Now, another chapter of genocide has begun…
Because Israel is now attacking Rafah.
Yang namanya Israel ini emang bener-bener nggak pernah puas yah buat selalu ngelanjutin genosidanya di Gaza, Palestina. Meskipun dari beberapa bulan yang lalu perundingan ceasefire antara Israel dan Hamas masih tengah berlangsung dengan ditengahi oleh Qatar, Mesir, dan beberapa negara Arab lainnya, toh ternyata Israel samsek kayak nggak peduli tuh dan terus aja ngelanjutin genosida mereka di Gaza. Terbaru nih, cuma beberapa jam setelah pimpinan Hamas nge-acc proposal ceasefire Gaza, tentara Israel justru mulai menduduki dan ngelancarin serangan ke perbatasan Palestina-Mesir di wilayah Rafah.
OMG, tell me what happened.
Sure. To give you some context, kamu perlu tau dulu nih kalo sekarang ini tuh ada sekitar 1,5 juta penduduk Palestina di Gaza yang terpaksa mengungsi di Rafah yang terletak di Gaza Selatan. Wilayah ini letaknya ada di perbatasan Palestina-Mesir dan jadi tempat mengungsi masyarakat Gaza yang sebelumnya tinggal di wilayah Gaza utara dan tengah. Sejak dimulainya genosida Israel tujuh bulan yang lalu, mereka bener-bener hopeless, nggak punya tempat tinggal tetap, dan cuma bisa berharap dari bantuan kemanusiaan yang tiba di kamp-kamp pengungsian yang juga udah overcrowded.
So sad :((
Nah zalimnya Israel nih, setelah mereka berhasil memojokan masyarakat Palestina sampe ke ujung selatan wilayah Gaza, para tentara zionis Israel ini justru ngebet banget mau ngelanjutin genosida-nya ke Rafah dan menyerang wilayah yang berisi 1,5 juta pengungsi di Rafah, guys. Ancaman serangan ini udah disampein berulang kali termasuk pada pertengahan Februari lalu di mana Menteri Pertahanan Israel bernama Benny Gantz mengancam bakal segera ngehancurin Rafah kalo sandera yang ditahan Hamas nggak segera dikembalikan. In his words, Benny Gantz bilang, “The world must know, and Hamas leaders must know, if by Ramadan our hostages are not home, the fighting will continue everywhere, to include the Rafah area.”
Sakjiw.
Memang. Berbagai ancaman penyerangan ke wilayah Rafah juga terus aja berlangsung dalam beberapa bulan terakhir. Sampe akhirnya Selasa pagi kemarin, Israel bener-bener memulai serangkaian serangan dan pendudukan mereka ke wilayah Rafah. Operasi penguasaan ini ngelibatin banyak alutsista militer macem pesawat tempur dan tank. Rumah-rumah penduduk dibombardir, warga dieksekusi, sampe Israel juga udah memutus akses bantuan yang masuk dari Gaza lewat Mesir.
Nooooo :(
Emang sebarbar itu genosida Israel di Rafah. Terlebih mereka sekarang juga tengah memutus akses bantuan untuk para pegungsi yang tinggal di Rafah, guys. Hal ini di-confirm langsung sama Jubir Kantor Keamnusiaan PBB, Jens Laerke yang bilang kalo akses penyebrangan bantuan kemanusiaan yang dikirim dari Mesir lewat Rafah udah ditolak sama Israel. Lebih lanjut, Jens Laerke bilang gini, “The two main arteries for getting aid into Gaza are currently choked off. We currently do not have any physical presence at the Rafah crossing as our access has been denied.”
Terus gimana nasib jutaan pengungsi di Rafah?
Well, dalam keterangannya Selasa pagi kemarin, Israel mengklaim kalo pihaknya udah pegang operational control di penyeberangan Rafah sisi Gaza, guys. Terus sekarang ini mereka juga udah mengultimatum ratusan ribu pengungsi yang ada di Rafah timur untuk segera pergi ke wilayah Khan Younis dan al-Mawasi yang sebelumnya udah jadi target serangan Israel. FYI, wilayah Khan Younis sekarang ini tinggal berisi puing-puing bagunan aja setelah sebelumnya dibombardir Israel. Meanwhile wilayah al-Mawasi tuh cuma sebidang tanah sempit yang sebagian besar terdiri dari bukit pasir dan lahan pertanian.
