Kasus Grup Fantasi Sedarah di Facebook, Pembunuhan Perempuan di Amerika Latin, Menteri Pertanian Jepang Mengundurkan Diri, Program Anak 'Sesame Street' Tayang di Netflix

Admin
UTC
4 kali dilihat
0 kali dibagikan

Good morning
Thursday is here, everyone! Meaning we are really close to the weekend. So, keep your spirit high, get comfortable, and let's catch up! with the latest news from home and abroad. Let's go!

New updates on kasus grup Fantasi Sedarah di Facebook...

TERSANGKANYA UDAH KETANGKEP!
Gaes, ada update terbaru nih soal pengungkapan grup inses 'Fantasi Sedarah' yang ramai disoroti belakangan. Jadi, Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri yang kerja sama bareng Direktorat Siber Polda Metro Jaya udah berhasil nangkep pelaku penyebar konten mesum di grup 'Fantasi Sedarah' juga 'Suka Duka' pada Selasa (20/5). Para pelaku ditangkap di lokasi yang beda-beda, ada yang di Pulau Jawa ada juga yang ketangkep di Sumatera.

RASAIN!!!! Tell me, tell me!
Alright, alright, sejauh ini pelaku yang berhasil ditangkep ada enam orang yang berinisial DK, MR, MS, MJ, MA, dan KA. Saat ini mereka udah diamanin sama Bareskrim Polri juga Polda Metro Jaya buat penyidikan lebih lanjut. Menurut keterangan Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, para pelaku yang ditangkap punya peran masing-masing di grup gila itu.

Misalnya...

First of all, MR yang punya peran sebagai admin sama creator group, while DK sebagai member juga kontributor aktif di grup Fantasi Sedarah. Terus, tiga pelaku lain MS, MJ, sama MA adalah kontributor aktif di grup, sedangkan KA adalah kontributor aktif di grup Suka Duka. Yep, mereka-mereka ini yang 'mendistribusikan' konten foto sama video seksual perempuan dan anak-anak di bawah umur.

TOLONG DIPENJARA YANG LAMA AJA PAK POLISI...
Habisnya bahaya banget kalo dibiarin bebas, kan, gaes? Anyway, selain menangkap para pelaku, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti dari tangan mereka, kayak perangkat komputer, HP, kartu SIM, dokumen digital kaya foto sama video, juga barbuk lain yang masih berkaitan sama aktivitas ilegal ini.

Gercep juga nih pulici...

Yep. Lebih lanjut, dalam keterangannya pada Rabu (21/5), Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Pol. Erdi Adrimulan Chaniago bilang bahwa Polri bakal terus menindak tegas tiap bentuk penyebaran konten pornografi, apalagi yang melibatkan anak-anak sebagai korban. Di kesempatan yang sama, Kombes Erdi juga bilang kalau masih ada kemungkinan jumlah tersangka bakal bertambah seiring sama jalannya pemeriksaan.

Then, apa aja ancaman hukuman yang menjerat pelaku?
Well, aktivitas menyimpang yang diwadahi dalam grup mesum ini termasuk dalam tindakan kriminal, gaes. Yep, soalnya konten dan aktivitasnya melibatkan inses atau hubungan sedarah kandung juga adanya dugaan eksploitasi seksual ke anak-anak di bawah umur. Menurut Sekretaris Kemen PPPA, Titi Eko Rahayu, para pelaku bisa dijerat UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), UU Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi, juga UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman penjara 15 tahun dan denda maksimal Rp6 miliar.

We want more!

Agree. Karena emang guys, menurut ahli psikologi forensik Reza Indragiri Amriel, pengelola grup FB mesum ini bisa banget dikenakan pidana. Adanya aktivitas medsos, kayak menyebar informasi soal inses sama pedofilia itu mengandung unsur asusila dan bisa kena pidana. Lebih lanjut, Reza menyatakan bahwa sekarang sih tinggal gimana langkah yang diambil sama aparat penegak hukum dalam prosesnya, mengingat satu grup aja membernya bisa sampai puluhan ribu orang. Reza menyoroti kalau jerat pidana yang bisa diterapkan ke para pelaku baru sebatas aktivitas bermedia sosial bukan aktivitas seksualnya.

