Now, let's get you updated on: Miftah Maulana's case....
Mundur jadi pejabat.
Yoi. Usai bikin marah seluruh warga Indonesia dengan statement gobl*knya, Jumat pekan lalu nih, (6/12), Miftah Maulana Habiburrahman akhirnya mundur dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Nangis-nangis tuh dia pas menyatakan mundur. Tapi nangisnya karena…. terharu Presiden Prabowo mau ngasih kesempatan untuknya menjabat. More on those, scroll down..
Hold on. I need some background.
You got it. Jadi, kayak yang kita bahas kemaren, video Miftah Maulana nge-gobl*k-gobl*kin penjual es teh bernama Sunhaji tuh rame banget di sosial media ya (Read the full story here). Saking ramenya, Miftah yang Oktober lalu diangkat sebagai salah satu Utusan Khusus Presiden itu pun sampe ditegur bosnya, Presiden Prabowo, guys. Yep, doi ditegur Pak Prabowo lewat Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya. Katanya harus lebih hati-hati kalau menyampaikan pendapat atau pidato di depan umum cenah.
Okay….
But, wait until you read about: Mulutnya si Miftah ini emang udah ga sekolah dari dulu, guys. Iya, we’re talking about videonya Miftah yang ngehina pesinden senior, Suyati aka Yati Pesek. Rill si what so called ‘tokoh agama’ ini bener-bener MENGHINA Bu Yati dengan kalimat yang nggak pantas sama sekali. Dan kejadiannya tuh kan udah dua tahun yang lalu ya, tapi sakit hati yang dirasain Bu Yati masih ada banget sampai hari ini, guys. Dia pendam aja semua sendiri (poor Bu Yati). In her words, Bu Yati bahkan bilang: "Salahku apa? Padahal aku muhajadah di situ, aku tidak pernah dibayar, tidak minta bayaran. "Aku cuma cari ilmu, ternyata kayak begitu. Aku cuma bisa menahan, cuma diam saja."
Kasian :( Jelek banget u, Miftah…..
Menanggapi videonya bareng Bu Yati viral, tau nggak si Miftah bilang apa? "Kalau toh kemudian itu diambil, diviralkan kembali, ya saya bisa berbuat apa? Artinya memang saya selalu mengatakan orang baik pasti punya masa lalu, dan orang jelek, saya meyakini pasti akan ada masa depan,” katanya dalam konferensi pers di Sleman, Jogja, pada Jumat (6/12). Lebih jauh, sejak video itu viral lagi, Miftah belom komunikasi sama Bu Yati, guys. Tapi udah coba buat nge-reach out. “Insya Allah akan bersilaturahmi dengan beliau,” katanya gitu.
Hmmm yang kaya gini jadi pejabat….
Nah yang harus kamu tahu adalah: Di Jumat kemaren itu juga, Miftah Maulana ini akhirnya menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, guys. Lebih jauh, bersama keputusan ini, Miftah bilang keputusan ini dibuat bukan dengan paksaan dari pihak mana pun dan bukan juga permintaan siapapun. Emang udah atas muhasabah, berdoa, dan istikharah katanya.
Okay…
Lebih jauh, keputusan Miftah Maulana mundur sebagai Utusan Khusus Presiden ini juga karena istrinya, guys. Iya, istrinya tuh dari bulan lalu diketahui sempat bilang dia nggak nyaman jadi istri pejabat. “Saya lebih nyaman jadi istri Gus Miftah yang saya kenal,” cenah. In that sense, Miftah nangkepnya ya “That’s the sign” gitu kan. Makanya akhirnya diputuskan mundur. Miftah sendiri diketahui juga udah kontakan sama Mayor Teddy. Dan Mayor Teddy-nya juga kayak “The decision is yours,” gitu lah.
Jadi fix resign?
