First stop, let’s get you up to speed on: The curious case of dokter koas that got beaten up...
In Palembang.
Yep, kisah "sayang anak but make it criminal" bukan sekali aja kita denger ygy. Sebelumnya kita tau soal kasusnya Mario Dandy yang sampe membuka semua kasus hukum bokapnya, and now, everybody meet... Lady Pramesti...
Siapa tuh??
Well, kamu pasti ngikutin nih kasus pemukulan dek koas yang viral dibahas baru-baru ini. Jadi dalam video yang ramai tersebar di medsos, diketahui bahwa orang yang dipukuli dalam video itu bernama M. Lutfi, seorang mahasiswa Koas di rumah sakit RSUD Siti Fatimah, Palembang.
Lutfi dipukuli oleh laki-laki berbaju merah yang dalam video terlihat emosi banget sampai memberi bogem sampai bertubi-tubi. Terus, kenapa harus sampai pakai otot, sih? Let's catch up!
Tell me.
Sure. Jadi Lutfi dan Lady ini adalah mahasiswa/i Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri), Palembang. Dua-duanya sedang menjalani koas, dan Lutfi bertugas sebagai ketua kelompok yang ngatur soal penyusunan jadwal jaga. Nah dalam perjalanannya, diketahui bahwa Lady nggak setuju dengan penetapan jadwal jaga yang jatuh di masa libur panjang Nataru.
Terus??
Perasaan nggak setuju itu berbuntut panjang sampai orang tuanya Lady harus ikut turun tangan. Yap, her mom was her best army, indeed.
Lagi-lagi, dalam rekaman percakapan viral yang diduga dilakukan oleh ibunya Lady yang bernama Sri Meilina dan Lutfi, terdengar keduanya mau janjian karena ada hal penting yang mau dibahas. Dari sini keduanya kemudian bertemu di kafe Storia yang berlokasi di Jalan Demang Lebar Daun, Palembang pada hari Rabu (11/12) sekitar jam 5 sore.
HMMM this is getting interesting...
Of course. Karena keduanya kemudian bertemu untuk membicarakan tentang jadwal jaga si Lady. Diketahui bahwa meski telah bertemu, Lutfi nggak bisa memenuhi permintaan untuk mengganti jadwal jaga karena jadwalnya sudah disepakati bersama. Dari situ, supirnya Bu Sri, namanya Fadilah yang duduk dekat dengan Lutfi akhirnya melayangkan bogem mentah bertubi-tubi ke wajahnya.
EBUSET.
Makanya rada-rada, guys. Eventually, Fadilah kemudian ditetapkan jadi tersangka kasus pemukulan oleh Polda Sumsel. Doi yang dateng sendiri menyerahkan diri ke Polda, guys, dengan didampingi oleh kuasa hukumnya, Titis Rachmawati. Dalam keterangannya, Fadilah bilang bahwa alasan doi mukulin Lutfi ya karena doi kzl keinginan bosnya ga diikutin. Akibat tindakannya ini, Fadilah dijerat Pasal 351 ayat 2 KUHP dengan ancaman pidana paling lama lima tahun.
So, we're done?
Engga dong. Netizen yang udah muak banget dengan arogansi orang sok penting kemudian did their research, dan kini berhasil terungkap bahwa emang orang tuanya si Lady adalah pejabat. Bokapnya bernama Dedy Mandarsyah adalah Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Barat. Meanwhile, nyokapnya punya butik.
Nothing weird, rite?
Wait until you read about... jumlah kekayaan Dedy yang fantastis hingga mencapai Rp9,8 miliar. Hal ini jadi makin disorot karena nama Dedy ternyata pernah kesebut dalam penyelidikan KPK atas Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur, November tahun 2023 lalu. Atas hal ini, KPK bilang mereka bakal terus melakukan pendalaman, terutama dalam hal anomali kekayaannya si Dody.
Bener-bener anak tuh can make you or break you.
So true. Meanwhile dari pihak korban, bokapnya Lutfi, namanya Wahyu Hidayat bilang bahwa anaknya masih mengalami trauma karena insiden tersebut. Pak Wahyu juga bilang dirinya udah lapor polisi dan akan membiarkan proses hukum berjalan dengan semestinya.
Alrite. Anything else?
Well, talking about the cause of all this drama, yaitu jadwal koas, kamu harus tahu guys bahwa emang pembagian jadwal jaga atau piket jaga untuk mahasiswa koas kedokteran tuh diatur lewat proses musyawarah mahasiswa. Setelah jadwal jaga hasil musyawarah itu disepakati, selanjutnya akan diberikan ke koordinator pendidikan mahasiswa profesi kedokteran, sehingga untuk mengubah jadwal sesuai keinginan sepihak itu nggak bisa dilakukan.
Learn more about what you need to know BEFORE applying to medschool, here.