Kok gitu???
Iya, gaes. Hal itu bisa terjadi karena di Indonesia belum ada hukum spesifik soal inses. Bagian ini sih yang menurut Reza jadi yang paling pelik tiap ada kasus serupa terjadi di masyarakat. Meski begitu, Reza menambahkan kalau para pengikut grup juga bisa dijerat pidana kalau memenuhi kriteria kekerasan seksual, misalnya dilakuin ke anak-anak, dengan paksaan, atau perzinahan. Dari sini, Reza menyoroti pentingnya perluasan aturan terkait tindak pidana kekerasan seksual dalam UU TPKS. Selain itu, dalam UU Perlindungan Anak perlu ada penambahan pasal biar semua pihak benar-benar dapat perlindungan dari risiko penyimpangan orientasi dan seksual di sekitarnya.

I see. Anything else?
Yes, merespons perkembangan kasus ini, anggota Komisi III DPR RI, Abdullah, kasih apresiasi ke kepolisian yang udah gerak cepat buat meringkus para pelaku. Dalam keterangannya pada Rabu (21/5), Abdullah menilai kalau kasus dibiarkan terlalu lama, para anggota grup menyimpang ini bakal makin menormalisasi pornografi dan kekerasan seksual pada perempuan dan anak-anak. Dengan adanya penangkapan ini tentu ruang gerak pelaku atau anggota grup ini di dunia maya bakal makin terbatas. Tindakan tegas kepolisian ini bakal jadi pengingat kalau segala tindakan menyimpang dan amoral semacam ini bakal dapat sanksi yang tegas.

Of course, we'll keep watching and being loud about it, right, gaes?

Now, on femicide cases in Latin America which happened...

[TW//This post contains references to femicide contents. It may be triggering for some individuals. Please read with caution and consider seeking support if needed.]

Just two days apart.

Sedih dan merasa enggak aman banget ya guys jadi cewek, karena kita just living aja bisa berakhir dibunuh. Kali ini pembunuhan terjadi pada seorang model dan influencer dari Kolombia bernama Maria Jose Estupinan. Kasus ini membuat tingginya tingkat pembunuhan perempuan a.k.a femisida di Amerika Latin makin disorot publik.

Tell me about it.
Jadi, Maria adalah mahasiswi berusia 22 tahun asal kota Cucuta, Kolombia. Dalam sebuah konferensi pers, presiden Komisi Gender Nasional Kehakiman Kolombia, Magda Victoria Acosta, menyatakan Maria dibunuh oleh seseorang yang menyamar sebagai kurir pengantar barang pada Kamis (15/5). Ironisnya, Maria dibunuh di rumah ketika membukakan pintu untuk sang pembunuh.

:(

Sebelum Maria, pada Selasa (13/5) seorang influencer kecantikan bernama Valeria Marquez (23) juga tewas ditembak sama orang yang kasih dia bingkisan pas lagi live TikTok di salon kecantikannya sendiri. Pembunuhan yang terjadi selang dua hari ini tentunya bikin banyak pihak mengecam tingginya kasus femisida di Amerika Latin.

SO SCARY...
Yes. Meski enggak bisa dipukul rata kalau semua pembunuhan yang melibatkan korban perempuan pasti femisida, tapi banyak kasus yang terjadi menunjukkan adanya kekerasan yang lebih tinggi pada perempuan. Menurut Amnesty International, seperempat kasus pembunuhan yang melibatkan perempuan di Meksiko pada 2020 adalah femisida. Di sisi lain, angka yang sama terjadi pada perempuan di Kolombia.

