gila. Kayaknya ga abis-abis berita nyeleneh dan ga bermoral muncul dari personil institusi yang katanya bertugas melayani masyarakat itu. Kali ini, kita dibikin marah banget sama kasus pencabulan anak di bawah umur yang dilakukan oleh Kapolres Ngada di Nusa Tenggara Timur, namanya  AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja.

MARAH BGT.

BGT. Yang gila guys, korbannya adalah anak berumur enam tahun. Menurut keterangan Polda NTT, peristiwa pencabulan ini terjadi di sebuah hotel di Kupang pada 11 Juni 2024. Lebih gilanya kasus ini terungkap dari laporan Australian Federal Police (AFP) atau Kepolisian Federal Australia di Januari 2025.

Kok bisa?
Jadi awalnya, laporan dari pihak berwajib Australia ini masuk ke Divisi Hubungan Internasional Polri karena ada kemunculan video kekerasan seksual di sebuah situs porno di sana. Otoritas Australia kemudian menelusuri asal videonya dan diketahui bahwa video itu diunggah dari Kota Kupang, NTT. Dari temuan itu, Mabes Polri kemudian menginstruksikan Polda NTT untuk melakukan penyelidikan. Terus, penyelidikannya dimulai dengan menerjunkan Tim Divisi Propam Mabes Polri ke Bajawa, Kabupaten Ngada yang menjadi tempat si Fajar gila ini bertugas. Eventually, si Fajar ditangkap pada Kamis 20 Februari lalu dan dibawa ke Jakarta.

Wah, beneran sakit jiwa.

Ga cuma sampe situ, guys. Karena diketahui juga bahwa setelah ditangkap, Fajar kemudian dites urine dan hasilnya positif menggunakan narkoba. Yep, doi terindikasi juga pake narkoba jenis sabu, guys. Udah pencabulan, di bawah umur, TPPO, pake nyabu pula.

Bisa-bisanya....
Well, kamu harus tahu juga nih bahwa setelah dilakukan penyelidikan oleh Polda NTT, diketahui bahwa dalam melakukan aksinya di kamar hotel tadi, si Fajar pake identitas asli berupa fotokopi SIM atas nama Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja. Terus, pelaku diketahui memesan seorang anak perempuan berusia enam tahun lewat seseorang berinisial F. Sebagai imbalan atas jasa mencarikan anak perempuan, F dibayar Rp 3 juta rupiah.

Ngga masuk logika gilanya...
Rite. Tapi yang ga masuk logika juga, sampe berita ini ditulis tadi malem, pelaku masih belum jadi tersangka. Padahal sejak  Senin (3/3), pihak Polda NTT udah melakukan gelar perkara dan penyelidikan udah naik ke tahap penyidikan. Tapi ya gitu, saat ini masih di penyidikan aja dan Polda NTT udah memeriksa sembilan saksi.

Kok bisa belum jadi tersangka?
Nah, ini yang bikin heran. Dalam konferensi pers di Mapolda NTT pada Selasa (11/3) sore, Direktur Reskrimum Polda NTT, Kombes Patar Silalahi dengan didampingi Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol. Henry Novika Chandra bilang bahwa bahwa belum adanya penetapan tersangka karena Fajar udah dibawa ke Jakarta pada 24 Februari lalu untuk diperiksa di Divisi Propam Polri. Saat ini, sudah ada jadwal pemeriksaan terhadap AKBP Fajar di Mabes Polri dalam waktu dekat. By the way, pelaku bakal dijerat pasal 6 huruf (c) dan pasal 14 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang tindak pidana kekerasan seksual dengan ancaman 12 tahun penjara.

Is that all???
Nope, kalau kita pikir itu udah paling parah, ternyata masih ada lagi, guys. Menurut Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Kupang, Imelda Manafe, ada tiga korban lain yang terindikasi anak di bawah umur yang jadi korban si Fajar, yang masing-masing berusia 14, 12, dan 3 tahun. Saat ini korban yang berusia 12 tahun sudah dalam pendampingan dinas untuk penanganan trauma. Lalu, untuk korban berusia tiga tahun, ditangani di rumah lewat pendampingan orang tua yang bersangkutan. Sedangkan, korban yang berusia 14 tahun sampai saat ini belum diketahui di mana keberadaannya.

