Karhutla di Indonesia Lebih Luas 4 Kali Lipat Dari Tahun Lalu

Admin
UTC
0 kali dilihat
0 kali dibagikan

Another week, another news for karhutla in Indonesia…

Yang dilaporkan empat kali lebih luas dari tahun lalu.
Yep, tiap pekan pasti ada aja kabar soal karhutla di Indonesia yang nggak selesai-selesai. Ada yang berimbas ke kabut asap lah, bikin pengaruh buruk ke kualitas udara lah, sampai diprotes negara tetangga juga malah. Nah dari banyaknya karhutla yang terjadi di Indonesia pada tahun ini, lembaga riset dan advokasi Madani Berkelanjutan melaporkan bahwa karhutla di Indonesia tuh udah semakin menggila. Hal ini mereka simpulkan setelah menghitung total area indikatif terbakar yang empat kali lebih besar dibandingkan tahun lalu.

Whoa, tell me everything.
You got it. Jadi as we all know, belakangan ini banyak banget terjadi peristiwa karhutla di berbagai wilayah di Indonesia. You can name it lah, berbagai wilayah di Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, hingga Papua tuh acap kali dilaporkan tengah mengalami karhutla. Nah hal ini juga selaras nih dari temuan Madani Berkelanjutan yang juga memetakan adanya Area Indikatif Terbakar aka AIT di berbagai wilayah tersebut. Buat yang belum tahu, AIT ini tuh merupakan metode yang dikembangkan Madani Berkelanjutan untuk memprediksi luasan area yang diduga terbakar lewat simulasi data near real time dan punya akurasi sampai 90 persen.

I’m reading.
Nah dari pengembangan AIT ini, ditemukan bahwa sepanjang tahun ini, total AIT di Indonesia udah mencapai 800 ribu ha, guys. Jumlah ini tuh empat kali lebih besar dibandingkan pada tahun 2022 yang mencapai 204 ribu ha. Lebih lanjut, Madani Berkelanjutan juga memaparkan temuan AIT terluas tuh berada di izin sawit dan migas. Kedua area konsesi ini udah menyumbang lebih dari 190 ribu ha AIT di seluruh indonesia.

Demi apa sampai 800 ribu ha?
Serius, guys. Masih dari laporan Madani Berkelanjutan nih yang menyatakan bahwa Kalimantan udah jadi kawasan dengan luasan karhutla terbesar mencapai lebih dari 380 ribu ha. Jumlah ini tuh terbagi di berbagai provinsi macem Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan. Dua kabupaten di Kalimantan Barat yakni Ketapang dan Sanggau juga masuk ke dalam lima kabupaten dengan jumlah AIT terluas di Indonesia dengan masing-masing sebanyak 44 ribu ha dan 25 ribu ha.

Karhutla di Kalbar separah itu ya?
Yah kurang lebih sih gitu, guys. Lagian Kalbar ini juga jadi satu di antara enam provinsi yang masuk dalam prioritas penanganan karhutla di Indonesia. Nah dari keenam provinsi tersebut, Kalbar dan Kalteng justru Selasa kemarin dilaporkan mengalami kenaikan titik panas aka hotspot. Laporan ini disampaikan langsung sama plt kepala pusat data, informasi, dan komunikasi kebencanaan BNPB, Abdul Muhari. Beliau bilang bahwa total hotspot di Kalbar pada awal Oktober ini berjumlah 5.834 hotspots, atau bertambah lebih dari 1000 hotspots dibanding pekan sebelumnya.

Kalteng juga ngalamin peningkatan hotspot ya?
Iyesss. Di akhir bulan September kemarin, Kalteng punya sekitar 25.950 hotspots. Jumlah ini kemudian naik juga nih di awal Oktober ini dengan total berjumlah 30.792 hotspots. Sementara, empat provinsi lain yang jadi prioritas penanganan karhutla di Indonesia udah mengalami penurunan jumlah hotspot nih, guys. Keempat provinsi ini adalah Sumatra Selatan, Kalimantan Selatan, Jambi, dan Riau.

So,
 pemerintah bisa apa nih buat ngendaliin karhutla?
Well, kalau ini, dirjen penegakan hukum lingkungan hidup dan kehutanan, Rasio Ridho bilang kalau pihaknya udah menyegel 39 lokasi terkait soal karhutla. Jumat kemarin, Pak Rasio bilangnya seluruh lokasi yang disegel ini tersebar di berbagai provinsi seperti Sumatra Selatan, Kalimantan, Barat, sampai Kalimantan Tenggara. Keseluruhan penyegelan ini merupakan proses penegakan hukum awal berupa saknsi administratif, penerapan pidana tambahan, dan penegakan hukum perdata.


Got it. Anything else I should know?
FYI, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tengah berupaya untuk terus melakukan penegakan hukum terkait karhutla ini. Pak Rasio menyebut KLHK udah melakukan gugatan perdata kepada 22 perusahaan konsesi. Dari puluhan gugatan yang dilayangkan, 14 gugatan udah berhasil dimenangkan pemerintah, sedangkan sisanya masih dalam proses. Sejauh ini, total ada lebih dari Rp5 triliun biaya ganti rugi dan pemulihan lahan yang didapatkan pemerintah.
 
Tapi beneran harus dipake untuk “memulihkan lahan” loh ya… pemerintah…

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.