Kayak apa sih gambarannya?
Kalo di Kolombia, aksi kekerasan berbasis gender tuh banyak dilakukan oleh kelompok-kelompok bersenjata, gaes. Menurut Laporan Dunia 2024 oleh Human Rights Watch, para penyintas dari kekerasan berbasis gender harus ngadepin banyak kendala buat melakukan perawatan dan mencari keadilan. Meanwhile, para pelakunya jarang diminta pertanggungjawaban atas tindakannya.

Emang begituuuu di seluruh dunia...

Selain itu, Komisi Gender Nasional Kolombia juga mencatat ada ribuan kasus kekerasan gender dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), termasuk adanya kekerasan seksual, penelantaran, pengabaian, juga kekerasan psikologis. Antara Januari-Agustus 2024, tercatat 34 dari 41 kasus perempuan hilang (most of them anak di bawah umur) di Kolombia, berasal dari Cucuta, hometown-nya Estupinan.

:((( Polisi bilang apa?
Well, sejauh ini polisi bilang bahwa mereka sedang menyelidiki sebuah video yang diambil dari CCTV dekat rumah korban. Dari rekaman kamera keamanan itu, terlihat seorang laki-laki yang kabur dari TKP ketika pembunuhan itu terjadi. Menurut keterangan dari Komandan Polisi Metropolitan Cucuta, Kolonel William Quintero, dari apa yang udah diverifikasi sama pihaknya, terduga pembunuh emang melakukan beberapa ancaman pada korban. Lebih lanjut, Kolonel Quintero juga bilang bahwa sebelumnya Estupinan pernah melaporkan tindakan KDRT from her ex.

Wait, what???
Yep, bagian plot twist yang super sus dari kasus pembunuhan ini adalah fakta kalo Estupinan baru aja memenangkan kasus KDRT yang dialaminya di pengadilan. Jadi, sehari sebelum dibunuh, kemenangan Estupinan di persidangan membuat pelaku KDRT, harus bayar kompensasi ke Estupinan sebesar 30 juta peso atau sekitar US$7.000 dolar AS (sekitar Rp119 juta). Fakta ini bikin para aktivis menganggap negara punya andil pada nasib nahas yang menimpa Estupinan.

Iya ugha...
Menurut pernyataan dari direktur kelompok feminis 'Woman, Speak Out, and Move It' Alejandra Vera, salah satu yang bersalah atas tewasnya Estupinan ga lain ga bukan adalah negara. Hal ini karena negara gagal kasih perlindungan yang layak buat warga negaranya dan seolah membiarkan perempuan meninggal karena enggak ada perintah perlindungan efektif, perawatan lanjutan, sampai tempat penampungan yang memadai buat para penyintas kekerasan. Also, Vera juga menyatakan kalau Kolombia menghadapi pandemi femisida tiap 28 jam sekali.

Hiks, so heartbreaking...
Yep, bakal lebih sedih lagi waktu liat data soal kasusnya. Menurut Colombian Observatory of Femicides, kasus pembunuhan perempuan di negara Amerika Selatan mencapai angka tertinggi selama tujuh tahun terakhir di 2024 dengan 886 kasus. Sampai Maret 2025, ada laporan tentang 207 kasus femisida. Hal itu tetap terjadi meski ada Undang-Undang yang melindungi perempuan di Kolombia. Tapi, hal itu enggak kasih efek apa pun, mengingat polisi kekurangan tim. Belum lagi jaksanya juga enggak dilatih buat menyelidiki kasus kekerasan berbasis gender, dan of course pelakunya juga enggak dipantau.

Serem banget :( Anything else?
Yes, beralih ke negara kita sendiri, kasus femisida juga ternyata banyak terjadi di tanah air loh, gaes. Menurut hasil pemantauan Komnas Perempuan tentang femisida selama periode 1 Oktober 2023 sampai 31 Oktober 2024, ada sekitar 33.225 pemberitaan dengan 290 kasus terindikasi femisida di Indonesia. Menurut Komisioner Komnas Perempuan, Siti Aminah Tardi pada tahun 2023, ada puluhan hingga belasan kasus femisida, yaitu 71 kasus dilakukan suami, 47 kasus dilakukan oleh pacar, 29 kasus dilakukan anggota keluarga, dan 16 kasus dilakukan pengguna layanan seksual. Motif femisida yang banyak terungkap dipicu oleh cemburu atau sakit hati, penolakan hubungan seksual, masalah finansial, juga kekerasan seksual.