Most likely, yes. Soalnya Miftah baru ngomong ke Mayor Teddy kan, belom ngomong langsung sama Presiden Prabowo, guys. That being said, Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid justru berharapnya Pak Prabowo nggak nge-acc resign-nya Miftah Maulana ini. Yep, dalam keterangannya Sabtu (7/12) lalu, Gus Jazil ngeliatnya ya, “Semua orang nggak luput dari salah,” gitu lo. Gus Jazil bahkan ngeliatnya Miftah cuma ‘keseleo lidah’ kemaren, guys, dan itu manusiawi banget. Toh udah minta maaf dan udah dimaafin juga katanya.
Cancel juga ajalah si jajil jajil ini...
Iya kan? Lebih jauh, Wakil Ketua Umum PKB itu juga menyebut pasti lebih banyak nasihat yang bagus yang keluar dari mulutnya Miftah daripada yang jelek-jeleknya. Iya. Gus Jazil juga yakin banget Miftah Maulana ini bisa kasih kontribusi yang besar untuk ummat. Secara orangnya juga pro wong cilik. That being said, Gus Jazil sih berharap Presiden Prabowo nggak age-acc resign-nya Miftah ini, gengs.
I believe Presiden Prabowo has a say….
Of course. Menyikapi segala blunder-nya Miftah sampe yang bersangkutan menyatakan mundur, Presiden Prabowo Subianto bilang itu tindakan ksatria, guys. Iya, dalam keterangannya Jumat lalu, Pak Prabowo bisa ngerti kenapa sampe keluar kata-kata begitu dari mulutnya Miftah. “Ya mungkin karena beliau memang bergaul dan sering berceramah di kalangan bawah, mungkin bahasa beliau niatnya bukan niat jahat, bukan niat hina,” tapi salah ucap, kata Pak Prabowo.
Hah sorry gimana?
Iya salah ucap. Masih dari keterangan Presiden Prabowo Subianto, di sini Miftah-nya juga tahu kalau dia salah, guys. Dia tanggung jawab, dia mengundurkan diri, katanya gitu. Jadi kayak, it tells everything lah, apalagi di Indonesia ini ygy ehehehehe. Pak Prabowo sendiri juga bilang jarang tuh orang begitu. Makanya harus dihargai.
Terus Miftah gimana?
Balik lagi ke Miftah. Miftah sendiri sih terharu banget ygy. Sampe nangis tuh dia kemaren. Nangisnya bukan karena ngerasa bersalah sama Pak Sunhaji atau Bu Yati, tapi ya itu. Dia terharu karena Presiden Prabowo udah sepercaya itu ke dia. Terus terharu juga udah dikasih kesempatan untuk menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden. Jadi ya sedih aja, "Nggak bisa memenuhi ekspektasi Pak Prabowo,” katanya.
……
Jadi ya udah. Miftah Maulana yang notabene pemuka agama ini sih kemaren bilangnya nggak bakal mengubah gaya dakwahnya. Semua orang punya karakter masing-masing dan karakter itu tetap bakal dipertahankan, katanya gitu. Cuma pemilihan katanya aja yang kedepannya mungkin bakal lebih hati-hati. Iya, Miftah kemaren bilangnya dia belum aware gitu lo sekarang banyak banget yang kenal dia. Semua kamera nyorot dia, all eyes on him ga tuh. Jadi kedepannya pemilihan diksi dan kata-kata yang dipake dalam dakwah ya bakal lebih santun.
Got it. Anything else I should know?
Btw, soal betapa blunder-nya Miftah Maulana ngegoblok-goblokin penjual es teh sampe track record-nya menghina pesinden senior, pakar politik dari BRIN, Lili Romli ngeliatnya ini tuh pelajaran buat Presiden Prabowo Subianto, guys. Iya, pelajaran buat Presiden dalam memilih pejabat setingkat menteri. “Harus selektif, jangan asal angkat. Selain harus punya kapasitas, harus juga disertai integritas dan moral atau akhlakul karimah,” kata Bu Lili. Apalagi mereka digaji pake duit rakyat kan eheheheh. Miftah Maulana sendiri sih selama menjabat ngaku belum pernah terima gaji ygy. Belum pernah terima fasilitas negara, termasuk rumah dinas.
Untung belom :)))))





