Isu 15 Orang Menteri di Kabinet Akan Keluar, Israel Membunuh 3,000 Warga Palestina Selama Januari, Polemik Kampung Bayam, Konser Coldplay di Manila

Admin
UTC
1 kali dilihat
0 kali dibagikan

Good morning

Welcome to Tuesday, people. Today, we will still talk about the usual: politics, Israel updates, a curious case of Kampung Bayam, and for those of you who have been waiting: Some sneak peak on Coldplay concert in the Philippines. Let’s go! 

When anak kantor pada nanyain, Eh katanya lo mau resign ya?

Menteri di Kabinet Jokowi can relate
Kalau ada yang bisa menyebar lebih cepat daripada virus, yak itu adalah gosip-gosip di kantor, guys. Ehehehe. Apalagi kalau beritanya ada yang mau resign, pokoknya from 9 to 5 ada kali 1.453 orang yang nanyain “Eh katanya lo mau resign ya. Bener emang? Kenapa? Keterima di mana?” dll. Duh, pusing. Nah ini juga yang sekarang lagi dirasain sama menteri-menterinya Pak Jokowi nih, guys. Secara, disebut ada 15 orang menteri di kabinet yang mau resign!

WHATTT??? Tell me. 
Sure. Jadi masa kerja Presiden dan para menteri di kabinetnya kan tinggal beberapa bulan lagi ya, tahun ini ganti formasi pokoknya. Di late game begini, apakah suasana akan tenang adem ayem tanpa gangguan? Nggak, sumpah. Justru sebaliknya. Semuanya pada drama, huru-hara, ribut, dll. Yang terbaru, rame banget beredar kabar sejumlah menteri mau resign dari Kabinet Indonesia Maju.

Lahhh???
Iya. To give you a little context nih, jadi munculnya isu resign ini dinilai berawal dari keadan istana yang emang lagi panas-panasnya di akhir kepemimpinan Pak Jokowi. Bahkan disampaikan oleh ekonom senior, Faisal Basri, ada belasan menteri yang teknokrat yang mau melawan kalau dipaksa jalanin kebijakan yang nggak sesuai. Saking ngelawannya nih, menteri-menteri ini mau keluar gitu dari kabinet. So that being said,  pertanyaannya sekarang “Siapa sajakah menteri-menteri itu?”

Spill pls!!! 
Inhale exhale… Salah satu yang paling kenceng disebut mau resign is none other than.. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Iya, dalam keterangannya 16 Januari lalu, Pak Faisal menyebut: “Secara moral, saya dengar Bu Sri Mulyani paling siap untuk mundur.” Dari sini, muncul lagi pertanyaan dong, “Why? Kenapa nih Bu Ani sampe mau resign?” Well, kalau menurut salah satu sumbernya Majalah Tempo sih, Bu Ani tuh udah enough banget sama sikap politik presiden dan menteri-menteri lainnya, guys.

Coba jelasin pelan-pelan….
Gini gini. Adapun yang jadi highlight di sini adalah perbedaan sikapnya Bu Ani VS Presiden Joko Widodo, dan VS Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Kita mulai dari yang sama Pak Jokowi dulu yah. Jadi Bu Ani tuh disebut bete sama Pak Jokowi gara-gara Pak Jokowi ambi mau ada program Bansos El Nino di mana nilai anggarannya gede banget, up to Rp7,52 T. Angka segini Bu Ani ngeliatnya ya bakal beban banget buat anggaran negara.

Terus kalau ke Pak Prabowo? 
Nah kalau ke Menhan, sumbernya Tempo menyebut ada perbedaan pendapat soal anggaran di sini, guys. Iya, kalau kamu ngikutin debat capres kedua beberapa waktu lalu, kamu pasti inget Pak Prabowo yang juga Capres nomor urut 02 ini sempat mention dukungan Kementerian Keuangan terhadap project-project-nya Kemenhan tuh kureng bgt. Yang terbaru, Sri Mulyani disebut nggak nge-acc permintaan Kemenhan yang mau beli 12 pesawat Mirage 2000-5 senilai Rp12,4 Triliun. Bu Ani sih beralasan ya simply karena fiskal kita nggak support ke situ, guys. Jadi ya ga bisa.

I believe
 Bu Ani has a say….
Of course. Yang harus kamu tahu adalah, sampai Jumat, 19 Januari lalu, Bu Ani tuh masih kerja dan rapat kabinet di Istana Negara membahas pajak hiburan dan dana pendidikan. Terus, mengkonfirmasi kabar resignation-nya, Bu Ani cuma bilang, “Saya bekerja saja. Oke, makasih,” katanya gitu.  Lebih jauh, disampaikan pula oleh Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, isu menteri yang resign ini emang dibuat sebagai upaya menggoyang pemerintahan aja, guys. Toh Kabinet Indonesia Maju tetap solid, cenah.

