Joko Widodo : Akan Ada ‘Badai PHK’ Di Tahun Depan

Catch Me Up!
UTC
26 kali dilihat
0 kali dibagikan

Now, let's talk about YOU: Kelas Menengah....

 

Kerjaan aman, guys?

Calling out para rakyat kelas menengah yang tiap malem duduk di kursi Indom*r*t? Apa lagi yang dipusingin hari ini, guys? Apa? Kerjaan? Hold your thoughts karena dalam keterangannya hari Kamis kemaren, Presiden Joko Widodo menyebut bakal ada ‘Badai PHK’ di tahun depan. Inikah yang namanya Indonesia Emas itu? :(((


Wait, what?? Badai PHK??? 

Huft, sedih banget sih asli. Jadi, makin ke sini makin banyak aja karyawan di Indonesia yang di-layoff alias di-PHK, guys. Sini mimin kasih angkanya: Sampai pertengahan Agustus kemaren aja, Kementerian Ketenagakerjaan udah confirm ada sebanyak 44.195 orang yang di-PHK. Gila nggak tuh? Adapun dari data Kemnaker, tercatat puluhan ribu orang yang di-PHK ini mostly berasal dari industri pengolahan, guys. You name it, kayak industri garmen, tekstil, juga alas kaki. Ada juga yang di bidang jasa, pertanian, bahkan pertambangan juga kena.


OMG…..

Dari sini, sekarang kan udah September ya. Terus, apakah keadaannya sekarang membaik? Of course not. Lebih parah tau, guys. Bahkan, tahun depan nih, diprediksi bakal terjadi Badai PHK. Hal ini legit disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo di hari Kamis minggu lalu (19/9/2024). Yep, tahun depan negara kita tuh terancam sama si Badai PHK ini, guysAnd, when we say ‘badai’,we’re talking about 85 juta pekerjaan yang bakal ilang.


WOW banyak bet. Kok bisa?? 

Well, masih dari keterangan Pak Jokowi, ada beberapa faktor di sini yang memengaruhinya, guys. Mulai dari pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat, terus teknologi sekarang juga udah makin canggih (Hello, AI dan kawan-kawannya), sampai culture company sekarang yang banyak nge-hire freelancer daripada karyawan tetap. Nah, poin kedua dan ketiga in a way emang terdengar menguntungkan buat company, rite? Tapi buat rakyat gimana?


Aduhhh….

Fenomena ini kemudian jadi kontras banget sama situasi Indonesia sekarang, guys. Yep, apalagi kalau bukan… Bonus Demografi di tahun 2030 mendatang. For context, kalau ngomongin bonus demografi tuh, meaning kita lagi ngomongin warga di usia produktif bakal lebih dominan daripada yang nggak produktifnya kan. Artinya, banyak warga sebenernya butuh kerja di waktu-waktu sekarang, guys. Tapi persaingannya juga gila, terus sekali diterima, kerja bentar malah di-PHK.


:((((( gimana dong? 

That being said, menurut Pak Jokowi ada beberapa hal yang harus jadi fokus di sini, guys. Pertama ya soal pasar kerja. Jangan sampe peluang kerjanya terlalu dikit, yang butuh kerja banyak banget nget nget (We got this, jobseekers!). Terus ya jangan sampe keblinger juga sama situasi global kalau kata Pak Jokowi. Makanya dari sekarang kudu dikaji. Yep, in his words, gini nih dia bilangnya, “Ada sebuah desain tapi taktis, rencana tapi rencana yang taktis, strategi tapi strategi yang taktis, dan detail. Kalau ada ini kita harus belok ke mana, kalau dicegat di sini kita harus menuju ke mana. Hal yang taktis seperti yang kita perlukan. Bukan rencana makro yang sulit diimplementasikan di situasi yang sangat sulit. Menurut saya, hilirisasi jadi kunci.”


Got it. Anything else? 

Btw, speaking of hilirisasi, jadi inget anaknya nggak sih? Iya, si fufu…. Yang bentar lagi dilantik jadi Wapres itu…. :)))). Anyways, masalah tenaga kerja juga turut jadi PR pemerintahan ke depan di bawah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka nih, guys. Karena kaitannya langsung ke ekonomi masyarakat kan. Pengamat politik dari Celios, Media Askar Wahyudi ngeliatnya ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Mulai dari perkuat security buat yang kena PHK dengan berbagai skema jaminan, terus optimalisasi balai latihan kerja, sampai jangka panjangnya, ya benerin regulasi. Terutama regulasi impor yang bikin pebisnis kehilangan omsetnya dan pekerja kita kehilangan pekerjaannya.

© 2024 Catch Me Up!. All Rights Reserved.