So disgusting!!!
Setuju banget, ga kebayang kayak apa traumanya para korban. Dari informasi yang berhasil dihimpun, Fajar diduga nyuruh orang buat ngontak para korban lewat aplikasi pesan instan gratis yang biasa dipakai buat cari teman baru. Korban pertama berusia 14 tahun dibujuk dengan diiming-imingi makan di restoran sebuah hotel sebelum dibawa ke kamar. Di kamar hotel itu, korban diduga kuat mengalami kekerasan seksual dan direkam. Dari situ, korban pertama didesak buat cari anak-anak sebayanya buat jadi korban selanjutnya.

So, where are we going from here?
Kata polisi sih, kasus ini sekarang dalam penanganan Mabes Polri. Sekarang AKBP Fajar udah dinon-aktifkan dan menjalani pemeriksaan yang hasilnya pelaku juga positif narkoba. Dalam keterangannya, Kadiv Humas Polri Inspektur Jenderal, Sandi Nugroho, menjelaskan bahwa Kapolri Listyo Sigit Prabowo berjanji bakal menindak tegas Fajar yang terlibat kasus asusila dan narkotika. Lebih lanjut, Sandi juga bilang anggota yang terbukti problematik terlepas dari pangkatnya bakal tetap ditindak.

Apa respons KPAI soal kasus ini?
Yep, menurut Ketua KPAI, Ai Maryati Solihah, kasus ini sangat mengejutkan karena pelakunya adalah petinggi kepolisian. Lebih lanjut, Ai mendesak Polri supaya nggak berhenti di penyelidikan kasus kekerasan seksual anak di bawah umur saja. Tapi, harus menyoroti kemungkinan unsur tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Sejalan dengan itu, pengamat kepolisian dari UII, Eko Riyadi, juga mendorong Polri buat menggunakan video yang diunggah di situs porno Australia sebagai bukti awal buat melakukan investigasi lebih jauh soal potensi TPPO.

I see. Anything else?
Well guys, karena yang dilakukan si Fajar itu gila banget, pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISSES), Bambang Rukminto, mendesak supaya dia dijerat pasal berlapis karena nggak hanya bikin malu institusi Polri tapi juga negara. Dalam keterangan persnya pada Rabu (12/3), Bambang menegaskan kalau kejahatan seksual pada anak termasuk kejahatan luar biasa (extraordinary crime) dan termasuk the most serious crime. Pokoknya proses peradilan buat kasus ini harus kita kawal bareng-bareng, nggak ada yang namanya damai atau selesai secara kekeluargaan buat sexual predator!

Now, on the arrest of Mahmoud Khalil as the symbol of...

attack on free speech.
Cape banget sama muka duanya pemerintah Amerika Serikat. Katanya si paling free speech, tapi kalo free speech-nya belain Palestina, mereka mendadak jadi diktator. Yep, inilah yang tergambar dari aksi pemerintahannya Donald Trump yang baru aja menangkap seorang mahasiswa magister Columbia University bernama Mahmoud Khalil pada Sabtu (8/3) malam. Diketahui, penangkapan Khalil itu karena doi merupakan salah satu mahasiswa yang aktif menyuarakan kemerdekaan Palestina.

Background pls.
Alright. Jadi kalo kamu inget, beberapa waktu lalu sempet rame demo dukungan terhadap Palestina oleh mahasiswa yang kuliah di Columbia University, New York, Amerika Serikat. Waktu itu, mahasiswa ga berhenti orasi di depan kampus, kemping dan melakukan edukasi yang intinya mendesak Israel dan Amerika Serikat menghentikan aksi genosidanya di Gaza. Nah Khalil ini termasuk one of them, karena dia juga orang Palestina, guys. Yang harus kamu tahu, Khalil adalah pemegang green card US dan tinggal di Amerika Serikat secara legal. Long story short, Trump kepilih and all hell broke lose...

Maksudnya gimana?

