Joko Widodo & Prabowo Subianto Private Dinner

Admin
UTC
3 kali dilihat
0 kali dibagikan

When you finally had your first dinner date with your crush…

Scooch over, crush. Because today we have… the dinner of Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto.
Dinner tuh asiknya emang berdua ygy. So sweet, romantis, apalagi kalau sampe candle light dinner wkwkwk. Nah over the weekend kemaren, publik rame banget ngomongin yang abis private dinner nih, guys. Yep, it’s none other than Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan, yang juga Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto. The fact the tension politik sekarang lagi panas-panasnya, jadi bikin banyak yang mikir kan.. “Nggak bahaya ta?”

Tell me. 
Sure. Jadi as we all know, selama ini sikap Presiden Joko Widodo dalam Pilpres tuh kan masih abu-abu banget ygy. Berkali-kali ngomongin netralitas, bahkan sampai ngajak Pak Anies Baswedan, Pak Prabowo Subianto, dan Mas Ganjar Pranowo makan siang bareng beberapa waktu lalu. Jadi masyarakat juga mikirnya, “Oh iya Pak Jokowi mau netral nih” gitu kan. Tapi kayak…. anaknya jadi cawapres Prabowo. Iparnya lolosin anaknya. So people be like: “Beneran netral apa netraaaaal?”

EHE. EHE.
YAAA beneran manis di bibir memutar kata aja atau emang beneran netral, tapi yang pasti Jumat malam kemarin, RI 1 itu diketahui makan malam bareng berduaan doang bareng Capres 02, Prabowo Subianto. Yep, you read it right. Berdua doang, guys. Nggak ada Pak Anies. Nggak ada Mas Ganjar juga.

WOW! Are they being official?
Unlike your situationship, you mean? YA GATAU tapi menurut Pengamat Politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, dinner semalam tuh emang sengaja mau publik tahu bahwa Pak Prabowo tuh “Orangnya Jokowi”. Jadi seolah ngirim pesan bahwa: Dukungan Jokowi juga dikasihnya ke Pak Prabowo. Bukan ke Mas Ganjar, apalagi ke Pak Anies ehehehe.

Ngomongin apa ya kira-kira?
Masih dari analisanya Mas Adi, bisa banget ada obrolan seputar Pilpres 2024, guys. Iya, ngomongin hasil survei, tren elektabilitas, sampai persiapan debat yang eventually happening semalam. Secara, kalau ngomongin kinerja pemerintahan, antara Presiden dengan menterinya nih, menurut Mas Adi ya bisa diomongin di rapat resmi kabinet. Bareng menteri-menteri lainnya. “Karena pembantu Jokowi banyak, bukan cuma satu,” katanya gitu.

Wadawww nggak bahaya ta?
Nah itu dia yang rame diomongin sama masyarakat Indonesia, guys. Khususnya para elite politik. Partai Gerindra melalui Sekjen mereka Ahmad Muzani kan emang udah ngeklaim ya. “Iya nih, Pak Jokowi fix mantep dukungnya Pak Prabowo di Pilpres.” Tapi kalau menurut Gerindra, dinner kemaren tuh nggak cuma soal dukungan aja, guys. It’s beyond that.

Coba, gimana gimana?
Ya dengan dinner kemaren, muncul harapan dari Presiden Jokowi di mana Pak Prabowo bisa melanjutkan apa yang udah dibangun di masa kepemimpinannya 10 tahun ini, guys. Apalagi hasil survei mencatat tingkat kepuasan publik sama kinerjanya Pak Jokowi tuh relatif tinggi ya. That being said, dengan achievement ini, yang diharapkan bisa ngelanjutin program-programnya Pak Jokowi tuh ya Pak Prabowo, guys. Adapun menurut Pak Muzani program-program kayak BPJS, Dana Desa, BLT, PKH, dan Dana BOS tuh most likely bakal dilanjutkan sama Pak Prabowo kalo kepilih jadi RI 1, guys.

HMMM what about netralitas? 
Nah, kalo ini jadi concern-nya PDI Perjuangan, guys. Disampaikan oleh Ketua Badan Kehormatan PDI Perjuangan, Komarudin Watabun, Presiden Joko Widodo tuh harusnya bisa kasih contoh supaya netral dalam Pemilu. Apalagi beberapa waktu lalu Pak Jokowi juga pernah banget kan ngumpulin PJ kepala daerah, TNI/Polri, Bawaslu, dan KPU supaya netral. “Harus bisa jadi contoh dan tauladan,” kata Pak Komar.


Ya udah positive thinking aja, guys
….
Iya. Kalau AMIN sih ngeliatnya emang biasa aja, ya. Kapten Timnas AMIN, Muhammad Syaugi Alaydrus juga bilangnya dinner kemaren tuh sah-sah aja. Nggak perlu dikait-kaitkan ke hal negatif. Secara, barangkali emang dinner kemaren pure dalam kapasitas Pak Jokowi sebagai presiden dan Pak Prabowo sebagai Menhan. In his words, gini nih Pak Syaugi bilangnya: “Saya pikir tak perlu kita anggapnya ke hal-hal yang tidak baik, kita positif-positif saja. Presiden memanggil pembantunya menteri itu biasa saja”. Hal sama diungkapkan juga sama politisi partai Nasdem yang juga pengusung AMIN Ahmad Sahroni yang menyebut bahwa itu mah meeting antara menteri ama presidennya. Jadi wajar banget.
 
Ugh Jokowi-Prabowo. What a dynamic.
We know rite. After everything that happened in 2014 dan 2019, now we get to see two besties ruling the country together, gengs. Bahkan sekarang duduk dinner bareng berdua. Ini juga yang diliat Menteri BUMN, Erick Thohir. Dalam keterangannya kemaren, Mas Menteri bilang, “Seperti dua aliran sungai yang berbeda, Pak Jokowi dan Pak Prabowo pernah memiliki jalannya masing-masing. Mereka pernah berseberangan, beradu gagasan brilian untuk wujudkan kemajuan. Namun kini dua aliran sungai tersebut telah menemukan muaranya, membentuk satu aliran sungai yang lebih besar dan kuat.”

Mantap. Anything else I should know? 
FYI Pak Jokowi tuh emang belakangan ini sering banget makan ditemenin para pembantunya di pemerintahan, guys. Jumat dinner bareng Pak Prabowo, terus besokannya, Presiden sarapan bareng Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto. Terus kemaren banget nih, Pak Jokowi lunch bareng Menteri Perdagangan Zulkifli HasanWell, kalau kata Ketua DPR RI, Puan Maharani sih, “Nggak enak makan sendirian,” guys. Mending ada yang nemenin ygy. Mbak Puan juga bilangnya sekarang lagi nunggu undangan Presiden kapan doi bakal makan bareng Jokowi. Just wait and see, deh….

Terus, makan sama Prof Mahfud kapan pak?? Sama Bu Siti Nurbaya? Mas Pramono Anung? Kan masih pada menteri juga.. ehehehehe

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.