First stop, let’s get you up to speed on: Agus Buntung’s case….
Trigger warning: This content contains sexual assault which could be unsettling for some readers. Proceed with cautions!
Marah banget ngeliat kasus pelecehan seksual. Kasus kekerasan seksual yang nggak abis-abis terjadi di Indonesia. Pelakunya juga kayak nggak tahu diri gitu lo. Manfaatin rasa empati orang buat kepentingan dia sendiri. Yep, ini ceritanya Agus Buntung alias Iwas, pria disabilitas di Mataram, Nusa Tenggara Barat. Senin kemarin (9/12), doi ditetapkan sebagai tersangka kasus pelecehan seksual yang korbannya mencapai 15 orang!
Background pls.
You got it. For starters, everybody meet: I Wayan Agus Suartama aka Agus Buntung. Jangan kegocek sama fisiknya yang disabilitas, guys. Karena kelakuannya bisa beneran bejat. Gini, gini, in case you need a little background, Agus Buntung ini melakukan pelecehan seksual di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Awalnya ada dua versi kronologi tuh: Versi Agus vs versinya korban.
Coba jelasin pelan-pelan….
Kita mulai dari versinya Agus. Dia sendiri ngakunya bahwa dirinya yang justru dijebak sama korban. Agus ini bilang korban yang membuka pakaiannya, sampai bukain celananya Agus. Nggak sampe di situ, Agus juga menjadikan keterbatasan fisiknya yang nggak punya dua tangan jadi tameng. Kayak, “Nih liat. Dengan keadaan begini, gimana bisa gue melakukan pelecehan seksual?” Gitu lah kira-kira.
I see…..
Tapi cerita begitu nggak bertahan lama, guys. Iya, kelakuan bejat Agus akhirnya terungkap setelah salah satu korban melapor ke kepolisian yang langsung di-follow up sama Polda NTB. Dari pengakuan korban, kejadiannya terjadi begitu cepat, sih, pada 7 Oktober lalu tepatnya. Intinya, pelecehan itu terjadi di sebuah homestay nggak jauh dari Taman Udayana, salah satu spot terkenal yang dijadiin tempat nongkrong di Mataram.
Tell me more.
Gongnya di sini adalah, si Agus ini melakukan gaslighting dan manipulasi emosi korban, guys. Yep, ini ketahuan dari rekaman suara yang beredar. Di situ si Agus ngomong gini: “Saya bisa baca langsung kok. Bingung kenapa saya ngomong gini, kamu kira saya modus sama kayak cowok-cowok yang lain. Buktinya dia (Re: cowok lain) ngerusak kamu. Saya langsung to the point, biar kamu tidak bilang saya ngerusak. Walaupun kita berdua di kamar, saya tidak bisa apa-apa, saya masih dimandiin mama, saya bukan sama kayak cowok-cowok yang lain, karena cowok-cowok itu hanya manfaatin kamu."
Dih….
Dari situ, berbagai laporan lainnya pun akhirnya masuk dan ngaku sebagai korbannya Agus. Ketua Komisi Disabilitas Daerah NTB, Joko Jumadi menyebut so far ada 15 orang yang jadi korbannya, di mana beberapa dari mereka bahkan masih di bawah umur. Nggak tanggung-tanggung, dalam menjalankan aksinya, si Agus Buntung ini bahkan ngancem bakal menyebarkan aib para korban ini, guys. That being said, Agus pun udah ditetapkan sebagai tersangka.
Mantap….
Nah, yang harus kamu tahu adalah, Agus Buntung ini ditahan di rumah. Yep, jadi tahanan rumah dia considering kondisi fisiknya itu. Polda NTB menyatakan pihaknya emang belum punya tahanan yang proper untuk mengakomodir tahanan disabilitas. Jadi ya udah, di rumah aja. Adapun Agus sendiri terjerat Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual dengan ancaman pidana maksimal 12 tahun penjara dan denda Rp300 juta.
Naisss…..
Belum selesai, beb. Karena ancaman pidana 12 tahun penjara ini, Agus jadi ketakutan sendiri. Iya, dia bilangnya bakal menghadapi segala persidangan, “Tapi plis damai aja dong. Diselesaikan baik-baik,” gitu. Lebih jauh, Agus bahkan bilang “Yang penting saya bisa kerja, bisa jalan-jalan, (bayangin, masih mikirin jalan-jalan setelah melecehkan 15 perempuan), dan yang terpenting bisa kuliah."
Oh dia kuliah juga?
Iya. Agus ini tercatat sebagai mahasiswa di Institut Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram. Udah semester 7 dia, guys. Cuma ya itu, wakil dekan di sana bilang dia jarang masuk. Terus karena jarang masuk, dia juga jadi jarang ujian. Punya skills, tapi ya udah. Segitu-gitu aja. Nggak ada yang sampe dapat achievement atau pengakuan gimana banget. Terus, kalau dari circle pertemanan, Agus ini juga problematic, gengs. Pernah clash juga dia sama temennya sampe lapor-laporan polisi bahkan, dan berujung damai.
Emang problematik ternyata...
YAKAN. Well, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Disabilitas, LIDI Foundation, kan juga ada speak up masalah ini ya. Menurut Ketua LIDI Foundation, Lalu Wisnu Paradipta, hinaan atau ejekan tuh bisa banget jadi trigger orang-orang kayak Agus melakukan tindakan kontroversial, guys. Lebih ke pengen nunjukin dia bisa gitu lo, cuma caranya kurang tepat kata Pak Wisnu.
Alrighty. Anything else?
Kaum disabilitas adalah kelompok yang harus dilindungi dan dikasih perhatian khusus, but it doesn't mean it's okay for them to be criminals kan. Termasuk si Agus Buntung ini, makanya sampai sekarang proses hukum juga terus berjalan bagi Agus Buntung. Update-nya, Rabu kemaren (11/12), Polda NTB pun menggelar rekonstruksi. Rekonstruksi ini digelar di Taman Udayana tadi, tempat si Agus ketemu sama korban, terus juga di home stay, sama satu lagi di Islamic Center nggak jauh dari dua lokasi itu. Agus juga masih diinterogasi sama polisi, ada 20 pertanyaan totalnya kemaren. Pertanyaan ini diajukan karena di pemeriksaan awal Agus banyak takutnya jadi ngang-ngong ngang-ngong. Just wait and see perkembangannya kayak apa yah.