Solid tapi ada 15 menteri yang disebut resign….
Iya. Kamu harus tahu nih guys bahwa selain Bu Sri Mulyani, ada empat belas menteri lainnya yang disebut bakal resign juga dari pemerintahannya Pak Jokowi. Ya yang kalau kata Pak Faisal Basri tadi, menteri yang teknokrat itu di antaranya: Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, Menteri ESDM Arifin Tasrif, dan Menteri PPN/Bappenas, Suharso Monoarfa. Selain mereka, menteri dengan background dari kader partai juga disebut bakal resign, guys. Kayak Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar dari NasDem, misalnya. Terus dua menteri dari PKB, dan lima menteri dari PDI Perjuangan.

Banyak yhaaaa….
We know rite. Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto sih bilangnya emang ada menteri di kabinetnya Pak Jokowi yang udah nggak nyaman di masa-masa Pemilu sekarang. Ya apalagi kalau bukan gara-gara kecenderungan Presiden Joko Widodo ke salah satu paslon yekan (Iykyk ehehehe). Tapi balik lagi, Pak Hasto menyebut menteri dari partainya bakal kerja maksimal buat rakyat, since ini juga udah tanggung jawab negara. Jadi kayak, put the people above all lah maksudnya PDI Perjuangan.

Pak Jokowi ada comment
Oh ada. Menyikapi semua ribut-ribut soal isu menerinya yang mau resign, Presien Jokowi justru heran, “Lah resign dari mane kita tiap hari kerja,” katanya kira-kira gitu. Iya, dalam keterangannya Sabtu lalu, dari pagi, siang, sore, bahkan malem, dia dan para menterinya tuh kerjaannya meeting mulu, guys. Rapat terbatas, rapat internal, rapat kerja, pokoknya nggak ada jeda. Jadi ya bingung aja, “Kok tiba-tiba ada berita resign?” gitu. Apa nggak one month notice dulu? Ehehehehe.

Wkwkwkw. Anything else I should know? 
Btw, aside from berita resign-nya para menteri, kan salah satunya Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ya. Nah weekend kemaren nih, Presiden Jokowi menunjuk Menkominfo Budi Arie Setiadi sebagai Menteri Luar Negeri Ad Interimguys. Dua hari aja si, gantiin Bu Retno yang kebetulan lagi dinas ke AS. Tapi kayak, netizen pada bertanya-tanya dong. Ada Wamen, ada Sekjen, ditinggal cuma dua hari, kok langsung tunjuk menteri lain buat gantiin? Apakah ini ancang-ancang sebelum Bu Retno beneran resign? Gitu yekan. Tapi ya nggak, guys. Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana bilangnya emang ada decision making yang harus diambil dan cuma bisa dilakukan di level menteri. Jadi nggak bisa cuma wamen yang jadi Ad Interimnya. Dan ini sama sekali nggak ada hubungannya sama resign.
 
Just wondering.. Kalau menteri resign pada beli donat tiga huruf itu juga nggak si…

When the genocide in Gaza doesn’t seem to end in the near future…

Because Israel is just….being Israel
Iya guys, Januari emang belum selesai, tapi Israel udah membunuh 3.000 masyarakat Palestina selama bulan ini. Yes, kamu nggak salah baca. Genosida yang Israel lakukan ke masyarakat Gaza, Palestina sampe sekarang masih terus berlanjut. Malahan yang ada, masyarakat Palestina yang dibunuh sama tentara Israel makin hari justru makin banyak. Bayangin aja, sejak awal Oktober kemarin, udah ada lebih dari 25.000 warga Palestina yang dibunuh tentara Israel. Jumlah ini termasuk 9.600 anak-anak dan 6.750 perempuan yang ikut jadi korban genosida Israel.

OMG
 banyak banget.
Ya gimana nggak akan banyak, sampe sekarang ini Israel masih terus-terusan membombardir wilayah Gaza beserta masyarakat sipil yang ada di dalamnya. Dari awal sampe sekarang, Israel literally nggak pandang bulu ngelakuin genosida dengan membunuh warga Gaza dengan tanpa pandang bulu. Wilayah Khan Younis di selatan Jalur Gaza yang sebelumnya ditempati para mengungsi Gaza karena jadi wilayah ‘safe zone’ dari serangan Israel, nyatanya sekarang justru terus menerus dibombardir tentara Israel. Padahal di sana ada beberapa fasilitas umum kayak rumah sakit dan universitas yang jadi tempat ribuan masyarakat sipil Gaza berlindung. Tapi ya gitu, segala macem roket dan drone tiap hari masih terus aja menembaki para pengungsi yang ada di sana.

