When everyone is talking about: Kaesang Pangarep…
Let’s talk.
Apa rasanya punya bapak presiden, abang wapres terpilih, abang ipar wali kota, plus PAMAN di MK? Apa nggak tergiur mau punya jabatan juga? Well, coba tanya Kaesang Pangarep deh, guys. Soalnya nih, Mas Kaesang disebut-sebut bakal maju di Pilgub Jakarta November mendatang. Masalahnya adalah, yang tadinya aturannya Mas Kaesang nggak bisa maju, sekarang jadi bisa. So now, all eyes are on: Komisi Pemilihan Umum.
Hold on, I need some background.
You got it. Jadi guys, semua pembahasan soal Kaesang ini bermula sejak publik mulai rame ngomongin soal Pilkada Serentak yang bakal digelar pada November mendatang. Of course, sebagai anak Presiden Joko Widodo yang punya abang udah sukses jadi wakil presiden terpilih, dan abang ipar yang sukses jadi wali kota Medan, bahkan masuk bursa Calon Gubernur Sumatra Utara, nama Kaesang nggak lepas dari perhatian dong. “Kaesang ikutan Pilkada nggak nih?” gitu lo.
Ikut kan?
The thing is, the brothers Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep ini case-nya kurang lebih sama, guys. Iya, waktu zaman Pilpres kemaren, usia Mas Gibran kan belum cukup 40 tahun sesuai yang ditentukan dalam UU Pemilu kan. But, we all know the ending, rite? Mahkamah Konstitusi yang pada saat itu diketuai pamannya Gibran, Anwar Usman, kemudian mengubah syarat usia capres-cawapres. Nah sekarang, menjelang Pilkada, kejadian lagi ubah mengubah aturan ini, guys.
Gimana gimana?
Iya, Kamis minggu lalu, Mahkamah Agung mengabulkan permohonan terkait batas usia calon kepala daerah. Yep, in a nutshell, dalam putusannya kemaren, MA memerintahkan KPU untuk mengubah peraturannya dari: Berusia minimal 30 tahun untuk Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur terhitung sejak PENETAPAN PASANGAN CALON, menjadi: Berusia minimal 30 tahun untuk Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur terhitung sejak PELANTIKAN PASANGAN CALON TERPILIH. Mas Kaesang, yang notabene baru bakal berusia 30 tahun 25 Desember mendatang ofc diuntungkan dengan putusan ini, gengs. Bisa jadi calon gubernur/calon wakil gubernur dia.
Asikk lancar jaya membangun dinas…. *sebagian teks hilang*
Dinasssss pertanian maksudnya kann? iya kannn? Eh tapi, kalo yang kamu maksud adalah dinasti kekuasaan, ternyata Itu juga yang ada di pikiran pengamat politik UIN Jakarta, Zaki Mubarak. Dalam statement-nya pada Rabu kemarin Pak Zaki udah nggak kaget kok kalo putra bungsu Presiden Jokowi bakal santer ada di bursa Pilkada Jakarta. Kata Pak Zaki sih, ini udah jadi bagian dari desain bapaknya (which is Presiden Jokowi) buat membangun politik dinasti. In his words, Pak Zaki bilang, “Muncul dan beredarnya nama Kaesang bagian dari desain Pak Jokowi membangun politik dinasti.”
Ketara banget jujur…..
We know, we know. Secara, dengan adanya putusan ini, banyak pihak menilai ini tuh sama aja kayak kasih karpet merah ke Kaesang ikutan Pilkada, sama kayak case Gibran kemaren eheheh. Nah, menjawab hal ini, Komisioner KPU August Mellaz bilang mereka arahnya nggak ke situ. In his words, Pak August bilang, “KPU secara prinsip tentu berpegang teguh pada aturan dan kemudian kalau ada semacam tudingan bahwa putusan ini punya pretensi kepada seseorang, percayalah KPU tidak akan masuk wilayah ke sana.”
HMMMM….
Lebih jauh, Pak August sendiri menyebut pihaknya menghormati kewenangan setiap lembaga yang ada di Indonesia, termasuk Mahkamah Agung. That being said, terkait dengan putusan MA tadi, Pak August bilang saat ini pihaknya masih melakukan proses harmonisasi, guys. Biar peraturan KPU dan Putusan MA juga bisa sinkron.
Kalau dari KPU udah fix, Kaesang fix maju ga nih?
