Admin
UTC
1 kali dilihat
0 kali dibagikan
When there’s a modern day “Noah’s Ark” in Australia…Everybody, meet: MV Bahijah.
Duh, malangnya nasib hewan-hewan ini guys. Jadi sekitar awal Januari lalu, sebuah kapal kargo berbendera Israel, namanya MV Bahijah berangkat dari Australia menuju Timur Tengah. Kapal ini membawa hewan ternak hidup yang terdiri dari domba dan sapi, terus juga jumlahnya ga main-main guys, mencapai hampir 16ribu ekor. Nah baru berlayar beberapa hari, kapal ini langsung disuruh menghentikan perjalanannya karena khawatir kapalnya dibajak sama kelompok pemberontak Houthi di Yaman yang belakangan ini emang kerap menjarah kapal laut komersil yang melewati laut merah. Padahal, laut merah adalah salah satu jalur perdagangan penting yang dilewati oleh kapal-kapal yang mau berlayar ke Timur Tengah.
Karena ada peringatan ini, akhirnya kapal ini balik lagi kan ke Australia. Tapi mereka belum bener-bener mendarat nih, karena para otoritas di Aussie masih galau apakah hewan-hewan ini mau re-ekspor ke negara lain atau dibalikin ke Australia. Tapi kalo balik lagi, hewan-hewan ini tentunya harus dikarantina atau bahkan dimusnahkan karena takut ada penyakitnya kan :(. Kondisi gajelas ini kemudian bikin para aktivis kesejahteraan hewan marah, karena kondisi dalam kapal yang dinilai menkhawatirkan. Suzanne Fowler, dari the Royal Society for the Prevention of Cruelty to Animals (RSPCA) mendesak pemerintah negaranya supaya buru-buru menurunkan para hewan karena mereka udah berada di dalam kapal selama 26 hari. Belum lagi udara yang lagi panas di Australia bikin kondisi para hewan di dalam kapal makin mengkhawatirkan. Sampe saat ini, belum ada keputusan nih guys para hewan ini mau diapain, jadi mereka masih terombang-ambing aja di lepas pantai Australia 🙁