KADIN Menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa

Catch Me Up!
UTC
7 kali dilihat
0 kali dibagikan

Now, your 360º updates on... 

 

KADIN drama

Ini gong banget sih, guys. Nggak ada angin nggak ada ujan, Sabtu (14/09/2024) lalu, Kamar Dagang dan Industri Indonesia aka KADIN menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa atau Munaslub. Bertempat di Hotel St. Regis, Jakarta Selatan, Munaslub ini kemudian menetapkan Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum KADIN yang baru menggantikan Arsjad Rasjid. Dibilang Pak Arsjad melanggar AD/ART lah, and stuff like that. Padahal AD/ART yang dibilang dilanggar juga nggak jelas dasarnya apa. Pak Arsjad jelas nggak terima dong. Kayak, “Hah gmn?"


Hold on. I need some background. 

You got it. In case you’re not familiar with KADIN, singkatnya Kadin ini adalah platform organisasi yang mewadahi seluruh pengusaha di Indonesia, guys. Mau itu usaha milik negara, usaha koperasi, sampai usaha swasta pun semua dirangkul sama si Kadin ini. Intinya gitu. Ada dasarnya diatur di Undang-Undang, ada AD/ART-nya, dan ada pengurusnya. Ketua Umum Kadin sendiri dijabat oleh Arsjad Rasjid untuk periode 2021-2026 nanti. 


Namanya kayak nggak asing….

Emang. Zaman Pilpres Februari lalu, Pak Arsjad ini didapuk sebagai Ketua Tim Pemenangan Nasional-nya Ganjar-Mahfud, guys. Later on, karena role ini juga, sejumlah pengurus Kadin be like, “Ketua timses banget nih pak?” Yep, secara dari pov mereka, Kadin tuh harusnya jadi organisasi independen, guys. In that sense, Pak Arsjad dinilai melanggar sejumlah pasal  AD/ART Kadin, oleh sejumlah orang. Nggak tanggung-tanggung, di bawah komando Nurdin Halid, Kadin kemudian langsung menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa dan langsung mendepak Pak Arsjad dari jabatannya.


Jadi gara-gara itu? 

Nah di sini nih blundernya. Di saat Nurdin Halid bilang Pak Arsjad melanggar AD/ART, Bambang Soesatyo, Ketua MPR RI yang sekaligus menjabat Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan, dan Keamanan-nya Kadin menyebut, “Nggak perlu ada pelanggaran. Pokoknya kalau dari daerah udah minta ketum baru, ya ketum baru tetap bisa ditetapkan lewat Munaslub."


Jadi masalahnya di daerah gitu ya? 

Not so sure juga. Soalnya, diketahui mayoritas perwakilan Kadin di provinsi tuh justru menolak adanya Munaslub dan tetap mendukung Arsjad Rasjid sebagai Ketua Umum Kadin. Tapi ya gitu, Munaslub tetap diadakan Sabtu (14/09/2024) lalu dan menetapkan Anindya Bakrie, anaknya Aburizal Bakrie, sebagai Ketua Umum Kadin yang baru. Di sini makin memanas lah semuanya, hingga saling balas-balasan statement. Pokoknya drama dah.


Coba gimana gimana?

 Nih ya. Kalau masalahnya ada di tugas Pak Arsjad sebagai Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Ketua Kadin Provinsi Jawa Timur justru menyebut Pak Arsjad nggak salah di sini. Pak Arsjad disebut minta izin dulu sama perwakilan Kadin di provinsi, semua nggak keberatan, Pak Arsjad bahkan disebut cuti selama masa tugasnya waktu Pilpres. In that sense, walaupun dibilang Munaslub kemaren tuh sah, justru kubu Pak Arsjad bilang itu ilegal dan cacat hukum, guys. Kuorum aja nggak terpenuhi since 21 out of 35 perwakilan menolak penggantian ketua.


Beneran drama ternyata....

We know rite. Pak Arsjad bahkan sampai bersurat ke Presiden Joko Widodoguys. Kayak, “Do something dong” gitu lah. Menanggapi hal ini, Presiden Joko Widodo dalam keterangannya kemaren justru nggak mau disangkutpautkan sama Kadin, guys. Yep, balik lagi to the fact that Kadin ini bukan organisasi politik ya, bukan organisasi pemerintah, jadi jangan recokin w dong, gitu kira-kira guys. In his words, Pak Jokowi bilang “Jangan bola panasnya sorong ke saya,” gitchuuu dehhh.


Alrite. Anything else? 

Well, sampai sini jelas ya. Arsjad Rasjid masih sah jadi Ketua Umum KADIN since SK Munaslub-nya Anindya Bakrie juga belum disahkan SK-nya oleh Menteri Hukum dan HAM. Pertanyaannya sekarang, apakah SK itu akan disahkan nantinya oleh Menkumham Supratman Andi Agtas? Atau justru dibatalkan dan Arsjad tetap jadi Ketum? Pengamat politik dari UIN Jakarta, Adi Prayitno menyebut, “Siapa yang deket pemerintah, itu yang menang.” Apakah Arsjad Rasjid deket pemerintah? Liat aja track record-nya: Program strategis untuk mendukung ekonomi nasional banyak dijalankan di masa kepemimpinan Pak Arsjad, guys. You name it: Wiki Export, Inclusive Closed Loop, sampai road map Indonesia Emas 2045 juga Pak Arsjad turut andil.


Now singing: I think I've seen this film before...

© 2024 Catch Me Up!. All Rights Reserved.