CAPE BGT JADI CEWEK HIDUP GA AMAN WOEEE!

Japanese farm minister resigns because of some controversial statements...

in the middle of rice crisis.
Ngomongin momen blunder pejabat publik, mungkin sebagian warga Indonesia enggak asing lagi, yah. Abis blunder, boro-boro minta maaf, biasanya lanjut lagi ajatuh kerja. Tapiii, ini ga terjadi di Jepang, guys. Karena kalo di sana baru terjadi, Menteri Pertaniannya langsung mengundurkan diri setelah statement that he call it joke dikritik dan dikecam sama publik.

Tell me about it.
Okay, jadi kejadian keserimpet lidah ini dilakukan oleh Menteri Pertanian Jepang, namanya Taku Eto pada Hari Minggu (18/5) lalu. Pada kesempatan penggalangan dana politik itu, di hadapan pendukungnya Eto bragging bahwa dia enggak pernah harus beli beras karena para pendukungnya sering ngasih doi beras sebagai hadiah. Lebih jauh, Eto juga bilang bahwa doi bahkan punya cukup banyak beras sampai bisa dijual lagi. The problem is, doi guyon begitu pas masyarakat lagi kesulitan menghadapi harga beras yang naik signifikan. Ya, jelas aja publik Jepang pada marah karena menterinya dianggap tone deaf.

Okay, go on...
Atas kejadian ini, Eto kemudian mengundurkan diri. Dalam pernyataannya pada wartawan kemarin, Eto menyatakan udah menyerahkan surat pengunduran dirinya ke PM Jepang, Shigeru Ishiba. Lebih lanjut, Eto menegaskan bahwa surat resign itu diserahkan ke PM Ishiba setelah doi ditegur terkait statement-nya yang dianggap tone deaf ke publik. While, PM Ishiba juga udah mengatakan ke Parlemen Jepang kalau dia udah nerima surat resign dari Mentan Eto.

Tapi nanti tiba-tiba menjabat lagi ga nih? Kayak di manaaaa gitu
EHEHEHE intinya guys, Eto sendiri juga udah dimarahin sama istrinya atas statement-nya tersebut. Selain itu, pada Senin (19/5), Eto juga udah meminta maaf atas pernyataannya yang insensitive itu. Doi ngaku kalo udah salah ngomong dan udah berlebihan demi menghibur hadirin di acara penggalangan dana. Pas itu, doi belum ada bahas-bahas soal resign dari jabatannya, sih.

Terus, apa respons PM Ishiba?
Well, PM Ishiba menyayangkan pernyataan Eto yang dianggapnya enggak perlu keluar dari mulut seorang pejabat. Lebih lanjut, PM Ishiba menggarisbawahi soal tugas Mentan yang harusnya cari dan kasih solusi di tengah lonjakan harga beras yang lagi terjadi. Dalam pernyataannya pada Rabu (21/5), PM Ishiba ikut meminta maaf karena kegaduhan yang udah dibuat sama salah satu menterinya. "Saya meminta maaf kepada rakyat Jepang karena adalah tanggung jawab saya yang menunjuknya (sebagai menteri)," katanya. Di hari yang sama Eto resign, PM Ishiba menunjuk Shinjiro Koizumi buat gantiin jabatan sebagai Menteri Pertanian Jepang.

