Jenderal Agus Subiyanto Diusulkan Jadi Panglima TNI, Danau Glasial di Pegunungan Himalaya India Meluap Hebat, Densus 88 Tangkap Kelompok Yang Berencana Gagalkan Pemilu, WeChat Resmi Dilarang di Kanada

Admin
UTC
1 kali dilihat
0 kali dibagikan

Good morning

Welcome to November. We’re now entering colder months, so remember to always stay warm, take your vitamins and bring your umbrella. Now, in case you’re more into listening, we got our podcast here. Enjoy!

When you are recommended for promotion even though you haven’t worked for long…

Jenderal Agus Subiyanto can relate.
Siapa sih yang nggak pengen naik jabatan? Ofc kita semua pengen dong yha. Tapi kalau belum sebulan kamu udah naik jabatan (lagi), hhmmm kayaknya garis tangan kamu emang bagus banget deh. Ini juga yang mungkin lagi dirasain sama Kepala Staf Angkatan Darat TNI, Jenderal Agus Subiyanto yang baru aja diusulkan oleh Presiden Jokowi buat jadi calon Panglima TNI. Padahal nih, Pak Agus tuh baru seminggu lho guys menjabat jadi KSAD.

Whoa tell me everything.
Sure. Jadi seminggu yang lalu, Presiden Jokowi baru aja melantik Pak Agus sebagai KSAD yang baru menggantikan Jenderal TNI Dudung Abdurrachman yang akan segera pensiun pada pertengahan November ini. Sebelum dilantik jadi KSAD, Pak Agus udah menjabat sebagai Wakil KSAD dari awal 2022 lalu. Nah, begitu udah dilantik jadi KSAD, nama Pak Agus kembali jadi perbincangan publik setelah dirinya diusulkan Presiden Jokowi menjadi calon Panglima TNI menggantikan Laksamana Yudo Margono.

Terus terus…
Nah, pengusulan nama Agus Subiyanto menjadi calon Panglima TNI ini legit disampaikan oleh Ketua DPR RI, Puan Maharani pada hari Selasa kemarin. Buat yang nggak tahu, presiden tuh emang perlu mengusulkan calon pengganti Panglima TNI kepada DPR RI. Berhubung Panglima TNI, Yudo Margono udah bakal pensiun di akhir November nanti, jadi deh Presiden Jokowi akhirnya mengirimkan surat presiden aka surpres kepada DPR terkait calon Panglima TNI bernama Jenderal TNI Agus Subiyanto.

Pertimbangan Pak Jokowi mengusulkan Pak Agus apa?
Well, buat pastinya better tanya ke Pak Jokowi langsung aja sih. But, kalau kata Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement, Anton Aliabbas menilai Pak Agus tuh merupakan sosok yang berkompeten dengan udah memenuhi kualifikasi normatif serta punya riwayat penugasan tempur dan manajerial. Selain itu, Pak Anton juga menilai adanya faktor chemistry yang cocok nih antara Presiden Jokowi dan Pak Agus. Hal ini bisa dilihat pada saat Pak Agus menjadi Dandim 0735/Surakarta sampai Komandan Paspampres di era Pak Jokowi.

Emang boleh se-circle itu?
Ofc boleh dong. Lagian nggak ada juga tuh ketentuan perundangan yang dilanggar dari subjektivitas Presiden Jokowi dalam memasukan faktor chemistry untuk menentukan posisi Panglima TNI. FYI, syarat kandidat panglima TNI tuh diatur dalam pasal 13 UU TNI yang mensyaratkan kandidatnya pernah menjabat sebagai kepala staf TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. Berhubung Pak Agus sekarang udah jadi KSAD, yha sah-sah aja dong buat dirinya menjadi kandidat Panglima TNI yang baru.

Tapi, apa nggak terlalu cepet deh?
Well, emang sih Pak Agus tuh baru dilantik jadi KSAD pada tanggal 25 Oktober kemarin. Terhitung baru seminggu lah Pak Agus menjabat jadi KSAD. Tapi meskipun gitu, Wakil Ketua DPR RI Lodewijk Freidrich Paulus bilangnya nggak ada masalah soal itu. Kemarin banget nih, Pak Lodewijk bilangnya pengaturan kenaikan pangkat di militer tuh cuma ada pada pangkat Kolonel aja. Kalau udah pangkat Jenderal udah nggak ada tuh aturan batas waktu menjabatnya. Lagian nih, hal serupa juga pernah terjadi pada saat Marsekal TNI Djoko Suyanto menjadi panglima TNI. So, kata Pak Lodewijk, nggak ada yang aneh dari proses ini.