Geez kasihan:((
Banget. Secara masyarakat Palestina sendiri yang punya hak atas tanah di Gaza. Like, “siapa elu main ngusir-ngusir gitu doang.” Makanya sebagian besar masyarakat Palestina ofc udah nggak percaya lagi nih sama ultimatum Israel dan akhirnya memilih buat pindah ke lokasi lain yang menurut mereka lebih aman. Meskipun yha everybody know, there are no safe zones in Gaza.
Kapan jadi ceasefire-nya kalo gini?
Nah itu dia, guys. Serangan dan pendudukan tentara Israel di perbatasan Palestina-Mesir ini tuh terjadi cuma dalam beberapa jam doang setelah Senin malam kemarin pimpinan Hamas ngasih acc atas proposal tiga tahap ceasefire di Gaza. Dalam proposal ini tertulis pada tahap pertama, ceasefire bakal berlangsung selama 42 hari dengan ngelibatin penarikan sebagian tentara Israel di Gaza, pembebasan sandera dari kedua belah pihak, dan para pengungsi di Gaza yang diizinkan kembali ke lingkungan mereka masing-masing.
Terus terus…
Setelah selesai tahap pertama, baik pihak Israel dan Hamas bakal berunding lagi nih agar seluruh tawanan baik warga sipil maupun tentara dari kedua pihak bisa dibebaskan. Di situ, pasukan Israel yang tersisa juga bakal menarik diri dari Gaza dan memulai fase sustainable calm. Baru deh di tahap terakhir, kedua pihak bakal mulai melakukan pertukaran jenazah sandera dan menggelar rekonstruksi ke wilayah-wilayah yang hancur lebur selama genosida berlangsung. Ofc seluruh fase ini bakal dalam pengawasan ketat pihak lain including Mesir, Qatar, hingga PBB dan bakal berlangsung selama tiga sampe lima tahun.
Will Israel approve it?
We still don't know, guys. Menanggapi proposal tiga tahap tadi, Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu merespon kalo usulan ini tuh masih jauh dari tuntutan penting Israel, termasuk yha menghapuskan Hamas dan memastikan nggak ada ‘surprise attack’ lagi dari kelompok-kelompok yang Israel percaya bagian dari kelompok teroris. Cuma meskipun gitu, rencananya sih pihak Israel tetep akan mengirimkan tim perunding buat ngebahas perjanjian gencatan senjata di Gaza.
So, any statement from the US?
Jadi begitu tau Israel justru ngelanjutin genosida mereka ke Rafah setelah Hamas nge-acc proposal tiga tahap ceasefire di Gaza, Presiden AS Joe Biden langsung tuh menelpon Netanyahu. Dalam obrolan mereka, Biden kembali menegaskan adanya kekhawatiran US atas invasi yang Israel lakukan di Rafah. Di situ Biden khawatir nih kalo serangan yang Israel lakuin ke Rafah tuh justru bakal membahayakan para sandera mereka. So, pas itu Biden lanjut bilang bahwa ceasefire yha satu-satunya opsi terbaik buat ngelindungi sandera mereka.
Huft, anything else I should know?
FYI, serangan Israel ke Rafah pada Selasa kemarin udah langsung menyebabkan banyak korban, guys. Orang-orang yang terluka akibat invasi ini langsung dilarikan ke Rumah Sakit Kuwait di Gaza yang nggak jauh dari lokasi penyerangan. Para korban ini berasal dari sekitar penyeberangan Rafah serta dari daerah yang terkena bombardir dalam serangan semalam di bagian timur kota Rafah. Serangan ini ofc menambah korban jiwa dari aksi genosida Israel menjadi lebih dari 34.700 orang. Puluhan ribu korban jiwa ini termasuk 14.500 anak-anak yang meninggal dunia, sedangkan masih ada lebih dari delapan ribu orang yang masih hilang.