Well, karena Selasa (11/03) kemarin banget, Trump ngumumin di akun sosmed resminya White House bahwa dia bakal menangkap dan mendeportasi Khalil yang disebutnya sebagai "Radical Foreign Pro-Hamas Student on the campus of @Columbia University". Trump bilang, ini adalah yang pertama, dan yang lain bakal nyusul. Pokoknya siapapun yang terlibat dalam aksi anti-semitis, pro-teroris dan anti-Amerika bakal ditangkap. Gitu katanya.

Wah GILA.

Banget. Ngga lama, ya beneran ICE aka otoritas imigrasi federal AS langsung menangkap Khalil yang padahal istrinya adalah warga Amerika Serikat dan lagi hamil delapan bulan. Tapi ya gitu guys, usaha Trump untuk mendeportasi Khalil ga serta merta bisa dilakukan karena pengadilan setempat memutuskan buat nge-block perintahnya Trump untuk sementara waktu. Menurut Hakim Jesse Furman yang merupakan hakim di kasusnya Khalil, pihaknya mau mendengar pembelaan dari Khalil dulu, dan rencananya hearing tersebut akan diagendakan hari ini waktu setempat.

Tapi emang si Khalil tuh senyeremin apa sih?

Jadi, Khalil ini adalah salah satu mahasiswa yang aktif nego-nego sama kampus soal aksi demonstrasi pro Gaza yang digelar di Columbia University. Jadi emang bisa dibilang Khalil ini wajah yang paling sering muncul when it comes to aksi demonstrasi di kampus Columbia. However, Khalil berkali-kali menegaskan dalam beberapa kesempatan bahwa aksinya bukanlah anti-semit. In his words: “There is, of course, no place for antisemitism. What we are witnessing is anti-Palestinian sentiment that’s taking different forms and antisemitism, Islamophobia, racism (are) some of these forms.”

I see...

Saat ini, Khalil lagi ditahan di detention center buat mereka yang status imigrasinya bermasalah di New Orleans. Dalam keterangan resminya,  jubir Departemen Keamanan Dalam Negeri, Tricia McLaughlin bilang bahwa penangkapan ini adalah dukungan terhadap executive order-nya Trump yang melarang antisemitisme karena Khalil diyakini berafiliasi dengan Hamas. Ga cuma ditangkap dan terancam di deportasi, green card Khalil juga terancam dibatalkan, guys.

Green card?

Yep, green card tuh kayak status permanent resident buat warga asing yang tinggal di US. Pokoknya almost close to citizenship status, deh. Tapi nyatanya, Trump ga bisa seenak udel mencabut status green card seseorang, unless orang itu bener-bener melakukan tindakan kriminal kayak pembunuhan, pencurian, pencucian uang, KDRT hingga kepemilikan senjata ilegal. Makanya, para ahli imigrasi di AS melihat penahanan atas penduduk tetap yang sah dan belum didakwa atas kejahatan adalah langkah luar biasa tanpa dibarengi dasar hukum yang jelas. Menurut pendiri Immigrant ARC, Camille Mackler, penangkapan Khalil lebih ke pelanggaran atas first amendment, kayak UUD-nya di kita, yang menjamin kebebasan berpendapat.

Amen.

Makanya kan, menyusul penangkapan ini, banyak massa pro Khalil yang menuntut pembebasannya. Hal itu terbukti dari 1,7 juta tanda tangan untuk petisi di Action Network yaitu surat berisi tuntutan pembebasan segera Mahmoud Khalil. Selain itu, ada ratusan orang yang berkumpul di luar Gedung Federal Jacob K. Javits pada Senin (10/3) untuk memprotes penangkapan Khalil. Selain itu, Ben Wizner dari American Civil Liberties Union juga menyebut penangkapan Khalil sebagai tindakan luar biasa, ilegal, dan menyalahi nilai-nilai Amerika.

Terus ada yang dukung pemerintah nggak?
Of course, ada aja yang pihak yang malah muji pemerintahan Trump, salah satunya Anti-Defamation League (ADL) yang pro Yahudi. Dalam postingan X-nya, ADL memuji langkah pemerintah buat mengekang tindakan antisemitisme di AS. Lebih lanjut, ADL juga dukung para aktivis pro-Palestina ini dideportasi dan dicabut green card-nya.