Eh iya, bentar lagi kan udah pilpres, apa gapapa?
Kalau kata Pak Anton sih, kesan sebagai ‘orang dekat’ Presiden Jokowi bakal memberi warna tersendiri buat Pak Agus dalam menjalankan tugas manajerial organisasi militer. Pak Anton menilai bahwa Pak Agus justru bisa menunjukan komitmen kuat dalam menjalin netralitas TNI di pilpres besok. Lebih jauh, Pak Anton juga bilang bahwa keterlibatan keluarga Jokowi di kontestasi politik tahun depan bakal menjadi ujian utama dari kepemimpinan Pak Agus.

Baik dehhh, anything else?
Well, pengusulan Agus Subiyanto oleh Presiden Jokowi menjadi Panglima TNI udah menambah daftar panjang Solo Connection Presiden Jokowi di beberapa pos strategis negara. Sebelumnya, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang sekarang menjabat menjadi Kapolri juga sempat bersinggungan dengan Presiden Jokowi sewaktu dirinya menjadi Kapolres Surakarta dan Pak Jokowi menjadi Wali Kota Solo. Hal serupa juga terjadi pada Panglima TNI Hadi Tjahjanto yang juga sempat menjadi Komandan Lanud Adi Soemarmo pada saat Pak Jokowi menjadi Wali Kota Solo.

When the flash floods strike again…

Now in Sikkim, India.
Ga bosen-bosen kita bilangin kamu: Climate crisis is real. Dan sekarang, giliran negara India yang menjadi korbannya. Yep, pertengahan Oktober kemarin, cuaca ekstrem berupa hujan deras berhari-hari melanda negara bagian Sikkim, India yang sampai bikin danau glasial di pegunungan Himalaya India meluap hebat. Saking meluapnya, air bah begitu deras menyapu lembah sungai sempit dari aliran Danau Lhonak di India hingga menghancurkan bendungan dan desa-desa di sekitarnya. Total 74 orang meninggal dunia dari banjir ini dan 100 orang lainnya masih hilang.

OMG tell me everything.
You got it. Jadi pertengahan Oktober kemarin, banjir sedingin es melanda beberapa kota di pegunungan timur laut Himalaya India. Banjir bermula setelah tengah malam ketika air danau glasial meluap dan menjebol bendungan pembangkit listrik tenaga air terbesar di negara bagian Sikkim. Dari situ, air bah kemudian terus mengalir tuh menerjang kota-kota di sekitar lembah pegunungan timur laut Himalaya.

Terus-terus?
Well, karena udah bisa sampai ngehancurin bendungan, ofc banjir bandang ini juga langsung bikin beberapa kota di sekitarnya porak poranda dong. Sampai berita ini ditulis, jumlah korban jiwa dari kejadian ini udah mencapai 74 orang dengan 101 orang lainnya masih dilaporkan hilang. Kementerian Pertahanan India juga melaporkan kalau ada sekitar 14 personel militer yang ikut hilang ketika banjir bandang ini berlangsung.

OMG
Nah terkait bencana ini, BMKG-nya India menegaskan bahwa mereka udah mengevakuasi sekitar 10.000 orang di negara bagian Sikkim. Mereka juga udah mendirikan 190 kamp bantuan di berbagai tempat terjadinya bencana. Total ada lebih dari 22.000 orang yang terdampak dari banjir ini, guys. Beberapa di antaranya merupakan wisatawan yang turut terjebak di daerah yang dilanda banjir. Pada saat itu, hampir 3000 wisatawan terjebak di daerah itu bersama dengan 700 supir taksi.

Emang curah hujan di sana deras banget ya?
Well, emang pada saat itu curah hujan di negara bagian Sikkim tuh lagi besar-besarnya. Total negara bagian tersebut menerima curah hujan sebanyak 101 milimeter dalam kurun waktu lima hari. Jumlah segitu tuh udah besar banget, guys. Ini setara dengan lebih dari dua kali lipat tingkat curah hujan normal di wilayah tersebut. Nah tingginya intensitas curah hujan ini juga yang memicu ledakan danau glasial di Danau Lhonak dan berimbas ke banjir bandang di beberapa kota di sekitarnya.

