Admin
UTC
1 kali dilihat
0 kali dibagikan
Who’s trying to make a (grand) move?
Pak Jokowi, dalam isu Palestina.
Yep, beliau baru aja nih guys ngeeeeeng ke Washington DC untuk menggelar pertemuan sama presiden Amerika Serikat, Joe Biden. Sebelumnya, Pak Jokowi tuh baru aja kelar menghadiri KTT OKI & Arab Nations di Riyadh, Saudi Arabia yang khusus ngebahas krisis di Gaza. Dari situ, beliau kemudian membawa “pesan” dari negara-negara Arab dan mayoritas Islam tadi ke Joe Biden, supaya si mister bisa ngebujuk pihak Israel supaya “Buruan gencatan senjata pls”.
Hold on, I need some background.
You got it. Jadi seiring dengan kondisi di Jalur Gaza, Palestina, yang makin frustrating, dunia internasional kan juga makin terpanggil untuk do something soal masalah ini ya. Sampai dibahas juga kan itu sama Dewan Keamanan PBB bahkan ke Sidang Majelis Umum PBB. Tapi ya gitu, sampai hari ini, detik ini, rakyat Palestina, khususnya di Gaza juga masih menderita dan nelangsa :(((. Ini juga yang akhirnya membuat pimpinan negara-negara Liga Arab dan negara mayoritas muslim lainnya, termasuk Indonesia sampai meet up nih minggu lalu di Riyadh (Read the full story here).
Ok I’m aware of that. Lanjut…
Nggak sampai di situ. Langkah penyelesaian genosida di Gaza kemudian di-follow up lagi sama Presiden Jokowi di mana abis dari Riyadh, Pak Jokowi beserta rombongan langsung cus terbang lagi ke Washington DC. Pak Jokowi kemudian ketemu sama bohirnya Israel yang paling rajin ngasi senjata dan duit ke mereka buat nyerang Gaza, gak lain gak bukan si Joe Biden. Nah makanya, Pak Jokowi ketemu sama doi dengan harapan bisa lah ada gencatan senjata niii di Gaza…
Gimme all the details….
Sure. Dalam pertemuannya kemarin di White House, Presiden Jokowi bilang bahwa dia berharap Biden tuh bisa ngebujuk pemerintah Israel untuk segera melakukan gencatan senjata di Gaza. “Gencatan senjata adalah suatu keharusan untuk kemanusiaan,” kata Pak Jokowi. Sebenernya guys, ini bukan kali pertama Israel didesak buat gencatan senjata. Sebelumnya, PBB juga udah menyerukan mereka buat udah dulu plz nyerangnya…. Ya tapi PM Israel Benjamin Netanyahu kan nggak mau ya. Pake acara playing victim pula. Katanya kalau gencatan senjata berarti “Surrender to terrorism and barbarism” (???). Kebijakan ini kemudian didukung AS yang memilih untuk mem-veto resolusi dari Dewan Keamanan PBB yang memerintahkan Israel untuk melakukan gencatan senjata.
Sama gilanya ni dua negara w liat-liat.
We know riteeee. Ya gimana, diketahui dari berbagai sumber, Amerika Serikat tuh udah mengekspor berbagai alat persenjataan ke Israel, guys. Bahkan, 70% senjata Israel tuh asalnya dari Amerika Serikat. Ini juga yang kemaren jadi pembahasan di KTT Gabungan Liga Arab dan OKI. Menurut pemimpin negara Arab dan negara mayoritas muslim ini, ekspor senjata dan amunisi ke Israel tuh harus dihentikan. Pembahasan ini kemudian juga dibahas Pak Jokowi ke Joe Biden. “Enough is enough, Pak.” Gitu.
Couldn’t agree more.
Indeed. Nggak cuma itu, masih dalam pertemuan kemaren, Presiden Joko Widodo juga menyampaikan pesan yang sebelumnya dititip oleh Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, ke Presiden Biden. Jadi di Riyadh kan Pak Jokowi sempat ketemuan tuh sama Presiden Abbas. Di situlah mereka ngobrol panjang lebar di mana Presiden Abbas mengapresiasi Indonesia yang konsisten mendukung perjuangan Palestina. Nah, knowing Presiden Jokowi mo cusss ke DC buat ketemu Biden, di situlah Presiden Abbas nitipin pesannya itu. Nggak diketahui pasti sih isi pesannya begimana, Tapi yang pasti, balik lagi ke awal bahwa gencatan senjata dan perundingan damai kudu segera dilakukan.
So now the question is, “Biden bakal dengerin Pak Jokowi nggak?”
Good question. Kalau kata pengamat HI dari Binus University, Tia Mariatul Kibtiah, peluang Jokowi bisa ngelobi Biden tuh ya masih 50:50, guys. Karena ya itu tadi, Israel sama AS tuh punya hubungan diplomatik kuat banget. Kebijakan dasar AS bahkan disebut Pro-Israel. However, ngeliat tahun depan di AS juga mau Pilpres dan Joe Biden kan nyalonin diri lagi ya, hal ini dinilai bisa aja jadi kesempatan buat ngambil hati masyarakat AS yang emang terbelah, antara dukung Israel maupun yang mendesak gencatan senjata.
Got it. Anything else I should know?
FYI selain bahas serangan Gaza, pertemuan Joe Biden dan Presiden Jokowi juga ngebahas soal hubungan diplomatik dua negara. Iya, kerjasama dua negara ini bahkan disebut udah naik level jadi ‘strategis-komprehensif’. Ini udah tingkatan paling tinggi nih dalam hubungan bilateral. Secara Indonesia dan AS tuh partner yang jadi kuncian di masing-masing regional kan. AS jadi salah satu main partner kita di wilayah Amerika, dan kita juga jadi salah satu main partner mereka di wilayah ASEAN. That being said, selain fokus di kerjasama ekonomi dan supply chain, kemaren berbagai kerjasama baru juga disetujui kayak di bidang pertahanan, luar angkasa, cyber security, sampai ancaman nuklir.