I see. Anything else?
While kasusnya Khalil berjalan, kamu harus tahu juga guys bahwa Trump lagi merancang aturan buat kembali memberlakukan larangan perjalanan aka travel ban 2.0 terhadap pengunjung AS dari negara-negara muslim. Menurut bocoran, negara-negaranya adalah Sudan, Somalia, Syria, Yemen, Iran, dan Libya. Terus katanya, daftar ini akan segera ditambah dengan Pakistan dan Afghanistan.

Mending kita juga gausah ke AS dulu guys karena TBH US is sooooo overrrrrated!

All you need to know about Penggeledahan Rumah Ridwan Kamil oleh KPK...

related to Bank BJB corruption case.
Hari silih berganti, kabar soal dugaan korupsi menghiasi pemberitaan media di Indonesia. Banyak nama-nama orang terkenal yang disoroti karena kediamannya disambangi KPK, salah satunya adalah rumah mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil atau Kang RK.

Tell me more.
Alright, jadi rumah RK yang berlokasi di Cimbuleuit, Bandung, baru aja digeledah oleh tim penyidik KPK terkait dugaan korupsi dana iklan Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) pada Senin (10/3). Upaya penggeledahan itu bertujuan untuk mencari bukti soal kasus yang saat ini sedang dalam tahap penyidikan KPK. Lewat pernyataan resminya, RK membenarkan kalau kediamannya didatangi KPK terkait BJB. Lebih lanjut, RK menyatakan menghormati penggeledahan KPK yang disebut sudah lebih dulu memperlihatkan surat resmi. Meski begitu, RK enggan menjelaskan rincian soal dugaan kasus korupsi ini dan meminta media menunggu keterangan KPK yang berwenang.

Go on.
So, KPK udah menerbitkan surat perintah penyidikan (sprindik) kasus Bank BJB ini sejak 27 Februari 2025. Dalam keterangannya, Ketua KPK Setyo Budiyanto pada Rabu (12/3) bilang bahwa dugaan korupsi di Bank BJB ini berkaitan sama mark up atau penggelembungan anggaran untuk pengadaan iklan. KPK diketahui menyita sejumlah barbuk di rumah RK berupa sejumlah dokumen dan barang. Namun, Setyo menegaskan bahwa status RK masih saksi di kasus dugaan korupsi Bank BJB ini.

Terus, apa respons partai Golkar?
Yep, respons Golkar sebagai partai yang menaungi RK saat ini tentunya disoroti. Dalam keterangannya pada Rabu (12/3), Waketum Golkar Adies Kadir menyatakan kalau penggeledahan rumah RK oleh KPK atas dugaan korupsi Bank BJB sebagai masalah pribadi. Sehingga, Adies menegaskan kalau dugaan korupsi itu nggak ada sangkut pautnya sama Golkar. Selain itu, beliau juga menyebut bahwa RK masih berstatus kader baru di Golkar. Finally, pihak Golkar menegaskan bahwa mereka bakal berkomunikasi sama RK buat minta penjelasan terkait kasus dugaan korupsi ini.

Terus tersangkanya siapa aja?
Well, kasus dugaan korupsi Bank BJB ini masih dalam tahapan pendalaman sampai saat ini. Menurut Jubir KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, penyidik KPK udah mengantongi lima nama tersangka. Tapi, saat ini list namanya masih belum bisa dibuka ke publik. Lebih lanjutnya kemungkinan bakal dibuka di hari Kamis (13/3) atau Jumat (14/3) ketika rilis perkara. Lima tersangka dugaan korupsi Bank BJB ini merupakan penyelenggara negara dan pihak swasta.

Are there any comments about this?
Yep, terkait penggeledahan rumah RK ini, organisasi anti-korupsi ikut angkat bicara. Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman, mendorong KPK memanggil RK untuk diperiksa terkait dugaan korupsi Bank BJB. Doi bilang, RK bisa berperan sebagai saksi untuk memberikan keterangan yang mendukung penyelidikan. Lebih lanjut, Boyamin menekankan pemeriksaan RK sebagai saksi bisa mendalami potensi keterlibatan atau peran RK dalam kasus dugaan korupsi Bank BJB ini. Selain itu, Boyamin juga menambahkan kalau RK belum tentu terlibat kasus hanya karena rumahnya digeledah KPK.

