The story of the world's longest-serving death row inmate...
Pernah nggak sih kebayang dihukum penjara selama puluhan tahun untuk kesalahan yang nggak kita lakukan? Situasi absurd yang sangat merugikan ini harus dialami sama seorang mantan petinju profesional dari Jepang bernama Iwao Hakamata (89). Yep, pada tahun 1968, Hakamata dijatuhi hukuman mati atas tuduhan pembunuhan empat orang yang merupakan keluarga bos pemilik pabrik pengolahan kedelai tempatnya bekerja. Selama berulang kali, Hakamata sudah menyatakan kalau polisi sudah memalsukan bukti yang bisa membuatnya dihukum penjara seberat-beratnya. Well, Hakamata adaah narapidana hukuman mati terlama di dunia yang tahun lalu dibebaskan setelah menjalani hukuman penjara dengan dakwaan hukuman mati selama 40 tahun. Atas kesalahan ini, Pada Selasa (25/3), pengadilan Distrik Shizuoka sudah mengumumkan kalau Hakamata akan mendapatkan kompensasi sebesar $1,4 juta atau setara 217 yen (dengan estimasi penggantian kompensasi $85/hari).
Berdasarkan keterangan perwakilan hukum Hakamata, Hideyo Ogawa, kompensasi itu adalah jumlah paling tinggi yang pernah diberikan pada orang yang dipidana secara keliru di Jepang. Meski begitu, Ogawa menyatakan kalau jumlah kompensasi itu nggak akan pernah bisa menggantikan penderitaan yang sudah dilalui olehnya selama puluhan tahun dalam penjara. Awalnya Hakamata mengakui tuduhan tapi kemudian mengubah pembelaan dan menyatakan bahwa polisi memaksanya untuk mengaku dengan cara memukuli dan mengancamnya. Kasus Hakamata ini membawa pengawasan global ke sistem peradilan pidana di Jepang juga mendorong penghapusan hukuman mati di negara itu. Menurut keterangan dari Hideko Hakamata, saudari Hakamata, puluhan tahun hukuman penjara telah merusak mental saudara laki-lakinya. Efeknya membuat Hakamata hidup dalam dunianya sendiri dan kesulitan mengenali realitas di sekitar.
Admin
UTC
6 kali dilihat
0 kali dibagikan