Huft, terus gimana mereka bertahan hidup deh?
Ofc masyarakat Gaza yang masih selamat dari genosida Israel sekarang ini hidup serba kesusahan banget, guys. PBB baru-baru ini juga merilis laporan yang menyebut satu dari empat keluarga di Gaza lagi ngadepin kelaparan ekstrem. Soalnya ya mayoritas dari masyarakat Gaza sekarang ini cuma bisa ngandelin bantuan kemanusiaan yang dikirim ke Gaza lewat PBB. Udah gitu, mereka cuma bisa makan sekali sehari yang nyebabin kekebalan tubuh jadi menurun dan rentan banget terserang penyakit macem infeksi saluran pernafasan, cacar air, dll.

Emang bantuan ke Gaza sekurang itu yah?
Well, yang mau ngirim bantuan sih banyak, guys. Tapi, emang udah dari awal Israel bener-bener mengontrol akses bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza. Hal ini dilaporkan juga sama World Food Programme dari PBB yang bilang kalo selama ini truk-truk bantuan yang mau dikirimkan ke Gaza justru kebanyakan tertahan dan nggak dibolehin masuk ke Gaza sama tentara Israel. Hal ini bukan jadi satu-satunya kendala, karena selain bantuan yang dibahasi, Gaza juga mengalami krisis bahan bakar sampe pemadaman listrik yang menyulitkan para relawan PBB buat mengirimkan bantuan ke sana.
 
Buruan tobat deh Israel.
Susah, guys. Soalnya Sabtu kemarin ini aja, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu baru aja menolak kesepakatan dengan Hamas buat damai dan membebaskan tawanan dari masing-masing pihak lewat agenda ‘two-state solution.’ Doi nggak akan rela nih tentara Israel cuma bakal mati sia-sia kalo ujungnya malah damai gini. Jadi ya in his statement, aki-aki ini bilang, “I reject outright the terms of surrender of the monsters of Hamas.” Nggak cuma itu, Netanyahu juga balik nekanin ambisinya buat wujudin keamanan Palestina lewat kontrol Israel.

Masuk neraka jalur fast track ini…
Iya juga. Emang dari awal bombardir Israel ke Gaza tuh bukan buat mempertahankan diri tapi ya buat ngelakuin genosida di sana, guys. Dari statement itu, Netanyahu sekarang juga lagi didemo sama masyarakatnya sendiri di Israel yang mulai nggak percaya sama pemerintahannya. Mereka menilai kalo aki-aki ini bakal ngorbanin para sandera buat terus menggempur wilayah Gaza. Masyarakat di Israel pun sekarang ini mulai terbelah nih dengan sebagian masyarakat yang terus melakukan unjuk rasa anti Netanyahu dan menyerukan buat segera dilakukan pemilu untuk menggantikan Netanyahu.

Hmmm… go on.
Well, sebenernya nggak cuma masyarakat Israel aja yang mulai gedeg sama Netanyahu dan orang-orang di pemerintahan Israel. Uni Eropa yang juga udah jadi sekutu Israel juga bakal mulai membahas statement dari Netanyahu ke forum antar Menteri Uni Eropa. Mereka lagi coba membahas soal langkah mereka supaya Israel ini mau buat mengakui adanya negara Palestina dan mewujudkan perdamaian di sana. Rencananya sih, pembahasan ini bakal dilakukan dalam waktu dekat dan ikut melibatkan para Menlu dari negara-negara Arab juga.

Kalo respon Biden gimana deh?
Agak beda nih sama Uni Eropa yang lagi sibuk cari cara buat bikin Israel mau mengakui adanya Palestina dan ngestop tindakan genosidanya di sana, AS lewat Presiden Joe Biden justru masih chill aja nih denger statement dari Netanyahu. Soalnya ya Biden sendiri mengaku masih yakin kalo Israel bakal mau mengakui adanya negara Palestina dan menghentikan genosida yang terjadi di sana. In his words, Presiden AS itu cuma bisa bilang, “I’ll let you know when I get him to agree.”

Hhmmm, anything else I should know?
Well, selain membunuh masyarakat sipil Palestina yang nggak bersalah, tentara Israel juga masih terus melakukan penangkapan-penangkapan yang nggak wajar terhadap ribuan masyarakat Palestina. Total udah ada 6.200 masyarakat Palestina yang ditangkap Israel dan sekitar 3.300 orang lainnya ditahan secara administratif. Jadi emang para tentara Israel ini sering banget melakukan penahanan orang Palestina tanpa adanya dakwaan hingga setiap harinya terjadi sekitar 40 penggerebekan di wilayah Gaza.