Hold on,
 ledakan danau glasial teh naon?
Buat yang nggak tahu, ledakan danau glasial tuh merupakan fenomena di mana permukaan air danau glasial naik terlalu tinggi. Hal ini bisa disebabkan oleh runtuhnya es atau tanah di sekitar danau tersebut yang membuat es di danau glasial tersebut pecah. Kalau udah gitu, air dan puing-puing es yang ada di sana bakal meluap tuh dan bikin banjir bandang kayak yang terjadi di Sikkim, India kemarin. Dari analisis gambar, lebih dari 60 persen air yang tertampung di Danau Lhonak tuh terkuras ikut membanjiri kota-kota di sekitarnya.

:(( terus, masih dilakukan pencarian korban nggak?
Nah itu dia, pencarian korban selamat tuh masih terhambat banget dilakukan. Hal ini karena akses jalan yang rusak, jalur komunikasi yang buruk, sampai kendala cuaca juga, guys. Sampai sekarang, masyarakat yang ada di Sikkim juga masih berupaya membersihkan lumpur dan puing-puing bangunan yang ambruk akibat dari banjir bandang ini.

Huft, anything else I should know?
Well, negara bagian Sikkim, India emang jadi wilayah yang rawan banget banjir, guys. Sebelum bencana ini terjadi, tahun 2022 kemarin, wilayah ini juga dilanda banjir bandang yang menewaskan 24 orang. Nggak cuma itu, puluhan ribu orang pada saat itu juga harus mengungsi karena banjir bandang ini. Perdana Menteri India, Narendra Modi bilangnya bakal terus mengupayakan bantuan buat masyarakat yang terdampak.

Now, on the spark of excitement menuju Pemilu 2024….

Hold your thought, because:
Ada yang berusaha Menggagalkan Pemilu!
Yoi. Di tengah kita yang dari belakangan ini udah heboh banget menyambut Pemilu, terus omongan-omongan soal “Pilpres milih siapa?” juga nggak terhindarkan, ada nih sekelompok orang yang mencoba buat menggagalkan Pemilu. Alasannya, karena bagi mereka, Pemilu tuh demokrasi. Dan demokrasi itu… maksiat, thogut dan melanggar hukum. So now, everybody meet: Jamaah Islamiyah aka JI dan Jamaah Anshar Daulah aka JAD. Puluhan jamaah di dua kelompok ini pun kemaren udah ditangkap sama Tim Densus 88, guys.

Wait, sorry ini maksudnya gimana? 
Easy gengs, we got you through this. For starters, let’s go back to your PPKn lesson jaman SD deh ya. Kamu tahu dong kalau negara kita NKRI tuh menganut yang namanya sistem demokrasi? Lewat sistem demokrasi, pemerintah dibangun: “Dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”. Inget dong sama konsep ini? Makanya bisa sampe ada Pemilihan Umum, buat memilih orang-orang yang bakal membangun pemerintahan kan. Makanya juga Pemilihan Umum tuh sering disebut sebagai Pesta Demokrasi, guys.

Ok I’m aware of that.
 Lanjut…
.
Adapun Pemilihan Umum terdekat tuh bakal kita laksanakan awal tahun depan banget kan, tepatnya 14 Februari 2024. Sekarang udah November. Uwow nggak nyampe empat bulan lagi tuh, guysExcited banget yekan, gengs. Tapi ya gitu. Badainya menuju Pesta Demokrasi lima tahunan ini adaaaa aja. Yep, salah satunya datang dari kelompok Jamaah Islamiyah aka JI dan Jamaah Anshar Daulah aka JAD. Mereka diketahui melakukan sejumlah manuver yang tujuannya adalah menggagalkan Pemilu 2024.

HAH WHY???
Well, jadi niat menggagalkan Pemilu ini kan udah diselidiki sama kepolisian. Adapun dalam konferensi persnya kemarin banget nih, Jubir Densus 88, Kombes Aswin Siregar menyebut dua kelompok ini menganggap Demokrasi yang jadi core dari rangkaian Pemilu tuh merupakan sebuah maksiat. Makanyamereka berniat menggagalkan pemilu dengan melakukan serangan terhadap para aparat yang bertugas mengamankan Pemilu.

Shizzzz…
.
Gila banget kan. But wait until you hear about: Sampai sekarang, orang-orang ini tuh diketahui masih aktif nyebarin berbagai propaganda radikal either itu di social media atau pun secara langsung. Bahkan, orang-orang ini juga diketahui nyebar di berbagai wilayah di Indonesia, guys. Di Kalimantan ada, di Sulawesi ada, di NTB ada, Jawa Barat dan Jakarta apalagi. Hal ini ofc udah nggak bener kan, nggak bisa ditoleransi pokoknya. Makanya, langsung ditangani sama Tim Densus 88, guys.