I see. Anything else?
Yes, laporan audit Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) terhadap sejumlah kegiatan Bank BJB tahun 2021-2023 beredar di dunia maya. Salah satu kegiatannya adalah rencana dan realisi anggaran produk dan belanja iklan. Lalu, di tengah penyidikan dugaan korupsi, Dirut Bank BJB, Yuddy Renaldi mengundurkan diri pada Selasa (4/3) atas pertimbangan alasan pribadi. Sampai sekarang belum diketahui pasti apakah pengunduran diri Yuddy ini ada kaitannya sama penyidikan korupsi KPK atau nggak.

When you think about the modest place in Paris might be in a runway but...
it's actually a public bathroom.

Dunia mode emang selalu out of the box, dan itulah yang bikin industri ini selalu jadi sorotan. Pernah nggak sih kebayang kalau kamar mandi umum bisa jadi runway yang super gemerlap dan classy? Yep, peragaan busana Valentino untuk koleksi Fall-Winter 2025 Paris Fashion Week bertajuk "Le Méta-Théâtre Des Intimités" (atau "Meta-Theater of Intimacies" ini jadi pernyataan niat dari desainer Alessandro Michele untuk mengubah sebuah spot di Paris jadi kamar mandi yang super eye catching. Kamar mandi nyentrik dan super catchy itu dirancang dengan lantai keramik juga lampu strip di langit-langitnya. Nah, para model lalu muncul dari bilik-bilik tiruan yang bermandikan cahaya merah untuk memperagakan busana terbaru dari sang desainer. Menurut Michele, set yang dibangunnya itu digambarkan sebagai ruang distopia yang mengganggu. Idenya terinspirasi dari mendiang sutradara David Lynch dan mengacu pada beberapa filsuf seperti Michel Foucault, Hannah Arendt, dan Mario Perniola.

Ide utama Michele membawa toilet umum sebagai konsep peragaan busana sebagai bukti bahwa ada batas antara dalam dan luar, simbol intimasi dan sesuatu yang nggak bisa dihindarkan dari pandangan umum. Senada dengan main concept peragaan busana, koleksi Michele yang dikenakan para modelnya juga membawa pesan yang sama. Para modelnya mengenakan pakaian dalam di atas pakaian luar yang terbuat dari renda tipis. Selain itu, beberapa koleksi unik lainnya meliputi celana pendek pucat sepaha yang dilengkapi jubah hitam yang dipadupadan dengan kemeja juga dasi. Hampir tiap model mengenakan penutup kepala sebagai ciri khasnya. Para tamu undangan mengapresiasi dan menyukai koleksi Valentino kedua karya Michele, terbukti dari sorak dan tepuk tangan untuk sang desainer ketika naik panggung sampai menghilang ke dalam bilik. Beberapa selebritas yang menghadiri peragaan unik ini seperti Barry Keoghan, Chappell Roan, dan Jared Leto.

"Koruptor nerakanya lebih jahanam dibanding pencurian biasa,"

Gitu guys kata Menteri Agama Nasaruddin Umar pas ngasih pidato bertema 'Membangun Integritas Bangsa Melalui Peran Serta Masyarakat Keagamaan' di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, Jakarta Selatan, Rabu (12/3). Kata Prof Nazar, dalam Islam diajarkan bahwa kalau seseorang mencuri sesuatu dan mau bertaubat, maka bentuk taubatnya adalah dengan mengembalikan barang-barang orang yang pernah diambil. Tapi kan koruptor ini nyolong dari sekitar 280 juta pembayar pajak di tanah air, jadi ngga mungkin dia bisa balikin satu per satu uang rakyat. Makanya hukumannya emang neraka jahanam.

We don't think they're scared, Prof. But, a nice reminder...

Announcement

Thanks to Someone for buying us coffee today :)

Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here...just click here.  Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!

Catch Me Up! recommendations

We know you'll always need some self-care ideas. We've got you 50 :).

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.