Padahal salah ngomong doang sampe PM-nya minta maaf...
Maksudnya ga kayak di mana ges? Di Konoha, iya? Aaaanyway, kamu harus tahu bahwa urusan harga beras ini emang lagi sensitif banget, apalagi menjelang pemilu majelis tinggi di Juli tahun ini. Maybe karena Jepang termasuk sepuluh besar negara di dunia yang tinggi konsumen berasnya. Kesalahan yang dilakuin sama Eto ini diyakini bisa kasih dampak negatif ke Partai Demokrat Liberal yang dipimpin sama PM Ishiba. Menurut survei opini Kyodo News di Minggu (18/5), tingkat dukungan ke PM Ishiba turun ke tingkat terendah dengan persentase 27,4%. Hampir sembilan dari sepuluh responden menyatakan enggak puas sama kinerja pemerintah menangani lonjakan harga beras.

Kok bisa harga berasnya melonjak naik?
Katanya gara-gara gelombang panas ekstrem yang bikin panen gagal plus adanya lonjakan permintaan dari sektor pariwisata. Nah, data nunjukkin kalau harga beras naik dua kali lipat dibanding tahun lalu. Saat ini buat kemasan 5 kilogram, rata-rata beras di supermarket mencapai 4.268 yen (setara Rp484 ribu), dan itu naik 54 yen dari harga sebelumnya. Pemerintahnya juga bukannya enggak ngapa-ngapain, ya, gaes. Udah ada stok darurat beras yang dikeluarin sejak Maret 2025 buat neken harga, meski enggak keliatan ngaruh signifikan juga.

I see. Anything else?
Yes, pengunduran diri Taku Eto jadi yang pertama kali terjadi dari kabinet Ishiba. Menurut keterangan dari profesor ilmu politik di Universitas Hosei Tokyo, Hiroshi Shiratori, pengunduran diri Eto enggak bisa dihindari mengingat kesalahannya yang udah terjadi. Meanwhile menurut PM Ishiba, penunjukkan Shinjiro Koizumi (yang juga putra dari eks PM Junichiro Koizumi) sebagai pengganti Eto didasari pertimbangan pengalaman, wawasan, dan semangat untuk melakukan reformasi di bidang pertanian juga perikanan. Sebelum menggantikan Eto, Koizumi pernah menjabat sebagai menteri lingkungan Jepang. 

 Guess who's availaible on Netflix at the end of this year?

Yash, it's Sesame Street!
Pasti most of you udah enggak asing lagi sama program anak-anak berjudul 'Sesame Street', ya? Sekitaran 2008 silam, versi Indonesianya yang berjudul 'Jalan Sesama' tayang sampai 156 episode selama tiga seasons. Bahkan pas COVID-19 di 2020, acara ini disiarin lagi di TVRI sebagai bagian dari program Belajar dari Rumah (BDR). Nah, pada Senin (19/5), diumumin kalau mulai akhir tahun ini para penggemar setia bisa ketemu lagi sama Elmo, Cookie Monster, or Abby Caddaby di Netflix. By that, Netflix juga menyebut kalau akuisisi ini sebagai big win. Lewat unggahan video Cookie Monster yang lagi melahap logo Netflix dengan tulisan "N IS FOR NETFLIX" di platform X pada Senin (19/5). Well, kabar ini muncul setelah Warner Bros Discovery memilih buat enggak memperpanjang kontrak penayangan Sesame Street di Max. Dari keterangan pihak Netflix-nya, musim baru ini bakal nunjukkin perubahan format baru dan kembalinya segment favorit penggemar kayak Elmo's World sama Cookie Monster's Foodie Truck. Terus, buat episode-episode sekarang bakal fokus ke satu cerita dengan durasi 11 menit aja.

"Saya sebetulnya sedih,"

Gitu guys statement dari mantan presiden Joko Widodo pas ditanya tanggapannya terkait statement Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang bilang bahwa kalo emang ijazahnya doi asli, ya tinggal tunjukkin aja. Gausah repot ke polisi. Nah, menanggapi Bu Mega, Jokowi bilang bahwa dia sedih, guys.

Jokowi is you when looking at your wallet during these tanggal tua times...

Announcement

Thanks to RAr, Mila, Rin, and riuh for buying us coffee today :)

Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here...just click here.  Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!

Catch Me Up! recommendations

When you think all love languages are important...

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.