Terus mereka diapain sama Densus?
Ya kalau sama Tim Densus sih, mereka diamankan, guys. Adapun dalam keterangannya Kombes Aswin, sepanjang Oktober ini udah ada 59 orang yang ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka. Secara spesifik, dari awal bulan kemaren Kombes Aswin bilangnya udah ada 19 orang Jamaah Islamiyah yang diamankan pihak Densus, guys. Dan itu tadi, orang-orang Jamaah Islamiyah ini ditangkapnya di berbagai wilayah kayak ada yang ditangkapnya di Sumatera Barat, di Sumatera Selatan, di Lampung, di Kalimantan Barat bahkan NTB juga ada.

Oh my….
Belum selesai, guys. Pihak Densus kan terus melakukan penelusuran yang dibagi berdasarkan kelompoknya masing-masing ya. Makanya ketemu lagi tuh sama Jamaah Anshar Daulah. Adapun dari keterangan Kombes Aswin,  udah ada 40 orang dari Jamaah Anshar Daulah yang diamankan polisi dan ditetapkan sebagai tersangka. Nyebar juga mereka, ada yang di Jakarta, Jawa Barat, bahkan sampai ke Sulawesi Tengah.

….
Bersamaan dengan penangkapan orang-orang ini juga, pihak Densus ofc juga mengamankan sejumlah barang bukti dong. Kayak berbagai bahan kimia yang most likely bakal digunain buat bahan peledak, terus senjata tajam, senapan angin, sampai semua amunisi-amunisinya juga ikut disita, gengs.

Good to know. Anything else?
A little background about Jamaah Islamiyah. Jamaah Islamiyah ini udah well-known banget sebagai salah satu kelompok pengikut ISIS, guysTrack record-nya, Jamaah Islamiyah diketahui jadi dalang dari serangkaian ledakan bom. Mulai dari Bom Bali I (2002), Bom Bali II (2005), sampai Bom Marriot-Ritz Carlton (2009). The thing is, meskipun udah  ditangkap berapa kali, Jamaah Islamiyah terus regenerasi. Makanya sampai sekarang kelompok ini masih terus eksis dan terus bertingkah.

It’s China vs everybody, no?

Di Kanada, WeChat di-ban.
Guys, kamu yang punya temen/kerabat/client atau bahkan bos asal China, pasti udah nggak asing deh sama yang namanya WeChat. Yep, ini tuh kayak WhatsApp but Chinese version gitu lo. Aplikasinya ori dari China, dan for some reasons emang hype banget di China. Bahkan kalau kita di Indonesia misalnya, mau chat sama orang di China, ya most likely pakainya si WeChat ini.
 
Tapi ya gitu. Belakangan, nasib aplikasi asal China di negara Barat makin mengkhawatirkan aja nih, guys. Kayak TikTok misalnya, yang udah resmi di-ban di beberapa negara dari kapan tau atas alasan data security. Nah terus Senin kemarin, WeChat juga resmi di-ban di Kanada.
 
Yoi, disampaikan langsung oleh Chief Information Officer-nya Kanada, Catherine Luelo, alasan terkuat kenapa pihaknya sampai nge-ban WeChat adalah karena aplikasi tersebut “present an unacceptable level of risk to privacy and security.” Alias tingkat privacy dan keamanannya tuh nggak bisa diterima gitu. Contoh, di handphone misalnya, WeChat dinilai memberi akses yang cukup besar buat data-data di device tersebut, guys. Ya walaupun belum ada bukti konkritnya sih sampai sekarang. Tapi, ya gitu. Per Senin kemarin, buat para ASN di Kanada, aplikasi WeChat udah harus dihapus di device mereka, dan nggak bakal bisa di-download sama sekali in the near future. So, wdyt?

“Dibalut bisnis skincare,”

Gitu guys penemuan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ngejelasin soal tindak pidana suap pengurusan perkara di Mahkamah Agung (MA) yang menyeret hakim agung. Jadi dalam mengatur kasus yang masuk ke MA, emang terjadi juga upaya pencucian uang yang dilakukan melalui bisnis skincare ini guys
When you think that those skincare videos on TikTok are a little bit sus….

Announcement


Thanks to Someone for buying us coffee today! 

Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!

Catch Me Up! recommendations

Since we’re almost concluding 2023, here are some movies you can’t miss.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.