Now, let’s get you up to speed on: Polemik Kampung Bayam…..

Yang sampai sekarang masih gjls.
Ayok jalan-jalan ke bagian Utara Jakarta, guys. Bukan buat konser di JIS, bukan juga buat liburan ke Ancol. Tapi buat ngeliat masyarakat di Kampung Bayam yang sampai sekarang masih nggak jelas mau tinggal di mana. Secara, rumah susun yang dijanjiin pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga nggak jelas juntrungannya. So now, everybody’s eyes are on: Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.

Hold on. I need some background.
We got you. Let’s unfold it together, shall we? Kita mau ajak kamu kenalan sama warga di Kebon Bayam, Jakarta Utara, yang udah menempati wilayah itu sejak berpuluh-puluh tahun lalu. Ada 600 kepala keluarga totalnya di situ, Rame kan? Nah semuanya biasa aja sampai di tahun 2019, Gubernur DKI Jakarta pada saat itu, Anies Rasyid Baswedan mulai membangun Megaproyek Jakarta International Stadium aka JIS. Tepat di lokasi warga-warga ini bermukim, guys. Dan dari sinilah polemik ini bermuara.

Walk me through it. 
Sure. Karena wilayahnya mau dibikin stadion, of course ada proses panjang antara warga VS pemerintah ygy, mulai dari dialog, negosiasi, musyawarah, semuanya udah dilakukan dan menghasilkan sebuah kontrak sosial. Kontrak sosial ini isinya adalah nggak bakal ada penggusuran di Kebon Bayam, tapi PENATAAN. Catet di sini, penataan yah. Nggak cuma itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah Pak Anies juga menjanjikan bakal mendampingi warga untuk tetap berdaya. Dan janji itu juga keliatan along the way di saat proses pembangunan JIS.

W tebak ending-nya pasti beda lagi….
Ehehehehe ya gitu. Dari penataan di Juli 2023, komitmen Pemprov DKI masih dipenuhi dengan menyediakan rumah susun buat warga di Kampung Bayam. Hal ini legit difasilitasi sama Dinas Perumahan Rakyat Pemprov DKI, dan untuk pengololaan rumah susunnya, dilakukan juga oleh PT Jakarta Propertindo aka Jakpro, yang merupakan BUMD yang ngurusin properti-properti di DKI. Udah jadi itu rusunnya, guys. Daftar calon penghuninya udah ada, Pak Anies juga udah sering back-and forth diskusi sama warga soal mereka mau rumahnya kayak apa, kamarnya berapa, fasilitasnya apa aja, dll. Rusun ini bahkan udah sempat diresmikan sama Pak Anies di akhir masa jabatannya Oktober 2022 lalu. Terus, Jakpro sebagai pengelola rusun juga janji warga bisa mulai nempatin itu rusun per November 2022. But guess what? Sampai detik ini, rusun itu belom juga bisa ditempatin :))).

WHY????
Jujur gatau. Pak Anies bingung. Warga juga bingung. Coba kita tanya Aldi Taher. EHEHEHE jadi ya gitu guys, Jakpro tiap ditanya juga jawabannya berubah-ubah mulu. Kayak ada masalah di perizinan lah, ada masalah administrasi, tarifnya belum fix, sampai ada rencana ganti pengelola dari Jakpro ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Makanya kasian banget itu warga Kampung Bayam masih digantung, guys. Jadi sekarang mereka masih ngontrak, tinggal di tenda-renda, atau tinggal di rusun yang lain. But still, the fact that rusun di Kampung Bayam itu udah jadi, udah rapi, tinggal serah terima kunci, tapi belom bisa ditempatin kan akhirnya bikin mikir ya, “Itu rusun buat siapa kalau bukan buat kita heyyy?”
 
Pak Anies kumaha Pak Anies…
Pak Anies menegaskan, di era kepemimpinannya, sebenernya semua urusan kampung Bayam tuh udah selesai. Warga udah dikasih rumah baru, warga udah oke, posisinya juga enak, aturannya juga aman karena udah dibikin, dll. Tapi emang ngga dikasih ya sama pemerintahan sekarang. Pak Anies juga menegaskan bahwa rusun buat warga Kampung Bayam ini bukan merupakan janjinya Anies, tapi janji pemerintah kepada warganya. Jadi Pak Heru, sans broooo
 
Now on to Pak Heru….
Kata Pak Heru selaku Pj Gubernur DKI Jakarta: Saya ngga tau, itu janji lama. Terus juga di akhir tahun lalu, Plt Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI, Retno Sulistyaningrum menyebut pihaknya masih terus komunikasi sama berbagai pihakguys. Mulai dari DPRD DKI Jakarta, sampai Jakpro terkait masalah ini. Terus balik lagi ke Pak Heru, doi juga pernah bilang “Jangan ada pihak-pihak yang ngompori, kasihan warga. Saya mengikuti detail persoalan ini,” katanya gitu.
 