Buat menjawab ini, better kita tanyain langsung ke Mas Kaesang nggak sih? Soalnya Selasa kemarin nih, Mas Kaesang masih belum mau jawab dirinya bakal maju atau nggak di Pilkada Jakarta besok. Katanya, kita masih disuruh nunggu kejutan dari PSI sampe bulan Agustus besok. Jadi yah masih abu-abu juga nih kayaknya Mas Kaesang buat maju di Pilkada Jakarta.
Bapaknya pasti ngomong something, rite?
Iya lagi. Jadi menanggapi rame-rame bursa Kaesang di Pilkada Jakarta, Presiden Jokowi lewat kesaksian Ketum PAN, Zulkifli Hasan sempet merespon, ‘waduh’ dan ‘jangan’ ke Pak Zulhas, guys. Hal ini di-spill langsung sama Pak Zulhas pada Senin kemarin ketika doi nanya soal chance Kaesang di Pilkada Jakarta ke Presiden Jokowi seusai rapat dengan beliau.
Ntar kayak kasus kakaknya lagi…
We don’t know until the day pendaftaran Pilkada Jakarta, guys. Cuma ya again, pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin masih menilai, Jokowi effect dan Prabowo effect penting banget buat menangin Kaesang misal jadi buat maju di Pilkada Jakarta. Soalnya kata Pak Ujang, Kaesang tuh belum punya kontribusi politik apa-apa di Jakarta. Maka dari itu, peran Pak Jokowi sebagai eks Gubernur Jakarta sekaligus Pak Prabowo sebagai Presiden terpilih jadi faktor yang penting banget buat Mas Kaesang maju.
I believe isu ini rame buat elit politik.
Rame. Banget. Soalnya begitu MA mengubah aturan usia yang memungkinkan Kaesang buat maju Pilgub, Jubir Badan Pemenangan Pilkada PDIP, Aryo Seno Bagaskoro amat menyayangkan keputusan tersebut jika praktik perubahan terus dilakukan buat kepentingan penguasa. Kata Pak Aryo sih, negara ini perlu aturan main yang disepakati bersama dan nggak diubah-ubah untuk kepentingan satu-dua orang. Lebih lanjut, Pak Aryo bilang, “Apabila budaya mengubah aturan terus menerus dilakukan di masa injury time, ini menjadi bentuk yang tidak baik.”
Jadi PDIP fix nolak Kaesang nih?
Surprisingly, nggak juga guys. Soalnya kemarin banget nih, Ketua DPP PDI Perjuangan, Said Abdullah menilai chance Kaesang di Pilgub Jakarta tuh juga menarik, guys. “Kaesang juga menarik, kata siapa bagi PDIP tidak menarik,” gitu kata Pak Said. Lebih lanjut, Pak Said juga made sure bahwa sekarang ini PDIP nggak menafikan siapapun serta lagi nggak dalam konteks untuk memusuhi siapa pun.
LAH???
Well, nggak cuma PDIP aja ternyata yang tertarik ngeliat Kaesang ada di bursa Pilgub Jakarta. Bebarapa parpol kayak Nasdem dan PKB tuh masih wait and see ngelihat dinamika bursa Pilgub di Jakarta ini, guys. Nasdem sendiri lewat Sekretaris Pemenangan Pemilu, Willy Aditya bilangnya nggak ada masalah dengan adanya nama Kaesang di bursa Pilgub Jakarta ini. Terus kalo PKB lewat Ketua Desk Pilkada, Abdul Halim Iskandar bilangnya siap menerima siapapun asal ya memenuhi syarat.
Hhmmm.. anything else I should know?
Well, ketertarikan PDIP sama Mas Kaesang tuh ternyata juga dirasain sama Gerindra, guys. Selasa kemarin, Wakil Ketum Gerindra, Habiburokhman bilang bahwa Kaesang tuh bukan cuma anak presiden aja, tapi juga anak muda yang smart, jadi ketua partai, serta udah ikut all out dukung Prabowo-Gibran di Pilpres kemarin. Lebih lanjut, Pak Habiburokhman bilang, “Pertimbangkan atau tidak kan kalau sudah diusulkan secara resmi. Tapi masuk akal menurut saya Kaesang itu kalau mau maju pilkada. Istilahnya kalau kita menjahit baju, bahannya bagus, potongannya juga bagus."