Ya gatauuuu, jangan kompor, solusinya apa BOSSSS?
Nah itu yang didesak juga sama anggota DPR RI yang emang asal Priok, Ahmad Sahroni. Ahmad Sahroni ini hari Minggu kemaren bahkan visit langsung ke Kampung Bayam, guys. Adapun menurut Bang Roni, Heru Budi Hartono tuh harus turun tangan menyelesaikan masalah ini, karena situasinya udah separah itu. Beliau bilang, jangan sampe urusan Kampung Bayam ini jadi masalah politik, di mana ganti kepemimpinan, ganti juga kebijakannya, kan kasian warga. Finally, Bang Roni juga ngasih ulti: “Saya minta Pj Heru beri langkah penyelesaian dalam waktu 2×24 jam. Kalau tidak, saya bersama warga Kampung Bayam akan datangi kantor bapak.”

I see. Anything else I should know? 
Btw, dari tadi ngomongin Rusun Kampung Bayam, kamu pasti aware dong kalau semua ini nggak terlepas dari yang namanya ‘Janji politik’. Menurut pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah, Rusun Kampung Bayam ini merupakan janji politik, yang kemudian berkembang jadi ‘Beban politik’, guys. Secara, realisasinya tuh ada di akhir masa kepemimpinan Pak Anies kan, dan posisi Pak Anies yang ngga didukung pemerintah pusat bikin gubernur selanjutnya harus hati-hati, dan mikir lagi dong mau lanjutin apa kagak nih program. Karena kalo lanjut yaaa Pak Anies jadi + tapi kalo engga ya… gitu. EHEHEHE

Who has troubles with traffic in Manila, Philippines?It’s Coldplay and Philippines President, Ferdinand Marcos Jr.

Well, siapa nih yang weekend kemarin sempetin nonton Chris Martin CS lagi di Manila, Filipina. Gimana-gimana? Better di Indonesia atau di Filipina nih? Kalo soal konser mungkin masih 50:50 yah. Tapi yakin deh kalo soal macet, negara tetangga kita satu ini kayak apotek tutup alias nggak ada obat. Lah gimana nggak, Chris Martin sendiri loh yang sampe bikin statement soal kemacetan di Manila dengan bilang, “We’ve seen some traffic, but I think you have the number one in the world.” Nggak cuma itu, di hari kedua konsernya, Chris Martin juga sampe bikin lagu soal kemacetan di Filipina dengan lirik, “There is only really one thing that remains. The traffic here in Manila is completely insane.”

Nah, bukan soal lagu dadakan Chris Martin soal macet aja yang jadi highlight konser dua hari Coldplay di Manila. Ada juga nyinyiran ke Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr yang ikut nonton konser Coldplay tapi nggak mau ngerasain macetnya lalin di Manila. Nggak lagi sekedar pake mobil berstrobo terus arogan di jalan yah. Lebih parah dari itu, doi dan keluarganya justru pake helikopter kepresidenan buat dateng ke venue konser Coldplay. Tindakannya ini auto jadi nyinyiran netizen Filipina dong yang nilai uang pajak mereka dihambur-hamburkan Presiden Marcos cuma buat nonton konser pake helikopter. Apalagi as we all know, konser Coldplay kan nge-promote sustainability energy banget ya? Eh malah Presiden Marcos dateng ke konsernya pake helikopter kepresidenan, ckckck.

“Jangan yang main-main,”

Gitu guys kata calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan kemarin, pas mengimbau ke masyarakat supaya ngga milih calon pemimpin yang ngga serius. Hal ini disampaikan Pak Anies pas lagi kampanye di Stadion Mini Cikarang, Jawa Barat. Pak Anies bilang bahwa urusan pemimpin tuh urusan masa depan, jadi plz banget pilih yang serius dan emang udah siap. Karena kalo pilihannya main-main, maka konsekuensinya mahal sekaliii.
 
Also goes to your boyfriend/girlfriend choice…

Announcement


Thanks to Someone for buying us coffee today! 

Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!

Catch Me Up! recommendations

Been hating wasabi on your sushi? Read this.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.